Chantal Olgivie

1. Chantal Olgivie

a. Dimensi Sosiologis Dimensi sosiologis berkaitan dengan ciri atau pola kehidupan sosial yang

digambarkan seperti status, pekerjaan, jabatan, peranan dalam masyarakat serta tingkat pendidikan, penghasilan, pandangan hidup, agama, dan ciri sosial yang mampu memberi nilai lebih terhadap dimensi ini.

Entah siapa bapak dan entah siapa ibuku sebenarnya. Tak ada seorang pun yang menganggapku sebagai darah daging mereka. Tidak bapak, tidak ibu. Keduanya jauh lebih mencintai dirinya masing-masing ketimbang mencintaiku. Kata mereka aku ini anak hasil pungut. (Chrysan: 16)

Di masa kelahiranku dulu telah dibuang dengan mentah-mentah oleh Nenekku sendiri. (Chrysan: 20)

Dalam novel Chrysan diceritakan bahwa tokoh Chantal adalah seorang anak yang kehadirannya tidak diinginkan oleh neneknya. Tokoh Chantal merupakan anak yang dibuang oleh neneknya. Kemudian, dipungut dan dipelihara oleh pasangan mandul, yakni ibu dan bapak angkatnya. Namun, keberadaannya dalam keluarga baru itu justru membuatnya berada dalam lingkaran hitam. Kehidupan baru dengan keluarga angkatnya membuatnya merasa tidak mendapatkan kasih sayang selayaknya seorang anak meskipun anak pungut. Bapak dan Ibu Angkatnya justru lebih mencintai dirinya sendiri dibandingkan

commit to user

keluarga yang tidak memiliki anak. Menjadi seorang pelacur adalah sesuatu yang nggak pernah terbersit

di anganku. (Chrysan: 47) “Ini semua masih kulakukan hanya untuk mencari uang dan

kenyamanan, bukan untuk mencari pasangan.” (Chrysan: 48) Tokoh Chantal adalah seorang penjaja seksual. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan ekonomi setelah Bapak Angkatnya meninggal. Tokoh Chantal harus mau menjadi pelacur untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Pekerjaan sebagai pemuas kenikmatan lelaki dilakoninya meski sebenarnya tidak diinginkannya. Semua dilakukannya semata-mata untuk mencari uang dan kenyamanan. Kehidupan yang dijalani tokoh Chantal semakin didukung dengan adanya lingkungan Ibu Angkatnya yang bertindak sebagai germo.

“Maklum saja, Ibuku seorang germo.” (Cheysan: 19) Kutipan di atas memperlihatkan kepada pembaca tentang kondisi sosial di keluarga tokoh utama. Kehidupan keluarga abnormal ini membentuk tokoh utama secara sengaja. Hidup di tengah orang yang menjual diri sebagai pelacur membuatnya terbentuk menjadi seseorang yang sama.

“Aku, Chantal Olgivie, si Chrysan liar yang tumbuh di gersangnya padang kehidupan.” (Chrysan: 16)

Sebutan atau nama tokoh utama terlihat jelas pada kutipan di atas, yakni Chantal Olgievie. Sebutan ini digunakan tokoh utama untuk menjalani kehidupan sosialnya di masyarakat yang tidak normal. Suatu hal adalah tentang sebab-akibat. Akibat yang ada dalam diri tokoh utama disebabkan oleh kehidupan awalnya di dunia. Tokoh utama dibuang dengan sengaja dan dibiayai setiap bulannya oleh

commit to user

sebuah keluarga pelacur.

b. Dimensi Psikologis Dimensi psikologis meliputi latar belakang kejiwaan yang memiliki

ukuran mentalitas, moral untuk membedakan mana yang baik dan buruk, temperamen, kecerdasan, tingkah laku, keinginan, IQ, keahlian khusus dalam satu bidang, dan ciri psikologis yang lain.

“Aku tidak mau kalah! Aku mau mereka yang menyerah. Aku mau memenangkan pertandingan di antara jutaan mata yang memandangku rendah.” (Chrysan: 132)

Pengenalan tokoh utama dalam dimensi psikologi dapat terlihat bahwa dia adalah seseorang yang masuk dalam kategori berpendirian kuat. Selain itu, dia adalah orang yang tidak ingin dikalahkan oleh orang lain. Tokoh Chantal pandai menyampaikan pendapat meski terlalu meledak-ledak. Dia merupakan sosok yang tidak ingin dipandang rendah oleh orang lain. Secara kejiwaan tokoh Chantal memiliki karakter kuat. Hal tersebut dapat terbentuk karena kondisi jiwanya yang semenjak kecil dituntut untuk hidup mandiri. Ini terjadi karena seringnya tokoh utama mendapat hujatan dan tidak mendapat kasih sayang orangtua sehingga membentuk karakter jiwa tokoh Chantal.

Sedari kecil, Ibu selalu memperlakukanku dengan sangat kasar. Mulai dari dibentak dan dibangunkan pagi buta untuk menimba air sumur, sampai harus membersihkan kloset yang penuh dengan bekas kondom berceceran. (Chrysan: 65).

Sikap tokoh Chantal tersebut terjadi karena dia tidak bisa melawan yang diperintahkan Ibu Angkatnya. Bahkan, ketidakberdayaan ini membuatnya tidak berkutik ketika ia dijual untuk pertama kali.

commit to user

a. Dimensi sosiologis Dimensi sosiologis berkaitan dengan ciri atau pola kehidupan sosial yang

digambarkan seperti status, pekerjaan, jabatan, peranan dalam masyarakat serta tingkat pendidikan, penghasilan, pandangan hidup, agama, dan ciri sosial yang mampu memberi nilai lebih terhadap dimensi ini.

“Ayo Dev keluarin bakat lo sebagai PR selama ini . . . ” (Chrysan: 197)

Pembaca dapat melihat pekerjaan tokoh Dev dari pembicaraan di launching buku Chantal. Dev adalah seorang public relation atau PR. Profesi Dev di bidang kehumasan terlihat tidak sesuai dengan karakternya. Bidang yang digeluti sang tokoh memerlukan sikap hangat, tapi ini sangat bertolak belakang dengan karakternya yang sangat cuek dan dingin. Kenyataan cerita ini membuat tokoh tidak logis meski secara alur tidak mengubah cerita.

Logat suara dan bentuk ucapan yang keluar dari mulutnya menimbulkan penilaian tersendiri dariku bahwa dia adalah seseorang cuek. Tipikal perempuan bebas, yang tak mau dikekang oleh adanya dogma. Perempuan yang selalu berdiri di atas prinsipnya sendiri tanpa mau membawa masuk makhluk lain untuk mengusik ketenangan dan kenyamanan dunianya. (Chrysan: 26)

Aku menjadi semakin mengenal Dev sebagai sosok yang autis. Kenyamanan selalu dia dapatkan kesyikan dirinya sendiri. Seringkali kudapati dia dengan kesendiriannya di dalam kamar. (Chrysan: 26)

Kutipan tersebut merupakan penilaian yang dilontarkan tokoh Chantal. Sosok Dev digambarkan sebagai orang yang memiliki tipikal bebas dan tidak mau dikekang dengan dogma dan aturan. Selain itu, Dev juga termasuk orang yang mandiri dan tidak mau tergantung pada orang lain. Pengarang menggambarkan

commit to user

dengan adanya dunia luar.

b. Dimensi psikologis Dimensi psikologis meliputi latar belakang kejiwaan yang memiliki

ukuran mentalitas, moral untuk membedakan mana yang baik dan buruk, temperamen, kecerdasan, tingkah laku, keinginan, IQ, keahlian khusus dalam satu bidang dalam dan ciri psikologis yang lain.

“Sori kalau gue kasar. Gue orangnya emang kayak gini, makanya jarang ada orang yang mau jadi temen gue.” (Chrysan: 27)

Secara psikologis tokoh Dev digambarkan sebagai sosok yang kasar. Dalam kesehariannya Dev hampir tidak pernah dekat dan berkumpul dengan banyak orang. Karena itu, dia terbentuk menjadi sosok yang tidak memiliki sisi kelembutan dalam dirinya. Kelihaian pengarang dalam membubuhkan karakter Dev sebagai wanita tanpa kelembutan semakin mendukung sosok Dev sebagai butchie . Ini bisa dilihat dari kutipan berikut.

“Dasar butchie norak!” (Chrysan: 34) Pada kutipan di atas Dev secara berani dan terang-terangan menyatakan diri sebagai lesbian. Berkiblat pada karakter Dev yang terbuka dan cenderung lebih kuat sisi kelaki-lakinya semakin membuat Dev tidak memiliki rasa risih dengan adanya penyimpangan yang dilakukannya. Bahkan dengan sangat gamblang dia memperkenalkan diri sebagai lesbian pada Chan meskipun mereka baru pertama kali bertemu.

commit to user

a. Dimensi sosiologis Dimensi sosiologis berkaitan dengan ciri atau pola kehidupan sosial yang

digambarkan seperti status, pekerjaan, jabatan, dan peranan dalam masyarakat serta tingkat pendidikan, penghasilan, pandangan hidup, agama, dan ciri sosial yang mampu memberi nilai lebih terhadap dimensi ini.

“Maklum saja, Ibuku seorang germo dulunya juga pelacur sama sepertiku.” (Chrysan: 18)

Dari uraian di atas terlihat jelas bahwa Ibu Angkat Chantal adalah seorang germo yang lebih halus disebut seorang mucikari. Sebutan tersebut tersemat secara otomatis yang diberikan oleh masyarakat. Pemberian panggilan ini melihat keseharian Ibu Angkat Chantal yang berkecimpung di bidang seksual. Hal itu terjadi karena seringnya Ibu Angkat Chantal berganti pasangan dan mematok harga atas dirinya. Setelah Chantal besar, Ibu Angkat mengatur pertemuan Chantal dengan pelanggan yang tentu saja akan menghasilkan banyak uang bagi dirinya.

Dari ungkapan di atas tergambar bahwa sosok Ibu Angkat adalah orang yang hanya memanfaatkan keadaan. Sosok yang tidak memikirkan kemaslahatan dan kebaikan orang lain, melainkan hanya memikirkan untuk diri sendiri.

Menginjak usia lima belas tahun, kebutuhan akan uang membuat Ibu tega untuk menjualku ke seorang pelanggan setianya. (Chrysan: 18)

Dalam uraian di atas semakin memperjelas karakter Ibu Angkat sebagai sosok yang tidak berhati nurani. Hal tersebut karena Ibu Angkat tidak memiliki anak kandung selama lima tahun pernikahannya. Terlihat pula tentang maksud dan tujuan Ibu Angkat memungut dan merawat Chantal yang semata-mata untuk

commit to user

mempekerjakan tokoh Chantal ketika sudah tumbuh dewasa. Dari karakter ini semakin memperjelas bahwa tokoh Ibu Angkat merupakan sosok yang tidak memiliki hati nurani dan tidak memiliki jiwa keibuan.

b. Dimensi psikologis Dimensi psikologis meliputi latar belakang kejiwaan yang memiliki ukuran mentalitas, moral untuk membedakan hal yang baik dan buruk, temperamen, kecerdasan, tingkah laku, keinginan, IQ, keahlian khusus dalam satu bidang dalam dan ciri psikologis yang lain.

Ibu yang selalu menjadi momok yang menakutiku. (Chrysan: 18) Ibu bahkan mengancam akan menghajarku habis-habisan jika

mempermalukannya di depan pelanggannya. (Chrysan: 19) Pada kutipan di atas pengarang membubuhkan karakter pada Ibu Angkat sebagai seorang yang berperawakan kasar. Hal ini semakin memperjelas bahwa sosok Ibu Angkat benar-benar orang yang tidak memiliki hati nurani. Dengan anak angkat yang sudah membantunya dalam hal perekonomiannya dia tega melayangkan ancaman apabila tidak menuruti perintahnya. Dari cuplikan tersebut mempertegas sosok Ibu Angkat yang memiliki kondisi kejiwaan tidak selayaknya seorang ibu. Sebab, hal yang dilakukan Ibu Angkat sangat jauh dari sosok ibu pada umumnya. Bahkan, karakter Ibu Angkat sangat menyimpang untuk takaran seorang ibu. Akan tetapi hal tersebut bisa dikatakan wajar karena Chantal bukan anak kandung. Lain halnya bila Chantal adalah anak sendiri, maka seorang ibu

commit to user

momok bagi anaknya meskipun bagi seorang anak angkat.