Penerapan Jadwal Shift Kerja Melalui Organisasi

4. Penerapan Jadwal Shift Kerja Melalui Organisasi

Di Amerika Serikat terdapat hukum atau ketentuan pemerintah mengenai jam kerja. Pemerintah Federal menetapkan batas 10 jam sehari bagi pengemudi truk. Hal ini juga berlaku bagi penerbangan dan istirahat bagi pilot pesawat udara. Selain dari peraturan itu hanya sedikit desain bagi jadwal kerja untuk mengurangi strees atau kelelahan. Walaupun demikian penelitian telah menemukan bahwa jadwal kerja dapat diterapkan. Desain jadwal kerja yang buruk kemungkinan dapat menyebabkan celaka karena teknologi baru dapat merubah baik fisik maupun mental kebutuhan para pekerja. Selain itu desain jadwal kerja yang buruk juga mempengaruhi kesehatan dan keselamatan pekerja, kepuasan pekerja dan produktivitas. Jadwal kerja yang baik memberikan keuntungan bagi pekerja dan perusahaan. Jadi kapan saja jadwal kerja berubah banyak aspek dari kehidupan kerja dan rumah tangga yang harus disesuaikan. Oleh sebab itu, mengapa perubahan jadwal kerja harus dilakukan secara bertahap dan dievakulasi dengan hati-hati. Penjelasan lebih lanjut mengenai beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan shift kerja oleh manajemen perusahaan adalah antara lain: a. Hindari Shift Kerja Yang Permanen Akibat shift kerja malam permanen akan menyebabkan pekerja kehilangan kontak dengan pihak manajemen dan sebagian pekerja lainnya di perusahaan. Sehingga mereka akan merasa terisolasi atau sedikit merasa berbeda dari pekerja lain dan kehilangan informasi, sehingga hal ini kemungkinan dapat menimbulkan kesulitan dalam berkomunikasi. Apabila memungkinkan sebaiknya dilakukan rotasi shift malam, dengan mempertimbangkan beban kerja yang ada untuk setiap shift. b. Meminimalkan shift kerja malam yang berturut-turut Pelaksanaan shift malam yang berturut-turut dianjurkan hanya 2-4 hari. Dengan tujuan agar irama circadian dapat terjaga dari gangguan yang berlebihan. c. Hindari perubahan shift kerja yang singkat. Menurut Francoise Lille Grandjean, 1988 menyebutkan bahwa pekerja yang menjalani kerja malam istirahat hanya 7-10 jam harus dihindari sebelum melakukan rotasi shift kerja yang baru, seperti keluar pada saat pagi hari sampai saat shift malam pada hari yang sama. Untuk meneruskan shift yang baru sebaiknya berjarak 24 jam karena perubahan dengan waktu yang singkat akan mengakibatkan tubuh menjadi sangat letih. Menurut penelitian lainnya menganjurkan bahwa jarak untuk shift yang baru minimal 48 jam. d. Memberi kesempatan libur pada beberapa akhir minggu. Apabila pekerjaan dilakukan 7 hari dalam setiap minggunya dianjurkan libur 1-2 pada hari akhir shift untuk setiap bulannya. Hal ini bertujuan untuk mencegah kehilangan kontak dengan teman dan keluarga yang merupakan masalah yang besar bagi pekerja shift. Akhir minggu adalah saat yang tepat untuk berkumpul dengan keluarga dan masyarakat. e. Mengurangi kerja shift yang lama, middle dan overtime. Pelaksanaan kerja tambahan, lembur atau ekstra akan menambah kelelahan dan mengurangi waktu istirahat dalam sehari. Apabila memang diperlukan kerja tambahan, lembur ekstra waktu maksimal diperbolehkan hanya 1-2 jam. f. Pertimbangkan lama kerja dengan beban kerja. Penyesuaian lama kerja dengan beban kerja pada setiap shift, misalkan kerja fisik dan mental yang berat atau pekerjaan yang monoton dan membosankan sulit dilakukan pada shift malam. g. Waktu start-end memulai-mengakhiri kerja yang fleksibel Waktu kerja yang fleksibel misalnya shift pagi tidak harus dimulai pada pukul 05:00 atau pukul 06:00 ini memberikan kesempatan bagi pekerja untuk memenuhi istirahat malamnya dan memberikan waktu berkomunikasi dengan anak-anak dan keluarga. h. Usahakan jadwal kerja yang teratur dan dapat diprediksikan. Para pekerja seharusnya sudah mengetahui jadwal kerjanya jauh sebelum itu. Sehingga mereka dapat merencanakan waktu istirahat dan waktu untuk berkumpul dengan keluarga dan teman-temannya. i. Perhatikan waktu istirahat. Jumlah waktu istirahat pada saat makan siang dan coffee break tidak cukup untuk memulihkan kelelahan tubuh. Untuk itu dianjurkan setiap satu jam, istirahat 10-15 menit sehingga diharapkan dapat memulihkan konsentrasi dan kelelahan pekerja.

5. Strategi untuk mengatasi masalah shift individu