a. Diharapkan dapat memberi masukan dan saran bagi penyempurnaan
sistem administrasi dan pemungutan Pajak Restoran di Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan.
b. Dapat meningkatkan hubungan baik dan kerja sama dengan pihak
Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan. c.
Agar dapat membantu Dinas Pendapat Daerah Kota Medan dalam hal mensosialisasikan pentingny Pajak Restoran terhadap pembangunan Kota
Medan Kepada Masyarakat.
C. Uraian Teoritis
1. Defenisi pajak
1.1 Berdasarkan Undang-Undang No. 28 tahun 2007 Tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan, pajak adalah konstribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi dan badan yang
bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan
negara sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. 1.2
Menurut Prof.DR.Rochmat Soemitro, SH, Pajak adalah iuaran kepada kas negara berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan
dengan tidak mendapat jasa timbal balik kontrapretasi yang langsung dapat ditunjukkan, dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran
umum.
Universitas Sumatera Utara
1.3 Berdasarkan Undang-Undang No. 28 tahun 2009 tentang Pajak
Daerah, Pajak daerah adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat. 1.4
Berdasarkan Perda Kota Medan No. 12 tahun 2003, Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. Restoran
adalah fasilitas penyedia makanan danatau minuman dengan dipungut bayaran, yang mencakup juga rumah makan, kafetaria, kantin, warung,
bar dan sebagainya termasuk jasa bogakatering. 2.
Objek dan Subjek Pajak Restoran Berdasarkan Perda Kota Medan No. 12 tahun 2003 adapun yang menjadi
objek dan subjek Pajak Restoran yakni meliputi: 2.1
Objek Pajak Restoran Objek Pajak Restoran adalah setiap pelayanan yang disediakan dengan
pembayaran di restoran termasuk rumah makan, kafetaria, kantin, warung, bar dan sejenisnya termasuk jasa bogakatering dan meliputi
pelayanan penjualan makanan danatau minuman yang dikonsumsi oleh pembeli, baik dikonsumsi di tempat pelayanan maupun di tempat
lain. Dikecualikan dari objek Pajak Restoran adalah:
Universitas Sumatera Utara
a. Pelayanan yang disediakan oleh restoran yang nilai
penjualannya tidak melebihi Rp.600.000 b.
Penjualan makanan danatau minuman di tempat yang disertai dengan fasilitas penyantapan di hotel.
2.2 Subjek Pajak
a. Subjek pajak Restoran adalah orang pribadi atau badan yang
melakukan pembayaran atas pelayanan restoran. b.
Wajib Pajak restoran adalah penguasa restoran. 3.
Tarif Pajak Restoran 3.1
Dasar pengenaan Pajak Restoran adalah jumlah pembayaran yang dilakukan kepada restoran.
3.2 Tarif Pajak Restoran adalah sebesar 10 sepuluh persen
3.3 Besarnya pokok Pajak Restoran dihitung dengan cara mengalikan tarif
pajak dengan dasar pengenaan Pajak Restoran.
D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri