2.2.
The Law of One Price dan Purchasing Power Parity
Perubahan cadangan mata uang dalam suatu negara dalam jangka panjang akan mempengaruhi baik tingkat harga maupun nilai tukar nominal. Hubungan
antara tingkat harga dan nilai tukar nominal dalam jangka panjang disebut sebagai
Purcha sing Power Pa rity
PPP. Teori PPP berfokus pada harga barang dan jasa baik domestik maupun luar negeri. Teori PPP dibangun dari hukum satu harga
the la w of one price.
2.2.1. Teori PPP Absolut
Teori PPP absolut dibangun dari hukum satu harga
the la w of one price.
Menurut hukum satu harga, setiap jenis komoditas harus memiliki harga yang sama diantara dua negara ketika komoditas dinilai dengan mata uang yang sama,
sehingga daya beli dalam dua mata uang adalah sama. Teori PPP absolut mendalilkan bahwa tingkat equibilium nilai tukar dari dua negara sama dengan
rasion tingkat harga antara dua negara. PPP absolut dinotasikan dalam persamaan 2.5. Notasi R dalam persamaan
2.5 adalah nilai tukar, sementara P adalah harga yang berlaku pada negara domestik dan P adalah harga yang berlaku di luar negeri.
2.5 Jika harga yang berlaku dalam dua negara terhadap satu jenis komoditas
berbeda maka akan menciptakan arbitrase. Arbitrase akan meningkatkan permintaan terhadap negara yang menjual komoditas lebih murah sehingga
harganya akan meningkat. Demikian, terjadi penurunan harga pada negara yang menjual komoditas lebih mahal karena penurunan permintaan.
Teori PPP absolut dalam kenyataannya dapat menyesatkan karena beberapa alasan.
Pertama
, nilai tukar yang equibilium dalam perdagangan barang dan jasa sering diacuhkan dalam perhitungan neraca modal. Arus modal keluar
akan menyebabkan defisit neraca pembayaran sedangkan arus modal masuk akan menyebabkan surplus neraca pembayaran. Jadi, equibilium akan terjadi secara
otomatis.
Kedua
, perdagangan internasional akan menyamakan barang dan jasa yang
tradable
namun tidak akan menyamakan barang dan jasa
nontradable
. Ketika barang dan jasa baik
tradable
maupun tidak
tradable
tidak mencapai equibilium yang sama maka teori PPP absolut tidak berlaku.
Ketiga
, teori PPP absolut tidak memperhitungkan branding dan diferensiasi dalam sebuah produk.
Keempat
, teori PPP absolut tidak memperhitungkan biaya transportasi dan hambatan lainnya.
2.2.2 PPP Relatif
PPP relatif menyatakan bahwa perubahan relatif dari nilai tukar harus sama secara proposional terhadap perubahan tingkat harga antara dua negara
dalam satu periode waktu. Persamaan 2.6 menunjukkan notasi PPP relatif. Notasi 0 dalam persamaan 2.6 menunjukkan periode dasar dan notasi 1 menjelaskan
periode selanjutnya. R adalah nilai tukar dalam periode dasar sedangkan R
1
adalah nilai tukar periode 1. 2.6
Ketika harga umum meningkat 50 persen dalam negara domestik maka nilai relatif PPP negara domestik harus 50 persen lebih tinggi dari negara asing
dalam suatu periode. Ketika nilai PPP absolut tercapai maka nilai PPP relatif akan
tercapai namun ketika nilai PPP relatif tercapai nilai PPP absolut belum tentu tercapai. Hal ini karena adanya arus modal masuk, biaya transportasi, dan
hambatan pemerintah.
2.3. Penawaran dan Permintaan dalam Perdagangan Internasional