Tabel 2.1 Tabel Koefsien Tanaman Padi dan Jagung
Periode Tengah bulan
Padi Jagung
Variasi Biasa Variasi Unggul
1 1.1 1.1 0.5 2 1.1 1.1
0.95 3 1.1
1.05 0.96
4 1.1 1.05
1.05 5 1.1
0.95 1.02
6 1.05 0 0.95 7 0.95 - 0
8 0 - - Sumber: Direktorat Jnedral Pengairan Standar Perencanaan Irigasi KP-01: 1986
2.6.4 Perkolasi
Proses masuknya air kedalam tanah dinamakan infiltrasi atau perkolasi. Kapasitas infiltrasi air atau curah hujan berbeda-beda antara tempat dan tempat
lain, tergantung pada kondisi tanahnya. Apabila tanahnya cukup permeable, cukup mudah ditembus air, maka laju infiltrasinya akan tinggi. Semakin tinggi tingkat
permeabilitas tanah semakin tinggi pula laju infiltrasinya. Perkolasi merupakan gerakan air ke bawah dari zona air tidak jenuh yaitu
daerah antara permukaan tanah sampai ke permukaan air tanah, ke dalam daerah yang jenuh dibawah permukaan air. Proses ini merupakan proses kehilangan air
Universitas Sumatera Utara
yang terjadi pada penanaman padi disawah. Istilah perkolasi kurang mempunyai arti penting, dimana karena alasan teknik dibutuhkan proses infiltrasi yang terus
menerus. Besarnya perkolasi dinyatakan dalam mmhari. Perkolasi atau peresapan air kedalam tanah dibedakan menjadi dua, yaitu perkolasi vertical dan perkolasi
horizontal. Perkolasi adalah gerakan air ke bawah dari zona tidak jenuh yang terletak
diantara permukaan tanah ke permukaan air tanah. Daya perkolasi adalah laju maksimum yang dimungkinkan, yang besarnya dipengaruhi oleh kondisi tanah
dalam zona tidak jenuh yang terletak diantara permukaan tanah dengan permukaan air tanah.
Laju perkolasi sangat bergantung pada sifat-sifat tanah. Dari hasil penyelidikan tanah pertanian dan penyelidikan kelulusan, besarnya laju perkolasi
serta tingkat kecocokan tanah untuk pengolahan tanah dapat ditetapkan dan dianjurkan pemakaiannya. Guna menentkan laju perkolasi, tinggi muka air tanah
juga harus diperhitungkan. Perembesan terjadi akibat meresapnya air melaluinya tanggul sawah. Laju perkolasi normal pada tanah lempung sesudah dilakukan
genangan berkisar antara 1 sampai 3 mmhari. Di daerah dengan kemiringan diatas 5, paling tidak akan terjadi kehilangan 5mmhari akibat perkolasi dan
perembesan. Faktor yang mempengaruhi perkolasi adalah:
Tekstur tanah Permeabilias tanah
Letak permukaan air tanah Tebal lapisan tanah bagian atas
Universitas Sumatera Utara
2.6.5 Kebutuhan Air di Sawah