149
5.4 Temuan Studi
Temuan studi ini merupakan hasil-hasil analisis terhadap variabel- variabel yang diteliti yang ditinjau dari teori-teori terkait. Adapun temuan
studi pengaruh penggunaan ruang publik oleh aktivitas PKL terhadap linkage di pusat Kota Surakarta adalah sebagai berikut:
Tabel V.2 Temuan Studi
No Variabel
Temuan Studi
1. Aktivitas PKL
Lebar trotoar yang digunakan PKL sebesar 80- 100 dari lebar keseluruhan trotoar, sedangkan
badan jalan yang digunakan PKL sekitar 60 dari lebar badan jalan secara keseluruhan.
PKL menempati trotoar dan badan jalan setiap harinya bertempat sama dengan besaran yang
sama pula tergantung jenis sarana usaha yang digunakan tidak terjadi perubahan yang signifikan
terhadap besaran ruang yang digunakan aktivitas PKL berdasarkan skala waktu.
Pada segmen A sebagian besar PKL menggunakan jenis sarana usaha berupa warung semi permanen
dengan jenis usaha dagangan pakaian jadi. Pada segmen B dan C sebagian besar PKL
menggunakan jenis sarana usaha berupa gerobak kereta dorong.
Pada segmen A, PKL yang menggunakan badan jalan sangat mengganggu aktivitas sirkulasi, tetapi
PKL yang menggunakan trotoar justru mampu mendukung aktivitas pejalan kaki.
Pada segmen B dan C aktivitas sebagian besar
150
No Variabel
Temuan Studi
PKL menggunakan trotoar dan keberadaannya berkaitan dengan aktivitas formal, dan mampu
memberikan kegiatan menerus setiap waktunya.
Kenyamanan dan keamanan pengguna jalur pejalan kaki pada segmen A, B dan C sangat terjaga dan
didukung oleh ketersediaan elemen estetika yang baik.
Suasana yang terbentuk sangat terasa karena karakter kawasan cukup kuat, interaksi yang tejadi
bersifat aktif walaupun mempunyai karakteristik kawasan yang berbeda antara segmen A dengan
segmen B dan C.
Sebagian besar pemilihan lokasi berdagang oleh PKL disebabkan oleh faktor kemudahan untuk
dilihat dan kemudahan untuk dicapai. Sebagian besar dari PKL memilih lokasi berdagang di segmen
A karena fungsi kawasan sebagai pusat wisata budaya yang didukung aktivitas perdagangan dan
jasa. 2. Linkage
kawasan yang terbentuk
Pengunjung berasal dari berbagai daerah, baik dalam kota maupun luar kota. Pengunjung yang
berasal dari luar kota memilih berada di segmen A, sedangkan pengunjung di segmen B dan C
sebagian besar berasal dari sekitar kawasan studi yang mempunyai aktivitas pergipulang kedari
kantor dan berbelanja memenuhi kebutuhan sehari- hari.
Gangguan terhadap sirkulasi kendaraan dan parkir paling banyak terjadi pada segmen A, sehingga
keberadaan PKL pada badan jalan pada segmen ini berpengaruh melemahkanmenurunkan kualitas
linkage kawasan. Sedangkan sirkulasi dan parkir
151
No Variabel
Temuan Studi
kendaraan pada segmen B dan C sangat lancar dan terhubung secara jelas sehingga mampu
memperkuatmeningkatkan kualitas linkage kawasan.
Gangguan terhadap aktivitas pejalan kaki juga paling banyak terjadi di segmen A, namun
gangguan ini justru mampu menjadi penghubung antar ruang. Pengaruh aktivitas PKL terhadap
linkage bagi pejalan kaki juga ditentukan oleh faktor tujuan dari perjalanan. Sehingga bagi pejalan kaki
justru keberadaan PKL ini mampu memperkuat meningkatkan kualitas linkage kawasan. Begitu juga
yang terjadi pada segmen B dan C keberadaan PKL pada malam hari mampu menghidupkan suasana
kawasan.
Elemen linkage struktural yang terdefinisi pada kawasan studi merupakan elemen tambahan,
dimana massa dan ruang yang ditambahkan sejak awal hingga tumbuhnya pusat kota pada kawasan
studi menjadi kesatuan dengan pola yang sudah ada.
Elemen linkage visual berupa koridor yang semakin mengarah ke kraton maka visual yang terbentuk
semakin bercorak tradisional Jawa.
Pengaruh aktivitas PKL terhadap linkage visual pada lokasi penelitian terbukti semakin memperkuat
kualitas linkage, hal ini disebabkan terbentuknya linkage visual oleh elemen koridor yang tersusun
atas massa bangunan yang semakin memperkuat karakter setiap segmen sehingga membentuk alur
visual yang semakin menunjukkan karakter tradisional Jawa ke arah Kraton Kasunanan. Massa
152
No Variabel
Temuan Studi
bangunan PKL sebagian besar tidak menutup fasade bangunan yang sebenarnya.
Pengaruh aktivitas PKL terhadap linkage struktural juga semakin memperkuat kualitas linkage
kawasan. Hal ini dibuktikan dengan terbentuknya linkage struktural oleh elemen tambahan yang
menyambung pola massa dan ruang pada segmen A, B dan C. Ruang dan massa bangunan
dihubungkan dengan baik oleh aktivitas PKL.
Pengaruh aktivitas PKL terhadap sirkulasi dan parkir secara umum memperkuat kualitas linkage
kawasan, kecuali segmen A sisi barat dimana PKL yang menempati badan jalan telah menimbulkan
kemacetan dan tundaan terhadap sirkulasi kendaraan.
Pengaruh aktivitas PKL terhadap jalur pejalan kaki terbukti semakin memperkuat kualitas linkage, hal
ini disebabkan keberadaan PKL di trotoar bagi pejalan kaki memberikan pilihan mereka untuk
bergerak ke segala arah dan mempermudah mereka untuk mencapai tujuan perjalanan.
Sumber: Hasil Analisis dan Temuan Peneliti, 2007
153
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan