11 Tabel 2.4 Kompisisi Bahan Baku Biodiesel berat [38]
Rapeseed Kedelai
Kelapa Sawit
Tallow PFAD
Minyak Goreng
Bekas
Trigliserida 96,0
98,6 87,0
74,0 8,0
62,0 Digliserida
2,0 0,8
6,0 12,0
5,0 16,0
Monogliserida 0,5
0,1 2,0
4,0 2,0
7,0 FFA
1,5 0,5
5,0 10,0
85,0 15,0
Tabel 2.5 Komposisi Asam Lemak pada PFAD [8]
Asam Lemak Rumus Molekul
Struktur berat
Asam Lemak Jenuh Miristat
C
14
H
28
O
2
14 : 0 1,0
Palmitat C
16
H
32
O
2
16 : 0 45,6
Stearat C
18
H
36
O
2
18 : 0 3,8
Arachidiat C
20
H
40
O
2
20 : 0 0,3
Asam Lemak Tak Jenuh Tunggal Palmitoleat
C
16
H
30
O
2
16 : 1 0,2
Oleat C
18
H
34
O
2
18 : 1 33,3
Ecosenoat C
20
H
38
O
2
20 : 1 0,2
Tetracosenoat C
24
H
46
O
2
24 : 1 0,6
Asam Lemak Tak Jenuh Ganda Linoleat
C
18
H
32
O
2
18 : 2 7,7
Linoleneat C
18
H
30
O
2
18 : 3 0,3
a                                  b Gambar 2.1 Palm Fatty Acid Distillate a Pada Suhu Ruangan
b Setelah Dipanaskan
2.2.3 Katalis Enzim
Pada  dasarnya,  biodiesel  diproduksi  menggunakan  katalis  kimia.  Proses katalis  basa  seperti  NaOH    KOH  atau  yang  biasa  disebut  dengan  proses
transesterifikasi  membutuhkan  bahan  baku  berkualitas  tinggi  dan  seragam. Penggunaan  minyak  berkualitas  rendah  membutuhkan  langkah-langkah  proses
tambahan  untuk  menghilangkan  asam  lemak  bebas  FFA  dengan  menggunakan
12 katalis  asam  seperti  H
2
SO
4
HCl  atau  yang  biasa  disebut  dengan  proses esterifikasi  untuk  menurunkan  kandungan  FFA  sebelum  memasuki  proses
transesterifikasi [3,38]. Katalis  berupa  enzim  merupakan  solusi  untuk  kandungan  FFA  yang  tinggi
pada  minyak  [38],  sehingga  diharapkan  PFAD  berpotensi  dijadikan  bahan  baku yang murah untuk pembuatan biodiesel.
Tabel 2.6 Tingkat FFA yang Direkomendasi untuk Proses Transesterifikasi Menggunakan Katalis Basa
Referensi FFA berat
Ma dan Milford, 1999 [39] 1
Ramadhas, dkk., 2005 [40] ≤ 2
Zhang, dkk., 2003 [41] 0,5
Freedman, dkk., 1984 [42] 1
Tiwari, dkk., 2007 [43] 1
Sahoo, dkk., 2007 [44] ≤ 2
Enzim dikategorikan kedalam dua bagian yaitu [28] : 1.
Free Enzyme Diisolasi  dari  berbagai  spesies  tanaman  getah  pepaya,  lipase  biji  oat,  dan
lipase  jarak  biji,  hewan  bakteri  babi  dan  lipase  pankreas  manusia,  jamur berserabut dan ragi.
2. Immobilized Enzyme
Imobilisasi  adalah  metode  modifikasi  yang  menempelkan  enzim  ke  sebuah bahan  pendukung  padat  yang  tidak  larut.  Untuk  mendapatkan  lipase  yang
lebih  ekonomis,  aktif,  selektif,  atau  stabil  maka  dilakukan  modifikasi  kimia, fisik, dan ekspresi gen teknik.
13 Tabel 2.7 Perbandingan Antara Free Enzyme dan Immobilized Enzyme [28]
Karakterisitik Free Enzyme
Immobilized Enzyme
Harga Tinggi
Rendah Efisiensi
Rendah Tinggi
Aktivitas Tidak stabil
Stabil Penggunaan kembali dan
pemulihan Tidak mungkin
Mungkin Toleransi terhadap suhu,
pH dll Rendah
Tinggi Untuk memisahkan dari
substrat Sulit
Mudah Untuk memisahkan dari
produk Sulit
Mudah
Pada  penelitian  ini  digunakan  enzim  Novozym
®
435.  Novozym
®
435  adalah lipase komersial yang diperoleh dengan imobilisasi Candida antarctica pada resin
akrilik  dan  merupakan  katalis  yang  baik  yang  memberikan  yield  biodiesel  lebih tinggi dari 90 [45].
Gambar 2.2 Novozym
®
435
2.3 TRANSESTERIFIKASI ENZIMATIK