Scaffolding
yang diberikan peneliti untuk membantu siswa dalam mengatasi kesulitanya.
Berdasarkan hasil tes dan wawancara yang telah dilaksanakan yang ikuti oleh 18 siswa dan dimabil 4 anak sebagai subyek penelitian diketahui bahwa
mayoritas subyek penelitian memiliki kesulitan yang hampir sama yaitu kesulitan konsep dan juga kesulitan ketrampilan. Berikut pemaparanya:
a. Subyek 1 S1
S1 merupakan siswi perempuan yang memiliki kemampuan tinggi, hal ini berdasarkan informasi dari guru bidang studi, berdasarkan observasi S1 ini
tergolong siswa yang pandai dikelasnya akan tetapi S1 kurang aktif dan cukup pendiam didalam pembelajaran.
1 Soal nomor 1
berikut lembar jawaban S1
dari lembar jawaban diatas dapat dilihat bahwa S1 mengalami kesulitan konsep karena S1 masih belum memahami soal cerita yang diberikan, sebenarnya
S1 sudah hampir benar didalam menuliskan rumus akan tetapi hal ini tidak sesuai dengan permintaan soal. S1 juga mengalami kesulitan keterampilan terlihat bahwa
operasi yang digunakan masih belum benar seharusnya pembagian bukan
perkalian. selain itu S1 tidak memberikan satuan diakhir jawaban. Berikut wawancara dengan S1
P :”Sisi mana saja yang akan dicat”? S1: “ semua bu,kecuali alas”
P: “ kok bisa S1: “ini soalnya seperti contoh yang diberikan sama bu guru”
P : “kemaren saya sudah kasih tau jika mengerjakan soal cerita harus dicermati dulu meskipun hampir sama tapi belum tentu sama lo ya”
S1 : “iya, bu” Soal nomor 1 merupakan soal yang mirip dengan contoh soal yang
diberikan oleh guru sebelumnya sehingga S1 menganggap bahwa soal nomor 1 sama dengan soal yang diberikan oleh guru. S1 belum memahami konsep dengan
baik sehingga S1 hanya menghafal rumusnya. Setelah mengetahui kesulitan S1 peneliti memberikan
Scaffolding
yaitu tahap
Rewiewing,
dan
Restructuring.
dengan kesulitan dalam menentukan rumus yang tepat untuk mencari luas dinding rumah yang akan dicat.
Scaffolding
pada tahap
Reviewing
adalah meminta siswa untuk menunjukkan kembali hasil pekerjaanya. Sebenarnya rumus yang digunakan sudah hampir benar hanya
membutuhkan kecermatan dalam memahami soal. berikut ini wawancara tahap
explaining
dan
reviewing
: P : “ coba lihat jawaban kamu nomor 1 Jelaskan px l,px t dan t x l itu sisi
yang mana saja?” S1 : pxl itu sisi alas atau atap, p x t sisi depan dan belakang, l x t sisi
samping kanan dan kiri
P : “ kemaren saya sudah bilang kan kalau harus berhati- hati dalam menjawab soal nomor 1 meskipun soalnya sama tetapi belum tentu sama lo
ya , coba kamu cermati apa perbedaan soal nomor 1 dengan yang latihan
kemaren” S1 : “ apa ya bu, oh iya kalau ini gambarnya yang dicat luarnya, kalau yang
kemaren dalamnya soalnya ada keterangan dinding dan juga atap P : “ nah itu bedanya”
P: coba kamu perhatikan, apakah sudah benar operasinya perkalian?”
S1 : “ tidak tau bu” Selanjutnya peneliti memberika
Scaffolding
pada tahap
restructuring
yaitu membawa siswa kesituasi yang telah siswa kenal. Hal ini peneliti fokuskan untuk
membawa siswa memahami soal sehingga siswa dapat menentukan rumus yang tepat dan. Berikut wawancara pada tahap
restructuring
: P : ”nah kalau sudah tau bedanya, berarti soal nomor 1 yang akan dicat sisi
yang mana saja?” S1 : “ sisi depan, belakang samping kanan dan kiri”
P : “ jadi gimana rumusnya?” S1 : hemm…
P : “yaudah tadi kan atapnya tidak dicat berarti tinggal ngilangin aja � × jadi tinggal apa ru
musnya?” S1 :
2 � × + 2 ×
P: “ coba sekarang tinggal masukkan nilai-nilainya?” S1 : mengerjakan “bu sudah ketemu luasnya”
P : “sudah ketemu kan luasnya, selanjutnya mencari banyak cat yang dibutuhkan bagaimana?”
S1 : “ dikali ya bu?” P : “coba misalkan saya punya permen 6, dan saya akan bagikan, masing-
masing anak mendapat 2 permen butuh berapa anak untuk menghabiskan permen?”
S1 : “ 3 anak” P : “caranya?”
S1 : “6 dibagi 2” P : “ jadi untuk mencari banyak cat yag dibutuhkan bagaimana?”
S1 : “120 dibagi 5” P : “ silahkan dilanjutkan sampai selesai”
Dari
scaffolding
yang diberikan S1 mampu menyelesaikan soal nomor 1 dengan benar setelah peneliti memberikan tahapan
explaining, Rewiewing
dan
restructuring
2 Soal nomor 2
Berikut lembar jawaban S1
Dari lembar jawaban diatas dapat dilihat bahwa S1 mengalami kesulitan konsep dikarenakan S1 belum memahami konsep dengan baik sehingga jika
dihadapkan dengan soal yang berbentuk soal cerita atau kontekstual S1 masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikanya. Terlihat bahwa S1 masih kurang
tepat dalaam menentukan rumus sehingga hasil jawabanya masih salah. Selain itu S1 juga tidak memberikan satuan akhir dan kesimpulan akhir jawaban. Hal ini
juga diungkapkan bahwa soal nomor 2 adalah soal yang dianggap paling sulit dan soal yang belum pernah dijumpai sebelumnya. Berikut wawancara dengan S1:
P : “ coba jelaskan hasil pekerjaanmu” S1 : “ tidak bisa bu”
P : “ kenapa?” S1 : “ itu kemaren jawabanya asal-asalan bu Yang penting diisi”
P : “ sudah pernah menghadapi soal seperti ini sebelumnya?” S1 : “ belum pernah bu, makanya paling sulit dibandingkan soal lainya”
setelah mengetahui kesulitan S1 dalam memahami soal dan menentukan rumus yang digunakan untuk mencari luas permukaan bak mandi. selanjutnya
peneliti memberikan
Scaffolding
yaitu tahap
, Reviewing
dan
restructuring.
Pada tahap
reviewing
peneliti meminta S1 untuk melihat jawabannya dan
mengungkapkan informasi yang didapat. Berikut wawancara pada tahap
reviewing
: P : “ coba baca ulang soal nomor 2”
S1 :” iya bu” S1 membaca soal P : sekarang apa yang diketahui dan yang ditanyakan?
S1 : kedalaman kubus 1 meter dan ukuran keramik 10 kali 10 cm. disuruh
mencari banyak ubin yang dibutuhkan” P : “ 1 meter sama dengan berapa cm?”
S1: 100 cm P : “sekarang bagaimana caranya?”
S1 : “bingung bu” Setelah tahap
reviewing
diberikan tahap selanjutnya adalah
restructuring
yaitu melakukan tanya jawab untuk membawa siswa menemukan rumus yang benar.
Berikut wawancara pada tahap
restructuring
: P: “ sebenarnya rumusnya hampir benar hanya saja kurang tepat, dapatnya 6
itu darimana?” S1 : “ jumlah permukaan kubus bu”
P : “ jika bak mandi berbentuk kubus, apakah semua permukaan kubus akan dipasang keramik?”
S1 : “ tidak bu” P : “Permukaan mana yang tidak dipasang?”
S1 : “ atas” P : “ berarti ada berapa sisi yang dipasang?”
S1 : “lima” P : “nah itu rumusnya sudah benar cuma banyak sisinya diganti 5”
S1 :” jadi gini bu rumusnya”5 ×
2
P : “ iya, setelah nanti luasnya ketemu langkah selanjutnya bagaimana?” S1 : “ kayak nomor 1 tadi bu, dibagi dengan ukuran ubin”
P : “ iya betul, silahkan dikerjakan” P : “ lha itu kenapa jawabannya kemaren kok perkalian?”
S1 : “kan belum paham bu, jawabnya
ngawur
“ Setelah diberikan
scaffolding
S1 tampaknya sudah memahami soal sehingga S1 dapat mengerjakan dengan benar akan tetapi pada pekerjaanya S1 tidak
menuliskan satuan diakhir jawabannya seperti pekerjaan sebelumnya, melihat hal tersebut peneliti memberikan
Scaffolding
ulang berupa
rewiewing
agar S1 lebih
teliti lagi berikut cuplikanya: “ coba ini mana satuanya?” ; oh iya bu lupa, satuanya cm persegi”.
3 Soal nomor 3
Berikut lembar jawaban S1
Dari lembar jawaban diatas dapat dilihat bahwa S1 tidak mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal nomor 2, terlihat bahwa S1 mampu
mengerjakan soal denga baik dan terstruktur sehingga jawaban nomor 2 benar. Selain itu S1 mampu mempertanggung jawabkan hasil pekerjaanya dengan baik
sebagaimana wawancara berikut: P : “coba jelaskan hasil pekerjaanmu?”
S1 : “mencari volume kubus bu rumusnya s pangkat 3 selanjutnya mencari volume ¾ kubus bu hasilnya ini bu” menunjuk jawabannya
P : “satuanya apa?” S1 : “ cm kubik bu” sudah benar ya bu jawabanya?‟
P : “ iya, mudah kan? S1: “iya bu paling mudah malah “sambil tersenyum senang
Dari wawancara diatas S1 tidak mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal nomor 3. Oleh karena itu peneliti hanya memberikan
scaffolding
berupa
rewiewing
untuk mengetahui sejauh mana pemahaman S1. Ternyata S1 sudah mengerti apa yang diinginkan dan sudah mampu untuk menyelesaikanya dengan
cara yang benar dan sistematis.
4 Soal nomor 4
Berikut lembar jawaban S1:
Dari lembar jawaban diatas dapat dilihat bahwa S1 mengalami kesulitan konsep karena S1 belum mampu mengerjakan soal meskipun S1 sudah mampu
mengungkapkan yang diketahui dan yang ditanyakan akan tetapi S1 tidak bisa melanjutkan pekerjaanya karena S1 bingung dalam menentukan rumus yang harus
digunakan untuk menyelesaikan soal nomor 4. Berikut wawancara dengan S1: P : “ sudah pernah menghadapi soal seperti ini?”
S1 : “ seingat saya sudah bu” P : “ kenapa jawabanya hanya sampai disini, kok tidak dilanjutkan?”
S1 : “ lupa bu rumusnya” P : “misalnya rumusnya sudah tau, bisa mengerjakanya?”
S1 : “hehe, belum tentu bu?” P : “katanya kemaren sudah pernah?”
S1 : “kemaren saya juga pas tidak bisa” S1 mengalami kesulitan dalam menentukan rumus yang digunakan dalam
menyelesaikan soal nomor 4 , karena S1 sudah mampu mengungkapkan apa yang diketahui dengan yang ditanyakan. oleh karena itu
Scaffolding
yang diberikan yaitu berupa tahap
restructuring
dengan melakukan Tanya jawab kepada S1 untuk mengarahkan siswa dalam menemukan rumus untuk mencari tinggi. Berikut
wawancara tahap
restructuring
: P : “ coba diingat-ingat lagi rumusnya?”
S1 : “ lupa bu” P : “ sekarang rumusnya mencari volume balok apa?
S1 : “ panjang x lebar x tinggi bu?”
P : “ disitu yang diketahui apa? S1 : “panjang 16, lebarnya 15 dan volume balok 2400”
P : “ coba sekarang gunakan rumus balok itu tadi untuk mencari tinggi?”
Setelah S1 mengerjakan ternyata S1 berhenti karena tidak bisa dalam mengoperasikan aljabar untuk menentukan tinggi balok. mengetahui hal tersebut
peneliti memberikan
scaffolding restructuring
lagi untuk mengarahkan S1 menemukan jawaban yang benar. Berikut wawancaranya:
P : “ coba mana yang sulit?” S1 : “ ini bu 2400 = 240 × , setelah ini dikalikan terus diapain bu?”
P : “ coba misalkan saya punya 6 = 3 × �, � =?” S1 : “� =
6 3
= 2 gini bu”
P : “ iya, jadi t berapa?” S1 : “10 bu”
P :” nah sudah bisa kan?” S1 : “iya bu”
Dengan tanya jawab diatas akhirnya S1 dapat mengerjakan soal nomor 4 dengan benar. Untuk menambah pemahaman siswa peneliti memberikan
scaffolding
tahap
developing conceptual thinking
yaitu mengarahkan siswa untuk menghubungkan yang diketahui dengan jawaban yang diperoleh. berikut
scaffolding
yang diberikan. P : “ nah tadi mencari tinggi menggunakan rumus apa?
S1 :“ rumus volume balok bu” P : jadi apa hubungan yang diketahui dengan yang ditanyakan?”
S1 : “itu bu kalau yang diketahui volume berarti mencari tinggi menggunakan rumus volume balok?”
5 Soal nomor 5
Berikut lembar jawaban S1:
Dari lembar jawaban diatas dapat dilihat bahwa S1 tidak melanjutkan pekerjaanya hal ini dapat diindikasikan bahwa S1 mengalami kesulitan konsep
dikarenakan S1 belum mampu menentukan penyelesaiannya . sebenarnya S1 sudah mampu mengungkapkan apa yang diketahui dan yang ditanyakan dan
penulisanya pun juga sistematis hal ini memudahkan dalam mengerjakannya. Berikut wawancara dengan S1:
P : “ kenapa soal nomor 5 pengerjaannya Cuma sampai disini, kok tidak dilanjutkan?”
S1 : “ sudah tidak bisa” P : “ tidak bisanya dimana?”
S1 : “ lupa bu” P : “ sudah pernah menghapi soal seperti ini sebelumnya?”
S1 : “ sepertinya sudah bu” P : “ kemaren latihan soalnya bisa tidak mengerjakanya?”
S1 : “bisa bu, tapi ngerjainya bareng sama teman-teman” P : “tetapi kira-kira paham tidak?”
S1 : “ sedikit bu”
Dari paparan diatas S1 mengalami kesulitan yang sama dengan nomor 4 yaitu S1 tidak dapat melanjutkan pekerjaannya karena bingung dengan rumus
yang digunakan untuk menyelesaikan melihat hal tersebut
scaffolding
yang
diberikan adalah tahap
reviewing
yaitu dengan meminta S1 untuk membaca soal kembali dan meminta S1 untuk mengungkapkan informasi yang diperoleh berikut
setelah itu peneliti memberikan
restructuring
yakni melakukan Tanya jawab untuk mengarahkan S1 ke jawaban yang benar.
P : “sudah paham dengan yang diminta soal?” S1 : “ sudah, mencari panjang diagonal sisi BG”
P : untuk mencari BG bagaimana caranya?” S1 : “ bentar bu, sambil berpikir menggunakan teorema pytagoras t”
P : “bagaimana bunyinya?” S1 : “jumlah sisi miring = jumlah sisi siku-sikunya?”
P : “ masih kurang tepat, sisi kuadrat miring= jumlah kuadrat sisi siku- sikunya”
S1 : “oh iya bu itu maksudnya hehe” P : “ coba dari teorema tadi ditulis rumusnya?”
S1 : “gini ya bu �
2
=
2
+ �
2
” P : “ iya sekarang tinggal dimasukkan nilainya”
Dari
scaffolding
yang diberikan S1 dapat menemukan rumus sehingga S1 dapat menyelesaiakan soal nomor 5 ini dengan benar.
b. Subyek 2 S2