ANALISIS PERILAKU PENGGUNA JALAN RAYA DI PASAR PANCUR BATU KECAMATAN PANCUR BATU KABUPATEN DELI SERDANG.
sANALISIS PERILAKU PENGGUNA JALAN RAYA DI PASAR
PANCUR BATU KECAMATAN PANCUR BATU
KABUPATEN DELI SERDANG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Evi Lolonta Boangmanalu NIM. 3113331010
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016
(2)
(3)
(4)
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Evi lolonta boangmanalu
Nim : 3113331010
Jurusan : Pendidikan Geografi
Fakultas : Ilmu Sosial
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini adalah
benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan
atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya
sendiri.Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan hasil
jiplakan/plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi atau hukuman atas
perbuatan tersebut.
Medan, 23 Juli 2016 Penulis,
Evi Lolonta.K.Boangmanalu Nim. 3113331010
(5)
vii ABSTRAK
Evi Lolonta Boangmanalu. Nim. 31113331010. Analisis Perilaku Penggguna
Jalan Di Wilayah Pasar Pancur Batu Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang.JurusanPendidikanGeografiFakultasIlmuSosialUniversitasNegeri Medan, 2016.
Penelitianinibertujuanuntukmengetahui: (1). Perilaku pengguna jalan di wilayah pasar Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang, (2). Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pengguna jalan di pasar Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang.
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang tahun 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna jalan raya di wilayah Pasar Pancur Batu, sedangkan sumber data ditetapkan 50 orang yang terdiri dari pengemudi angkutan, pedagang kaki lima dan petugas dinas perhubungan.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan studi dokumenter.Teknik analisis data yang dilakukan yaitu analisis deskriftif.
Hasil penelitian menunjukkan: (1). terdapat dua jenis bentuk perilaku yang dilakukan oleh pengguna jalan yaitu: (a). pelanggaran dengan berhenti diwilayah larangan parker sebanyak (30,4%) dan pelanggaran yang menurunkan penumpang disembarang tempat sebanyak (46,1%) .oleh pengemudi angkutan dan (b). Pemanfaatan bahu jalan oleh seluruh pedagang kaki lima dipasar pancur batu. (2).Faktor yang mempengaruhi perilaku pengguna jalan adalah rendahnya tingkat pendidikan SMP (38%) yang berpengaruh kepada tingkat kesadaran pengguna jalan dan tingkat pendapatan yang masih rendah sehingga menyebabkan pedagang kaki lima berjualan dipinggar jalan supaya dekat kepada pembeli.
.
(6)
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul Analisis Perilaku Pengguna Jalan Di Wilayah
Pasar Pancur Batu Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang. Skripsi
ini bertujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak menghadapi rintangan dan hambatan, namun berkat bantuan, bimbingan, kerja sama dari berbagai pihak sehingga kendala-kendala yang di hadapi tersebut dapat diatasi sehingga dapat diselesaikannya skripsi ini. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya khususnya buat kedua orang tua saya tercinta Ayahanda Sondang Boangmanalu dan Ibunda Tiurida br. Pasaribu yang selalu menjadi motivator utama saya dalam menjalani perkuliahan sampai saat ini dan senantiasa memberikan doa dan restunya pada penulis yang membuat penulis dapat menyelesaikan skripsi ini demi mendapatkan gelar sarjana pendidikan di Universitas Negeri Medan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Unimed beserta stafnya. 2. Ibu Dra. Nurmala Berutu M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial sekaligus
Dosen Pembimbing Skripsi yang telah membimbing serta membantu dalam penulisan skripsi ini.
3. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi. 4. Ibu Dra. Tumiar Sidauruk, M.Si sebagai Sekretaris Jurusan Pendidikan
Geografi sekaligus Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing penulis.
5. Bapak Dr. Darwin P. Lubis,S.Si, M.Si selaku dosen penguji skripsi 6. Bapak Drs. Mbina Pinem. M.Si selaku dosen penguji skripsi.
7. Bapak Hajat Siagian sebagai staf pegawai di Jurusan Pendidikan Geografi yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.
8. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Geografi yang telah memberikan ilmu yang berharga selama penulis menjadi mahasiswa
(7)
ii
9. Bapak Drs. Antonius Pangaribuan, M.MA selaku Kepala Camat Pancur Batu beserta stafnya yang telah memberikan izin meniliti dan mengambil data kepada penulis.
10.Teristimewa juga untuk adikku Elsa boangmanalu, Ferry Boangmanalu Mikael Boangmanalu, kakek Usman Boangmanalu dan nenek Rosinta Banurea terimakasih atas semangat, dukungan dan doa yang telah kalian berikan.
11.Sahabat tercinta Ade Simbolon, Trya Walanda, Pratiwi, Dina Lorenza terimakasi atas bantua, semangat, dukungan yang kalian berikan.
12.Teman tersayang Tukini, Siti Rukmana, Novi Saragih, Simon, Ayu, bang Reza, Sarina Siagian, Kak Nisha, Gracia Sebayang dan PPLT 2014 SMA N. 1 TANAH JAWA SIANTAR.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis yang namanya tidak dapat disebutkan dalam tulisan ini. Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca khususnya Mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi.
Medan, 23 Juli 2016 Penulis,
Evi Lolonta Boangmanalu NIM: 3113331010
(8)
viii DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi
ABSTRAK ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 5
D. Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis ... 8
B. Penelitian Relevan ... 20
C. Kerangka Berpikir ... 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 27
B. Populasi dan Sampel ... 27
C. Variabel dan Defenisi Operasional ... 27
D. Teknik Pengumpulan Data ... 28
E. Teknik Analisa Data ... 29
(9)
ix
A. Kondisi Fisik ... 31
B. Kondisi Non Fisik ... 35
BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ... 44
B. Pembahasan ... 58
BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 64
B. Saran ... 66
DAFTAR PUSTAKA ... 67
(10)
x
DAFTAR TABEL
No Uraian Hal
1. Daftar nama-nama pejabat Pancur Batu ... 31
2. Luas Desa Kecamatan Pancur Batu ... 32
3. Luas Wilayah Kecamatan Pancur Batu ... 33
4. Penggunaan lahan Di Kecamatan Pancur Batu ... 35
5. Jumlah penduduk di Kecamatan Pancur Batu ... 36
6. Jumlah penduduk menurut umur di Kecamatan Pancur Batu... 37
7. Rasio Jenis Kelamin Menurut Kelurahhan di Kecamatan Pancur Batu ... 38
8. Fasilitas Pendidikan Menurut Kecamatan Pancur Batu ... …... 41
9. Jumlah Tempat Ibadah Menurut Kecamatan Di Pancur Batu..……... 41
10. Fasilitas Kesehatan Menurut Kelurahan Di Medan Petisah... 42
11. Kondisi Jalan Wilayah di Kota untuk 3 tahun Terakhir... 43
12. Jenis dan jumlah angkutan umum di Pancur Batu ... 45
(11)
vii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Uraian Hal
1. Skema Kerangka Berpikir ... 26
2. Peta administrasi Kabupaten Deliserdang ... 33
3. Peta administrasi Kecamatan Pancur Batu ... 34
4. Pedagang kaki lima yang berjualan di terminal Pancur Batu ... 49
5. Kemacetan Pancur batu ... 73
(12)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Indonesia negara yang sedang berkembang, pembangunannya terus
mengalami peningkatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Indonesia. keberhasilan pembangunan sangat di pengaaruhi oleh peran
transportasi sebagai urat nadi kehidupan sosial, ekonomi, budaya, politik, dan
pertahanan keamanan. Transportasi sebagai alat untuk memindahkan orang dan
barang dari tempat asal ke tempat tujuan dengan menggunakan kendaraan, itu
sebabnya transportasi merupakan elemen yang sangat penting dalam mendukung
pembangunan Nasional serta kontribusi terbesar dalam melayani mobilitas
manusia maupun distribusi perdagangan dan industri.
Pembangunan dalam bidang apapun, pada hakikatnya mengkehendaki
terjadinya keseimbangan yang tercermin dalam konsep pemerataan pembangunan.
Terkait dengan idealisasi pembangunan serta pelaksanaan pembangunan yang
berimbang di daerah, maka diterbitkan UU No.22 tahun 1999 tentang
pemerintahan daerah dan UU No. 25 tahun 1999 tentang pertimbangan keuangan
pemerintah pusat dan daerah. Undang-undang ini merupakan upaya untuk
mendorong proses percepatan pembangunan daerah, oleh daerah itu sendiri dan
hasilnya ditujukan untuk kesejahteraan rakyat di daerah tersebut. Dalam
pembangunan, terdapat bidang-bidang khusus untuk mengoptimalkan
pembangunan yang terarah yaitu salah satunya adalah bidang transortasi angkutan
(13)
2
Kemacetan lalu lintas menjadi masalah besar yang dihadapi bangsa
Indonesia. Padatnya transportasi di jalan raya menyebabkan terjadinya kemacetan.
Kemacetan lalu lintas terjadi pada kondisi lalu lintas di jalan raya yang mulai
tidak stabil, kecepatan operasi menurun relatif cepat akibat adanya hambatan yang
timbul dan kebebasan bergerak relatif kecil. Lalu lintas tergantung pada kapasitas
jalan, dimana banyaknya kendaraan yang ingin bergerak akan tetapi kapasitas
jalannya tidak bisa menampung jumlah arus lalu lintas yang ada akan terhambat.
Transportasi dapat diartikan sebagai usaha pemindahan, menggerakkan,
mengangkut, atau mengalihkan suatu objek dari satu tempat ke tempat yang lain,
dimana di tempat lain objek tersebut lebih bermanfaat atau berguna untuk tujuan-
tujuan tertentu. Sedangkan prasarana transportasi adalah suatu persyaratan
walaupun tidak jadi jaminan tumbuhnya perekonomian, karena pendistribusian
akan lebih peraktis dan mudah dengan alat transportasi. Contohnya usaha – usaha intensif yang dilakukan oleh banyak negara sedang berkembang untuk
meningkatkan hasil pertanian, menghendaki ketersediaan bibit, pupuk dan sarana
– sarana yang lainnya yang tepat pada waktunya, dan para petanipun harus dapat mendatangi pasar yang mereka perlukan dengan mudah. Perkembangan serta
perluasan hasil – hasil industri juga menghendaki pengangkutan yang baik mulai dari bahan mentah sampai bahan jadi, demikian juga dengan produk – produk yang diedarkan kepada pedagang. Pengangkutan barang – barang ekspor sangat membutuhkan Fasilitas – fasilitas angkutan yang memadai.
Transportasi kota ditujukan untuk mendukung secara langsung kegiatan
kota, sehingga keberhasilan kelancaran kegiatan kota banyak tergantung pada
(14)
3
membutuhkan sarana angkutan yang berbeda, karakteristik kendaraan didaerah
perdagangan akan berbeda dengan daerah pendidikan dan industri. Dengan
bermacam – macam kegiatan di kota dan perbedaan kebutuhan akan sarana angkutan, maka lalu lintas kota bertambah padat. Tingkat pertumbuhan
pergerakan yang sangat tinggi yang tidak mungkin dihambat, sementara sarana
dan prasarana transportasi sangat terbatas, mengakibatkan aksebilitas dan
mobilitas akan terganggu. Sekarang ini program pembangunan jalan di daerah
perkotaan telah banyak dilakukan baik dengan pembangunan jaringan jalan baru,
ditambah dengan rekayasa dan manejemen lalu lintas terutama pengaturan
efesiensi transportasi umum penambahan armadanya. Tetapi berapapun besarnya
biaya yang dikeluarkan, kemacetan dan tundaan tetap tidak bisa dihindari. Ini
disebabkan perkembangan penyediaan fasilitas transportasi sangat rendah
sehingga tidak bisa mengikutinya. Dengan demikian hal yang menyebabkan
kemacetan lalu lintas karena terjadinya pertemuan arus lalu lintas, disinilah
tempat – tempat yang didominasi rawan kecelakaan. Adanya pertumbuhan ekonomi dan penduduk menyebabkan peningkatan permintaan baik jasa angkutan
maupun perdagangan. Efek dari gejala pertumbuhan serta adanya urbanisasi lebih
terasa di kota. Telah dikenal bahwa fasilitas transportasi adalah kebutuhan tingkat
kompleksitas yang tinggi dan pertumbuhan dan perkembangan kota yang
bersangkutan.
Di sisi lain, transportasi berkaitan erat dengan kebijakan tata ruang. Ruang
merupakan kegiatan yang di tempatkan diatas lahan kota, sedangkan transportasi
merupakan sistem jaringan yang secara fisik menghubungkan satu ruang kegiatan
(15)
4
transportasi akibat dari perencanaan itu sendiri akan menimbulkan kemacetan lalu
lintas dan meningkatkan pencemaran udara (yeiren dalam Sukarta, 2007).
Transportasi juga menjadi permasalahan kemacetan yang sering terjadi pada
ruas-ruas jalan di saat jam-jam sibuk (jam-jam berangkat dan pulang kerja antar
pukul 07.15- 08.45, pulang kerja antara pukul 17.15-19.00). Daerah itulah titik
awal kemacetan dengan aktivitas pasar dan angkot di badan jalan, serta banyaknya
kendaraan yang lalu lalang, mengejar waktu agar tidak terlambat sehingga tidak
ada yang mau mengalah akhirnya terjadi kepadatan persimpangan (Gunardo,
2014).
Pertumbuhan kawasan yang terus-menerus diikuti dengan pertumbuhan
dalam bidang transportasi dikota Medan, dimana kota Medan yang muti fungsi
membagi-bagi daerah kota menjadi kawasan tertentu seperti kawasan pendidikan,
perdagangan, perkantoran, perumahan, dan lain sebagainya sesuai dengan
aktivitas yang bersifat heterogen yaitu pegawai negeri, pegawai swasta,
mahasiswa, pedagang, maupun karyawan. Dengan mobilitas penduduk yang
tinggi dan aktivitas yang heterogen sehingga timbullah kemacetan lalu-lintas di
beberapa kawasan tertentu maka perlu diadakan suatu sistem pengaturan lalu
lintas pada persimpangan dikawasan tersebut.
KemacetanPasar Pancur Batu di sebabkan oleh ketidakseimbangan antara
tingkat kebutuhan sarana dan prasarana lalu lintas terhadap aktivitas penduduk.
Dari beberapa lokasi yang memiliki tingkat kepadatan yang tinggi, wilayah Pasar
Pancur Batu salah satu jalan yang paling sering terjadi kemacetan lalulintas pada
(16)
5
negeri,pegawai swasta, pedagang, mahasiswa, maupun karyawan. Pancur Batu
juga merupakan jalan lintas kota Medan ke Kabupaten Karo, hal ini yang
mengakibatkan terjadinya kemacetan lalu lintas di Wilayah Pasar Pancur Batu.
Tingginya jumlah kendaraan yang mengakibatkan terjadinya kemacetandan
penyediaan transportasi yang ada seperti aktivitas penduduk yang tinggi tidak
sesuai dan kurang disiplinnya perilaku pengguna jalan dalam sistem transportasi.
B.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka masalah-masalah
di temukan dapat di defenisikan sebagai berikut yaitu : (1) pusat pertumbuhan
perekonomian yang cukup tinggi yang tidak terlepas dari permasalahan kemacetan
(2) adanya ketidakseimbangan antara perkembangan kendaraan dengan
perkembangan sarana jalan (3) kurangnya perilaku kesadaran pemakai jalan dalam
menggunakan jalan (4) faktor yang mempengaruhi perilaku pengguna jalan.
C.Pembatasan Masalah
Dari identifikasi masalah tersebut, penelitian ini dibatasi mengkaji tentang :
(1) Perilaku pengguna jalan di pasar Pancur Batu Kecamatan Pancur Batu yaitu
permasalahan pedagang kaki lima dan angkutan umum. Angkutan umum yang
dimaksud dalam penelitian ini ada 2 jenis yaitu angkutan kota dan angkutan antar
kota. (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pengguna jalan di pasar
Pancur Batu Kecamatan Pancur yaitu : pengaruh lingkungan, pendidikan dan
(17)
6
D.Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana perilaku pengguna jalan di wilayah Pasar Pancur Batu
Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang?
2. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi perilaku pengguna jalan di
pasar Pancur Batu Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang?
E. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui perilaku pengguna jalan di wilayah Pasar Pancur Batu
Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pengguna
jalan di pasar Pancur Batu Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli
Serdang.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai berikut :
1. Sebagai bahan masukan bagi penentu kebijakan, khusunya pemerintah
Kecamatan Pancur Batu dalam menangani masalah perilaku pengguna
jalan di Pasar Pancur Batu Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli
(18)
7
2. sumber informasi bagi Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) dalam
menangani masalah perilaku pengguna jalan di Pasar Pancur Batu
Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang
3. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan
Geografi di Universitas Negeri Medan
4. Sebagai bahan masukan dan meningkatkan pengetahuan penulis tentang
karya ilmiah serta wawasan penulis tentang Perilaku pengguna jalan di
Wilayah Pasar Pancur Batu Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli
Serdang.
5. Sebagai bahan referensi bagi penulis lain yang ingin meneliti
(19)
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dikemukakan maka kesimpulan penelitian
ini adalah :
1. Perilaku Pengguna digolongkan menjadi dua yaitu: (1). Pengemudi
angkutan kota dan antar kota (2). Pedagang kaki lima. Perilaku pengemudi
menunjukkan terjadinya pelanggaran dalam bentuk : a).pelanggaran
dengan berhenti diwilayah larangan parkir sebanyak 30,4% dan b).
pelanggaran yang menurunkan penumpang disembarang tempat sebanyak
46,1% .
a. Faktor yang mempengaruhi perilaku pengguna jalanadalah rendahnya tingkat
pendidikan (38%) yang berpengaruh kepada tingkat kesadaran pengguna
jalan dan tingkat pendapatan yang masih rendah (58%) masih dibawah
UMR (Rp. 2.015.000).
B. Saran
a. Agar Pemerintah memberikan wewenang melalui Dinas Pasar/Dinas
Perhubungan menindak tegas para pedagang kaki lima yang tetap berdagang
di luar pasar dengan menyediakan lokasi atau lahan khusus tempat berjualan
pedagang kaki lima karena berdampak buruk bagi lingkungan sekitar
terutama terhadap kemaetan lalu lintas
b. Untuk para pedagang kaki lima dan pengemudi angkutan umum atau
pengguna jalan agar mematuhi peraturan berlalu lintas dengan baik agar
(20)
c. Perlu ditingkatkan disiplin pengguna jalan dalam memakai dan
(21)
DAFTAR PUSTAKA
Aminy, 2011.Analisis Kemacetan Jalan raya di kota Medan tahun 2010 (studi kasus di jalan Medan-Binjai kilometer 9 jembatan Sei Belawan). Skripsi. Medan : Jurusan Pendidikan Geografi FIS UNIMED.
Ana Riskiansha.2013.Analisis pola tingkah laku angkutan umum di kota Surabaya dengan Driver Behavior Questionnaire. Jurnal. Universitas Surabaya
Alik Asyori Alamsyah 2008. Rekayasa Lalu lintas. Malang : PT. Universitas Muhammadiyah Malang
BPS Deliserdang. 2013. Kabupaten Deli Serdang dalam angka 2013. Sumut.
Dini Anggraini. 2013. Studi Kasus Pedagang Kaki Lima Di Jalan Raya Bogor.
Jurnal. Universitas
Direktorat jendral Bina Marga 1977. Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). Kementrian Pekerja Umum R.I, Jakarta
Dody. 2013. Analisis Faktor-Faktor Penarik Terhadap Pola Persebaran Pedagang Kaki Lima Di Kecamatan Wiyung Kota Surabaya. Jurnal. Universitas Surabaya.
Daljoeni. 2013 Tentang Pedagang Kaki Lima. Malang. Universitas Muhammadiyah Malang
Edi Susanto Tataming. 2014. Analisis Besar Kontribusi Hambatan Samping Terhadap Kecepatan Dengan Menggunakan Model Regresi Linier Berganda. Jurnal. Universitas Sumatra Utara
Gunardo. 2014. Geografi Transportasi. Yogyakarta ; Anggota IKAPI. Perpustakaan Nasional.
http://repository.usu.ac.id/handle/undang-undang lalu-lintas sebagai regulasi tertib lantas kota medan.html, (diakses 15 oktober 2015, 22:15 WIB).
http:// tribun medan.ac.id/Umr Kabupaten Deli Serdang kota medan.html, (diakses 21 juni 2016,13:32)
Koesim.2004. Profil provinsi Republik Indonesia. Jakarta : Yayasan Bakti Wawasan Nusantara.
UU RI No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan. Jakarta Depertemen perhubungan.
UU RI No. 20 Tahun 2009 Tentang Prasarana Lalulintas Dan Angkutan Jalan. Jakarta Depertemen Perhubungan.
(22)
UU RI No. 25 Tahun 1999 Tentang Pertimbangan Keuangan Pemerintah Pusat. Jakarta Depertemen Perhubungan
Parkins dan Notoatmodjo 2003 Perilaku Pengguna Jalan. Malang : PT Universitas Muhammadiyah Malang
Salim Abbas.2000. Manajemen transportasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Yeiren Ezra Igglesias 2015. Tentang Analisis Sarana Dan Prasarana Transportasi Serta Perilaku Lalu Lintas Di Wilayah Simpang Empat Sukarame Kecamatan Medan Area Kota Medan. Skripsi. Medan : Jurusan Pendidikan Geografi FIS UNIMED.
(1)
6
D.Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana perilaku pengguna jalan di wilayah Pasar Pancur Batu Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang?
2. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi perilaku pengguna jalan di pasar Pancur Batu Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang?
E. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui perilaku pengguna jalan di wilayah Pasar Pancur Batu Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pengguna jalan di pasar Pancur Batu Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai berikut :
1. Sebagai bahan masukan bagi penentu kebijakan, khusunya pemerintah Kecamatan Pancur Batu dalam menangani masalah perilaku pengguna jalan di Pasar Pancur Batu Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang.
(2)
7
2. sumber informasi bagi Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) dalam menangani masalah perilaku pengguna jalan di Pasar Pancur Batu Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang
3. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan Geografi di Universitas Negeri Medan
4. Sebagai bahan masukan dan meningkatkan pengetahuan penulis tentang karya ilmiah serta wawasan penulis tentang Perilaku pengguna jalan di Wilayah Pasar Pancur Batu Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang.
5. Sebagai bahan referensi bagi penulis lain yang ingin meneliti permasalahan yang sama namun pada lokasi yang berbeda.
(3)
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dikemukakan maka kesimpulan penelitian ini adalah :
1. Perilaku Pengguna digolongkan menjadi dua yaitu: (1). Pengemudi angkutan kota dan antar kota (2). Pedagang kaki lima. Perilaku pengemudi menunjukkan terjadinya pelanggaran dalam bentuk : a).pelanggaran dengan berhenti diwilayah larangan parkir sebanyak 30,4% dan b). pelanggaran yang menurunkan penumpang disembarang tempat sebanyak 46,1% .
a. Faktor yang mempengaruhi perilaku pengguna jalanadalah rendahnya tingkat pendidikan (38%) yang berpengaruh kepada tingkat kesadaran pengguna jalan dan tingkat pendapatan yang masih rendah (58%) masih dibawah UMR (Rp. 2.015.000).
B. Saran
a. Agar Pemerintah memberikan wewenang melalui Dinas Pasar/Dinas Perhubungan menindak tegas para pedagang kaki lima yang tetap berdagang di luar pasar dengan menyediakan lokasi atau lahan khusus tempat berjualan pedagang kaki lima karena berdampak buruk bagi lingkungan sekitar terutama terhadap kemaetan lalu lintas
b. Untuk para pedagang kaki lima dan pengemudi angkutan umum atau pengguna jalan agar mematuhi peraturan berlalu lintas dengan baik agar tidak menyebab kan terjadinya kemacetandi wilayah Pasar Pancur Batu.
(4)
c. Perlu ditingkatkan disiplin pengguna jalan dalam memakai dan menggunakan transportasi di wilayah Pasar Pancur Batu.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Aminy, 2011.Analisis Kemacetan Jalan raya di kota Medan tahun 2010 (studi kasus di jalan Medan-Binjai kilometer 9 jembatan Sei Belawan). Skripsi. Medan : Jurusan Pendidikan Geografi FIS UNIMED.
Ana Riskiansha.2013.Analisis pola tingkah laku angkutan umum di kota Surabaya dengan Driver Behavior Questionnaire. Jurnal. Universitas Surabaya
Alik Asyori Alamsyah 2008. Rekayasa Lalu lintas. Malang : PT. Universitas Muhammadiyah Malang
BPS Deliserdang. 2013. Kabupaten Deli Serdang dalam angka 2013. Sumut. Dini Anggraini. 2013. Studi Kasus Pedagang Kaki Lima Di Jalan Raya Bogor.
Jurnal. Universitas
Direktorat jendral Bina Marga 1977. Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). Kementrian Pekerja Umum R.I, Jakarta
Dody. 2013. Analisis Faktor-Faktor Penarik Terhadap Pola Persebaran Pedagang Kaki Lima Di Kecamatan Wiyung Kota Surabaya. Jurnal. Universitas Surabaya.
Daljoeni. 2013 Tentang Pedagang Kaki Lima. Malang. Universitas Muhammadiyah Malang
Edi Susanto Tataming. 2014. Analisis Besar Kontribusi Hambatan Samping Terhadap Kecepatan Dengan Menggunakan Model Regresi Linier Berganda. Jurnal. Universitas Sumatra Utara
Gunardo. 2014. Geografi Transportasi. Yogyakarta ; Anggota IKAPI. Perpustakaan Nasional.
http://repository.usu.ac.id/handle/undang-undang lalu-lintas sebagai regulasi tertib lantas kota medan.html, (diakses 15 oktober 2015, 22:15 WIB).
http:// tribun medan.ac.id/Umr Kabupaten Deli Serdang kota medan.html, (diakses 21 juni 2016,13:32)
Koesim.2004. Profil provinsi Republik Indonesia. Jakarta : Yayasan Bakti Wawasan Nusantara.
UU RI No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan. Jakarta Depertemen perhubungan.
UU RI No. 20 Tahun 2009 Tentang Prasarana Lalulintas Dan Angkutan Jalan. Jakarta Depertemen Perhubungan.
(6)
UU RI No. 25 Tahun 1999 Tentang Pertimbangan Keuangan Pemerintah Pusat. Jakarta Depertemen Perhubungan
Parkins dan Notoatmodjo 2003 Perilaku Pengguna Jalan. Malang : PT Universitas Muhammadiyah Malang
Salim Abbas.2000. Manajemen transportasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Yeiren Ezra Igglesias 2015. Tentang Analisis Sarana Dan Prasarana Transportasi
Serta Perilaku Lalu Lintas Di Wilayah Simpang Empat Sukarame Kecamatan Medan Area Kota Medan. Skripsi. Medan : Jurusan Pendidikan Geografi FIS UNIMED.