0m40, A= Luas DAS. Km
2
Q = debit Aliran permukaan, m
3
det, dan t = waktu tinjau periode sekarang t dan yang lau t-1
2.6 Analisa Kebutuhan Air untuk Irigasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya air yang perlu disediakan dengan sistem irigasi adalah:
a curah hujan
b evapotranspirasi
c pola tanam
d koefsien tanaman
e perkolasi
Air yang diperlukan oleh tanaman diperoleh dari beberapa sumber yaitu curah hujan, kontribusi air tanah dan air irigasi. Sementara kehilangan air dari
daerah akar root zonbe tanaman adalah berupa evapotranpirasi Crop Evapotranpirasion
dan Perkolasi Deep Percolation. Apabila jumlah air yang diperoleh dari hujan dan konstribusi air tanah tidak mencukupi kebutuhan air yang
diperlukan tanaman selama masa pertumbuhannya maka penyediaan air dengan sistem irigasi diperlukan sebagai alternatif penanggulangannya.
2.6.1 Curah Hujan Efektif
Turunnya curah hujan mempengaruhi pada suatu areal lahan pertumbuhan tanman di areal tersebut. Curah hujan tersebut dapat dimanfaatkan oleh tanaman
untuk kehilangan air yang terjadi akibat evapotranspirasi, perkolasi, kebutuhan pengelohan tanah dan penyiapan lahan. Curah hujan efektif adalah curah hujan
Universitas Sumatera Utara
yang jatuh selama masa tumbuh tanaman, yang dapat digunakan untuk memenuhi air konsumtif tanaman.
Untuk mengetahui curah hujan efektif bulanan diambil 70 persen dari curah hujan minimum tengah-bulanan dengan periode 5 tahun.KP 01, 1986
R
e
= 0,7 x setengah bulan
5
…………………………………………. 2.21 di mana Reff = Curah hujan efektif dan R setengah bulan
5
= curah hujan minimum tengah bulanan dengan periode ulanh 5 tahunmm.
Analisa curah hujan efektif ini dilakukan dengan maksud untuk menghitung kebutuhan air irigasi. Curah hujan efektif atau andalan ialah bagian
dari keseluruhan curah hujan yang secara efektif tersedia untuk kebutuhan air tanaman. Perkiraan kontribusi curah hujan didekati dengan teori probabilitas dan
kelakuan-kelakuan curah hujan disuatu daerah dimasa lalu.
2.6.2 Kebutuhan Penyiapan Lahan
Pada standar perencanaan irigasi disebutkan bahwa kebutuhan air untuk penyiapan lahan umumnya menetukan kebutuhan maksimum air irigasi pada suatu
proyek irigasi. Ada 2 faktor penting yang menentukan besarnya kebutuhan air untuk penyiapan lahan ialah:
a. Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk penyiapan lahan.
b. Jumlah air yang diperlukan untuk penyiapan lahan.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan lamanya masa pengolahan tanah adalah tersedianya buruh, sapi atau traktor dalam pengolahan
lahan pertanian dimaksud dan perlunya waktu untuk memungkinkan masa tanam. Kedua faktor tersebut behubungan satu sama lain.
Universitas Sumatera Utara
Keadaan sosial dan kebiasaan penduduk setempat menentukan lamanya masa pengolahan tanah dari suatu areal irigasi. Untuk suatu daerah irigasi baru,
masa pengolahan tanahnya dapat dipergunakan daerah irigasi yang ada disekitarnya. Sebagi bahan perbandingan masa pengolahan tanah sawah petak
tersier adalah 1,5 bulan. Dalam hal dimana alat yang dipergunakan dalam pengolahan areal irigasi tersebut sudah menggunakan alat mekanis maka lamanya
masa pengolahan tanah tersebut dapat diambil 1 bulan. Umumnya air yang diperlukan untuk pengolahan tanah dapat ditentukan
dengan keadaan tanah kedalaman dan porositas daripada tanah yang kan digunakan untuk tanaman padi.
Metode yang dapat digunakan untuk perhitungan kebutuhan air irigasi selama penyiapan lahan. Metode ini didasarkan pada laju air konstan dalam ldt
selama penyiapan laan dan mengahsilkan rumus berikut: KP 01, 1986 LP = M. e
k
e
k
– 1 ……………………………………………………. 2.22
di mana LP = Kebutuhan air irgasi untuk pengelahan tanah mmhari, M = Kebutuhan air untuk mengganti kehilangan air akibat evaporasi dan perkolasi
disawah yang telah di jenuhkan, E = evaporasi air terbuka mmhari, P =
Perkolasi mmhari, T = Jangka waktu penyiapan lahan hari, S = Kebutuhan air, untuk penjenuhan ditambah dengan lapisan air 50 mm yakni 250 + 50 = 300
mm, K = MT S Untuk tanah liat dengan tidak ada reta-retak jumlah air yang dibutuhkan
untuk pengolahannya dapat diambil sebesar 200 mm. Pada awal penanaman padi jumlah air di sawah tidak perlu terlalu banyak. Setelah selesai penanaman, tinggi
air di sawah perlu di pertahankan setinggi 50 mm. jadi dengan demikian besarnya
Universitas Sumatera Utara
air yang diperlukan untuk pengolahan tanah ternmasuk kebutuhan air setelah penanaman adalah 250 mm.
Untuk suatu lahan yang sudah lama kosong tidak ditanami selama 2,5 bulan atau lebih kebutuhan air untuk pengolahan diperlukan sebesar 300 mm;
termasuk 50 mm setelah penanaman. Kemungkinan ini harus diteliti dengan hati- hati sebelum membuat suatu keputusan untuk menyediakan air yang terlalu besar
untuk pengolahan tanah yang dimaksud.
2.6.3 Kebutuhan Air untuk Konsumtif Tanaman