Aspek Managemen dan Kemandirian Wirausaha Koperasi

13.6.2. Aspek Managemen dan Kemandirian Wirausaha Koperasi

Secara garis besar aspek manajemen koperasi meliputi strategi manajemen sumber daya manusia, strategi manajemen produksi, strategi manajemen pemasaran dan strategi manajemen keuangan yang implementasinya merupakan Manajemen Strategi. Manajemen dapat diartikan sebagai suatu kegiatan pengelolaan faktor produksi yang ada guna mencapai tujuan yang ditetapkan. Faktor produksi yang dimaksud dikenal dengan 5 M yang terdiri dari Man (manusia/tenaga kerja), Money (uang/permodalan), Machine ( mesin/alat), Market (pasar dan pemasaran), Method (metode/cara/sistem).

Dalam setiap kegiatan manajemen berpedoman pada fungsi manajemen, yaitu meliputi Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Actuating (pelaksanaan), Controlling (pngawasan). Dalam organisasi koperasi, managemen untuk meraih sukses harus Dalam setiap kegiatan manajemen berpedoman pada fungsi manajemen, yaitu meliputi Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Actuating (pelaksanaan), Controlling (pngawasan). Dalam organisasi koperasi, managemen untuk meraih sukses harus

a. Suatu proses untuk membentuk jiwa wirausaha dan jiwa mandiri bagi seseorang dengan memanfaatkan potensi diri yang dimiliki guna menghasilkan sesuatu yang diinginkan .

b. Proses dinamis yang mengkreasikan peningkatan kekayaan / harta.

c. Proses perilaku yang meliputi : membuat inisiatif, mengorganisasikan mekanisme sosial dan ekonomi untuk mengolah sumber daya dan situasi menjadi sesuatu yang praktis dan potensial serta menerima resiko atau kegagalan.

d. Proses untuk menkreasikan sesuatu hal yang baru dengan nilai yang sesuai dengan waktu dan hasil.

Sebenarnya kewirausahaan mengandung semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan. Usaha tersebut mengarah kepada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan effisiensi. Ini semua dilakukan dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan memperoleh keuntungan ekonomis yang lebih besar. Jadi penekanan makna kewirausahaan adalah kemampuan (kecakapan) seseorang dalam mengelola atau menciptakan suatu usaha untuk mendapatkan nilai ekonomis yang lebih besar. Memang wirausaha berbeda dengan wirausahawan, sebab wirausahawan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a. Seseorang yang membawa sumber daya, tenaga kerja, bahan dan asset lain menjadi suatu kombinasi yang mempunyai nilai yang lebih besar dari sebelumnya, dan seseorang yang memperkenalkan perobahan dan inovasi.

b. Seseorang yang mempunyai kemampuan untuk mendorong dengan kekuatan tertentu untuk melakukan tindakan wira usaha.

c. Seseorang memanfaatkan potensi dirinya guna membaca lingkungan usaha, mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang usaha, memobilisasi sumber-sumber daya yang ada serta dapat melakukan tindakan pada saat terjadi perobahan lingkungan dan peluang usaha yang ada.

Keberhasilan dalam berwirausaha sangat tergantung pada kemampuan seorang wirausahawan. Untuk mengetahui sampai sejauh man batas kemmpuan itu, maka seorang wirausahawan harus mampu menilai dirinya sendiri. Karena kunci keberhasilan dalam berusaha adalah memahami diri sendiri dalam lingkungan usaha yang dilakukan. Untuk memahami kemampuan diri sendiri, sebelum memulai kegiatan usaha maka seseorang wirausahawan senantiasa dihadapkan pada beberapa pertanyaan sebagai berikut :

a. Apakah ia sudah memiliki semangat berwirausaha ?

b. Berapa banyak karakteristik wirausaha yang telah dimilikinya ?

c. Apakah ia memiliki motivasi yang tepat untuk memasuki dunia usaha ? Untuk menjawab pertanyaan tersebut diatas seorang wirausahawan harus membekali diri dan memahami ciri-ciri kecakapan wirausaha.

 Fungsi Kewirausahaan Koperasi

a. Membentuk jiwa wira usaha

Kewirausahaan akan dapat membentuk seseorang mempunyai jiwa wirausaha. Artinya dengan mengikuti pendidikan atau mempelajari kewirausahaan seseorang akan dapat mempunyai pengetahuan secara kongkrit dan luas tentang kewirausahaan sehingga dapat membentuk jiwa wirausahanya.

b. Menciptakan kemampuan jiwa mandiri.

Kewirausahaan akan dapat menciptakan seseorang mempunyai jiwa yang mandiri. Artinya dengan mengikuti pendidikan atau mempelajari kewirausahaan, seseorang akan dapat mempunyai kemampuan Kewirausahaan akan dapat menciptakan seseorang mempunyai jiwa yang mandiri. Artinya dengan mengikuti pendidikan atau mempelajari kewirausahaan, seseorang akan dapat mempunyai kemampuan

 Karakteristik Jiwa Wirausaha

Beberapa bagian dari karakteristil dari jiwa wirausaha yang harus dimiliki oleh seseorang yang ingin menjadi wirausahawan adalah :

a. Mau dan selalu bekerja keras,

b. Berani mengambil atau menghadapi resiko,

c. Dapat membaca dan memanfaatkan kesempatan atau peluang usaha,

d. Bertindak jujur,

e. Memiliki motivasi untuk berprestasi tinggi,

f. Berpikir dan bertindak ekonomis,

g. Menghargai waktu,

h. Mempunyai kemampuan berkomunikasi.

i. Selalu berpikir optimis, j. Selalu berpandangan kedepan, k. Bekerja dengan rapi dan sistematis, l. Selalu berkeinginan untuk mengembangkan diri, m. Memiliki inisiatif tinggi, kreatif dan inofatif n. Mampu dan berani bersaing, o. Dapat bekerja sama dengan pihak lain, p. Berjiwa besar, q. Berpengetahuan dan berkemampuan (ahli dalam bidangnya), r. Beriman dan bertaqwa.

 Keterampilan Yang Dibutuhkan Dalam Kewirausahaan

Beberapa jenis keahlian yang harus dimiliki seorang wirausahawan dalam pelaksanaan kewirausahaan adalah :

a. Ketrampilan teknik usaha,

Seorang wirausahawan harus menguasai bagaimana teknik-teknik mengelola usahanya baik yang berhubungan dengan liku-liku memproses teknis produksinya sekaligus dalam rangka memelihara kualitas usahanya. Hal ini memerlukan ketelitian,kecermatan dan bakat yang ada pada dirinya.

b. Ketrampilan mencari informasi, Informasi merupakan sesuatu yang penting diketahui dan sekaligus diantisipasi oleh seorang usahawan. Informasi ini dapat berupa pasar, pengembangan produk dan lain-lain sehingga hasil produksi usahanya selalu dapat menyesuaikan dan selalu dapat diterima oleh konsumen.

c. Ketrampilan berkomunikasi, Trampil berkomunikasi bagi wira usahwan sangat diperlukan. Hal ini sangat berguna ketika melakukan pemasyarakatan produknya, negosiasi dan proses mengembangkan usaha yang tentunya akan berhadapan dengan setiap lapisan masyarakat.

d. Ketrampilan dalam pemecahan masalah, Setiap wirausahawan tentu akan berhadapan dengan berbagai masalah. Masalah bisa terjadi di internal perusahaan, atau masalah yang berhubungan dengan komunitas sekitarnya. Dalam situasi ini wirausahawan dituntut mampu menyelesaikan masalah dengan menghasilkan pemecahan yang optimal.

e. Ketrampilan dalam perencanaan, Perkiraan masa depan perusahaan dapat dituangkan dalam perencanaan. Perencanaan dalam perusahaan biasanya dituangkan dalam usulan pekerjaan, target dan bagaimana cara mencapainya dengan dasar kondisi yang ada. Hal ini berkaitan dengan perencanaan mengenai sumberdaya (jenis,jumlah dan kriteria) yang dibutuhkan dalam kegiatan operasional. Ketrampilan ini sangat penting bagi seorang wirausahawan.

f. Ketrampilan dalam pengelolaan usaha,

Seorang wieausahawan adalah pengelola usaha. Didalamnya terdapat proses kerja yang berkaitan dengan orang banyak (karyawan). Untuk itulah sangat diperlukan ketrampilan mengelola, dari perencanaan usaha hingga sampai pada bagaimana menghasilkan keuntungan yang sesuai dengan yang direncanakan. Dalam mengelola usahanya seorang wirausahawan harus mampu mengimplementasikan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat dan kemampuan sumber daya yang dimiliki.

g. Ketrampilan menganalisa pasar, Seorag wirausahawan dituntut mampu memperkirakan target kelompok, kebutuhan, omzet yang dapat diserap dan mengetahui dengan pasti keinginan konsumen, baik pada saat ini maupun waktu yang akan datang. Dengan demikian dapat diperkirakan produk apa yang harus dikembangkan, standart kualitas apa yang diminta serta bagian pasar mana yang potensial.

h. Kerampilan mengantisipasi peluang bisnis, Ada pepatah yang mengatakan kesempatan tidak pernah datang dua kali, itulah sebabnya seorang wirausahawan dituntut trampil dalam menangkap peluang yang ada didepannya, baik yang sedang terjadi maupun yang akan terjadi. Dengan ketajaman menganalisa peluang, seorang wira usahawan akan mampu menggunakan potensi-potensi yang dimiliki. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk menghadapi kemungkinan munculnya berbagai peluang sehingga keputusan yang diambil adalah keputusan yang paling tepat. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan dianalisa oleh wira usahawan dalam mengantisipasi peluang bisnis yaitu :

a. Peristiwa yang telah, sedang dan akan terjadi dalam daerah sasaran bisnis.

b. Kekuatan pasar yang sedang dan akan terjadi dalam daerah sasaran bisnis.

c. Potensi usaha yang terdapat dalam daerah sasaran bisnis.

d. Fasilitas dan daya dukung usaha, baik yang sudah tersedia maupun yang belum, tetapi masih dibutuhkan dalam daerah sasaran bisnis.

 Kunci Meraih Sukses Wirausaha

Agar dapat berhasil dalam menjalankan usahanya, seorang wirausahawan harus mempunyai pribadi yang menarik dan menyenangkan dengan beberapa syarat sebagai berikut :

a. Selalu ramah terhadap semua pihak,

b. Berpenampilan menyenangkan,

c. Dapat memuji pihak lain,

d. Berkomunikasi dengan baik dengan semua pihak,

e. Mempunyai kemampuan dalam kepemimpinan (internal dan eksternal),

f. Menjalankan fungsi-fungsi manajemen,

g. Berjiwa besar dan berjiwa wira usaha.

 Etika Bisnis Koperasi

Etika bisnis adalah suatu tatanan yang terdapat dikehidupan di lingkungan bisnis. Etika bisnis merupakan suatu usaha untuk merumuskan dan menetapkan prinsip-prinsip dasar etika dibidang hubungan ekonomi antar manusia. Adapun prinsip yang berlaku dalam kegiatan bisnis yang baik sesungguhnya tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia pada umumnya. Prinsip tersebut sangat terkait dengan sistem nilai yang dianut oleh masing-masing masyarakat. Prinsip etika bisnis yang berlaku di Indonesia sangat erat hubungannya dengan sistem tata nilai masyarakat Indonesia, yaitu budaya timur. Prinsip dasar etika bisnis yang dimaksud meliputi : Etika bisnis adalah suatu tatanan yang terdapat dikehidupan di lingkungan bisnis. Etika bisnis merupakan suatu usaha untuk merumuskan dan menetapkan prinsip-prinsip dasar etika dibidang hubungan ekonomi antar manusia. Adapun prinsip yang berlaku dalam kegiatan bisnis yang baik sesungguhnya tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia pada umumnya. Prinsip tersebut sangat terkait dengan sistem nilai yang dianut oleh masing-masing masyarakat. Prinsip etika bisnis yang berlaku di Indonesia sangat erat hubungannya dengan sistem tata nilai masyarakat Indonesia, yaitu budaya timur. Prinsip dasar etika bisnis yang dimaksud meliputi :

b. Prinsip kejujuran

c. Prinsip berbuat baik dan tidak berbuat jelek

d. Prinsip keadilan. Prinsip hormat pada diri sendiri dan orang lain.

Dokumen yang terkait

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

Analisis Prioritas Program Pengembangan Kawasan "Pulau Penawar Rindu" (Kecamatan Belakang Padang) Sebagai Kecamatan Terdepan di Kota Batam Dengan Menggunakan Metode AHP

10 65 6

Pengaruh Kebijakan Hutang Dan Struktur Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijakan Deviden Pada PT. Indosat

8 108 124

Pengaruh Implementasi Kebijakan Tentang Sistem Komputerisasi Kantor Pertahanan (KKP) Terhadap Kualitas Pelayanan Sertifikasi Tanah Di Kantor Pertanahan Kota Cimahi

24 81 167

BAB IV HASIL PENELITIAN - Pengaruh Dosis Ragi Terhadap Kualitas Fisik Tempe Berbahan Dasar Biji Cempedak (Arthocarpus champeden) Melalui Uji Organoleptik - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 2 20

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Uji Kualitas Mikrobiologi Minuman Olahan Berdasarkan Metode Nilai MPN Coliform di Lingkungan Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kelurahan Pahandut Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 2 12

The effect of personal vocabulary notes on vocabulary knowledge at the seventh grade students of SMP Muhammadiyah Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 20

BAB IV HASIL PENELITIAN - Penerapan model pembelajaran inquiry training untuk meningkatkan berpikir kritis dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan gerak lurus - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 1 23

CHAPTER I INTRODUCTION - The effectiveness of anagram on students’ vocabulary size at the eight grade of MTs islamiyah Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 10

BAB II KAJIAN TEORITIK A. Penelitian Sebelumnya - Perbedaan penerapan metode iqro’ di TKQ/TPQ Al-Hakam dan TKQ/TPQ Nurul Hikmah Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 26