KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6. 1. Kesimpulan

Perkembangan t eknologi inf ormasi-komput er saat ini sudah mencapai pada t ahap di mana ukurannya semakin kecil, kecepat annya semakin t inggi, namun harganya semakin murah dibandingkan dengan kemampuan kerj anya. Kondisi ini mendorong masyarakat berlomba- lomba memanf aat kan komput er sebagai alat bant u pengolahan dat a dengan cara membangun sist em pengolahan dat a t erkomput erisasi unt uk penyaj ian inf ormasi, baik unt uk keperluan pribadi maupun organisasinya. Sekalipun kurang t epat , sist em pengol ahan dat a t erkomput erisasi unt uk penyaj ian inf ormasi dalam suat u organisasi sering disebut sebagai Sist em Inf ormasi Manaj emen (SIM). Kenyat aan di lapangan menunj ukkan, bahwa t idak semua organisasi

berhasil mengimplement asikan SIM dengan baik. Eko Nugroho (1991) t elah menelit i pengaruh st rukt ur organisasi dan sumber daya manusia t erhadap keberhasilan implement asi SIM dalam organisasi dalam penelit ian t esisnya. Hasil penelit ian t ersebut membukt ikan, bahwa rat a- rat a persent ase t ingkat keberhasilan implement asi SIM, khususnya di DIY relat if rendah, hanya sekit ar 60%.

Dalam sumber ref erensi yang lain, Richardus Eko Indraj it (2000) menyat akan bahwa salah sat u hasil audit pada implement asi SIM di Indonesia menunj ukkan bahwa yang pali ng sering dij umpai adalah suat u kenyat aan t erj adinya f enomena “ t ambal sulam“ aplikasi SIM akibat t erj adinya perubahan kebut uhan inf ormasi (dan dat a) unt uk memenuhi

kepent ingan manaj emen. Dan menurut Zainal A. Hasibuan (2004) keberhasilan implement asi SIM di dunia hanya berkisar ant ara 20-30 % saj a, dan khusus unt uk Indonesia kemungkinan lebih kecil dari 20%. Kegagalan implement asi SIM dan f enomena “ t ambal sulam” aplikasi SIM t ernyat a j uga dapat t erj adi dalam SIAKAD. Hal ini dapat dibukt ikan

dengan masih adanya PT yang t elah melakukan pengembangan dan implement asi SIAKAD lebih dari sat u dekade lamanya, namun hasilnya belum memuaskan hingga saat ini.

Dengan menggunakan met a model , penelit ian Olaf Herden (2001) t elah berhasil mendef inisikan dan mengukur aspek-aspek kualit as schema berorient asi obyek ( obj ect orient ed ) suat u dat abase , dan mengusulkan sebuah proses unt uk melakukan t inj auan dan pengukuran aspek kualit as schema suat u dat abase . Aspek-aspek yang relevan unt uk pengukuran kualit as schema suat u dat abase yang dimaksud meliput i 9 (semiblan) krit eria, yait u kebenaran ( correct ness ), konsist ensi ( consist ency ), relevansi ( rel evance ), j angkauan ( scope ), t ingkat det ail ( l evel of det ail ), kelengkapan ( compl et eness ), minimalit as ( minimal it y ), kemampuan unt uk diint egrasikan ( abil it y of int egrat ion ), sert a kemampuan unt uk dibaca ( readabil it y ).

Penelit ian ini berhasil melakukan analisis t erhadap aspek-aspek kualit a schema dat abase . Analisis dilakukan pada rancangan schema dat abase yang digunakan pada dat abase akademik yang digunakan di ISTA. Anal isis dilakukan pada rancangan logikal, bukan impl ement asi pada DBMS, t eknologi perangkat keras, maupun program aplikasi yang digunakan. Dan, anal isis dilakukan dengan menggunakan model logika berupa business rul e yang digunakan pada ISTA.

Penelit ian dilakukan dengan menggunakan perangkat keras berupa seperangkat komput er dan perangkat lunak sist em operasi GNU/ Linux Dist ribusi Slackware 9. 1 Kernel 2. 6. 7 dan Post greSQL 7. 4. 14.

Langkah penelit ian yang dilakukan meliput i: 1). St udi pendahul uan, 2). Pengumpulan dat a, 3). Inst alasi Dat abase Server Post greSQL, 4). Pembuat an Duplikasi Dat abase Akademik, 5). Membuat Dat abase

Duplikasi, 6). Analisis/ penguj ian aspek-aspek kualit as schema dat abase , sert a 7). Penyusunan dokument asi laporan penelit ian.

Berdasarkan hasil analisis/ penguj ian, secara umum dapat dinyat akan bahwa schema dat abase akademik ISTA memiliki kualit as yang rendah.

6. 2. Saran

Kondisi kualit as schema dat abase akademik ISTA yang rendah akan menj adi pot ensi bagi t imbul nya berbagai permasalahan yang serius di kelak kemudian hari. Dan oleh karenanya, maka perlu segera dilakukan upaya-upaya penyempurnaan unt uk menghindari t imbulnya permasalahan yang l ebih kompl eks dan semakin sulit dit angani.