4.4.1 Persamaan Regresi Linier Berganda
Persamaan regresi linier berganda yang akan dibentuk adalah:
ˆY
= a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
ˆY
= nilai taksiran untuk variabel keputusan pembelian konsumen
a = konstanta
b
i
= koefisien regresi X
1
= Kualitas produk X
2
= Harga Dengan menggunakan software SPSS, diperoleh hasil analisis
regresi linier berganda sebagai berikut:
Tabel 4.25 Koefisien Regresi Linier Berganda
Coeffici ents
a
-.383 .504
-.759 .450
.692 .042
.858 16.485
.000 .177
.071 .129
2.480 .015
Constant Kualitas produk X1
Harga X2 Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coef f icients Beta
Standardized Coef f icients
t Sig.
Dependent Variable: Keputusan pembelian Y a.
Berdasarkan output tabel 4.25 diperoleh nilai a sebesar -0,383, nilai b
1
sebesar 0,692 dan b
2
sebesar 0,177. Dengan demikian maka dapat dibentuk persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
ˆY
= -0,383 + 0,692X
1
+ 0,177X
2
Nilai a b
1
dan b
2
dalam persamaan di atas dapat di interpretasikan sebagai berikut:
a = -0,383 artinya : jika kualitas produk dan harga bernilai 0 satuan maka keputusan pembelian konsumen akan bernilai -0,383 satuan.
b
1
= 0,692 artinya : jika kualitas produk meningkat sebesar satu satuan sementara harga konstan maka keputusan pembelian konsumen akan
meningkat sebesar 0,692 satuan. b
2
= 0,177artinya : jika harga meningkat sebesar satu satuan sementara kualitas produk konstan maka keputusan pembelian konsumen akan
meningkat 0,177 satuan.
4.4.2 Analisis Korelasi
Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi hubungan linier di antara variabel bebas dan variabel terikat. Berikut akan
diuraikan analisis korelasi baik korelasi parsial maupun korelasi berganda.
4.4.2.1 Analisis Korelasi Parsial antara Kualitas Produk X
1
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Y
Dengan menggunakan software SPSS, diperoleh hasil analisis korelasi parsial antara kualitas produk X
1
dengan keputusan pembelian konsumen Y sebagai berikut:
Tabel 4.26 Koefisien Korelasi Parsial X
1
dengan Y
Coeffici ents
a
.870 Kualitas produk X1
Model 1
Part ial Correlations
Dependent Variable: Keputusan pembelian Y a.
Berdasarkan output di atas, diketahui koefisien korelasi parsial antara kualitas produk dengan keputusan pembelian konsumen
sebesar 0,870. Koefisien korelasi bertanda positif menunjukkan hubungan parsial yang terjadi antara kualitas produk dengan
keputusan pembelian konsumen adalah searah, dimana semakin besar kualitas produk akan diikuti oleh semakin besarnya keputusan
pembelian konsumen. Nilai 0,870 menunjukkan bahwa hubungan yang terjadi antara kualitas produk dengan keputusan pembelian
konsumen berada dalam kategori hubungan yang tinggi interval 0,81- 1,00.
Korelasi sebasar itu berarti 0,870 kualitas produk soerabi PA’iS yang memiliki cita rasa yang sangat enak, memiliki sangat
banyak pilihan rasa, tingkat kerusakan surabinya kuat atau utuh, memiliki kelayakan konsumsi karena sudah memiliki sartifikat halal
dari MUI, produk surabinya juga dapat bertahan lama sehingga masih dapat dikonsumsi, memiliki pelayanan yang ramah, memiliki
penyajian warna yang menarik, sehingga bayak konsumennya yang menyatakan bahwa produk surabi di Soerabi PA’iS adalah berkualitas
sangat mempengaruhi keputusan pembelian terhadap produk surabi di Soerabi PA’iS. Berarti kualitas produk benar-benar sangat besar
pengaruhnya dengan kata lain sangat menstimuli konsumen dalam melakukan keputusan pembelian.
4.4.2.2 Analisis Korelasi Parsial Antara Harga X2 dengan
Keputusan Pembelian Konsumen Y
Dengan menggunakan software SPSS, diperoleh hasil analisis korelasi parsial antara harga X
2
dengan keputusan pembelian konsumen Y sebagai berikut:
Tabel 4.27 Koefisien Korelasi Parsial X
2
dengan Y
Coeffici ents
a
.257 Harga X2
Model 1
Part ial Correlations
Dependent Variable: Keputusan pembelian Y a.
Berdasarkan output di atas, diketahui koefisien korelasi parsial antara harga dengan keputusan pembelian konsumen sebesar
0,257. Koefisien korelasi bertanda positif menunjukkan hubungan parsial yang terjadi antara harga dengan keputusan pembelian
konsumen adalah searah, dimana semakin besar harga akan diikuti oleh semakin besarnya keputusan pembelian konsumen. Nilai 0,257
menunjukkan bahwa hubungan yang terjadi antara harga dengan keputusan pembelian konsumen berada dalam kategori hubungan
yang lemah interval 0,21 – 0,40.
Korelasi 0.257 antara harga dengan keputusan pembelian ini berarti harga surabi di Soerabi PA’iS walaupun dinilai harga
surabinya terjangkau, harganya sesuai dengan kualitas produk
surabinya, tingkat daya saing harganya dapat bersaing, harga sesuai dengat manfaat yang didapat dari produk surabinya akan tetapi dalam
menstimuli konsumen dalam keputusan pembelian pengaruhnya lemah.
4.4.2.3 Analisis Korelasi Simultan Antara Kualitas produk X1
dan Harga X2 dengan Keputusan Pembelian Konsumen Y
Dengan menggunakan software SPSS 17.0 for windows, diperoleh hasil analisis korelasi simultan antara kualitas produk X
1
dan harga X
2
dengan keputusan pembelian konsumen Y sebagai berikut:
Tabel 4.28 Koefisien Korelasi Simultan Antara X
1
dan X
2
dengan Y
Model Summary
.974
a
.949 .947
.83459731 Model
1 R
R Square Adjusted
R Square St d. Error of
the Estimate Predictors: Const ant, Harga X2, Kualitas produk X1
a.
Berdasarkan tabel 4.28 output di atas, diketahui koefisien korelasi simultan antara Kualitas produk dan harga dengan keputusan
pembelian konsumen sebesar 0,974. Koefisien korelasi bertanda positif menunjukkan hubungan simultan yang terjadi antara kualitas
produk dan harga dengan keputusan pembelian konsumen adalah searah, dimana semakin besar kualitas produk dan harga secara
simultan akan diikuti oleh semakin besarnya keputusan pembelian konsumen. Nilai 0,974 menunjukkan hubungan simultan yang terjadi
antara kualitas produk dan harga dengan keputusan pembelian konsumen berada dalam kategori hubungan yang tinggi interval 0,81
– 1,00. Berdasarkan hal tersebut berarti Kualitas Produk surabi yang baik dan dengan harga yang murah sangat menstimuli konsumen
untuk membeli surabi di Soerabi PA’iS. Kombinasi antara kualitas produk dan harga sama-sama searah dalam mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen.
4.4.3 Analisis Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi KD merupakan kuadrat dari koefisien korelasi R atau disebut juga sebagai R-Square. Koefisien determinasi
berfungsi untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas produk dan harga secara simultan terhadap keputusan pembelian konsumen. Dengan
menggunakan SPSS, diperoleh koefisien determinasi yang dapat dilihat pada tabel output berikut:
Tabel 4.29 Koefisien Determinasi Secara Simultan
Model Summary
.974
a
.949 .947
.83459731 Model
1 R
R Square Adjusted
R Square St d. Error of
the Estimate Predictors: Const ant, Harga X2, Kualitas produk X1
a.
Dari tabel hasil output SPSS di atas, diketahui nilai koefisien determinasi atau R-square sebesar 0,949 atau 94,9. Hal ini menunjukkan
bahwa kualitas produk dan harga secara simultan memberikan pengaruh terhadap variabel keputusan pembelian konsumen sebesar 94,9.
sedangkan sisanya sebesar 100- 94,9 = 5,1 merupakan pengaruh dari variabel lain yang tidak diteliti. Jumlah korelasi tersebut berarti kualitas
produk yang dikemas menjadi sebuah produk surabi oleh Soerabi PA’iS dan harga yang ditetapkannya menunjukan sangat mempengaruhi keputusan
konsumen dalam membeli produk surabinya. Untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial maka dilakukan
dengan cara nilai beta X zero order pada output SPSS sebagai berikut :
Tabel 4.30 Determinasi Secara Parsial
Coeffici ents
a
.858 .972
.129 .888
Kualitas produk X1 Harga X2
Model 1
Beta Standardized
Coef f icients Zero-order
Correlations
Dependent Variable: Keputusan pembelian Y a.
Berikut disajikan hasil pengaruh secara parsial antara variabel
bebas terhadap variabel terikat dengan rumus beta X zero order : 1. Variabel kualitas produk =0,858 x 0,972 = 0,834 atau 83,4
2. Variabel harga = 0,129 x 0,888 = 0,115 atau 11,5 Dari hasil perhitungan secara parsial di atas, dapat diketahui bahwa
variabel yang paling berpengaruh terhadap variabel terikat adalah variabel kualitas produk X1 sebesar 83,4 dan diikuti dengan variabel harga X
2
sebesar 11,5 maka total pengaruh secara keseluruhan sebesar 94,9 dan sisanya 5,1 merupakan variabel lain yang tidak diteliti. Berdasarkan hal
tersebut korelasi simultan 94,9 menunjukan kualitas produk dan harga surabi di Soerabi PA’iS sukses dalam mempengaruhi konsumen untuk
membeli produk surabinya yang kemudian dapat meningkatkan laba dari usaha tersebut sehingga Soerabi PA’iS dapat mengambangkan usahanya
lebih besar dan banyak diluar daerah.
4.4.4 Pengujian Hipotesis