Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

a. Agar siswa mudah memusatkan perhatian pada satu tema tertentu, karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas. b. Agar siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antara aspek dalam tema sama. c. Agar pemahaman siswa terhadap materi lebih mendalam d. Agar kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik, karena mengaitkan berbagai aspek atau topik dengan pengelaman pribadi dalam situasi nyata, yang diikat dalam tema tertentu. e. Agar guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara sistematik dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan waktu selebihnya dapat digunakan untuk pendalaman. Menurut Sukayati dalam Prastowo, 2013: 140 tujuan pembelajaran terpadu adalah: a. Meningkatkan pemahaman konsep yang dipelajarinya secara lebih bermakna; b. Mengembangkan keterampilan menemukan, mengolah, dan memanfaatkan informasi; c. Menumbuhkembangkan sikap positif, kebiasaan baik, dan nilai- nilai luhur yang diperlukan dalam kehidupan; d. Menumbuhkembangkan keterampilan sosial seperti kerja sama, toleransi, serta menghargai pendapat orang lain; e. Meningkatkan gairah dalam belajar; dan f. Memilih kegiatan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan para siswa. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran tematik adalah meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mendalami konsep yang dipelajari dengan memusatkan perhatian pada satu tema tertentu.

4. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Tematik

Sama seperti model pengembangan pembelajaran yang lainnya, dalam pelaksanaan pembelajaran tematik memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan. Menurut Depdikbud dalam Trianto, 2010: 88 pembelajaran terpadu memiliki kelebihan sebagai berikut: a. Pengalaman dan kegiatan belajar anak relevan dengan tingkat perkembangannya. b. Kegiatan yang dipilih sesuai dengan minat dan kebutuhan anak. c. Kegiatan belajar bermakna bagi anak, sehingga hasilnya dapat bertahan lama. d. Keterampilan berfikir anak berkembang dalam proses pembelajaran terpadu. e. Kegiatan belajar mengajar bersifat pragmatis sesuai lingkungan anak, f. Keterampilan sosial anak berkembang dalam proses pembelajaran terpadu. Keterampilan sosial ini antara lain adalah kerja sama, komunikasi, dan mau mendengarkan pendapat orang lain. Selain keunggulan yang dimiliki, pembelajaran tematik juga mempunyai sejumlah keterbatasan, terutama dalam pelaksanaannya, yaitu pada perencanaan dan pelaksanaan evaluasi yang lebih banyak menuntut guru untuk melakukan evaluasi proses. Suryosubroto 2009: 137 mengemukakan bahwa kekurangan yang ditimbulkan pembelajaran tematik, yaitu: 1 Guru dituntut memiliki keterampilan tinggi; 2 Tidak setiap guru mampu mengintegrasikan kurikulum dengan konsep-konsep yang ada dalam mata pelajaran secara tepat. Berdasarkan pendapat di atas peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran tematik memiliki kelebihan dimana kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan siswa dalam mengembangkan keterampilan berfikir dan sosialnya. Sedangkan kelemahan pembelajaran tematik adalah tidak semua guru memiliki kemampuan yang sama dalam mengembangkan konsep-konsep yang ada dalam mata pelajaran dan melakukan evaluasi proses selama pembelajaran.

B. Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar merupakan proses kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak ia masih bayi hingga ke liang lahat nanti. Belajar adalah suatu cara yang dilakukan oleh umat manusia untuk bisa mengetahui apa yang belum mereka ketahui, untuk bisa melakukan sesuatu yang mereka belum bisa melakukannya. Slameto dalam Hadis, 2008: 60 menyatakan bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu sendiri dalam interaksi individu dengan lingkungannya. Sejalan dengan pendapat di atas, Sardiman 2011: 20 menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, dan meniru. Moeslichatoen dalam Hadis, 2008: 60 mengemukakan bahwa belajar dapat diartikan sebagai proses yang membuat terjadinya proses belajar dan perubahan itu sendiri dihasilkan dari usaha dalam proses belajar. Menurut Hernawan 2007: 2 belajar adalah proses perubahan perilaku, dimana perubahan perilaku tersebut dilakukan secara sadar dan bersifat menetap, perubahan perilaku tersebut meliputi perubahan dalam hal kognitif, afektif, dan psikomotor. Domain kognitif adalah domain pembelajaran yang berfokus pada pengetahuan dan keahlian intelektual, domain afektif terkait dengan sikap, motivasi, kesediaan berpartisipasi, menghargai apa yang sedang dipelajari dan pada akhirnya menghayati nilai-nilai itu ke dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan domain psikomtor berfokus pada menjalankan kegiatan motorik hingga satu tingkat

Dokumen yang terkait

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH (ICM) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS IVA SDN 1 METRO BARAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 16 43

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IVB SD NEGERI 1 NUNGGALREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 9 67

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 TOTOKATON TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 11 58

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AIR (AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV A SD NEGERI 02 TULUNG BALAK TAHUN PELAJARAN 2013/2014

13 68 66

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KELAS IVB SD NEGERI 02 TULUNG BALAK KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

5 36 82

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI TEMA CITA-CITAKU SISWA KELAS IVB SD NEGERI 05 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 4 88

JUDUL INDONESIA: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI TEMA CITA-CITAKU SISWA KELAS IVB SD NEGERI 05 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 7 87

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING TIPE INDEX CARD MATCH (ICM) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IVB SD NEGERI 02 TULUNG BALAK TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 18 71

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IVB SD NEGERI 07 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 25 71

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV B SD N 04 METRO UTARA

0 6 65