Promosi Demokrasi sebagai Instrumen Politik Luar Negeri

C. Promosi Demokrasi sebagai Instrumen Politik Luar Negeri

Wolff &Wurm (2010) melihat bahwa suatu negara akan mempromosikan demokrasi jika pemimpinnya melihat upaya ini akan membawa manfaat untuk meningkatkan situasi geostrategis dari satu negara dalam jangka panjang, tanpa merugikan keamanan nasional dan posisi relatif kekuasaan. Atau dengan kata lain, upaya upaya promosi demokrasi adalah bagian dari upaya untuk mendapatkan atau meningkatkan power dari suatu negara. Power menurut Joseph Nye (2004) adalah kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain sesuai dengan keinginan pelaku. Menurutnya power dapat dibedakakan menjadi hard power dan soft power . Hard Power adalah paksaan atau ancaman dan juga bujukan dengan uang. Josep Nye (2004) yang mempopulerkan istila soft power mengatakan bahwa soft power adalah bentuk power yang membuat orang lain menghormati pelaku dan akibatnya mereka akan berbuat seperti yang diharapkan pelaku.

Soft power adalah pendekatan yang digunakan dalam diplomasi publik. Seperti yang disampaikan oleh Jan Melissen (2005), diplomasi Publik adalah usaha negara untuk menciptakan opini atau mengubah opini di level internasional dengan cara berinteraksi aktor negara maupun aktor non-negara baik lembaga ataupun individu. Untuk melaksanakan public diplomacy tersebut pemerintah dari suatu negara akan melakukan komunikasi dengan publik di luar negeri untuk memberikan pengertian tentang cita-cita, tujuan, budaya, serta kebijakan pemerintahnya (Tuch, 1990).

Semenjak masa pemerintahan Presiden Suharto sampai dengan Presiden Yudhoyono, dukungan negara-negara bagi pemenuhan kepentingan nasional menjadi salah satu faktor yang penting. Dukungan itu berupa pijaman lunak, bantuan teknis, penjualan senjata dan perlengkapan militer, pelatihan militer, dan dukungan terhadap integritas wilayah RI. Insiden di Timor-Timur pasca jajak pendapat pada tahun 1999 dianggap oleh negara-negara Barat sebagai kesalahan dari militer Indonesia sebagai pihak yang dianggap ikut berperan dalam peristiwa kerusuhan tersebut. Akibat tuduhan pelanggaran HAM oleh militer Indonesia mendapat sanksi dari pemerintah Amerika Serikat berupa embargo militer. Dengan embargo tersebut Indonesia cukup kesulitan untuk membeli suku cadang untuk pesawat dan pelengkapan militer lainnya yang telah diimpor dari Amerika Serikat.

Upaya Indonesia untuk mempromosikan demokrasi melalui kebijakan luar negerinya adalah bagian dari diplomasi publik untuk mengubah citra Indonesia dalam hal isu HAM. Promosi demokrasi Indonesia dalam kancah regional didorong sebagian oleh kebutuhan Upaya Indonesia untuk mempromosikan demokrasi melalui kebijakan luar negerinya adalah bagian dari diplomasi publik untuk mengubah citra Indonesia dalam hal isu HAM. Promosi demokrasi Indonesia dalam kancah regional didorong sebagian oleh kebutuhan

Upaya untuk mencitrakan diri sebagai negara yang demokratis, negara mayoritas Muslim yang harmonis dengan modernitas, dan sebagai negara yang mempromosikan demorasi di ASEAN, serta negara yang menyuarakan kepentingan negera berkembang, tampak dalam pidator Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2005 dalam Indonesian Council on World Affairs. Presiden Indonesia ini mengatakan,

“ We are a proud nation who cherish our independence and national unity. We are the fourth most populous nation in the world. We are home to the world ’ s largest Muslim population. We are the world ’ s third largest democracy. We are also a countr y where democracy, Islam and modernity go hand-in-hand. We will stay our course with ASEAN as the cornerstone of our foreign policy. And our heart is always with the developing world, to which we belong. These are the things that define who we are and what we do in the community of nations ,”

Upaya ini tampaknya memberikan perubahan terhadap citra Indonesia dalam isu HAM. Indonesia mendapat pengakuan dari banyak negara-negara Barat sebagai negara yang melalui transisi demokrasinya dalam waktu yang cepat dan sebagai negara yang gigih memperjuang agenda demokrasi dan HAM di organisasi regional di Asia Tenggara (ASEAN). Dalam perspektif diplomasi publik, perubahan opini internasional tersebut adalah suatu pencapaian bagi Indonesia terlebih lagi perubahan opini tersebut memberikan dampak langsung dalam waktu yang relatif pendek.

Perubahan opini internasional terhadap Indonesia berkontribusi pada dicabutnya embargo militer Amerika Serika pada bulan November 2005. Pengumuman itu terjadi hanya beberapa hari setelah Presiden George W. Bush bertemu dengan Presiden Indonesia Yudhoyono pada konferensi Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC). Pemerintahan Bush mengklaim bahwa mengakhiri embargo senjata dan modernisasi Tentara Nasional Indonesia akan membantu mengatasi masalah keamanan di Indonesia seperti terorisme, pembajakan maritim, perdagangan narkotika, penyakit pandemik, dan penanggulangan bencana. Menurut Wakil Menlu AS untuk Urusan Politik, Nicholas Burns, “Indonesia, negara Muslim terbesar Perubahan opini internasional terhadap Indonesia berkontribusi pada dicabutnya embargo militer Amerika Serika pada bulan November 2005. Pengumuman itu terjadi hanya beberapa hari setelah Presiden George W. Bush bertemu dengan Presiden Indonesia Yudhoyono pada konferensi Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC). Pemerintahan Bush mengklaim bahwa mengakhiri embargo senjata dan modernisasi Tentara Nasional Indonesia akan membantu mengatasi masalah keamanan di Indonesia seperti terorisme, pembajakan maritim, perdagangan narkotika, penyakit pandemik, dan penanggulangan bencana. Menurut Wakil Menlu AS untuk Urusan Politik, Nicholas Burns, “Indonesia, negara Muslim terbesar

Sebelum penghentian embargo tersebut, pada bulan Februari 2005, Washington memulihkan kelayakan Indonesia untuk mengikuti International Military Education and Training Program dalam rangka untuk peningkatan kualitas korps perwira dari negara peserta. Pada bulan Mei 2005, Amerika Serikat menghapus pembatasan alat utama sistem persenjataan yang tidak mematikan seperti komunikasi dan sistem transportasi. Keputusan lainnya dari AS adalah mencabut larangan penjualan persenjataan mematikan dan peralatan terkait.

Mendapat opini yang positif dari pemerintahan negara asing menujukkan bahwa promosi demokrasi oleh Indonesia telah berhasil memenuhi tujuan perubahan citra Indonesia. Kebijakan luar negeri yang dengan halus menekan Myanmar untuk mendemokratisasikan dirinya telah mendapat pujian dari pejabat tinggi pemerintah asing. Menteri Luar Negeri Australia Kevin Rudd berkomentar, "Saya mengucapkan selamat kepada Indonesia melalui ASEAN atas diplomasi yang halus terkait dengan Burma. Ini telah menjadi pekerjaan yang baik dari teman-teman kita di ASEAN, dan pekerjaan yang baik khususnya oleh Menteri Luar Negeri Natalegawa" (Murphy, 2011). Pujian serupa juga disampaikan Samantha Power, direktur organisasi multilateral dan hak asasi manusia di Dewan Keamanan Nasional AS. Ia mengatakan bahwa pengalaman domestik Indonesia dan pendekatan yang rendah hati, membuat orang-orang Myanmar melihat Indonesia sebagai tutor demokrasi lebih dapat diterima. Ia mengatakan, “ada kalanya negara-negara yang tidak demokratis lebih bisa dibujuk oleh Indonesia dibandingkan oleh Amerika Serikat” (Murphy, 2011).

Upaya promosi demokrasi Indonesia di kawasan Asia Tenggara juga adalah intrumen dari politik luar negeri Indonesia untuk meningkatkan power dan kepemimpinannya. Melalui cara itu, Indonesia mendapatkan nilai tawar yang tinggi ketika berhadapan dengan negara- negara besar lainnnya terutama dengan negara-negara Barat. Dengan menjadi negara yang terbesar dari segi penduduk dan wilayah serta sebagai salah satu negara pendiri ASEAN, Indonesia menjadikan pengalaman transisi demokrasinya yang unik sebagai modal dalam memberikan visi bagi ASEAN community terutama dari aspek political security . Masuknya gagasan Indonesia dalam piagam ASEAN menujukkan pengaruh dan kepemimpinan Indonesia dalam ASEAN yang kemudian akan menjadi modal berharga dalam posisi tawarnya dengan negara-negara besar terutama negara-negara Barat.

Posisi tawar Indonesia itu semakin tinggi, di dukung posisinya sebagai satu-satu Negara anggota G-20 dari Asia Tenggara dan yang jauh lebih penting adalah kekhawatiran Posisi tawar Indonesia itu semakin tinggi, di dukung posisinya sebagai satu-satu Negara anggota G-20 dari Asia Tenggara dan yang jauh lebih penting adalah kekhawatiran

Kecenderungan itu akan membahayakan kepentingan Barat dalam penetrasi kapitalnya dan juga akan memperkuat pengaruh Cina dan Rusia yang menjadi kompetitor dalam politik internasional. Tidak mengherankan pemerintah Amerika Serika dalam konteks memberikan dukungan yang luas bagi inisitatif Indonesia dalam mempromosikan demokrasi di ASEAN dan juga di Asia Pasifik oleh karena sangat selaras dengan kepentingan Amerika. Judith McHale, Wakil Menlu AS untuk urusan Diplomasi Publik dan Urusan Publik yang memimpin delegasi AS sebagai observer dalam BDF (Bali Democracy Forum) pada tahun 2010 memuji BDF dan menjanjikan dukungan penuh AS bagi upaya Indonesia. AS juga memberikan dukungan Indonesa dalam mempromosikan demokrasi di ASEAN dan Burma. Pemerintahan Obama secara publik mengakui kebijakan negaranya dalam mengisolasi Burma hanya membuahkan hasil yang sedikit dan bahkan mendorong Burma untuk mendekat ke Cina. Presiden Obama dalam pernyataannya pada East Asian Summit di Bali mengatakan bahwa Aung San Suu Kyi telah mendorong rencana AS untuk berinteraksi dengan rejim Burma. Hal tersebut menunjukkan bahwa AS cenderung akan memiliki kesamaan dengan kebijakan Indonesia terhadap Burma ( Myers, 2011). Dengan kata lain, dapat diartikan bahwa AS mengakui kebijakan Indonesia yang lebih efektif dalam berhubungan dengan Burma atau Myanmar.

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

OPTIMASI FORMULASI dan UJI EFEKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN KRIM EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum L) dalam BASIS VANISHING CREAM (Emulgator Asam Stearat, TEA, Tween 80, dan Span 20)

97 464 23

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Diskriminasi Perempuan Muslim dalam Implementasi Civil Right Act 1964 di Amerika Serikat

3 55 15

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Kekerasan rumah tangga terhadap anak dalam prespektif islam

7 74 74

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147