data ordinal yang telah ditransformasi menggunakan Method of Successive Interval MSI dibandingkan dengan hasil analisis data
tanpa transformasi.
3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis
3.2.5.1 Rancangan Analisis
Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi
lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit melalui sintesa,
menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami
oleh diri sendiri maupun orang lain. 1. Analisis deskriptif atau kualitatif
Penelitian deskriptif digunakan untuk menggambarkan bagaimana produk, harga, dan keputusan pembelian.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian kualitatif adalah: 1. Setiap indikator yang dinilai oleh responden, diklasifikasikan
dalam lima alternatif jawaban yang menggambarkan peringatan jawaban.
2. Dihitung total skor setiap variabelsub variabel = jumlah skor dari seluruh indikator variable untuk semua jawaban responden.
3. Dihitung skor tiap variabelsub variabel= rata-rata dari total skor.
Tabel 3.6 Kriteria Presentase Tanggapan responden
4. Untuk mendeskripsikan jawaban responden, juga digunakan statistik deskriptif seperti distribusi frekuensi dan tampilan dalam
bentuk tabel ataupun grafik. 5. Untuk menjawab deskripsi dari masing-masing variabel penelitian
ini, digunakan rentang kriteria penilaian sebagai berikut:
Skor aktual adalah jawaban seluruh responden atas kuesioner yang telah diajuka. Skor ideal adalah skor atau bobot tertinggi
atau semua responden diasumsikan memilih jawaban dengan skor tertinggi.
Penjelasan bobot nilai skor aktual dapat dilihat pada tabel 3.6 berikut:
No Jumlah Skor
Kriteria 1
20.00 - 36.00 Tidak Baik
2 36.01 - 52.00
Kurang Baik 3
52.01 - 68.00 Cukup
4 68.01 - 84.00
Baik 5
84.01 - 100 Sangat Baik
Sumber: Umi Narimawati, 2007:85
2. Analisis Verifikatif kuantitatif Data yang telah dikumpulkan melalui kuesioner akan diolah
dengan pendekatan kuantitatif. Terlebih dahulu dilakukan 5 tabulasi dan memberika nilai sesuai dengan sistem yang ditaetapkan. Jenis
kuesioner yang diguanakan adalah kuesioner tertutup dengan menggunakan skala ordinal. Untuk teknik perhitungan data kuesioner
yang telah diisi oleh responden digunakan skala likert dengan langkah-langkah : memberikan nilai pembobotan 5-4-3-2-1 untuk
jenis pertanyaan positif. Menurut Sugiyono 2010:132 skala likert untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang. Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi
skor.
Jawaban Skala Nilai
Sangat setuju 5
Setuju 4
Ragu-ragu 3
Tidak Setuju 2
Sangat tidak setuju 1
Sumber : Sugiyono 2010:133
Keseluruhan nilai atau skor yang didapat dianalisis dengan cara: 1. Mengolah setiap jawaban dan pertanyaaan dari kuesioner
yang disebarkan untuk dihitung frekuensi dan persentasenya.
Tabel 3.7 Skala Penilaian
2. Nilai yang diperoleh merupakan indikator untuk pasangan variabel independen X yaitu kualitas produk X1, harga X2
dan variabel dependen Y keputusan pembelian konsumen. Dan asumsikan sebagai hubungan linear.
3. Menentukan skala atau bobot dari masing-masing alternatif jawaban seperti diuraikan diatas. Oleh karena data yang didapat
dari kuesioner merupakan data ordinal, sedangkan untuk menganalisis data diperlukan data interval. maka untuk
memecahkan masalah
ini perlu
ditingkatkan skala
pengukurannya menjadi skala interval melalui “methode of successive interval” hays, 1969:39 dalam Umi Narimawati
dkk. 1. Mengolah data ordinal menjadi interval dengan interval
berurutan untuk variabel bebas terikat. Adapun langkah- langkah untuk melakukan transformasi data adalah sebagai
berikut : 1. Ambil data ordinal hasil kuesioner
2. Untuk setiap pertanyaan, hitung proporsi jawaban untuk setiap kategori jawaban dan hitung proporsi
kumulatifnya. 3. Menghitung nilai Z tabel distribusi normal untuk
setiap proporsi kumulatif. Untuk data 30 dianggap mendekati luas daerah dibawah kurva normal.
4. Menghitung nilai densitas untuk stiap proporsi kumulatif dengan memasukan nilai Z pada rumus
distribusi normal. 5.
Menghitung nilai skala dengan rumus method of succesive interval.
Keterangan : Means of interval : Rata-rata interval
Density at lower limit : kepadatan batas bawah Density at Upper limit : Kepadatan batas atas
Area under Upper limit : daerah dibawah batas atas Area under Lower limit : daerah dibawah batas bawah
6. Menetukan nilai transformasi nilai untuk skala interval dengan menggunakan rumus :
Nilai Transformasi = Nilai Skala + I nilai skala
minimum
I + 1 2. Menentukan struktur hubungan antar variabel berdasarkan
pada diagram pemikiran. Didalam melakukan analisis jalur harus dijelaskan hubungan antar varibel secara
diagram jalur yang bentuknya ditentukan oleh proporsi teoritik yang berasal dari kerangka pemikiran dan
perumusan hipotesis penelitian Nirwana SK sitepu 1994:15 dalam Umi Narimawati dkk 2011:48.
1.
Analsis Regresi Linier Berganda Analsis regresi linier berganda
bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian.
Persamaan regresi yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
Y= α + β1X1 +β2 X2 + e
Keterangan: Y = keputusan pembelian
X
1
= kualitas produk X
2
= harga
Ș
= konstanta
ș
1
= koefisien regresi variabel kualitas produk
ș
2
= koefisien regresi variabel harga e = pengganggu error
2. Analisis Korelasi Menurut Sujana 1989: 152 Pengujian Korelasi
digunakan untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan antara variabel X dengan variabel Y dengan menggunakan pendekatan
koefisien korelasi pearson dengan rumus :
Keterangan : -1 r + 1 r = koefisien korelasi
X =Produk, Harga Y = Keputusan Pembelian
n = Jumlah responden untuk mempermudah pengolahan yaitu dengan SPSS 17.0 for windows.
Ketentuan untuk melihat tingkat keeratan korelasi digunakan acuan pada tabel 3.4 dibawah ini.
No Interval Koefisien
Tingkat Hubungan 1
– 0.20 sangat rendah hampir tidak ada hubungan
2 0,21
– 0,40 Korelasi yang lemah
3 0,41
– 0,60 Korelasi sedang
4 0,61
– 0,80 Korelasi cukup tinggi
5 0,81
– 1 Korelasi tinggi
Sumber : Syahri Alhusin, 2003:157 dalamUmi Narimawati 2011: 50
3. Analisis Koefisien Determinasi Persentase peranan semua varibel bebas atas nilai variabel bebas
ditunjukan oleh besarnya koefisien determinasi R
2
. Semakin besar nilainya maka menunjukan persamaan regresi
yang dihasilkan baik untuk mengestimasi variabel terikat. Hasil koefisien determinasi ini dapat dilihat dari perhitungan dari
microsoft SPSS atau secara manual didapat dari R
2
= SS
reg
SS
tot
Kd =
r
2
x 100
Keterangan : d : Koefisien determinasi
r : Koefisien Korelasi
Tabel 3.8 Tingkat keeratan Korelasi
3.2.5.2 Pengujian Hipotesis