Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanpa disadari manusia sudah terlibat dalam organisasi dan menggunakan komunikasi sejak dalam kandungan. Organisasi dan komunikasi memiliki peran
sangat penting dalam kehidupan manusia dan mungkin tidak banyak yang menyadari dominannya peran organisasi dalam kehidupan itu, misalnya seperti
manusia dilahirkan dalam lembaga yang terorganisir seperti rumah sakit, menerima pendidikan dalam lembaga seperti sekolah, tinggal ditengah masyarakat
yang terorganisir dan dalam konteks yang paling luas yaitu sebagai warga negara dalam sebuah negara.
Menurut Everett Rogers, organisasi adalah suatu sistem individu yang stabil yang bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama lewat suatu
struktur hierarki dan pembagian kerja. Tata hubungan diantara anggota organisasi relatif stabil. Kestabilan susunan organisasi menjadikan organisasi berfungsi
secara efektif dalam mencapai tujuan tertentu. Susunan organisasi memantapkan dan dapat meramalkan komunikasi antara orang-orang dan karenanya
mempermudah tercapainya tugas-tugas administrasi dalam Thoha, 2011:186. Menurut Maringan, pengertian organisasi dapat dibedakan pada dua
macam yaitu : 1
Organisasi sebagai alat dari manajemen artinya organisasi sebagai wadahtempat manajemen sehingga memberikan bentuk manajemen yang
memungkinkan manajemen bergerak atau dapat dikaitkan. Organisasi sebagai alat dalam organisasi dalam arti statis, tetap tidak bergerak.
Bentuk manajemen ini tergantung wadahnya.
2 Organisasi sebagai fungsi manajemen artinya organisasi dalam arti
dinamis bergerak yaitu organisasi yang memberikan kemungkinan tempat manajemen dapat bergerak dalam batas-batas tertentu. Dinamis
berarti bahwa organisasi itu bergerak mengadakan pembagian pekerjaan. Misalnya pimpinan harus ditempatkan dibagian strategis. dalam Mesiono,
2012:39.
Sementara Luneburg dan Ornstein, memberikan pengertian bahwa organisasi adalah suatu kumpulan atau sistem individual yang berhierarki secara
jenjang dan memiliki sistem pembagian tugas untuk mencapai tujuan tertentu. Hamdy mengatakan organisasi adalah suatu susunan yang menggambarkan
Universitas Sumatera Utara
hubungan antara bidang kerja yang satu dengan yang lainnya, sehingga jalan tugas dan wewenang akan teratur dan terarah. Pendapat diatas sejalan dengan
Longeneker bahwa organisasi adalah kegiatan yang menetapkan hubungan antara manusia dan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Lebih luas
dikemukakan oleh Siagian bahwa organisasi sebagai keseluruhan proses pengelompokkan orang-orang, alat-alat, tugas-tugas, tanggungjawab dan
wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditentukan dalam Mesiono, 2012:40. Dari pengertian di atas, menunjukkan bahwa organisasi harus memiliki
lima fenomena penting yaitu ; 1 organisasi harus mempunyai tujuan, 2 organisasi harus mempunyai program, kegiatan strategi dan metode untuk
mencapai tujuan organisasi, 3 organisasi harus memiliki pimpinan atau manajer yang bertanggung jawab terhadap organisasi itu dalam mencapai tujuan, 4
organisasi itu terdiri dari dua orang atau lebih, 5 organisasi itu harus ada kerja sama dalam Mesiono, 2012:41. Organisasi dibentuk melalui komunikasi ketika
individu didalamnya saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan individu dan tujuan bersama. Proses komunikasi yang terjadi didalam organisasi
menghasilkan berbagai hal seperti hubungan kewenangan, terciptanya peran, adanyanya jaringan komunikasi dan iklim organisasi Morrisan, 2013:383.
Dari pendapat ahli yang sudah diuraikan diatas, dapat diketahui organisasi adalah suatu wadah tempat sekumpulan orang yang berproses belajar, berjenjang
dan mempunyai hierarki dan memiliki sistem pembagian tugas untuk mencapai tujuan tertentu dan bersama. Komunikasi dalam sebuah organisasi adalah bagian
yang sangat penting karena kegagalan dalam komunikasi dapat menimbulkan kerugian yang besar bagi sebuah organisasi. Komunikasi communication adalah
proses sosial di mana individu-individu menggunakan simbol-simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungan mereka Turner
Lynn Richard , 2008:5. Liliweri mengungkapkan bahwa komunikasi adalah ; 1 pernyataan diri
yang efektif, 2 pertukaran pesan-pesan yang tertulis, pesan-pesan dalam percakapan, bahkan melalui imajinasi, 3 pertukaran informasi atau hiburan
Universitas Sumatera Utara
dengan kata-kata melalui percakapan atau dengan metode yang lain, 4 pengalihan informasi dari seseorang kepada orang lain, 5 pertukaran makna antarpribadi
dengan sistem simbol , 6 proses pengalihan pesan melalui saluran tertentu kepada orang lain dengan efek tertentu dalam Mesiono, 2012:106.
Organisasi banyak jenisnya seperti organisasi politik, organisasi sosial, organisasi mahasiswa, organisasi olahraga dan organisasi kenegaraan. Organisasi
mahasiswa merupakan organisasi yang beranggotakan mahasiswa yang dalam hal ini dapat berupa organisasi intra dan ekstra kampus, seperti di FISIP USU yang
mempunyai organisasi intra kampus yang dimiliki oleh masing-masing departemen ; IMAJINASI Ikatan Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi,
IMDIAN Ikatan Mahasiswa Departemen Ilmu Negara, IMADIP Ikatan Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, INSAN Ikatan Mahasiswa Departemen
Ilmu Antropologi, IMIKS Ikatan Mahasiswa Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial, IMASI Ikatan Mahasiswa Ilmu Sosiologi, IMPRODIAS Ikatan
Mahasiswa Program Studi Administrasi Niaga. Sementara organisasi ekstra kampus seperti, HMI Himpunan Mahasiswa Islam, SU Suara USU, GMKI
Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia, IMKA Ikatan Mahasiswa Karo, PP Pemuda Pancasila, FMN Front Mahasiswa Nasional, GMNI Gerakan
Mahasiswa Nasional Indonesia dan lain-lain. sumber : Litbang HMI Terdapat beberapa perbedaan dari organisasi intra dan ekstra kampus,
yaitu keterikatan dengan pihak kampus. Kalau organisasi intra kampus begitu terikat dengan birokrat kampus, sementara organisasi ekstra kampus bersifat
independen tanpa terikat dengan birokrat kampus. Organisasi intra kampus tidak memakai sistem pengkaderan, dan bukan organisasi yang berjenjang. Sedangkan
organisasi ekstra umumnya organisasi pengkaderan dan berjenjang. Sumber : https:ressay.wordpress.com
Organisasi sebagai wadah, tempat berkumpulnya seluruh anggota dengan status, posisinya dan juga sebagai proses untuk belajar. Hal ini karena organisasi
selalu bergerak menuju tercapainya tujuan organisasi Mesiono,2012:39. Sedangkan kaderisasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pengaderan.
Pengaderan adalah jantung organisasi, dimana baik, buruk dan langgengnya organisasi tergantung dari seberapa serius anggota organisasi itu melaksanakan
Universitas Sumatera Utara
pengaderan. Ketika dalam suatu organisasi pengurusnya tidak serius dalam melaksanakan pengkaderan secara sistematis , berjenjang dan massif,
organisasinya akan mati secara perlahan itu disebabkan karena minimnya jumlah kader dan minimnya kualitas kader. Untuk mencapai tujuan organisasi dan fungsi
organisasi perkaderan, dibutuhkan strategi untuk mencapai tujuan organisasi. sumber: www.kspi,or,id
Kata “strategi” berasal dari Bahasa Yunani yaitu strategia, berarti “keahlian militer.” Dalam lingkungan militer, “strategi” menjelaskan manuver
pasukan kesuatu posisi sebelum musuh berada di posisi ini. Jadi untuk manuver pasukan diperlukan “gelar pasukan” sebagai persiapan terakhir untuk menduduki
posisi musuh, dan jika pasukan telah terlibat kontak dengan musuh, maka kegiatan utamanya adalah pengerahan pasukan. Jika logika itu diterapkan dalam
dunia bisnis, maka yang dimaksudkan dengan pasukan disini adalah “sumber daya manusia.” Liliweri, 2011:241
Beberapa defenisi dari Steiner tentang strategi meliputi : 1.
Strategi adalah apa yang dilakukan oleh manajemen puncak karena hal itu sangat penting bagi organisasi.
2. Strategi mangacu pada dasar keputusan yang terarah, yaitu demi
tercapainya tujuan dan misi. 3.
Strategi terdiri dari tindakan penting yang diperlukan untuk mewujudkan arah yang akan dicapai.
4. Strategi menjawab pertanyaan : Apa yang harus organisasi lakukan?
5. Strategi menjawab pertanyaan : Apa yang pada akhirnya kita harus cari
dan bagaimana seharusnya kita mencapainya? Sementara itu Henry Mitzberg, menunjukkan bahwa orang menggunakan
term “strategi” dalam beberapa cara yang berbeda namun pada umumnya mencakup 4 makna :
1. Strategi adalah sebuah rencana, “bagaimana” suatu cara untuk
mendapatkan sesuatu dari sini atau dari sana. 2.
Strategi adalah pola tindakan dari waktu ke waktu misalnya, sebuah perusahaan yang secara teratur memasarkan produknya yang sangat mahal
sehingga harus menggunakan strategi high-end dari awal sampai akhir tetap mahal demi menjamin nama produk
3. Strategi adalah suatu posisi yang mencerminkan keputusan untuk
menawarkan produk atau jasa tertentu di pasar tertentu. 4.
Strategi adalah perspektif terhadap visi, dan arah visi. dalam Liliweri, 2011:242
Universitas Sumatera Utara
Salah satu organisasi yang cukup lama berdiri di FISIP USU dan hingga sekarang masih bertahan dengan pengkaderannya yaitu Himpunan Mahasiswa
Islam HMI Komisariat FISIP USU yang sudah berdiri sejak 33 tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 1982. Organisasi ini berbentuk himpunan mahasiswa
beragama Islam yang tidak membatasi orang yang ingin bergabung dan belajar di HMI dari berbagai jurusan, perbedaan pandangan politik, hingga berbagai
karakter mahasiswa yang beragam. Banyak hambatan yang dilalui oleh Pengurus HMI disetiap periodenya
dalam melakukan pengkaderan, salah satunya persaingan beberapa organisasi yang mempunyai sistem yang sama dan saling berebut calon anggota. Beberapa
organisasi intra kampus pernah melarang mahasiswa baru untuk mengikuti kegiatan ataupun bergabung dengan organisasi ekstra kampus khususnya HMI
karena berbagai alasan yang mereka buat. Ada juga peraturan kampus yang membuat mahasiswa saat ini semakin terbatas untuk aktif diorganisasi, karena
sudah dibatasi dengan waktu penyelesaian kuliah yang setiap tahun semakin singkat dan akhirnya membuat beberapa mahasiswa semakin apatis dan tidak
peduli akan lingkungan dan isu sosial disekitar, apalagi mau bergabung kedalam sebuah organisasi mahasiswa, ditambah lagi dengan isu mahasiswa yang ikut
organisasi mahasiswa biasanya lama menyelesaikan kuliah mereka walaupun banyak juga yang membuktikan itu tidak menjadi alasan lamanya mereka
menyelesaikan kuliahnya. Meskipun begitu HMI Komisariat FISIP USU termasuk salah satu
organisasi yang masih ada peminatnya. Hal ini bisa dilihat dari data anggota baru yang mengikuti Maperca Masa Perkenalan Calon Anggota sampai yang
mengikuti Basic Trainning atau Latihan Kader 1 LK. 1 untuk mendapatkan status anggota biasa dilima tahun terakhir periodenya. HMI menggunakan
komunikasi antar pribadi dalam proses perekrutannya, padahal cukup banyak isu- isu yang kurang baik yang didengar oleh mahasiswa baru yang dapat menghambat
organisasi ini untuk merekrut anggota. Akan tetapi itu juga tidak menjadi penghalang Pengurus HMI dalam melakukan perekrutan anggota dan menjaga
citra organisasinya sehingga masih tetap bisa memperlihatkan eksistensinya hingga saat ini.
Universitas Sumatera Utara
HMI disetiap fakultas yang ada di USU mempunyai budaya, strategi dan masalah organisasi yang berbeda-beda dalam perekrutannya walaupun ada proses
dan tahapan pasti yang harus dilewati oleh calon anggota baru untuk mendapat status anggota biasa, yang sudah diatur dalam Konstitusi HMI. Tidak disemua
fakultas HMI mempunyai banyak peminat anggota baru, karena persaingan saat ini semakin ketat. Persaingan kualitas, kuantitas dan intelektualitas. Disinilah
organisasi perlu mempersiapkan strateginya agar dapat membuat mahasiswa yang beraneka karakter termasuk mahasiswa yang apatis dapat tertarik dan mau
bergabung diorganisasi khususnya HMI Komisariat FISIP USU. Jika melihat organisasi mahasiswa yang sejenis dengan HMI misalnya
seperti GMNI yaitu Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia yang juga cukup lama berdiri di FISIP USU. Tetapi dari pengamatan saat ini GMNI kurang
terdengar dalam melakukan pergerakan dan kegiatan dikampus untuk menunjukkan keberadaan dan eksistensi mereka. Menurut pengamatan penulis
GMNI saat ini sudah tidak terlalu aktif, meskipun masih ada hingga sekarang. Penyebaran informasi yang kurang efektif yang membuat beberapa organisasi
semakin vakum. Semua aktivitas yang berhubungan dengan komunikasi sudah tentu tidak
asal jadi. Komunikasi manusia harus direncanakan, diorganisasikan, ditumbuhkembangkan agar menjadi komunikasi yang berkualitas, Salah satu
langkah terpenting adalah menetapkan “strategi komunikasi.” Dalam banyak kasus komunikasi manusia, yang disebut strategi komunikasi yang baik adalah
strategi yang dapat menetapkan atau menempatkan posisi seseorang secara tepat dalam komunikasi dengan lawan komunikasinya sehingga dapat mencapai tujuan
komunikasi yang telah ditetapkan. Strategi adalah perspektif, posisi, rencana dan pola. Strategi adalah
jembatan yang menghubungkan kebijakan dengan sasaran. Singkatnya strategi adalah konsep yang mengacu pada suatu jaringan yang kompleks dari pemikiran,
ide-ide, pengertian yang mendalam, pengalaman, sasaran, keahlian, memori, persepsi dan harapan yang membimbing untuk menyusun suatu kerangka
pemikiran umum agar dapat memutuskan tindakan-tindakan yang spesifik bagi tercapainya tujuan. Liliweri, 2011:9
Universitas Sumatera Utara
Strategi komunikasi yang merupakan paduan perencanaan komunikasi communication planning dengan manajemen komunikasi communication
management untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi komunikasi ini harus mampu menunjukkan bagaimana operasionalnya secara praktis harus
dilakukan. dalam arti bahwa pendekatan approach bisa berbeda sewaktu-waktu bergantung pada situasi dan kondisi. Menurut R. Wayne Pace, Brent D. Peterson
dan M. Dallas Burnett dalam bukunya, Techniques for Effective Communication, menyatakan bahwa tujuan sentral kegiatan komunikasi terdiri atas tiga tujuan
utama, yaitu : a.
To secure understanding b.
To establish acceptance c.
To motivate action Pertama adalah To secure understanding, memastikan bahwa komunikan
mengerti pesan yang diterimanya. Andai kata ia sudah dapat mengerti dan menerimanya itu harus dibina To establish acceptance. Pada akhirnya kegiatan
dimotivasikan To motivate action. dalam Effendy, 2007:32 HMI menggunakan strategi komunikasi dengan memperhatikan
komponen-komponen komunikasi dan faktor pendukung dan juga faktor penghambat pada setiap komponen tersebut, yaitu :
a. Mengenali sasaran komunikasi
b. Pemilihan media komunikasi
c. Pengkajian tujuan pesan komunikasi
d. Peranan komunikator dalam komunikasi
Oleh karena itu organisasi membutuhkan strategi untuk mencapai tujuan organisasi sebagai organisasi pengkaderan, dan strategi agar dapat mempengaruhi
pandangan mahasiswa baru agar tertarik untuk bergabung kedalam sebuah organisasi.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah maka dari itu peneliti tertarik untuk meneliti “Strategi komunikasi dalam perekrutan anggota organisasi di HMI
Komisariat FISIP USU”.
Universitas Sumatera Utara
1.2 Pembatasan masalah