METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Metode merupakan cara mendekati, mengamati, menganalisis, dan menjelaskan suatu fenomena (Harimurti Kridalaksana, 1983: 106). Dalam metode penelitian ini akan dibahas beberapa hal, yaitu: (1) Jenis penelitian, (2) Lokasi Penelitian, (3) Data Penelitian, (4) Alat Penelitian, (5) Populasi dan Sampel, (6) Metode Pengumpulan Data, (7) Metode Analisis Data, dan 8) Metode Penyajian Hasil Analisis Data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang (Nazir dalam Riduwan, 2004: 217). Kajian deskriptif kualitatif ialah kajian mendeskripsikan satuan lingual berdasarkan variasi dan kaidah-kaidah yang mengatur berdasarkan kondisi objektif dari objek penelitian. Dengan kata lain, jenis penelitian yang dilakukan berdasarkan fakta di lapangan atau fenomena yang benar-benar terjadi pada penuturnya.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kantor UPT DISDIKPORA Kecamatan Sidareja Kabupaten Cilacap. Penentuan lokasi didasarkan atas: (1) di kantor UPT DISDIKPORA Kecamatan Sidareja Kabupaten Cilacap masih menggunakan

commit to user

bahasa Jawa untuk melakukan komunikasi, (2) pegawai yang bekerja di kantor UPT DISDIKPORA Kecamatan Sidareja Kabupaten Cilacap berasal dari daerah yang berbeda dan berhadapan dengan pihak-pihak yang berbeda sesuai dengan tugas masing-masing, sehingga dimungkinkan adanya kekhasan dan variasi kebahasaan dalam berinteraksi dengan pegawai lain, (3) berdasarkan penelitian terdahulu tentang kajian pragmatik yang pernah dilakukan, penelitian tentang tindak tutur direktif bahasa Jawa di kantor UPT DISDIKPORA Kecamatan Sidareja Kabupaten Cilacap belum pernah dilakukan.

C. Data dan Sumber Data

Data merupakan fenomena lingual khusus yang mengandung dan berkaitan langsung dengan masalah yang dimaksud dan data dapat diidentifikasikan sebagai bahan suatu penelitian (Sudaryanto, 1993:5-6). Data pada penelitian ini adalah data lisan, yaitu berupa tuturan informan yang mengandung tindak tutur direktif bahasa Jawa di kantor UPT DISDIKPORA Kecamatan Sidareja Kabupaten Cilacap secara lisan.

Sumber data dalam penelitian ini berasal dari informan terpilih, yaitu berupa tuturan bahasa Jawa yang mengandung tindak tutur direktif di Kantor UPT DISDIKPORA Kecamatan Sidareja Kabupaten Sidareja. Kriteria informan yang terpilih yaitu: (1) Pegawai dan tamu di Kantor UPT DISDIKPORA Kecamatan Sidareja Kabupaten Sidareja, (2) Berusia di atas 17 tahun, (3) Sehat jasmani dan rohani, (4) Memiliki alat ucap dan alat dengar normal, (5) Dapat berbahasa Jawa dan bahasa Indonesia, (6) Berdomisili di wilayah Kabupaten Cilacap minimal selama 10 tahun.

commit to user

D. Alat Penelitian

Alat penelitian terdiri atas alat utama dan alat bantu. Alat utama dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri yang langsung terjun ke lapangan untuk melihat dan mengumpulkan data atau tuturan informan yang mengandung tindak tutur direktif bahasa Jawa di Kantor UPT DISDIKPORA Kecamatan Sidareja Kabupaten Cilacap.

Alat bantu penelitian ini adalah alat tulis, seperti bolpoint, buku catatan, dan penghapus. Alat bantu elektronik yang digunakan adalah handphone sebagai alat rekam tuturan atau data serta komputer.

E. Populasi dan Sampel

Populasi ialah objek penelitian. Populasi penelitian ini adalah seluruh tuturan bahasa Jawa yang mengandung tindak tutur direktif bahasa Jawa di kantor UPT DISDIKPORA Kecamatan Sidareja Kabupaten Cilacap.

Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang dijadikan objek penelitian langsung yang dapat mewakili populasi secara menyeluruh. Teknik pengambilan sampel penelitian ini menggunakan proposive sampling yakni pengambilan sampel secara selektif disesuaikan kebutuhan dan sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya sehingga bisa sesuai dengan tujuan penelitian. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari seluruh tuturan bahasa Jawa yang mengandung tindak tutur direktif bahasa Jawa di kantor UPT DISDIKPORA Kecamatan Sidareja Kabupaten Cilacap yang dapat mewakili populasi. Sampelnya adalah tuturan antara pegawai kantor UPT DISDIKPORA Kecamatan Sidareja

commit to user

Kabupaten Cilacap dengan pegawai lain atau tamu yang datang ke kantor UPT DISDIKPORA Kecamatan Sidareja Kabupaten Cilacap yang mengandung tindak tutur direktif bahasa Jawa. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan selama 1 bulan yakni pada bulan Februari tahun 2010, pada hari dan jam kerja di Kantor UPT DISDIKPORA Kecamatan Sidareja Kabupaten Cilacap.

F. Metode Pengumpulan Data

Dalam Kamus (Harimurti Kridalaksana, 1983: 106), metode ialah pelbagai teknik untuk menetapkan dan mengukur ciri bahasa; misalnya penelitian lapangan, eksperimen dalam laboratorium, dsb. Metode pengumpulan data penelitian ini adalah metode simak. Teknik dasar yang dipakai ialah teknik sadap. Sedangkan teknik lanjutan penelitian ini adalah teknik simak bebas libat cakap (SBLC), teknik simak libat cakap (SLC), rekam dan catat.

Teknik Simak Bebas Libat Cakap (SLBC) adalah teknik untuk memperoleh data dengan peneliti hanya berperan sebagai pengamat pemakaian bahasa pada tuturan informan. Peneliti tidak ikut dalam pembicaraan, peneliti hanya sebagai penyimak.

Teknik Simak Libat Cakap (SLC) adalah teknik untuk memperoleh data dengan terlibat dalam pembicaraan yang dilakukan oleh informan. Penggunaan dua teknik ini sekaligus dilakukan jika informan mengajak peneliti berdialog, dan dalam dialog tersebut terdapat tuturan yang dapat digunakan sebagai data dalam penelitian ini. Penggunaan kedua teknik ini secara bersama-sama juga dilakukan jika data yang didapat kurang maksimal, sehingga peneliti dirasa perlu membuat stimulus atau pancingan sebagai awal pembicaraan untuk memunculkan data.

commit to user

Teknik rekam dilakukan bersamaan dengan teknik SLBC dan SLC untuk pengujian data. Teknik catat juga dilakukan dalam penelitian ini, untuk mencatat hal-hal yang dapat mendukung data penelitian. rekaman data yang sudah terkumpul kemudian ditranskripsikan menjadi data tulis lalu diklasifikasi untuk dianalisis.

G. Metode Analisis Data

Analisis data adalah upaya sang peneliti mengangani langsung masalah yang terkandung dalam data (Sudaryanto, 1993:6). Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah metode kontekstual dan metode padan.

1. Metode Kontekstual

Metode Kontekstual ialah metode analisis yang diterapkan pada data dengan mendasarkan, memperhitungkan, dan mengaitkan konteks. Perlu ditegaskan bahwa lingkungan fisik tuturan dapat disebut co-text (koteks), sedangkan lingkungan sosial tuturan disebut context (konteks). Konteks adalah segala latar belakang pengetahuan yang dipahami bersama oleh penutur dan mitra tutur (I Dewa Putu Wijana, 1996: 11).

2. Metode Padan

Metode padan ialah metode yang digunakan untuk menganalisis data yang alat penentunya di luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa (langue) yang bersangkutan (Sudaryanto, 1993:13). Penggunaan metode padan pada penelitian ini adalah metode padan pragmatik dengan penentunya adalah penutur

commit to user

dan mitra tutur. Dalam metode padan ini digunakan teknik dasar dan teknik lanjutan. Adapun teknik dasarnya adalah teknik pilah unsur penentu (PUP) yang menggunakan alat berupa daya pilah yang bersifat mental yang dimiliki oleh penelitinya (Sudaryano, 1993: 21). Teknik lanjutannya berupa teknik hubung banding (HB) piranti bagi alatnya berupa daya banding yang bersifat mental. Untuk mengetahui lebih jelas tentang penggunaan metode-metode tersebut, maka dapat diterapkan dalam contoh tuturan di kantor UPT DISDIKPORA Kecamatan Sidareja Kabupaten Cilacap sebagai berikut.

Data 12

P :“Kiye nyuwun tulung, tulung kiye angger wis sertifikate difotokopi

rangkep telu.” ‘Ini minta tolong, tolong ini jika sudah sertifikatnya difotokopi rangkap tiga’

MT :“Nggih…”

‘Iya…’

Tindak tutur direktif merupakan tindak tutur yang dilakukan penuturnya dengan maksud agar mitra tutur melakukan tindakan yang disebutkan di dalam tuturan tersebut. Menyuruh adalah meminta orang lain agar melakukan sesuatu. Jadi tindak tutur menyuruh adalah tindak pertuturan yang disampaikan oleh penutur agar mitra tutur melakukan apa yang dikehendaki penutur. Dalam data tersebut, penutur menyuruh mitra tutur agar menggandakan sertifikat menjadi tiga. Mitra tutur nampaknya memberikan respon dengan mengatakan “Nggih” ‘iya’. Dengan perkataan tersebut mitra tutur telah bersedia melaksanakan perintah penutur.

commit to user

Frasa “nyuwun tulung” ‘minta tolong’ merupakan wujud penanda lingual dari tindak tutur menyuruh. Dalam hal ini yang menyuruh adalah Pak Sajum (selanjutnya disebut P) kepada Bu Musrikah (selanjutnya disebut MT). Penanda lingual ini merupakan penambahan kata untuk mencapai kesantunan berbahasa. Bila tidak hadir, tuturan yang disampaikan penutur akan bisa menyinggung perasaan mitra tutur.

Dalam tuturan tersebut jarak sosial menjadi faktor penentu tindak tutur menyuruh walaupun penutur tidak mematuhi prinsip kesantunan (skala jarak sosial), karena telah menyatakan sesuatu dengan orang lain dengan cara memakai ragam ngoko. Hal ini terjadi karena tingkat keakraban yang tinggi antara penutur dengan mitra tutur.

H. Metode Penyajian Hasil Analisis Data

Teknik yang digunakan dalam penyajian data ini menggunakan teknik formal dan informal. Teknik formal ialah perumusan dengan tanda-tanda, sedangkan teknik informal ialah perumusan dengan kata-kata biasa, walaupun dengan terminologi yang teknis sifatnya (Sudaryanto, 1993:145). Hasil analisis data akan berupa tuturan-tuturan.

commit to user

46