Penyimpangan Seksual Tokoh Utama dalam Novel Chrysan

B. Penyimpangan Seksual Tokoh Utama dalam Novel Chrysan

Abnormal artinya menyimpang dari normal. Jadi sesuatu norma yang jelas dahulu, sebelum mengatakan bahwa sesuatu ialah abnormal adanya ataupun masih termasuk di dalam batas-batas norma yaitu kesatuan struktural dan fungsional tubuh.

Perilaku seksual yang normal ialah perilaku yang dapat menyesuaikan diri, bukan saja dengan tuntutan masyarakat, tetapi juga dengan kebutuhan individu

commit to user

perwujudan diri sendiri atau peningkatan kemampuan individu untuk mengembangkan kepribadiannya menjadi lebih baik.

Homoseksual berarti ketertarikan seksual pada sesama jenis, ini berkebalikan dengan heteroseksual. Homoseksualitas di kalangan wanita disebut cinta lesbi atau lesbianisme.

Dalam prosesnya, lesbianisme biasanya diperankan oleh pasangan wanita dengan penampilan maskulin dan perempuan dengan sisi feminimnya. Namun tidak semua wanita yang berpenampilan maskulin menjalin hubungan dengan sesama jenis. Lesbian dengan sosok feminin ini dapat berperan ganda, artinya sekaligus dapat menjalin hubungan dengan seorang pria, dengan kata lain hasrat biseksual masih tampak dalam menjalin sebuah hubungan.

Faktor ekologi atau lingkungan yang memiliki peranan penting mengapa terjadi homoseksualitas wanita atau yang disebut dengan lesbian. Ternyata pada umumnya mereka tidak mengetahui mengapa mereka memilih untuk menjadi seorang lesbian. Jadi dapat dikatakan keadaan yang terjadi pada lesbian tersebut bukan atas keinginan sendiri.

Homoseksual tidak hanya melibatkan kontak fisik yang ditunjukkan dalam bentuk kontak seksual. Namun, homoseksual juga melibatkan aspek emosional dan psikologis berupa kedekatan emosional dengan pasangan, ketertarikan secara erotis, serta persepsi individu yang mengidentifikasikan diri mereka sebagai seorang homoseksual. Subbab ini akan membahas hal yang menyebabkan Chantal menjadi homoseksual dan alasan menjadi lesbian.

commit to user

tidak ada yang aneh atau menyimpang, jauh dari kehidupan seseorang yang homoseksual. Kehidupan normal Chantal berubah saat bertemu Dev yang homoseksual. Perubahan kehidupan yang mulanya dijalani Chantal secara normal secara tidaksadar lambat laun berubah menjadi homoseksual. Hal tersebut disebabkan karena seringngya bergaul dengan Dev yang sudah homoseksual. Pengaruh teman dekat yang terlalu intim membut Chantal terbawa dengan dorongan yang selalu disodorkan Dev dan limpahan kasih sayang yang diberikan. Hal tesebut terlihat pada kutipan di bawah.

Ada suatu chemistry yang membuatku merasa cocok dengannya . . . Hanya saja aku merasa kalau aku “klik” dengan dirinya. (Chrysan:27)

Tidak pernah kuduga kalau perasaan macam ini justru hadir dari rupa manusia berjenis kelamin perempuan. (Chrysan: 83)

Pada saat sisi homoseksualnya mulai tampak pada dirinya, Chantal mencoba meyakinkan dirinya dengan berfikir bahwa ia masih bisa menjadi heteroseksual. Hal tersebut terlihat ketika Chantal masih bisa berhubungan dan melayani para pelanggan seksualnya. Berikut kutipannya.

Para lelaki datang kepadaku hanya untuk sebuah hasrat. (Chrysan:42)

Usaha Chantal untuk membuktikan bahwa ia adalah wanita normal, bukan lesbi, ternyata belum sepenuhnya berhasil. Selama menjalani profesinya, ia sama sekali tidak memiliki hasrat seksual saat melayani pelanggannya. Selama menjalani profesinya, Chantal sekadar melakoni pekerjaan demi memperoleh rupiah dan tidak ada perasaan sama sekali.

commit to user

konsekuensi sosial. Aku butuh makan!” (Chrysan: 23)

“Aku nggak pernah mencintai mereka. Aku hanya mencintai uang mereka. Dan aku hanya menjual tubuh bukan perasaan.” (Chrysan: 48)

Sikap Ibu Angkat Chantal yang memaksakan keinginannya menjadikan Chantal sebagai pelacur menyebabkan Chantal tidak bersungguh-sungguh dan setengah hati melakoni pekerjaannya.

Seseorang menjadi homoseksual setelah dewasa disebabkan faktor lingkungan. Faktor lingkungan yang memengaruhinya memungkinkan mendorong pasangan sesama jenis menjadi semakin erat. Teman dekat lesbi dan kenyamanan dengan sahabat perempuan itu maka apa yang dilakukan teman lesbian tanpa sadar akan terbawa perasaan sahabatnya dan menjadikannya lesbian. Chantal yang akhirnya bertemu dengan Dev merasakan ketenangan dan kenyamanan dalam menjalani hidup. Dev yang tidak banyak menuntut membuat Chantal nyaman berada di dekatnya. Dev bisa menerima Chantal apa adanya. Dev lebih banyak memberi daripada meminta. Hal itulah yang membuat Chantal merasa seperti kehilangan jati diri dan tidak memahami dirinya sendiri.

Namun perempuanku ini, perempuan yang mendapatiku sebagai perempuan jalang, telah mencintaiku dengan bentuk sederhana yang memukau. (Chrysan:83)

Seseorang yang mengalami hubungan seksual sesama jenis tanpa sengaja berusaha menghindari sensasi dari pengalaman tersebut. Bahkan, seringkali ketika sedang sendiri pengalaman dan sensasi tersebut muncul dan membayang-bayangi diri, demikian juga dalam mimpi. Seseorang teringat akan sensasi yang dirasakan ketika kejadian tersebut terjadi. Kemudian, timbul hasrat dalam dirinya untuk

commit to user

coba dan akhirnya merasakan kenyamanan hingga terbentuk menjadi homoseksual (Adesla melalui http://www.e-psikologi.com). Dorongan atau sensasi hubungan seksual Chantal terjadi saat Chantal berhubungan dan saling mencari kepuasan seksual dengan Dev. Hal tersebut terlihat pada kutipan berikut.

Berbulan-bulan ini aku telah menjalani hubungan yang sangat spesial dengannya. Hubungan selayaknya kekasih, walau aku sendiri ragu apakah kami ini sepasang kekasih atau bukan. Aku hanya merasa kalau kami hanyalah sepasang manusia yang menikmati keadaan yang ada dalam setiap bentuk sapaan melalui kecupan bibir maupun jamahan tangan. (Chrysan: 58)

Homoseksual terbentuk ketika anak-anak gagal mengidentifikasi dan mengasimilasi, apa, siapa, dan bagaimana menjadi dan menjalani peranan sesuai dengan identitas seksual berdasarkan nilai-nilai universal pria dan wanita. Sejak kecil Chantal sudah diperlihatkan hal yang tidak seharusnya ia ketahui. Namun, Ibu angkatnya justru tidak mencerminkan sikap yang baik. Meskipun hal tersebut bisa dikatakan wajar, karena hanya Ibu Angkat yang tidak memiliki naluri keibuan. Berawal dari hal itulah Chantal tidak memiliki sosok yang dapat dijadikan panutan untuk bekal pendidikan sedari kecil.

“Asal kau tahu, aku membutuhkanmu! Membutuhkan belaian jemarimu untuk menrengkuhku. Membutuhkan pelukanmu untuk merengkuhku. Membutuhkan ciumanmu untuk menidurkanku. Membutuhkan payudaramu untuk menyusuiku. Bukan penis untuk menyusukku!” (Chrysan: 100)

Ibu yang terlalu mendominasi. Sementara ayah yang tampil sebagai figur yang lemah tidak berdaya. Ayah yang tidak memiliki ikatan emosional dengan anak-anaknya. Orang tua dari anak yang homoseksual merupakan peran orangtua yang tidak sesuai dengan nilai universal yang berlaku. Akhirnya, dia jadi merasa

commit to user

(melalui http://www.epsikologi.com). Hal tersebut terjadi dalam diri Chantal. Chantal gagal mengidentifikasi dan mengasimilasi dalam menjalani peranan sesuai dengan identitas seksualnya.

Aku jujur padamu. Menjujurkan dalamnya perasaan yang kumiliki untukmu. Hanya dirimu. Satu-satunya manusia yang bisa mengobrak-abrik hati yang berisi perpaduan luka dan kecewa. Satu- satunya makhluk hidup yang sanggup melumerkan kebekuan jiwa oleh karena kecacatan hidup yang dilaluinya. (Chrysan: 133)

Adesla berpendapat pola asuh orang tua terhadap anak memengaruhi identitas seksual anak saat dewasa. Cara mengasuh anak yang tidak sesuai dapat memengaruhi terbentuknya homoseksual saat dewasa. Orang tua mengasuh anak dengan mengenalkan identitas mereka sebagai seorang pria atau perempuan. Sejak Chantal kecil Ibu angkatnya hanya mengajarkan tentang bagaimana Chantal harus memperlakukan pelanggan dengan baik. Ibu angkatnya secara sengaja membiarkan Chantal melihat saat Ibu Angkat sedang melayani pelanggannya.

Saat usiaku menginjak delapan tahun, dan saat itu kulihat Ibu tengah beraksi begitu seru dengan salah satu tetanggaku . . . Mereka terlihat sangat asyik, sampai tidak menyadari kalau aku tengah duduk menyaksikan di pojok kamar. (Chrysan: 77)

Pengenalan identitas diri tersebut tidak hanya sebatas pada sebutan, tapi juga pada makna di balik sebutan pria atau perempuan, seperti karakteristik fisik, karakteristik sifat, dan karaktersitik tuntutan atau harapan (melalui http://www.epsikologi.com). Pengenalan karakteristik fisik oleh orang tua kepada anak dapat melalui pemahaman perbedaan alat kelamin antara pria dan wanita. Pemahaman seperti itu tidak didapat Chantal saat kecil. Karena itu, saat Chantal mengalami masa, Chantal menjadi bingung akan perubahan dalam dirinya.

commit to user

selama ada ini. Bahkan khayalan, apalagi kebohongan. Aku jujur padamu. Menjujurkan dalamnya perasaan yang kumiliki untukmu. Hanya dirimu. Satu-satunya manusia yang bisa mengobrak-abrik hati yang berisi perpaduan luka dan kecewa. Satu-satunya makhluk hidup yang sanggup melumerkan kebekuan jiwa oleh karena kecacatan hidup yang dilaluinya. (Chrysan: 133)

Pengaruh kondisi keluarga, hubungan antara ayah dan ibu yang sering cekcok. Antara orang tua dengan anak-anak yang tidak harmonis atau bermasalah. Juga ibu yang terlalu domain di dalam hubungan keluarga (sehingga meminimalis peran ayah). Seorang ibu menolak kehadiran anaknya. Absennya hubungan ayah dan renggangnya hubungan antara anak dengan ayahnya, sering dianggap menjadi penyebab anak menjadi homoseksual. Semenjak Chantal mengetahui tentang asal kelahirannya ia pun mulai menjauh dan membenci ibu yang membesarkannya.

Melewati usia anak-anak, Chantal terkejut melihat perkembangan fisiknya. Tubuhnya berubah. Wajahnya berubah. Ia seperti tidak mengenali tubuhnya sendiri yang selama bertahun-tahun sebelumnya hidup di dalam diri Chantal cilik. Menginjak dewasa Chantal sudah mulai memoles dirinya dengan modal yang di ajarkan Ibu angkatnya. Hal tersebut didorong keinginan Ibu angkatnya untuk menjadikan Chantal sebagai sosok yang dikagumi banyak pria.

Ibu memberitahuku cara untuk berdandan. Diajarinya aku bagaimana meratakan foundation, bagaimana menepukkan bedak, bagaimana memoles lipstick, bagaimana mewarnai kelopak mata, bagaimana membuat garis mata, bagaimana menggambar lekuk alis, bagaimana meronakan blush on. Semuanya ibu ajarkan tanpa aku memintanya. (Chrysan:82)

“Kamu udah lima belas tahun, kamu harus nampak sebagai perempuan yang matang, biar ada orang yang mau memetik buahnya.” (Chrysan:82)

commit to user

asuh biasanya dalam bentuk penjelasan. Jika pria pada umumnya lebih menggunakan logika atau pikiran, maka wanita pada umumnya cenderung lebih menggunakan perasaan atau emosi. Ini misalnya pria pada umumnya lebih menyukai kegiatan-kegiatan yang membangkitkan adrenalin, menuntut kekuatan dan kecepatan. Sementara wanita lebih menyukai kegiatan-kegiatan bersifat halus, menuntut kesabaran, dan ketelitian. Karena Chantal hanya memiliki orang tua tunggal (single parent) bahkan hanya seorang Ibu Angkat sehingga pengetahuan karakteristik sifat yang ia dapat adalah karakter sifat perempuan yang mengatasnamakan hasrat demi materi. Akan tetapi karakteristik dan sifat yang Chantal dapat dari Ibu angkatnya adalah cara bagaimana memoles dan mempercantik diri supaya terlihat elok dipandang. Kegiatan yang Chantal sukai ketika sedang tidak melayani pelanggan adalah menenggelamkan dari sebagai penulis. Hal tersebut sebagai sarana untuk mengeluarkan perasaan terpendam dalam hati yang tidak dapat diungkapkan. Terlihat pada kutipan berikut.

Aku, yang kini lebih menyukai sebuah seni untuk mengisahkan kepahitan hidup yang kujalani. Aku yang mendadak menjadi seniman pena hanya karena ingin meluapkam puncak emosi dalam rupa kata dan cerita. (Chrysan:20)

Chantal memiliki sisi sifat perempuan dalam dirinya. Chantal lebih menggunakan perasaan daripada logika atau pikirannya, dan kurang menyukai kegiatan yang menantang. Namun demikian, sosok Chantal tidak dapat menjadi diri sendiri. Selama hidup bersama Ibu angkatnya Chantal hanya dituntut memuaskan egois Ibu angkatnya, yakni dengan menjadi sebagai pelacur. Tuntutan Ibu Angkat selalu memaksakan dan bertolak dengan batin Chantal. Selama

commit to user

dilakukannya adalah semata-mata karena desakan Ibu angkatnya. Ibu yang membuatku memiliki jenis pekerjaan ini. Sekali lagi

kutegaskan, ini semua karena Ibu. (Chrysan:22) Dulu, menjadi seorang pelacur adalah sesuatu yang nggak pernah

terbersit di anganku. (Chrysan:47) Seorang ibu yang tegang (kaku) dan posesif akan menghasilkan anak yang homoseksual. Ibu Angkat terlalu menanamkan karakteristik tuntutan kepada Chantal. Selain itu, Chantal yang anak angkat juga menjadi tumpuan Ibu angkat. Anak tunggal merupakan tumpuan orang tuanya. Harapan orang tua bertumpuk menjadi satu padanya. Harapan terhadap kehidupan yang lebih baik, meneruskan keturunan, tercapainya cita-cita, dan segala harapan lainnya akan diberikan kepada anak tersebut. Chantal dituntut untuk menjadi figur yang kuat, tegar, tegas, dan berani. Ibu Angkat menuntut Chantal menjadi pelacur yang banyak dikagumi. Padahal Chantal tidak menginginkan hal tersebut. Dia cenderung memilih menjadi seorang penulis. Selain itu, Chantal tidak pernah merasakan kenyamanan selama menjadi pelacur. Karenanya ia berpaling mencari kenyamanan dan mencurahkan rasa sayangnya untuk Dev, pasangan lesbinya.

Sikap orang tua yang terlalu menuntut dan menaruh harapan kepada anak akan menghambat perkembangan anak itu sendiri. Sebab, hal itu dapat menimbulkan rasa takut dan khawatir terhadap bahaya yang dapat menimpa anaknya. Selama hidup bersama Ibu angkat, Chantal selalu dituntut Ibu angkatnya untuk melayani setiap pelanggan yang menginginkan tubuhnya. Sebab itulah yang menjadikan perkembangan diri Chantal tidak seperti wanita pada umumnya.

commit to user

ini semua demi Ibu. (Chrysan:22) Selain itu, di dalam pergaulan akan menyebabkan anak berbeda dengan teman-temanya. Anak akan memiliki sikap malu-malu dan menarik diri dari pergaulan. Kepribadian seperti itu tidak akan membuatnya berkembang. Struktur keluarga patogenik, yakni struktur keluarga yang tidak normal, seperti keluarga yang tidak utuh. Keluarga dengan ayah atau ibu tidak ada di rumah dikarenakan perceraian, bepergian, atau kematian. Struktur keluarga patogenik dimiliki Chantal, dimana hanya ada ibu di rumah. Dan itu hanyalah Ibu angkat. Hal tersebut menyebabkan Chantal menjadi homoseksual. Tidak hanya kesalahan dalam pola asuh yang menyebabkan Chantal mengalami kegagalan identifikasi seksual. Selain itu, penyebab Chantal menjadi homoseksual adalah rasa kecewa dan sakit hati setelah mengetahui bahwa dirinya adalah anak pungut. Nenek kandung yang tega membuang dirinya semakin membuat Chantal mengutuki diri dan membenci sosok Ibu. Selain itu juga karena kekecewaan dan karena kemuakannya terhadap laki-laki. Hal tersebut semakin membuat Chantal muak akan kehadiran sosok laki-laki.

Semuanya mengalir, bersamaan dengan kemuakanku kepada kepada para lelaki yang kuanggap memiliki otak dan watak yang sama semua. (Chrysan:47)

Figur orang yang berjenis kelamin sama dan relasinya dengan lawan jenis turut serta membentuk perilaku seksual yang normal pada diri seseorang. Pada umumnya anak-anak cenderung mengadakan identifikasi dengan salah satu orang tuanya. Identifikasi hanya kepada salah satu orang tuanya dikarenakan anak mengalami frustasi, salah satunya ayah meninggal dunia saat kecil atau tanpa

commit to user

pertama-tama akan melihat pada orang tua mereka sendiri yang berjenis kelamin sama dengannya. Anak laki-laki melihat pada ayahnya, dan anak perempuan melihat pada ibunya, dan kemudian mereka juga melihat pada teman bermain yang berjenis kelamin sama dengannya (Adesla melalui http://www.e- psikologi.com). Figur ibu yang terlalu mendominasi dan ayah yang tidak memiliki ikatan emosional dengan anak-anaknya, seperti ayah tampil sebagai figur yang lemah, atau ketidakhadiran seorang ayah juga dapat membentuk seseorang menjadi homoseksual. Proses pembentukan identitas seksual dalam diri Chantal kurang sempurna. Ini dikarenakan ketiadaan kehangatan keluarga yang harmonis dalam hidupnya.

Ibu bahkan mengancam akan menghajarku habis-habisan jika mempermalukannya di depan pelanggannya. (Chrysan: 19)

N. Littner , ahli psikoanalisis dari program Child Therapy, Chicago, mengatakan bahwa ibu seorang homoseksual sikapnya keras, agresif, kelaki- lakian, atau kekanakan dan tidak efektif, serta seringkali tidak stabil. Dia gagal dalam menciptakan rasa aman, membina hubungan dekat, dan menumbuhkan keberanian pada anak-anaknya. Jika suasana demikian, anak perempuan maupun anak laki-laki menjadi bingung dan kehilangan model jenisnya sendiri yang diterima masyarakatnya. Anak perempuan kehilangan identitas feminimnya dan tumbuh menjadi kelaki-lakian, keras, dan agresif. Sifat kelaki-lakian pada perempuan membuatnya menjadi berminat secara seksual pada perempuan, jenisnya sendiri (lesbian). Adapun anak perempuan tidak mendapat identitas feminim, sulit mengadakan hubungan yang dekat dengan laki-laki dan sulit

commit to user

lebih aman mendekati perempuan. Keadaan seperti itu akan membuatnya menjadi homoseksual atau lesbi (melalui http://www.e-psikologi.com//).

Persoalan saya bukan terletak pada jenis kelamin yang dia miliki. Saya mencintai dia dengan perasaan dan bukan karena kelamin. (Chrysan:194)

Orang tua yang bersikap overproteksi dan serba mengekang dapat menimbulkan masalah atau gangguan tertentu pada anak. Abnormalitas suatu keluarga seperti ibu yang dominan atau posesif dan ketiadaan figur ibu yang sejati menyebabkan seseorang menjadi lesbi (melalui http://digilib.petra.ac.id). Sikap Ibu Angkat terlalu memaksakan dan menuntut. Pada akhirnya Chantal sulit mengadakan hubungan yang dekat dengan laki-laki maupun menumbuhkan rasa cinta kepada lawan jenis. Kesalahan dalam belajar mengenai permasalahan seks dan perasaan seperti takut atau cemas, serta hambatan-hambatan di bidang perilaku seksual karena proses belajar yang keliru menyebabkan seseorang menjadi disfungsi seksual. Bermula dari pesan yang disampaikan Ibu Angkat bahwa sebagai seorang pelacur tidak diperbolehkan mencampur adukkan perasaan. Karena para pelanggan mengencani pelacur hanya untuk memuaskan nafsu birahi semata. Faktor itu semua juga menyebabkan Chantal mengalami disfungsi seksual dan menjadi homoseksual.

“Sayangku, aku ini cinta sama kamu. Satu-satunya orang yang paling aku cintai selain diriku sendiri. Aku pengen jalanin hidup yang tenang sama kamu. Aku pengen ngerasain bahagia sama kamu. Aku pengen selamanya sama kamu.” (Chrysan:73)

Leila CH Budiman dalam Adesla melalui http://www.e-psikologi.com mengemukakan, homoseksual dapat terbentuk pada anak dengan dinamika

commit to user

menjadi perempuan heteroseksual (tertarik secara seksual pada lawan jenisnya). Chantal kehilangan model atau sosok yang dapat membuatnya untuk menjadi wanita normal, menjadi heteroseksual. Sebab, dia tidak mendapatkan kasih sayang ibu kandungnya. Kemuakan terhadap laki-laki membuat Chantal semakin yakin bahwa dirinya lebih nyaman bersama dengan pasangan sejenisnya.

Bapak sama Ibu kalau lagi bermain selalu di hadapan aku. Begitu juga kalau Ibu lagi kencan sama teman-temannya, selalu di hadapan aku. (Chrysan:69)

Dimulainya masa puber pada anak muncul perubahan pada sikap sosial, yakni kemunduran minat terhadap aktivitas kelompok dan kecenderungan untuk menyendiri. Chantal yang saat kecil mengalami pubertas tidak di damping orangtuanya menyebabkan ia antipasi atau menutup diri terhadap lingkungan sosial. Pengaruh fase negatif terhadap sosialisasi terjadi karena berbagai faktor, di antaranya adalah bagaimana orangtua memperlakukan anak pada masa transisi (puber) tersebut. Tidak didampinginya Chantal saat puber menyebabkan ia merasa aneh terhadap perubahan di dalam dirinya. Tidak adanya seseorang yang menjelaskan perubahan fisik yang terjadi pada dirinya, menyebabkan Chantal bingung dan memiliki perkembangan seksual menyimpang. Peran serta atau pendampingan ibu dibutuhkan saat anak perempuan mengalami masa puber.

Tidak seperti anak-anak lain yang tumbuh di lingkungan keluarga yang hangat dan penuh kebahagiaan, aku justru tumbuh di lingkungan prostitusi. (Chrysan:81)

Perkembangan seksual yang menyimpang mengakibatkan timbulnya perbedaan individu yang sulit diatasi. Anak merasa dirinya berbeda dengan anak-

commit to user

Chantal selalu memperhitungkan hal-hal yang belum terjadi dan akhirnya menolak dan menutup diri dari teman-temannya. Padahal anak-anak membutuhkan teman tidak hanya untuk kepuasan pribadi, tetapi juga untuk memperoleh pengalaman belajar. Dari kebersamaan dengan orang lain, anak belajar tentang yang dianggap sebagai perilaku yang dapat diterima dan yang dianggap sebagai perilaku yang tidak dapat diterima oleh kelompok . Karena itu, Chantal yang kurang memiliki teman saat ia kecil menjadikannya tertutup dan tidak memiliki pengalaman untuk menjadi wanita sejati. Chantal tidak belajar mengenai hal yang diterima ataupun yang tidak dapat diterima. Akhirnya, perilaku homoseksual tertanam di dirinya. Hal tersebut terlihat ketika Chantal merasa kesepian dan iri melihat teman sebayanya hidup berdampingan dan memperoleh kasih sayang dari keluarga yang harmonis.

“Keadaan yang tidak adil! . . . aku selalu melihat anak-anak gadis itu tengah bersama dengan ibu mereka. Dan sejujurnya aku katakan, aku iri!” (Chrysan:63)

Seseorang yang homoseksual bukan murni didasari oleh orientasi homoseksual (ketertarikan yang bersifat romantis), melainkan karena dimotivasi oleh rasa tergantung terhadap sesama jenis dan kebutuhan akan power (kuasa). Ia meyakini bahwa dirinya lemah dan tidak memiliki kuasa atau kekuatan untuk dapat memenuhi kebutuhannya dan meraih apa yang diinginkannya sendirian. Ia mencari seseorang yang dapat dijadikannya sebagai pegangan, sebagai tempatnya berlindung dan bergantung.

commit to user

hilang, sungguh terasa dan membuat dadaku menjadi begitu sesak. Aku kehilanganmu. (Chrysan:120)

Dengan latar belakang pengalaman hidupnya, ia menemukan kenyamanan dan rasa aman ketika berhubungan dengan sesama jenisnya (http://www.e- psikologi.com).

Indikator orang

menjadi homoseksual dikarenakan

ketergantungan terhadap orang lain tersebut ada dalam diri Chantal. Ia merasa nyaman jika selalu berada di sisi Dev. Dan akan merasa rapuh dan kehilangan gairah hidup jika kehilangan Dev.

commit to user