a. Data Primer, adalah data yang diperoleh secara langsung dari sampel dan responden melalui wawancara atau interview dan penyebaran
angket atau questioner.
15
Adapun data yang diperoleh dari responden dalam penelitian ini dalah sebagai berikut :
1 Pejabatpegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama di Kota Semarang;
2 Wajib Pajak di Kota Semarang sebanyak 10 sepuluh. b. Data Sekunder, yaitu data yang mendukung keterangan atau
kelengkapan data primer.
4. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan hal yang sangat erat hubungannya dengan sumber data, karena melalui pengumpulan data ini akan diperoleh
data yang diperlukan untuk selanjutnya dianalisa sesuai dengan yang diharapkan.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut :
a. Data Primer Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari
masyarakat melalui : 1 Wawancara, yaitu cara memperoleh informasi dengan bertanya
langsung pada pihak-pihak yang diwawancarai terutama orang-
15
Ronny Hanitijo Soemitro,Metode Penelitian Hukum dan Jurimetri, Jakarta : Ghalia Indonesia, 1988 halaman 10
orang yang berwenang, mengetahui dan terkait dengan pelaksanaan kebijakan Sunset Policy di Kota Semarang.
Sistem wawancara yang dipergunakan adalah wawancara bebas terpimpin, artinya terlebih dahulu dipersiapkan daftar pertanyaan
sebagai pedoman tetapi masih dimungkinkan adanya variasi pertanyaan yang disesuaikan dengan situasi pada saat wawancara
dilakukan.
16
2 Daftar pertanyaan, yaitu daftar pertanyaan yang diajukan kepada orang-orang yang terkait dengan pelaksanaan Sunset Policy di Kota
Semarang, untuk memperoleh jawaban secara tertulis. Dalam hal ini, daftar pertanyaan diberikan kepada pihak Kantor Pelayanan Pajak
Pratama di Kota Semarang dan Wajib Pajak di wilayah Kota Semarang.
b. Data sekunder Data sekunder adalah data yang mendukung keterangan atau
menunjang kelengkapan data primer yang diperoleh dari perpustakaan dan koleksi pustaka pribadi penulis, yang dilakukan dengan cara studi
pustaka atau literatur. Data sekunder terdiri dari: 1 Bahan-bahan hukum primer, meliputi :
16
Soetrisno Hadi, Metodologi Reseacrh Jilid II, Yogyakarta : Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM, 1985. halaman 26
a Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 tentang Perubahan Ketiga Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak
Penghasilan; b Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang perubahan
ketiga atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan;
c Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang perubahan keempat atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang
Pajak Penghasilan; 2 Bahan-bahan hukum sekunder, yaitu bahan-bahan yang erat
hubungannya dengan bahan hukum primer dan dapat membantu menganalisa dan memahami bahan hukum primer, meliputi :
a Buku-buku mengenai perpajakan, buku tentang Metodologi Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah. Selain itu, dalam
penulisan tesis ini juga digunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia;
b Makalah dan Artikel, meliputi makalah tentang pokok-pokok pikiran mengenai perpajakan.
Dalam penelitian hukum, data sekunder mencakup bahan primer yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat; bahan sekunder yaitu bahan
hukum sekunder yaitu yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer; dan bahan hukum tertier yakni bahan yang memberikan
petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder.
17
5. Teknik Analisis Data