Implementasi Harga 1 Penetapan Harga secara customary dan variable Konsep Produk

12 3. Penetapan Harga Berdasarkan Pesaing Metode penetapan harga berdasarkan pesaing, memiliki pengertian bahwa perusahaan menetapkan harga produknya dengan berpatokan pada harga yang ditawarkan oleh pesaing produk sejenis. Dengan cara ini, peritel tidak akan segera mengubah harga jualnya meskipun ada perubahan harga pokok produk atau ada permintaan konsumen.

2.1.2.5 Implementasi Harga 1 Penetapan Harga secara customary dan variable

Cystomary pricing adalah harga yang tetap, tidak akan berubah untuk periode tertentu.Variable pricing adalah harga yang ditetapkan secara variatif sesuai dengan fluktuasi tingkat permintaan konsumen. 2 Penetapan Harga Ganjil odd pricing Odd pricing adalah penetapan harga yang ganjil. Dasar dari penetapan harga ganjil adalah bahwa secara psikologis para konsumen mudah tertarik dengan harga yang dirasakan murah. 3 Leader Pricing Penetapan harga dimana profit margin lebih rendah daripada tingkat yang biasanya diraih. Leader pricing digunakan untuk menarik lebih banyak konsumen. Penetapan harga yang lebih rendah karena profit margin yang ditekan diberlakukan pada sebagian item sementara lainnya dijual dengan harga normal. 4 Penetapan Harga Paket Penetapan harga paket adalah harga yang di diskon atau diberi nilai yang lebih rendah bila konsumen membeli produk lebih dari satu item atau membeli 13 dalam jumlah banyak. Selain paket dalam bentuk jumlah itu, juga dapat diterapkan paket dalam bentuk pasangan atau dalam bentuk kelompok. 5 Penetapan Harga Murah Setiap Hari Penetapan harga murah setiap hari atau yang lebih sering disebut every day low pricing EDLP, ini merupakan salah satu jenis penetapan harga berdasarkan nilai. EDLP biasanya terjadi pada tingkat eceran pengecer yang berpegang pada pada kebijakan penetapan harga EDLP mengenakan harga yang murah terus- menerus dengan sedikit atau sama sekali tidak ada promosi harga dan penjualan khusus.

2.1.2.6 Menanggapi Perubahan Harga Pesaing

Reaksi para peritel terhadap pesaing mereka yang mengadakan perubahan harga cukup beragam. Reaksi tersebut diantaranya: 1. Mempertahankan Harga Perusahaan mempertahankan harga dan margin labanya karena yakin bahwa perusahaannya tidak akan kehilangan laba yang terlalu besar karena harga diturunkan dan perusahaan meyakini tidak akan kehilangan banyak pangsa pasarnya. 2. Mempertahankan Harga dan Menambah Nilai Perusahaan lebih memilih meningkatkan produk, layanan dan komunikasinya. Perusahaan berpersepsi lebih murah nila mereka mempertahankan harga dan mengeluarkan uang untuk meningkatkan mutu dari pada menurunkan harga dan bekerja dengan margin yang kecil. 14 3. Menurunkan Harga Perusahaan menurunkan harga produknya untuk menyaingi harga yang ditetapkan oleh pesaing. Perusahaan menurunkan harga produknya dikarenakan nilai produk turun karena volume meningkat, perusahaan berpersepsi bahwa mereka akan kehilangan pangsa pasar bila tidak menurunkan harga karena pasar peka terhadap harga, dan sulitnya membangun kembali pangsa pasar yang telah hilang. 4. Menaikan Harga dan Meningkatkan Mutu Perusahaan menaikan harga produk disertai dengan peningkatan mutu produk dan memperkenalkan merek-merek baru untuk menyaingi produk pesaing. 5. Meluncurkan Lini Penyerang Harga Murah Perusahaan mungkin menambahkan barang yang herganya lebih murah ke lini tersebut atau menciptakan lini terpisah berharga murah.

2.1.3 Teori Tentang Kualitas Produk

2.1.3.1 Konsep Produk

Konsep produk adalah saah satu konsep bisnis tertua. Konsep produk berpendapat bahwa konsumen akan lebih menyukai produk yang tersedia secara luas dan murah. Para menajer perusahaan yang berorientasi produk berkonsentrasi untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi, biaya rendah, dan distribusi secara masal. Mereka mengasumsikan bahwa konsumen terutama tertarik pada ketersediaan produk dan harga yang rendah. Orientasi itu dapat sangat cocok di 15 negara-negara berkembang dimana konsumen lebih tertarik untuk mendapatkan produk daripada fiturnya. Orientasi itu juga berguna ketika perusahaan ingin memperluas pasar. Perusahaan-perusahaan lain dipandu oleh konsep produk yang berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang menawarkan fitur yang paling bermutu, berkinerja atau inovatif. Para manajer organisasi memusatkan perhatian untuk menghasilkan produk yang unggul dan senantiasa memperbaiki mutunya dari waktu ke waktu. Mereka mengasumsikan bahwa para pembeli mengagumi produk yang dibuat dengan baik serta dapat menilai mutu dan kinerja.

2.1.3.2 Kualitas Produk

Dokumen yang terkait

Pengaruh Slogan “Good Food, Good Life”, Harga, Dan Kualitas Produk Pada Pt. Nestle Indonesia Terhadap Minat Beli Konsumen Di Medan (Studi Kasus Di Kecamatan Medan Helvetia)

10 95 108

PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP MINAT BELI SAYURAN ORGANIK DI PASAR SAMBAS MEDAN.

8 19 27

Pengaruh Kualitas, Harga, dan Citra Merek produk terhadap Minat Beli Konsumen pada Produk iPhone.

0 1 23

Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Produk terhadap Minat Beli (Studi Kasus pada Konsumen Martabak San Fransisco, Bandung).

0 0 21

Pengaruh Slogan “Good Food, Good Life”, Harga, Dan Kualitas Produk Pada Pt. Nestle Indonesia Terhadap Minat Beli Konsumen Di Medan (Studi Kasus Di Kecamatan Medan Helvetia)

0 0 11

Pengaruh Slogan “Good Food, Good Life”, Harga, Dan Kualitas Produk Pada Pt. Nestle Indonesia Terhadap Minat Beli Konsumen Di Medan (Studi Kasus Di Kecamatan Medan Helvetia)

0 0 2

Pengaruh Slogan “Good Food, Good Life”, Harga, Dan Kualitas Produk Pada Pt. Nestle Indonesia Terhadap Minat Beli Konsumen Di Medan (Studi Kasus Di Kecamatan Medan Helvetia)

0 0 7

Pengaruh Slogan “Good Food, Good Life”, Harga, Dan Kualitas Produk Pada Pt. Nestle Indonesia Terhadap Minat Beli Konsumen Di Medan (Studi Kasus Di Kecamatan Medan Helvetia)

0 0 3

Pengaruh Slogan “Good Food, Good Life”, Harga, Dan Kualitas Produk Pada Pt. Nestle Indonesia Terhadap Minat Beli Konsumen Di Medan (Studi Kasus Di Kecamatan Medan Helvetia)

0 0 11

ANALISIS PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP MINAT BELI PRODUK LAPTOP

0 0 128