Analisis Isi

A. Analisis Isi

Cerita di atas menjelaskan tentang legenda jelmaan manusia Biyawak. Pada awalnya sang Ratu melahirkan seekor Biyawak namun setelah melahirkan seekor Biyawak, Ratu juga melahirkan seorang Putri yang cantik yang di beri nama Dewi Rara Wuju, kemudian Dewi Rara Wuju dan kakaknya si Biyawak cepat tumbuh besar. Dewi Rara Wuju tumbuh dengan cantik sedangkan Biyawak beda dengan Dewi Rara Wuju tampangnya malah sebaliknya dari Dewi Rara Wuju.

Kemudian Dewi Rara Wuju meminta izin kepada sang Raja untuk berguru kepada Syeikh Pandita, dan kedatangan Dewi Rara pun di tunggu oleh Syeikh Pandita. Sejak kepergian Dewi Rara Wuju Biyawak pun sering menangis karena sang Raja tidak menyayangi dirinya seperti Raja menyayangi Dewi Rara Wuju, Biyawak sedih keadaannya tidak di pedulikan oleh sang Raja baik makan ataupun minum si Biyawak. Akhirnya Biyawak pergi meninggalkan istana karena merasa sakit hati dengan perlakuan sang bapa ia berlari ke atas gunung dan berucap bahwa Dewi Rara Wuju harus menjaga dirinya karena sudah tidak ada kakaknya, Biyawak pun menceburkan dirinya ke hilir sungai.

Saat Dewi Rara sedang belajar mencari ilmu ada yang memberi kabar kepada Dewi Rara Wuju bahwa sang kakak si Biyawak telah pergi dari kerajaan akhirnya Putri segera pulang dari menuntut ilmunya kepada Syeikh Pandita. Sang Putri merasa sangat sedih. Kemudian setelah Dewi Rara Wuju pulang ia meminta izin kepada sang ayah untuk mencari sang kakak si Biyawak, awalnya Raja tidak setuju tapi akhirnya Raja mengizinkan Dewi Rara Wuju pergi ke hutan belantara untuk mencari kakaknya dengan membawa ajimat yaitu ajimat bunga campaka, campak putih dan cempaka dadu kuning guna dari ajimat itu adalah untuk Saat Dewi Rara sedang belajar mencari ilmu ada yang memberi kabar kepada Dewi Rara Wuju bahwa sang kakak si Biyawak telah pergi dari kerajaan akhirnya Putri segera pulang dari menuntut ilmunya kepada Syeikh Pandita. Sang Putri merasa sangat sedih. Kemudian setelah Dewi Rara Wuju pulang ia meminta izin kepada sang ayah untuk mencari sang kakak si Biyawak, awalnya Raja tidak setuju tapi akhirnya Raja mengizinkan Dewi Rara Wuju pergi ke hutan belantara untuk mencari kakaknya dengan membawa ajimat yaitu ajimat bunga campaka, campak putih dan cempaka dadu kuning guna dari ajimat itu adalah untuk

Sementara di lain cerita sang Pandita mempuNyai putra yaitu raden selamaya, dan sang Pandita menyuruh raden selamaya pergi kepada sang Ratu maja, raden pun segera berangkat. Lalu di dalam perjalanan raden bertemu dengan si buta yang sangat besar dan kotor yang menghadang perjalanannya menganggu si Raden, Dengan berani raden melawan si buta namun sayang raden telah mati di bunuh oleh si Buta.

Tak lama pertarungan itu terjadi buta kembali lagi ke dalam hutan untuk menghadang orang yang lewat, beberapa saat kemudian si buta bertemu dengan sang Dewi, dengan baik hati si buta bertanya dan merayu- rayu sang Putri, hal ini di sebabkan sang putri yang telah menggunakan cempaka putih, lalu sang Putri marah namun sang Putri ayu lalu di tangkap oleh Buta lalu dia dibawa kedalam gua, dan si buta menguncinya. Ketika Sang Putri masuk gua, Nyi Putri ingat kepada ajiannya yang dikasih oleh gurunya ketika Putri berada di desa, nama ajiannya adalah jentu lalu. Ajian itu dibaca oleh Putri dengan di iringi dangdang genis, lalu NyiPutri mengatakan, lihat gua ini gelap sekali! sampai saya berjalan dengan tergesa-gesa. NyiPutri minta tolong kepada Dewa Agung semoga diberi terang. Buta mendengar perkataan NyiPutri ternyata gua menjadi terang sampai Buta merasa kaget lalu Buta beristirahat dan Buta tertidur dengan sangat lelap, disaat tidur, Buta mendengkur lalu Nyi Putri pergi dan sementara si buta menunggu di dalam goa. Tak lama kemudian Nyi Putri menemukan sesuatu yang hilang dan ada cahaya yang memancar, lalu Nyi Putri mendekatinya dan cahaya itu tidak berubah dan tidak bergerak lalu sang Dewi Uju terkejut melihat cahaya itu. Kemudian cahaya itu menghilang berkat kesaktian campaka mulia sang putri yang hilang itu kebingungan seperti bangun dari tidurnya tergesa-gesa sambil tertawa.

Nyi Putri membawa benda kepercayaannya sambil berkata kang saya sedang melihat-lihat keris mau tahu bentuknya den putra memberikan keris kepada Putri, lalu Nyi Putri berkata silahkan kang ini kerisnya cepat berikan Nyi Putri membawa benda kepercayaannya sambil berkata kang saya sedang melihat-lihat keris mau tahu bentuknya den putra memberikan keris kepada Putri, lalu Nyi Putri berkata silahkan kang ini kerisnya cepat berikan

Tinatur seumpama distrik terletak di daerah yang besar dan bagus, daerahnya itu di bawah negeri majapahit dan di lember Gebang Tinatur ada seorang janda miskin dan pekerjaanya yaitu menjaring, karena tidak mempuNyai pekerjaan lain, setiap pagi dan sore hari dia pekerjaannya menjaring.

Dalam suatu ketika Nyi Miskin menjaring,namun tidak ada ikan yang di dapat olehnya padahal dia sudah seharian penuh, sampai ke akhir ashar Nyi Miskin mulai merasa kesal lalu dia menangis sambil pulang dia memainkan air di pinggir kali sepanjang jalan, lalu ada yang tertangkap, ternyata adalah seekor Biyawak, Biyawak itu masuk kedalam lambit lalu Nyi Miskin kaget ada yang bergerak di dalam lambitnya dia sampai ketakutan, lalu dia menjerit sambil nangis Nyi Miskin berkata “setan pergi kamu kalau kamu masuk kelambit saya nanti lambit saya hilang, kamu bawa lambit saya itu saya tidak punya”, lagi lalu sang Biyawak menjawab Bibi tidak usah menangis dan Bibi jangan jauh-jauh dari saya silahkan ambil lambit ini sama Bibi saya tidak berniat mencuri, Nyi Miskin berhenti menangis mendengar perkataan sang Biyawak, lalu Nyi Miskin buru- buru mendekati lambit dan dia merasa sangat ketakutan, lalu Biyawak bercerita kepada Bibi, Bibi jangan terkejut saya ini punya maskud, barangkali Bibi mau memberi tahu siapa nama bibi dan Bibi tinggal dimana? Lalu Nyi Miskin menjawab Bibi berasal dari Gebang Tinatur dan nama Bibi sudah terkenal, Bibi mempuNyai anak satu, namun dia sudah meninggal.

Bibi sangat miskin, pekerjaan Bibi sehari-hari hanya menjaring, dia tidak ada lagi pekerjaan lain pagi sore Bibi menjangkar hasilnya lalu di jual di dan pakai untuk membeli pepes, sang Biyawak lalu memanggil Bibi saya minta izin barangkali Bibi mengizinkan, saya ingin ikut tinggal bersama bibi, mukasiyan menjawab sambil merangkul dan menangis lalu Biyawak di gendong dan di bawa pulang, setelah sampai ke rumahnya banyak yang bertanya kepada mukasiyan, dapat ikan apa Bibi? Di daerah Gebang Tinatur sangat ramai, baik perempuan maupun laki-laki banyak yang berdatangan ke rumah Nyi randa, semuanya ingin melihat apa yang di bawa oleh Bibi, randa miskin menjadi untung setelah membawa sang Biyawak ke rumahnya, sehingga randa miskin mendapatkan beras dan uang, terlebih dengan makanan, setelah lama kemudian Biyawak izin pamit kepada Bibi, dia mau pergi berniat untuk menjadi kuli.

Nangkoda kaya akan pergi berlayar ke pulau paris, dan saya ingin ikut berlayar dan berharap bisa menjadi kuli di sana, randa miskin menjawab sambil

dirinya bersedih randa miskin menjawab sambil cemberut “aduh anak Ibu kamu tidak perlu berusaha, disini juga Ibu tidak kekurangan dan makanan masih banyak”. Sang Biyawak lalu pulang, kalau memang tidak izin Ibu saya akan pulang.

Kemudian Biyawak bercerita bahwa kinangkoda itu hebat,seseorang berterima kasih karena bantuan nangkoda. Ki nangkoda mempuNyai dua labur besar yang didapatnya dan ingin membawanya, nangkoda tertawa dan bertanya buat apa labu kuning, kalu dibawa ribet, dan dia memberikan uang perak logam, dan berkata : “nak, jangan mau lagi”, dan diganti dengan uang, kemudian Biyawak menjawab: “bapa saya juga menginginkan uang, tapi uang itu buat apa? Saya hanya ingin labu saja”. ketika labu itu dibawa, ki nangkoda terheran ada labu seberat ini lalu datanglah japlun dan tersenyum dan menyuruhnya untuk membawa labu. Jika japlun bersedia membawanya maka dia akan mendapatkan bonus, ketika japlun membawa akan membawa labu dan akan mengangkatnya japlun lupa sesuatu, kemudian japlun pergi kencing dan buang air besar. Sehingga keringatnya menetes. Karena japlun sangat mengharapkan uang, kinangkoda Kemudian Biyawak bercerita bahwa kinangkoda itu hebat,seseorang berterima kasih karena bantuan nangkoda. Ki nangkoda mempuNyai dua labur besar yang didapatnya dan ingin membawanya, nangkoda tertawa dan bertanya buat apa labu kuning, kalu dibawa ribet, dan dia memberikan uang perak logam, dan berkata : “nak, jangan mau lagi”, dan diganti dengan uang, kemudian Biyawak menjawab: “bapa saya juga menginginkan uang, tapi uang itu buat apa? Saya hanya ingin labu saja”. ketika labu itu dibawa, ki nangkoda terheran ada labu seberat ini lalu datanglah japlun dan tersenyum dan menyuruhnya untuk membawa labu. Jika japlun bersedia membawanya maka dia akan mendapatkan bonus, ketika japlun membawa akan membawa labu dan akan mengangkatnya japlun lupa sesuatu, kemudian japlun pergi kencing dan buang air besar. Sehingga keringatnya menetes. Karena japlun sangat mengharapkan uang, kinangkoda

Ketika saya bercerita nangkoda menunduk manis dan bapak tidak mengira, semoga kamu tidak membenci karena labu itu tidak terbawa. Biyawak melawan jika tidak dibawa oleh tuan itu, saya tidak akan pergi silahkan tuan kalau ingin pergi saya pergi terakhir dengan labu ini. Supaya dapat merasakan labu ini maka tolong bawakan labu ini,kalau begitu bapak tidak pulang dan labu itu di jaga saja sama agus, Biyawak terus menjawab bagus sekali labu itu saya pulang besok sama tuan nangkoda, dan Biyawak melangkah tiga kali kemudian Biyawak memanggil tuan nagkoda dan menyatakan agar cepat-cepat membawa labu karena labu ini bagus, dua labu ini ringan nangkoda berbicara sambil tertawa tidak menyangka labu yang tadinya sangat berat dan dibawa sekalipun sama sepuluh orang tidak terbawa.

Nangkoda berpikir dan memuji Biyawak kuat dan sakti mendapat sambutan seperti itu bagaikan disambut dan Biyawak bertanya, kenapa sebelumnya tidak berbicara dengan jelas dan membuat tentunya saya tersiksa dan nangkoda pun pergi sujud dan menyembah Biyawak, kemudian Biyawak menolak apa yang diperbuat oleh nangkoda dan mengatakan jangan melakukan hal yang seperti itu, itu tidak baik saya juga manusia biasa perbuatan seperti itu dosa. Nangkoda menjawab saya akan pulang dan keluar dari tempat semedinya, nangkoda pergi dengan menumpangi kapal dan beliau berlayar di lautan untuk pergi menuju desanya. Setelah sampai, ia bertemu dengan ibunya dan ibunya mengatakan jangan terus berlayar kata ibu sambil menangis, karena dia mengkhawatirkan anaknya. Ketika nangkoda keluar menemui ibunya dia kesal karena tidak dapat bertemu ibunya, mengkhawatirkan nangkoda hidup berlayar disana mau makan apa? Ibu pergi ke tempat yang berantakan dan berguling diatas Nangkoda berpikir dan memuji Biyawak kuat dan sakti mendapat sambutan seperti itu bagaikan disambut dan Biyawak bertanya, kenapa sebelumnya tidak berbicara dengan jelas dan membuat tentunya saya tersiksa dan nangkoda pun pergi sujud dan menyembah Biyawak, kemudian Biyawak menolak apa yang diperbuat oleh nangkoda dan mengatakan jangan melakukan hal yang seperti itu, itu tidak baik saya juga manusia biasa perbuatan seperti itu dosa. Nangkoda menjawab saya akan pulang dan keluar dari tempat semedinya, nangkoda pergi dengan menumpangi kapal dan beliau berlayar di lautan untuk pergi menuju desanya. Setelah sampai, ia bertemu dengan ibunya dan ibunya mengatakan jangan terus berlayar kata ibu sambil menangis, karena dia mengkhawatirkan anaknya. Ketika nangkoda keluar menemui ibunya dia kesal karena tidak dapat bertemu ibunya, mengkhawatirkan nangkoda hidup berlayar disana mau makan apa? Ibu pergi ke tempat yang berantakan dan berguling diatas

Ibu jangan terus menangis, berbicaralah ibu ini saya tapi ini tidak mengakuinya karena raden masih hidup, sakitnya pun hilang dan kembali dari laut bersama jaka Biyawak kemudian mendengarkan perkataan Nyi miskin, jaka Biyawak mengatakan ibu berpikirlah dengan matang dan mustahil berbicara dilaut karena ada singa laut dan dilaut juga ada buaya. nona miskin menjawab dan mendengar ibu sangat rindu dan ingin bertemu sampai-sampai menangis dan ibunya mengajak pulang. Labu yang dibawa dan diangkat dan mempercepat ceritanya dan Biyawak sudah datang kerumahnya dan bercerita tentang yanti yang juga sakti yang berada digua wijay. Bango berpikir siang dan malam bagaimana caranya untuk mendapatkan anak yang bagus lalu bango menghilang keluar dari guha kemudian terbang, dan menunggu yang sedang terbang di langit dan jagoannya ada disatu negeri dan namanya sanduropuro dan patuh kepada gareho Ratu dan didalamnya terdapat seorang janda cantik, kebanggaan anak satu satunya yang bernama raden ayar maya umurnya tujuh tahun dan mempuNyai sifat percaya diri ketika raden ayarmaya bermain keladang, untuk mencari jangkrik dan berkumpul dengan temannya untuk bermain bersama.

Ada yang bermain petak umpeut, Mencari jangkrik, membuat bangsing, mengejar burung puyuh dan lain sebagainya. Bango mengelilingi setiap negara asal tempat bango tidak diketahui. Anak yang berwajah tampah itu yang berada diladang itu ada satu kunti ginding yang kerjanya mencari capung, kemudian bapa berbicara dalam hati ini dia anak yang bagus itu terlihat seperti orang kaya lalu bapak mendekatinya dan memanggilnya dan mengajaknya pulang barangkali raden ingin pulang kemudian nak itu dibawa terbang dan menemui ibunya ketika bertemu dengan ibunya, anak itu berkata tuannya sudah hilang dibawa ke atas kemudian ibu menangis ibu menyangka tidak akan bertemu lagi dengan ayar maya. Ayar maya berguling guling dan menjerit jerit wajahnya memelas ingin dijemput oleh ibunya untuk pergi ke gua.

Ibu tidak lagi mengatakan untuk menunggunya bango mengobati ibu yang menangis kemudian datang Biyawak dan berkata siang malam berpikir, mau melamar ke Putri maja pahit kemudian Biyawak bertemu dengan nona janda miskin dengan cepat nona janda miskin menunduk, Biyawak tersenyum manis ibu saya mempuNyai kabar saya ingin menikah dengan Putri Ratu dari majapahit beliau dapat berita bahwa di majapahit ada empat Putri yang cantik cantik, dia berkata ibu saya mau menikah nona janda miskin mengerutkan dahinya, menjawabnya dengan tak berdaya, kenapa ini tidak terduga kenapa harus ke Putri Raja apalagi saudara saudaranya rasa ibu tidak cukup mendingan cari yang sepadan kita orang yang miskin harus menemukan yang miskin lagi dengan cepat Biyawak pergi dan mengatakan kepada ibunya kalau ibu tidak pergi saya yang akan pergi ibu langsung menghalanginya melarangnya untuk pergi dan ibu akan pergi ke rumah Putri itu dan bertemu dengan kanjeng gusti, lalu nona miskin bergegas pergi berdandan dan cepat pergi tak menyangka dijalan dia bertemu dengan sang Raja dan sang Raja tersenyum dalam keadaan santai dan dia bertemu dengan sang Ratu, sang Ratu mengira nona miskin akan meminta minta kepadanya ternyata apa yang dipikirkan sang Ratu itu salah ternyata nona miskin itu ingin melamar Putrinya untuk putranya sang Ratu terdiam dan menyesal dan terdiam dengan perkataan nona miskin.

Ketika ambu miskin datang kerumah sang Ratu untuk melamar Nyi citra wati kemudian Ratu bertanya dan ia diterima di rumahnya kemudian sang Ratu memanggil citra wati dan berbicara bahwa ada tamu yang ingin melamar Nyi citra wati. Dia adalah anak Nyi miskin yaitu Biyawak yang berwujud binatang lalu Nyi citra wati menjawab saya tidak mau dinikahi oleh Biyawak, lebih baik saya sendiri daripada mempuNyai suami seperti itu, saya ingin menikah dengan manusia biasa.

Kemudian sang Ratu bertanya pada anak bungsunya apakah Nyai setuju dinikahkan oleh Biyawak kemudian ia tersenyum. Dia menerima jaka Biyawak untuk menikahinya, mendengar hal tersebut Nyi citra wati mengejek kandawati patah yang ingin dinikahi oleh Biyawak, lalu dengan manisnya Nyi patah Kemudian sang Ratu bertanya pada anak bungsunya apakah Nyai setuju dinikahkan oleh Biyawak kemudian ia tersenyum. Dia menerima jaka Biyawak untuk menikahinya, mendengar hal tersebut Nyi citra wati mengejek kandawati patah yang ingin dinikahi oleh Biyawak, lalu dengan manisnya Nyi patah

Kemudian ibunya Nyi Putri datang kepada Nyi miskin dan berkata "hai Nyi miskin jika kamu ingin melamar anak saya, maka Nyi citra wati memberikan sebuah syarat yaitu meminta sebuah negara yang bagus beserta isi-isinya dan tidak boleh ada kekurangan, barang-barang,sepasang kereta emas beserta kudanya seisi dapur dan perabotan rumah tidak boleh ada yang kurang dan terbuat dari emas yang mengkilap. Pinta Putri. Kalau permintaan saya tidak terpenuhi maka kamu dan anakmu akan saya bunuh". Mendengar pernyataan Putri seluruh tubuh Nyi miskin terasa lemas kemudian secepatnya pulang dalam keadaan menangis. Setelah sampai dirumah lalu Nyi miskin memeluk Biyawak sambil menangis tersedu-sedu, kemudian Biyawak bertanya "kenapa ibu menangis?, lalu ibunya menjawab bahwa kamu dan ibu akan dibunuh". Lalu ibunya mengusulkan untuk pergi dari kampung tersebut daripada ia dan anaknya dibunuh. Kemudian Biyawak menyuruh ibunya untuk berkata yang sebenarnya kemudian ibunya menjawab bahwa sang Ratu mengatakan kalau Biyawak kngin menikahi Putri maka ia harus memenuhi persyaratan yang diminta oleh Nyi Putri, permintaanya yaitu sebuah negara beserta isi-isinya perabotan yang terbuat dari emas beserta emas, sepasang kereta emas beserta kudanya. Permintaan tersebut diajukan agar rencana lamaran tersebut batal. Lalu sang Biyawak menjawab " itu adalah suatu hal yang sangat mudah ", lalu ibunya menanggapinya dengan perasaan tidak percaya lalu ia bertanya "darimana kamu bisa mendapatkan emas dan negara tersebut. Lalu Biyawak menjawab "saya tidak peduli, lebih baik sekarang ibu cepat berangkat saja kerumah Ratu untuk menerima persyaratan tersebut". Namun, ibunya merasa takut kalau ia akan dibunuh.lalu Biyawak mengambil keputusan,jika ibunya tidak mau pergi ke rumah sang Ratu, maka ia sendiri yang akan pergi ke rumah sang sang Ratu. Dengan sigap ibunya melarangnya, dan ia menyatakan bahwa ia sendirilah yang akan pergi ke rumah sang Ratu.

Sesampainya di rumah sang Ratu, kemudian sang Ratu majapahit melihat Nyi miskin, kemudian ia beranjak dari tempat duduknya. Dengan sigap sang Ratu Sesampainya di rumah sang Ratu, kemudian sang Ratu majapahit melihat Nyi miskin, kemudian ia beranjak dari tempat duduknya. Dengan sigap sang Ratu

Setelah sesampainya dirumah ia mengeluh dan mengatakan "ya tuhan anakku.. "barang-barang yang diminta Nyi citra wati belum ada sedangkan ia telah menyatakan untuk bersedia memenuhi semua permintaan Nyi citra wati. Kemudian ia segera memeluk Biyawak sambil menangis dengan tersedu-sedu, lalu Biyawak mengatakan kepada ibunya untuk tidak terlalu memikirkan hal tersebut dan jangan berkecil hati. Kemudian Biyawak menyuruh ibunya untuk mengambil buah labu yang berada di tempat peNyimpanan beras, kemudian ibunya mengambil kedua labu tersebut. Lalu ia menyuruh ibunya kembali untuk mengambil wadah dan kemenyan kemudian Biyawak menyalakan api untuk sesajen, kemudian labu tersebut dibelah oleh sang Biyawak, ketika dibelah labu tersebut memancarkan cahaya yang sangat terang, tiba-tiba jadilah sebuah negara yang ramai dan penuh dengan isi-isinya seperti serdadu prajurit kuda, sapi, kerbau, domba, kios-kios dan orang-orang yang lalu-lalang sambil bersorak-sorak kegirangan.

Kemudian labu yang kedua dipukul oleh sang Biyawak, kemudian labu tersebut memancarkan cahaya sangat terang, kemudian labu tersebut menjadi sebuah kereta emas, perabot dapur, semuanya mengkilap. Melihat hal tersebut ibunya merasa kebingungan sambil tersenyum dan memuji kepada anaknya Biyawak, ia tidak menyangka bahwa anaknya adalah orang yang sakti, padahal sebelumnya ia akan pergi dari kampung tersebut karena ia takut jikalau semua permintaan Nyi citra wati tidak akan terpenuhi.

Kemudian Biyawak menyuruh ibunya untuk duduk disampingnya, kemudian ibunya menghampiri Biyawak sambil tersenyum. Lalu Biyawak mengatakan pada ibunya bahwa sedari dulu Biyawak memang orang yang sakti,tetapi ibunya tidak mempercayai hal tersebut.

Kemudian Biyawak menunjukkan semua persyaratan dari Nyi citra wati bahwa semua persyaratan tersebut telah terpenuhi. Mendengar hal tersebut kemudian sang Ratu memperbolehkan Biyawak untuk melamar Putrinya. Kemudian sang Ratu mengabarkan sebuah berita kepada seluruh rakyatnya bahwa esok hari akan diadakan sebuah lamaran dari Nyi miskin, dan semua rakyat diberi tugas untuk meNyiapkan sejumlah, kemudian semua rakyat bergegas untuk mengambil tugasnya masing-masing. Ketika lamaran berlangsung halaman disekitar rumah sangat ramai dihias dengan warna-warna seperti macan, kijang, dan orang-orangan sawah. selain itu diramaikan dengan suara alat musik kendang penca.

Dikatakan bahwa Putri roro uju dan raden selamaya, mereka berdua sangat prihatin kemudian Nyi roro ujuk mengatakan bahwa sudah tiga tahun mereka berdua berada di hutan, kemudian ia mengajak suaminya untuk datang ke negara pada saat acara pelamaran dengan cepat Nyi Putri menuju ke negara majapahit, setelah sampai di negara majapahit Nyi Putri mendengar suara yang bergemuruh, orang-orang bersorak-sorai kemudian Nyi Putri bertanya kepada orang yang lewat "ada apa, kenapa terdengar rusuh?" Lalu orang tersebut menjawab bahwa ia akan pergi ke negara majapahit bahwasannya ia akan melihat lamaran Putri sang Ratu.

Mendengar pernyataan tersebut Putri ujuk sangat gembira kemudian ia datang ke acara tersebut. Kemudian Putri uju mengajak kepada raden selamaya untuk cepat-cepat berangkat ke acara tersebut kemudian ia mengatakan "semoga orang yang kita datangi itu adalah keluarga kita." Kemudian selamaya menjawab " baik saya akan ikut". Kemudian Nyi Putri uju bergegas berangkat ke tempat acara lamaran tersebut.

Kemudian yang melamar sudah berkumpul dan suasananya sepertinya sangat ramai, banyak orang yang berlalu lalang sibuk urusan mereka masing-

masing jika dilihat rasanya susah bergerak dan banyak anak kecil yang menangis karena tersenggol oleh orang tua yang sibuk mengurusi acara pernikahan dan berlalu lalang tersebut. Yang pertama yang muncul adalah tandu yang berisikan seorang pengantin wanita tua miskin yang terakhir tak kelihatan siapa yang didalam tandu begitupun tandu-tandu selanjutnya lalu badawang berjatuhan, lalu terdengar suatu alat musik mengiringi kedatangan rombongan tandu pengantin terdengar pula suara gendang Semua suara alat musik terdengar seperti suara alat musik tanji dan angklung gambang taromangsa suling semuanya di mainkan secara digabungkan, sang Biyawak berada didalam iringan musik yang menyala musik tersebut bagaikan emas yang menyala emas ritukmin. Serta pengantin di iringi payung hiyas di pinggir-pinggir mereka lalu di kawal oleh pengawal dibelakangnya seperti dikerajaan-kerajaan lalu didepannya tepat ada sebuah kereta kencana yang di bawa oleh kuda yang kosong seperti emas yang menyala, namun sayangnya peristiwa naas menimpa sakawedi karena terkena sabetan ekor kuda lalu sang kadal menyala dan kudapun berisik bersuara tiba-tiba sang Putri roro memanggil dengan imut nan halus kepada akangnya, akang lihat ini menunjukan peristiwa tadi kepada si akang, lalu si Putri cepat berangkat sang Biyawak sudah terlebih dahulu sampai pada saat pergi tadi, akang kita bertemu lagi ucap sang Putri, sang Putri lalu merangkul begitu pula sang Biyawak merangkul balik lalu sang Putri memanggil dan berbicara jikalau si akang akan datang setidaknya beritahu terlebih dahulu walaupun saya meninggal akan cari kemana-mana sang Biyawak pun menjawab sambil sesegukan dan menangis akang juga tidak menyangka suatu hari nanti juga akan ketemu, orang yang berjalan tiba-tiba berhenti dan tercengang dan sang Biyawak pun berada di tengah-tengah kerumunan orang-orang, dan sang Putri cantikpun tidak tahu menahu lalu memanggil utusan suaminya, sang Biyawak berkata saya bertemu dengannya dihutan namanya selamanya bagus lalu sang Biyawak memangil raden putra bagus tersebut si raden bagus tersebut memberi hormat dengan bersujud kepada akang lalu akang berkata akang kesini duduk dengan akang, akang ingin menanyakan pertanyaan kepadamu Mando pun mendekati sang Putri sang

Biyawak bertanya kepada mindo hei den selamaya rai akang menerima dengan senang hati oleh akang akang dikasih air perasan yang berasal dari abu dari lahir sampai batin jodoh raden yang bagus harus diterima oleh adikmu lalu raden putra pun menjawab tolong tunjuk saya walaupun saya adalah seorang yang naif tolong terima saya siang dan malam mau mengikuti untuk menggantikan duram.

Kemudian dipercepat dan menceritakan cerita itu dengan sebuah lagu lalu sang Biyawak memanggil raden bagus itu dan bertanya apakah kuda tersebut kuda tunggunganmu bila iya bawa wanita cantik itu dan masukan kedalam tandu tadi yang berisikan dengan wanita tua miskin itu dan isi berdua dalam tandu berdua dengan wanita tua miskin itu, lalu sang Putri cantik tadipun menurut dan masuk kedalam tandu berdua dengan wanita tua miskin tadi lalu ditunggangilah kuda kepunyaan raden bagus atau raden selamanya sang kuda pun bersuara dan mulai berjalan tiba-tiba terhenti karena melihat sesuatu yang tampan tiada tara, kuda sadel terkejut oleh sang biawak lalu sang Biyawak pun masuk kedalam tandu dan semua orang keluar jalanan tersebut sangat sempit sekali, dijalan orang-orang terheran karena melihat cahaya yang terang diatas sang Putri yang cantik ternyata cahaya tadi ialah berasal dari Putri haya yang terpacar dari kecantikannya, lau sang Putri tersenyum dan menyapa lalu berbincang dengan yang lainnya, tandu pun datang dan Putri berkata lihat pengantinnya sudah datang dalam kencana yang indah dan lihatlah juga itu pembelai lelakinya menunggangi kuda dipercepat langkahnya untuk melamarsudah sampai di negeri dialun-alun sudah datang jaka Biyawak sedang berjalan dengan memakai pajen berwarna kuning terlihat mirip seperti kadal dan semua orang tertawa karena menertawai langkah kaki sang Biyawak karena bersama kadal badis, orang-orangpun saling berbincang danberbicara lihatlah pengantinnya sudah datang memakai riasan payung yang berwarna kuning, namun orang-orang terheran dan bertanya-tanya tidak kah mungkin sang pengantin mirip kadal? Banyak juga yang berpendapat itu bukan seekor kadal namun badak, danada juga yang berpikiran apakah sang Putri cantik itu bersama makhluk halus, tiba-tiba ada seorang yang berteriak sang Putri hanyalah milik saya semua orangpun kaget dan berdiam dengan pendapatnya Kemudian dipercepat dan menceritakan cerita itu dengan sebuah lagu lalu sang Biyawak memanggil raden bagus itu dan bertanya apakah kuda tersebut kuda tunggunganmu bila iya bawa wanita cantik itu dan masukan kedalam tandu tadi yang berisikan dengan wanita tua miskin itu dan isi berdua dalam tandu berdua dengan wanita tua miskin itu, lalu sang Putri cantik tadipun menurut dan masuk kedalam tandu berdua dengan wanita tua miskin tadi lalu ditunggangilah kuda kepunyaan raden bagus atau raden selamanya sang kuda pun bersuara dan mulai berjalan tiba-tiba terhenti karena melihat sesuatu yang tampan tiada tara, kuda sadel terkejut oleh sang biawak lalu sang Biyawak pun masuk kedalam tandu dan semua orang keluar jalanan tersebut sangat sempit sekali, dijalan orang-orang terheran karena melihat cahaya yang terang diatas sang Putri yang cantik ternyata cahaya tadi ialah berasal dari Putri haya yang terpacar dari kecantikannya, lau sang Putri tersenyum dan menyapa lalu berbincang dengan yang lainnya, tandu pun datang dan Putri berkata lihat pengantinnya sudah datang dalam kencana yang indah dan lihatlah juga itu pembelai lelakinya menunggangi kuda dipercepat langkahnya untuk melamarsudah sampai di negeri dialun-alun sudah datang jaka Biyawak sedang berjalan dengan memakai pajen berwarna kuning terlihat mirip seperti kadal dan semua orang tertawa karena menertawai langkah kaki sang Biyawak karena bersama kadal badis, orang-orangpun saling berbincang danberbicara lihatlah pengantinnya sudah datang memakai riasan payung yang berwarna kuning, namun orang-orang terheran dan bertanya-tanya tidak kah mungkin sang pengantin mirip kadal? Banyak juga yang berpendapat itu bukan seekor kadal namun badak, danada juga yang berpikiran apakah sang Putri cantik itu bersama makhluk halus, tiba-tiba ada seorang yang berteriak sang Putri hanyalah milik saya semua orangpun kaget dan berdiam dengan pendapatnya

Orang-orang yang melihatnya terkaget-kaget karena tiba-tiba datang cahaya dari laki-laki maupun perempuannya cahaya tersebut datang dengan berbagai macam warna, Pandyri yang menunggangi kuda kalap tidak ada tandingan nya lalu sang kuda berjalan dengan gagahnya semua orang kaget dan berteriak, mendengar sang menantu sudah datang lalu sang rajapun cepat-cepat keluar untuk melihatnya lalu sang Biyawakpun mendekat dan melakukan sujud yaitu tanda penghormatan yang tiada tara, sang ratupun sangat senang karena telah melahirkan sang raden patih, lalu sang raden sibuk mengurusi tamu-tamu yang datang pada acara tersebut tak lama setelah mengurusi tamu hidanganpun datang tanda hormat kepada para tamu pun telah selesai, minum kopi, sesudah dipersuguhkan hidangan dan mengurusi tamu sang Ratu pun berbicara wahai raden patih besok kita masih berkumpul masih disini untuk merayakan pesta sang Putri lalu sang radenpun bersimpah sujud memberikan tanda penghormatan yang tiada tara dan sang raden patih mengiyahkan omongan sang Ratu, sang sudah memasuki kedalam istana roro pun tidak tinggal diam ia mengikuti masuk kedalam istana dan raden patahpun bergabung dengan para mantri sang Biyawak sudah di luar dan sang Putri sudah diriasi atau didandani seperti adat sasari sang Biyawak mengikutinya lalu berjalan kepada kaum eueuleungan semua orang tersenyum untuk melihat keberangkatan sang pengantin. maskawinnya adalah uang emas dan sebagainya sang penghulupun tersenyumsemuanya menyaksikansemua nya pun ikut senangpenampilan sang Putri sudah didandani kecantikannya tiada tara.

Ketika Jaka Biyawak datang, dia melihat Nyi Putri menangis. Kemudian bertanya, “Kenapa Nyai Putri menangis?”. Kemudian Nyi Putri menjawab “saya menangis, karena mendengar omongan kaka yang terlalu, menghina saya tanpa menghiraukan banyak orang”. Biyawak tersenyum manis, “Eulis jangan menangis, silahkan saja ke sana, silahkan ke wayang”. “silahkan saja Nyai sekarang berangkat”.

Nyi Putri berangkat dan bercampur bersama para istri. Sang Biyawakpun keluar, lalu ke belakang kembali dan Heboh semua para istri saat melihat sang Biyawak yang sedang bermain kendang. Kemudian Citrawati berkata, “itu yang bermain kendang datang, dan tersenyum kepadaku” dan Jaka Panglingpun menunduk. Sang Dewi patah, dengan wajah masamnya melihat wayang. Kemudian Dewi Patah bersenggama dengan kadah dan dia memuji sang suami yang ganteng dan rajin dan suami Nyi bungsu tidak memiliki kehlian lalu Patah menangis dan pergi keluar Den jaka melihat Gareuha keluar dan Raden Jaka Pangling turun mendahului Dewi Patah, Bajunya dipakai kembali dan menyerupai Biyawak kembali.

Tidak lama dari itu Nyi Putri datang sambil menangis dan jaka Biyawak mendatangi lalu bertanya “kenapa menangis?” Lalu Nyi Putri menjawab “dari

dulu saja kalau menolak” lalu Biyawak datang kembali lalu berkata “yang sabar harus ikhlas Enu ng” dan Nyai haris berangkat dari pawayangan lalu berpamitan, dan keluar dari samping. Jaka Biyawak sudah turun dan bercampur dengan penabuh gamelan dan kulit Biyawak ditemukan lalu Dewi Patah pura-pura tidur dan jaka pangling masuk lalu memainkan kendang kembali, terlihat Nyi Putri tidak ada menonton dengan cepat raden pulang. Dan ketika datang Nyi Putri tidak memakai baju lalu Raden membangunkan dan Nyi Putri memeluk erat lalu berkata, kenapa jika menyamar sangat terlalu.

Dewi Citra Wati mendtangi Raden yang sedang bersantai dengan Nyai Putri lalu sang Raden ditantang berkelahi dan Nyi Putri memarahi Dewi Patah : “Nurus tunjung sia Anjing ngarebut salaki batur sia Patah teu boga kaera salaki sia Biyawak ieu mah salaki aing, boro mah panganten anyar ngarebut salaki batur”. Lalu sang eumban melapor kepada sang Ratu dan memerintahkan seorang patih untuk datang dan ketika datang terlihat bahwa sang raden sedang ditarik- tarik oleh dua Putri yang cantik, sang patih mengajak mendatangi sang Rama lalu Raden Putra Diikat dibawa kepada sang Gusti dan ketika sedang duduk di Sri Matanti tak lama kemudian Den Patih datang dan Nyi Putri menagis.

Sang Ratu datang lalu bertanya “kenapa diikat, apa dosanya?”, si Patah itu merebut pacar saya dan saya tidak suka kepadanya dan dan Dewi Patah berkata sambil menangis “abdi teu tarima salaki abdi disebut Biyawak”. Dan selanjutnya sang Biyawak harus dihukum mati dan barang siapa yang bisa menghidupkan kembali pasti dia itu jodohnya, dan sang Ratu menangis dengan tersendu sendu dan diceritakan Nyi Miskin menangis sambil menjerit. Diceritakan kembali Raden Jaka Pangling itu dibawa ke alun-alun lalu ditembak mati, dan sang Raden digotong oleh prajurit. Dan sang Ratu mengatakan kepada Nyi Citra Wati bahwa sanya harus dihidupkan kembali jikalau memang itu suami anda jikalau itu bisa, dan berdo`a : “nun gusti nyuhunkeun idin Abdi ngubaran ieu ubarna matih meunag meuli tidukun lepus saderek”. Lalu Rarauju berbisik kepada Nyi Putri bahwa dia memiliki jimat campaka lalu Nyi Putri menggosokan jimat tersebut sambil berdo`a, lalu den baksa menari didepan Nyi Putri dan semua warga menyoraki Citrawati bahwa dia tidak punya malu ingin mengobati dan pada memarahi lalu kaburlah citrawati dan kaburnya ke Gunung Unggaran lalu bertapa di Arca Sewu. Lalu den Jaka mendatangi sang Gusti dan para bangsawan berkumpul dan sang Raja berbicara wahai para pegawai negeri memberitahukan bahwa den jaka pangling ialah suami Nyi bungsu yang menyamar dan mencari ilmu, dan jaka pangling mengganti namanya menjadi Perbu Anom AmRajaya dan den selamaya diangkat menjadi patih.

Den Ermaya adalah anak angkat dari tegal maling yang belajar banyak ilmu dan tidak memiliki kekurangan lalu den ermaya memohon ijin untuk menemui ibunya dan sang bapa memberikan warisan yaitu dua panah tiga keris. Jikalau ada yang mati tiga atau empat pukul saja gong ini lalu yang meninggal itu akan hidup kembali dan apabila dipukul dua kali maka yang hidup akan menjadi delapan dan sang panah apabila ditarik maka anak panahnya akan menjadi banyak dan keluarnya seperti tawon, dan jaka Ermaya menerima gong kecil, panah dan keris sang Bako berbicara bahwa ujang pantas untuk menjadi patih.

Diceritakan raden perenggi bermimpi bertemu dengan anak dari keRajaan majapait yaitu Dewi patah, ketika terbangun dari tidurnya kelakuan perenggi aneh Diceritakan raden perenggi bermimpi bertemu dengan anak dari keRajaan majapait yaitu Dewi patah, ketika terbangun dari tidurnya kelakuan perenggi aneh

Tetapi oleh selamaya dua buta itu dihajar dan disuruh kembali ke perenggi karena menolak lamarannya. Diceritakan lagi negeri guha upas yaitu liman danawi, liman danawipun bermimpi sama halnya dengan raden parenggi. Seperti halnya dengan raden perenggi dia pun menyuruh patihnya yaitu patih rim, dia memerintahkan patih jim dan liman cantaka pergi ke majapait untuk membawa sang Dewi patah.

Lalu sampai lah patih jim dan temannya dimajapait lalu patih tersebut masuk kedalam istana dan bertemu dengan den selamaya, lalu den selamaya pun

berkata “ada kedatangan apa kamu kesini, dan untuk apa kamu datang ke keRajaan ku” patih jim menjawab “ saya dari negera guha upas diutus oleh Raja saya ingin membawa Dewi patah”.

Den selamaya pun marah tak terkontrol dan den selamaya pun menampar patih jim. Den selamaya pun berkata “kamu tidak ada sopan-sopan nya ya”

kemu dian berkata lagi “ kalau kamu memang benar-benar laki-laki, ayo kita bertarung.”.

Lalu liman cantaka pun menyenggol patih jim memberikan kode bahwa tidak usah dilanjutkan kembali. Lalu patih jim pun ditampar dan dibawa ke alun- alun, patih jim pun merasa kapok dan tak sadarkan diri. Dan mereka pun menghilang . selamaya pun terheran-heran melihatnya tamunya itu mengilang. Lalu selamaya pun mendengar ada suara yang memanggil dirinya, dia bingung kenapa ada suara tapi tidak ada orangnya dan tak disangka patih jim pun sudah berada diatas. Patih jim pun berkata “hay selamaya jangan hanya melamun dan diam saja kau, cepat susul aku kesini !” ucap sang patih jim. Selamaya pun Lalu liman cantaka pun menyenggol patih jim memberikan kode bahwa tidak usah dilanjutkan kembali. Lalu patih jim pun ditampar dan dibawa ke alun- alun, patih jim pun merasa kapok dan tak sadarkan diri. Dan mereka pun menghilang . selamaya pun terheran-heran melihatnya tamunya itu mengilang. Lalu selamaya pun mendengar ada suara yang memanggil dirinya, dia bingung kenapa ada suara tapi tidak ada orangnya dan tak disangka patih jim pun sudah berada diatas. Patih jim pun berkata “hay selamaya jangan hanya melamun dan diam saja kau, cepat susul aku kesini !” ucap sang patih jim. Selamaya pun

Lalu datanglah Dewi roro uju, dan dia berkata “kenapa engkau menangis wahai selamaya ?” tanya sang Dewi roro uju. Lalu selamaya pun menjawab “ingat aku menangis bukan karena aku kalah bertarung, tapi aku menagis karena aku ti dak bisa terbang aku malu oleh musuh yang sakti`” . patih jim pun terus meledek selamaya. Lalu Dewi roro pun memanggil Dewi selamaya dan menyuruh selamaya untuk mengambil salah satu campaka. Yaitu yang bernama campaka dadu. Lalu cempaka tersebut diusapkan ke kaki selamaya, dan selamaya pun bisa terbang, lalu patih jim pun kaget melihat selamaya bisa terbang dan diapun takut dan agak risih. Tapi selamaya berkata dia tidak akan bertarung.

Sementara itu parenggi menunggu-nunggu kedatangan dua patihnya, lalu dua patih tersebut pun datang dan memberi hormat kepada parenggi, lalu parenggi menanyakan kabar atau hasilnya kepada dua patih tersebut. Tapi alangkah kecewanya parenggi mendengarkan bahwa lamarannya tersebut ditolak. Lalu dua patih tersebut memberitahu bahwa Dewi patah sudah mempuNyai seorang suami. Dan tak diduga parenggi pun marah dan memukul dua patih tersebut. Dan parenggi pun dendam dan menyuruh dua patihnya untuk berperang.

Keesokan harinya parenggi memerintahkan dua patihnya untuk mengumpulkan pasukannya dan sesampainya di majapait perlawan dari parenggi membuat rusuh sehingga masyarakat majapait banyak yang berteriak dan lari kesana-kesini. Dan majapait pun menancapkan bendera tandanya bahwa perang akan dimulai, tapi dari kubu parenggi bingung hanya ada terlihat dua orang dari keRajaan majapait yaitu ermaya dan selamaya.

Dalam cerita ini, tentang perjalanan kala perenggi dalam usaha menaklukan Ratu majapahit melalui usaha meminang Nyi Putri untuk mencari sekutu dalam melawan kehebatan penguasa maja, dan juga dalam perjalanan kala perenggi meminta bantuan kepada sang Pandita yang terkenal sakti dan kelanjutan dari cerita ini yakni munculah sang Raden Danur Wenda dari pertapaannya di sisi langit. Setelah mendapat petunjuk dari ayahnya sendiri yakni Pandita Jamus,

Raden Danur Wenda yang terkenal sakti dan tiada tandingannya berangkat ke wilayah Majapahit untuk menantang Ratu maja sendirian dan juga menantang para prajurit Majapahit untuk tujuannya menjadi bupati, sehingga tejadilah pertempuran yang sengit antara Danur Wenda dengan para prajurit Majapahit yang sakti seperti Perabu Anom, Ermaya Patih dan Jaka Tampingan di alun-alun Majapahit

Selanjutnya kelanjutan dari peperangan yang sengit antara Danur Wenda dengan para prajurit Majapahit yang paling sakti. Dalam pertempuran tersebut para kesatria saling bertarung dengan mengeluarkan kesaktian-kesaktianya masing-masing.

Kemudian pertarungan antara Danur Wenda dengan para prajurit yang sakti dimenangkan secara telak oleh Danur Wenda. Kemudian pada cerita ini bertempurlah Danur Wenda dengan sang Ratu Maja yang terkenal juga sakti. Mereka berdua saling mengeluarkan keahlian-keahliannya yang sakti. Mereka berdua saling menyerang dan saling bersitegang sehingga sulit memutuskan siapa yang akan menang.

Kemudian, Diceritakan karena antara Danur Wenda dan Ratu Maja kuat dua-duanya, Maka pertempuran pun beralih, Danur Wenda melawan Prabu Anom. Keduanya pun mempuNyai kesaktian yang sama kuat juga dan terjadilah peristiwa yang menarik dimana diketahui bahwa Danur Wenda adalah sodara seayah dengan Prabu Anom. Oleh karena itu, Danur Wenda pun sadar dan meminta maaf kepada Prabu Anom karena telah berbuat seenaknya. Mereka berdua pun akhirnya berdamai dan sepakat untuk menemui ayah mereka yakni sang Pandita dan cerita kelanjutan dari Kala Parenggi dalam usahanyamenghimpun kekuatan dalam melawan Ratu Maja, dia berusaha meminang sang Ratu Monyet penguasa gua Tiskenda. Dan pada akhirnya Sang Ratu Monyetpun atas persetujuan Bujang Ganom mereka setuju untuk menerima pinangan Kala Parenggi dan bekerja sama untuk melawan Majapahit.

Kelanjutan dari perjalanan Kala Parenggi dalam upaya melawan Majapahit akhirnya berhasil bekerja sama dengan Ratu Monyet dari gua Tiskenda Kelanjutan dari perjalanan Kala Parenggi dalam upaya melawan Majapahit akhirnya berhasil bekerja sama dengan Ratu Monyet dari gua Tiskenda

Prabu muda atau prabu anom menceritakan kejadian tersebut kepada Raja. Dan prabu anom disuruh untuk mengumpulkan prajurit untuk menyerang pasukan kera, karena pasukan kera sudah merusak harta benda terutama harta benda masyarakat kecil. Setelah berbicara dengan Raja prabu anom pamit untuk cepat pergi dan mengumpulkan para prajurit. Setelah prajurit terkumpul mereka siap untuk berperang peralatan mereka telah disiapkan mereka telah mengasah peralatan perang mereka.

Sebelum perang dimulai pasukan kera mengirimkan surat tanda untuk mengajak perang kepada Raden patih, dan akhirnya perang pun disetujui oleh Raden patih. Dan mereka mengarahkan semua tentara, prajurit, pengawal dan pembantu mayor untuk perang dengan pasukan kera, pasukaan kuda pun telah disiapkan. Semua prajuritpun berdesak-desakan di jalanan yang sempit. Akhirnya pasukan prajurit terlihat oleh pasukan kera dan mereka berkumpul untuk berperang, banyak dari kelompok prajurit yang mati pada saat perang itu karena pasuka kera begitu banyak dan mereka terus menggigit para prajurit sehingga pasukan prajurit tidak bisa melawan.

Semakin lama perangnya semakin kacau karena pasukan kera begitu kuat ditembak malah tertawa sedangkan pasukan prajurit tidak bisa melawan ketika para pasukan kera menggit mereka sampai sobek dan patah. dan raden patihpun memanah para pasukan kera, sehingga banyak panah diatas kepala mereka pasukan kera pun lari terbirit- birit.

Anak muda mempuNyai seorang guru yang sangat sakti dan terkanal yaitu Tama Wiradeksa yang berada dilangit dan merupakan ketua dari pasukan kera.Sisanya dari pasukan kera masih hidup sehingga membuat wiradeksa turun dari langit dan bertemu dengan prabu anom yang mengaku bahwa prabu anom adalah anaknya dan menyuruh prabu anom untuk maju perang padahal itu hanya tipu musliaht dan dia ingin membawa benda prabu anom.

Ketika para pasukan raden patih sudah maju perang,Ermaya terkejut melihat pasukanya sudah pada mati, maka dia memukulkan bendanya dua kali sehingga yang mati hidup lagi tetapi prajurit ermaya diambil oleh wiradeksa dan membuat Ermaya marah dan murka.

Wiradeksa sangat senang karena bendanya di bawa oleh dia, lalu benda yang dibawa oleh wiradeksa dimasukan kedalam kantong sebagai jimat. Benda tersebut yaitu panah sedangkan prabu anom menunggu raden patih yang sedang berperang, ketika sedang menunggu raden patih ada suara. diatas suara itu mengatakan bahwa perang itu tidak akan tertahan oleh Raden sendiri maka dia di suruh untuk meminta roro uju untuk maju perang melawan musuhnya yang kuat yaitu wiradeksa dan roro uju pun bersedia tetapi roro uju tidak mampu melawan wiradeksa, sehingga Ermaya dan selamaya pun kabur untuk melindungi dari musuh dan danur weda pun mengeajarnya tetapi dia tidak berhasil mengejar mereka sehingga danur weda melepaskan panahnya kepada prabu anom.

Kemudian menceritakan tentang seseorang yang menjadi kuda kasewi yang dulunya adalah seorang manusia yang bernama ari wijaya yang dimana dia menjadi seekor kuda kasewi dan bercerita kepada raden danur wenda asal muasal/kronologi dari ari wijaya menjadi kuda kasewi. Ari wijaya dahulu mempuNyai seorang guru.

Dan gurunya tersebut melarang ari wijaya untuk mendatanginya dan menaiki sebuah kayi dikarenakan kayi tersebut sangatlah tajam,kayi tersebut mempuNyai nama yaitu kayi siwalan,larang gurunya tersebut tidak didengar oleh ari wijaya.dia tetep kekeh menaiki kayi tersebut untuk mengambil buah yang rasanya sangat manis

Dia memakan buah tersebut setelah memakan buah tersebut ari wijaya turun kebawah dan menyadari bahwa wajahnya sudah berbeda rupa,rupanaya berganti menjadi rupa seperti kera putih.setelah rupanya berubah menjadi kera putih, ari wijaya langsung bertapa ingin wajahnya kembali seperti semula gurunya berkata kepadanya, bahwa yang bisa mengganti wajah dari ari wijaya adalah seorang satria danur wenda.

Danur wenda tersenyum dan dia memberitahukan bahwa sebenarnya dialah orang yang kuda kasewi cari selama ini .terus kuda kasewi langsung merangkul danur wenda dan berkata bahwa kuda kasewi ingin tunduk dan patuh kepada raden danur wenda dan mengkuti danurwenda kemanapun danur wenda pergi.

Disamping itu juga disini juga menceritakan tentang seorang yang bernama wiradegsa yang sedang menjaga dikarenakan anaknya sedang maju di medan perang.terus wira deugsa tertidur di sebuah mega dan tidak lama kemudian datanglah seorang gadis muda yang cantik dan imut yang bernamma Nyai rorowuku yang menghampiri wira deugsa yang sedang tertidur sangat lelap.

Nyi Roro Wuju membangunkan wiradegsa,wiradeugsa terkagum melihat Nyai Roro Wuju yang sangat cantik kemudian Nyai Roro Wuju bertanya mengapa wiradegsa tidur diatas mega wira deugsa menjawab bahwa dia sedang berjaga dan menunggu anaknya yang sedang perang di pebatasan negara NyiRoro Wuju kaget.

Nyai Roro Wuju pamit pulang akan tetapi ditahan oleh wiradeuga karena sang wira deugsa menyukai NyiRoro Wuju, Nyi Roro Wuju berkata bahwa dirinya ingin dinikah mendengar perkataan NyiRoro Wuju wiradegsa tersenyum dan akan menikah NyiRoro Wuju.dengan perasaan senang wira deugsa merangkul NyiRoro Wuju tetapi NyiRoro Wuju berbicara ia ingin ditikah terlebih dahulu.

Nyai Roro Wuju bertanya kembali apa yang dimiliki wira deugsa.wira deugsa menjawab ia memiliki sebuah jimat,kegunaan di jimat tersebut terdapat bala tentara dan serdadu dari maja pahit.kemudian Nyi Roro Wuju meminta jimat tersebut,dan wira deusa menolaknya akan tetapi setelah melihat nyo Roro Wuju Nyai Roro Wuju bertanya kembali apa yang dimiliki wira deugsa.wira deugsa menjawab ia memiliki sebuah jimat,kegunaan di jimat tersebut terdapat bala tentara dan serdadu dari maja pahit.kemudian Nyi Roro Wuju meminta jimat tersebut,dan wira deusa menolaknya akan tetapi setelah melihat nyo Roro Wuju

Setelah medapatkan jimat tersebut Nyiroro kembali tersenyum dan meminta ingin membelai rambut wiradegsa,wira deugsa tersenyum.setelah beberapa lama kemudian wiradeusapun tertidur.setelah wiraeugsa tertidur Nyai Roro Wuju mengikat sekujur tubuh wiradegsa dan membawanya ke gunung dan meleparkannya kebawah.setelah itu NyiRoro Wuju pergi ke negrinya dan membawa jimat tersebut.setelah sampai Nyi Roro Wuju langsung membuka jimat tersebut.

Langsung keluar bala prajurit dari maja pahit yang memenuhi alun alun,dan bersorak sorak karena telah keluar dari jimat tersebut,suara bergemuruh terdengar oleh sang Ratu muda dan cepat cepat berlari keluar untuk melihat.sang Ratu muda melihat seorang wanita yang sangat cantik.langsung Nyi Putri di antarkan oleh prabu anom dan dikawal oleh bala tentara untuk mampir.

Dan berkumpul semua antera untuk membersihkan dan membereskan semua kursi dan bangku prabu anom rojaya. Danurwenda juga mampir ke semua istri-istri ada dan sang prabu anom dengan cepat berkata kepada semua orang orang mau melakukan seseran prabu.dan besoknya danur wenda akan pindah akan tetapi sebelum pindah diharuskan untuk menikah terlebih dahulu,acaranya tidak ramai bukan prabu tidak mampu atau susah akan tetapi melakukan tradisi orang orang terdahulu.singkat cerita Nyiroro Wuju mengembalikan jimat yang ia dapat, Nyi Roro Wuju kembalikan kepadanya. Raden armaya sangat senang dan Ratu anom berkata kepada orang orang dan semua antera untuk membubarkan diri dan pulang kerumah mereka masing masing.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KONSEP KEANEKARAGAMAN HEWAN PADA BUKU TEKS BIOLOGI SLTP KELAS I

1 76 13

ANALISIS LEVEL PERTANYAAN PADA SOAL CERITA BERDASARKAN TAKSONOMI SOLO PADA BUKU TEKS MATEMATIKA SMK PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI DAN PENJUALAN KELAS X TERBITAN ERLANGGA DAN PUSAT PERBUKUANDEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

0 43 16

DEIKSIS DALAM TEKS PIDATO GUBERNUR ACEH

0 10 1

ANALISIS TINGKAT KESUKARAN SOAL DALAM BUKU TEKS EKONOMI PADA KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DI SMA PLUS ALHASAN KEMIRI PANTI JEMBER KELAS X SEMESTER II TAHUN AJARAN 2011/2012

0 17 16

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO KELAS IX SMP NEGERI 2 PUNDUH PIDADA PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 13 67

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO KELAS IX SMP NEGERI 2 PUNDUH PIDADA PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 36 69

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACAKAN TEKS BERITA MELALUI PENERAPAN TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 1 PARDASUKA TAHUN PELAJARAN 2010/2011

1 13 60

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TUMIJAJAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

2 26 57

THE DIFFERENCES IN READING ALOUD SKILL OF ENGLISH TEKS THROUGH UTILIZATION OF AUDIO AND SOUND SLIDE INSTRUCTIONAL MEDIA FOR PRIMARY IV STUDENTS IN SD PALM KIDS BANDAR LAMPUNG PERBEDAAN KETERAMPLAN MEMBACA NYARING TEKS BAHASA INGGRIS MELALUI PEMANFAATAN ME

0 23 117

ANALISIS KELAYAKAN BUKU TEKS SISWA IPA KURIKULUM 2013 PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN KELAS VIII UNTUK DIGUNAKAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN DITINJAU DARI RELEVANSI ISI, KETEPATAN DAN KOMPLEKSITAS Tita Juwita

3 14 8