a  =  -0,383  artinya  :  jika  kualitas  produk  dan  harga  bernilai  0  satuan maka keputusan pembelian konsumen akan bernilai -0,383 satuan.
b
1
= 0,692 artinya : jika kualitas produk meningkat sebesar satu satuan sementara  harga  konstan  maka  keputusan  pembelian  konsumen  akan
meningkat sebesar 0,692  satuan. b
2
= 0,177artinya : jika harga meningkat sebesar satu satuan sementara kualitas  produk  konstan  maka  keputusan  pembelian  konsumen  akan
meningkat 0,177 satuan.
4.4.2 Analisis Korelasi
Analisis  korelasi  bertujuan  untuk  mengukur  kekuatan  asosiasi hubungan linier di antara variabel bebas dan variabel terikat. Berikut akan
diuraikan analisis korelasi baik korelasi parsial maupun korelasi berganda.
4.4.2.1 Analisis  Korelasi  Parsial  antara  Kualitas  Produk  X
1
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Y
Dengan  menggunakan  software  SPSS,  diperoleh  hasil analisis korelasi parsial antara kualitas produk X
1
dengan keputusan pembelian konsumen Y sebagai berikut:
Tabel 4.26 Koefisien Korelasi Parsial X
1
dengan Y
Coeffici ents
a
.870 Kualitas produk X1
Model 1
Part ial Correlations
Dependent  Variable:  Keputusan pembelian  Y a.
Berdasarkan  output  di  atas,  diketahui  koefisien  korelasi parsial antara kualitas produk dengan keputusan pembelian konsumen
sebesar  0,870.  Koefisien  korelasi  bertanda  positif  menunjukkan hubungan  parsial  yang  terjadi  antara  kualitas  produk  dengan
keputusan pembelian konsumen adalah searah, dimana semakin besar kualitas  produk  akan  diikuti  oleh  semakin  besarnya  keputusan
pembelian  konsumen.  Nilai  0,870  menunjukkan  bahwa  hubungan yang  terjadi  antara  kualitas  produk  dengan  keputusan  pembelian
konsumen berada dalam kategori hubungan yang tinggi interval 0,81- 1,00.
Korelasi  sebasar  itu  berarti  0,870  kualitas  produk  soerabi PA’iS  yang  memiliki  cita  rasa  yang  sangat  enak,  memiliki  sangat
banyak  pilihan  rasa,  tingkat  kerusakan  surabinya  kuat  atau  utuh, memiliki  kelayakan  konsumsi  karena  sudah  memiliki  sartifikat  halal
dari MUI, produk surabinya juga dapat bertahan lama sehingga masih dapat  dikonsumsi,  memiliki  pelayanan  yang  ramah,  memiliki
penyajian  warna  yang  menarik,  sehingga  bayak  konsumennya  yang menyatakan bahwa produk surabi di Soerabi  PA’iS adalah berkualitas
sangat mempengaruhi keputusan pembelian terhadap produk surabi di Soerabi  PA’iS.  Berarti  kualitas  produk  benar-benar  sangat  besar
pengaruhnya  dengan  kata  lain  sangat  menstimuli  konsumen  dalam melakukan keputusan pembelian.
4.4.2.2 Analisis  Korelasi  Parsial  Antara  Harga  X2  dengan
Keputusan Pembelian Konsumen Y
Dengan  menggunakan  software  SPSS,  diperoleh  hasil analisis korelasi parsial antara harga X
2
dengan keputusan pembelian konsumen Y sebagai berikut:
Tabel 4.27 Koefisien Korelasi Parsial X
2
dengan Y
Coeffici ents
a
.257 Harga X2
Model 1
Part ial Correlations
Dependent  Variable:  Keputusan pembelian  Y a.
Berdasarkan  output  di  atas,  diketahui  koefisien  korelasi parsial  antara  harga  dengan  keputusan  pembelian  konsumen  sebesar
0,257.  Koefisien  korelasi  bertanda  positif  menunjukkan  hubungan parsial  yang  terjadi  antara  harga  dengan  keputusan  pembelian
konsumen  adalah  searah,  dimana  semakin  besar  harga  akan  diikuti oleh  semakin  besarnya  keputusan  pembelian  konsumen.  Nilai  0,257
menunjukkan  bahwa  hubungan  yang  terjadi  antara  harga  dengan keputusan  pembelian  konsumen  berada  dalam  kategori  hubungan
yang lemah interval 0,21 – 0,40.
Korelasi 0.257 antara harga dengan keputusan pembelian  ini berarti  harga  surabi  di  Soerabi  PA’iS  walaupun  dinilai  harga
surabinya  terjangkau,  harganya  sesuai  dengan  kualitas  produk
surabinya,  tingkat  daya  saing  harganya  dapat  bersaing,  harga  sesuai dengat manfaat yang didapat dari produk surabinya akan tetapi dalam
menstimuli  konsumen  dalam  keputusan  pembelian  pengaruhnya lemah.
4.4.2.3 Analisis  Korelasi  Simultan  Antara  Kualitas  produk  X1