Subyek 2 S2 Deskripsi kesulitan dan pemberian

diberikan adalah tahap reviewing yaitu dengan meminta S1 untuk membaca soal kembali dan meminta S1 untuk mengungkapkan informasi yang diperoleh berikut setelah itu peneliti memberikan restructuring yakni melakukan Tanya jawab untuk mengarahkan S1 ke jawaban yang benar. P : “sudah paham dengan yang diminta soal?” S1 : “ sudah, mencari panjang diagonal sisi BG” P : untuk mencari BG bagaimana caranya?” S1 : “ bentar bu, sambil berpikir menggunakan teorema pytagoras t” P : “bagaimana bunyinya?” S1 : “jumlah sisi miring = jumlah sisi siku-sikunya?” P : “ masih kurang tepat, sisi kuadrat miring= jumlah kuadrat sisi siku- sikunya” S1 : “oh iya bu itu maksudnya hehe” P : “ coba dari teorema tadi ditulis rumusnya?” S1 : “gini ya bu � 2 = 2 + � 2 ” P : “ iya sekarang tinggal dimasukkan nilainya” Dari scaffolding yang diberikan S1 dapat menemukan rumus sehingga S1 dapat menyelesaiakan soal nomor 5 ini dengan benar.

b. Subyek 2 S2

S2 merupakan siswa laki-laki yang memiliki kemampuan sedang, hal ini berdasarkan informasi dari guru bidang studi. Berdasarkan hasil observasi S2 merupakan salah satu siswa laki-laki yang memiliki kemampuan sedang dibandingkan dengan teman laki-lakinya yang rata-rata memiliki kemampuan rendah. Ketika S1 mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal S1 tetap berusaha menyelesaikanya dengan membuka buku. 1 Soal nomor 1 Berikut lembar jawaban S2: Dari lembar jawaban diatas dapat dilihat bahwa S2 mengalami kesulitan konsep, S2 masih belum menuliskan rumus dengan benar yang sesuai dengan permintaan soal. seperti halnya S1, S2 juga masih belum memahami soal dengan baik S2 juga menganggap bahwa soal nomor 1 ini sama dengan soal yang diberikan oleh guru sebelumnya. Selain itu S1 juga mengungkapkan bahwa kesulitanya dalam belajar adalah menghafal rumus-rumus, dan ketika dihadapkan dengan soal S1 bingung harus menggunakan rumus yang mana dalam menyelesaikan soal yang dihadapinya. Berikut wawancara dengan S2: P : “Adakah kesulitan dalam belajar sebelumnya?” S2 : “ada, dalam menghafal rumus” P : kenapa kok dihafalkan, sudah paham kah dengan rumusnya?” S2 : “ sudah” P : “sisi mana saja yang akan dicat?” S2 : “ sisi depan, belakang ,samping sama atap” P : “ kenapa kok atapnya juga dicat?” S2 : “ soalnya hampir sama seperti yang dikasih sama bu guru, jadi rumusnya sama dengan yang kemaren” P : “ masih ingat dengan apa yang saya sampaikan kemaren, saat ulangan Berhati-hatilah dalam mengerjakan soal nomor 1 soalnya hampir sama tetapi belum tentu sama lo ya. jawabanya sudah hampir benar tetapi belum tepat” S2 : “iya” Setelah mengetahui kesulitan yang dialami oleh S2 peneliti memberikan scaffolding berupa reviewing yaitu meminta S2 untuk membaca soal kembali dan memintanya mengungkapkan informasi yang didapat hal ini bertujuan agar S2 lebih memahami soal yang diberikan berikut wawancara pada tahap reviewing : …… P: “dari yang telah kamu baca, informasi apa saja yang kamu dapatkan? S2 : “ disuruh mencari jumlah uang”, rumahnya berbentuk balok dengan ukuran panjang 10 meter, lebar 5 meter dan tinggi 4 meter, setiap 5 meter persegi mengabiskan 1 cat, biaya 1 ember cat 50.000” P : “ terus caranya gimana?” S2 : “ kayak ini bu menunjuk hasil pekerjaanya” P : “ coba kamu jelaskan? “ S2 : diam P :” rumus apa yang kamu gunakan itu kok tidak ada keteranganya?” S2 : “oh ya bu permukaan” P : “ permukaan apa?” S2 : “ luas permukaan balok” P : “nah gitu dong yang jelas” Setelah tahap rewiewing dilakukan dilanjutkan dengan restructuring dengan melakukan tanya jawab mengarahkan S2 untuk menemukan rumus yang tepat, sebenarnya jawaban dan langkah-langkahnya sudah benar akan tetapi rumusnya kurang tepat sehingga berakibat pada jawaban akhirnya yang tidak sesuai dengan yang diinginkan. Berikut wawancara pada tahap restructuring: …. P : “ sisi mana saja yang akan dicat?” S2 : depan, belakang, samping kanan samping kiri” P : jadi rumusnya gimana? S2 : ini bu 2 � × + 2 × P : “nah sekarang tinggal memasukkan nilainya seperti yang kamu kerjakan sebelumnya“ Dari tahapan scaffolding yang diberikan diatas akhirnya S2 menemukan rumus yang tepat setelah adanya penjelasan dan tanya jawab dengan peneliti. Hasil jawaban yang dikerjakan oleh S2 pun sudah benar sesuai dengan yang diinginkan. 2 Soal nomor 2 Berikut lembar jawaban S2: Dari lembar jawaban diatas dapat dilihat bahwa S2 mengalami kesulitan konsep. Karena S2 masih belum memahami soal dengan baik. S2 sudah mencoba mengungkapkan yang diketahui akan tetapi S2 tidak mampu menyelesaikannya. Berikut wawancara dengan S2: P : “ kenapa jawabanya hanya sampai disini?” S2 :” karena saya tidak paham bu” P : “ tidak pahamnya dimana?” S2 : “soalnya, bingung mau ngerjainya” Sebenarnya penyelesaian soal nomor 2 ini adalah hampir sama dengan penyelesaian soal nomor 1 hanya beda konteks. Soal nomor 1 melibatkan konsep balok sedangkan soal nomor 2 melibatkan konsep kubus, jika S2 mampu memahami soal nomor 1 pastilah S2 mampu mengerjakan soal nomor 2. Setelah mengetahui kesulitan yang dialami oleh S2 scaffolding yang diberikan oleh peneliti yaitu berupa tahapan explaining dengan menfokuskan S2 pada soal dan membacakan ulang soal serta memberi penekanan pada kalimat yang memberikan informasi penting. P : “ coba kamu perhatikan soal nomor 1 Bak mandi yang berbentuk kubus dengan kedalaman 1 meter akan dipasang keramik dengan ukuran 10 x 10 cm, berapa jumlah ubin yang diperlukan. Bagaimana paham?” S2 : “ iya bu sudah diketahui” P : “apa maksud dari kedalaman 1 meter?” S2 : “ tinggi atau rusuknya sama dengan 1 meter bu” P : “ nanti harus diperhatikan satuanya ya, kalau misalkan nanti perkalian atau pembagian satuanya harus disamakan dulu” S2 : “iya bu” Setelah tahapan explaining dirasa sudah cukup mengerti dilanjutkan dengan dengan tahapan reviewing dan restructuring yaitu meminta siswa untuk membaca soal dan memintanya untuk mengungkapkan informasi yang ia dapatkan. tahapan restructuring yaitu melakukan tanya jawab untuk mengarahkan S2 menemukan rumus dan penyelesaiannya. Berikut wawancara tahapan reviewing dan restructuring : P : “ sebenarnya nomor 2 ini tipe soalnya hamper sama dengan nomor 1, sekarang pahami kembali dan ungkapkan apa yang diketahui dan yang ditanyakan?” S2 : “ bak mandi berbentuk kubus dengan sisi 1 meter , dipasang keramik ukuran 10 x10 cm ditanya jumlah ubin yang dibutuhkan” P : “bagaimana penyelesaiaanya?” S1 : kayak nomor 1 tadi ya bu, dicari luas permukaan yang akan dicat kemudian dibagi dengan ukuran ubin” P : “ iya, coba dikerjakan “ Dari scaffolding yang diberikan S2 dapat menyelesaikan soal nomor 2 dengan benar. 3 Soal nomor 3 Berikut lembar jawaban S2: Dari lembar jawaban S2 diatas dapat dilihat bahwa S2 mengalami kesulitan konsep karena S2 tidak mampu meyelesaikannya, dari lembar diatas dapat dilihat bahwa S2 sudah menuliskan jawabanya akan tetapi S2 menghapusnya karena S2 merasa tidak yakin dengan jawabanya. S2 merasa ragu- ragu dalam menentukan rumus yang digunakan untuk mencari volume. Padahal jawaban yang telah ditulis sebelumnya sudah hampir benar. Berikut wawancara dengan S2: P : “kenapa jawabanya hanya sampai disini? Kesulitannaya apa?” S2 : “bingung menggunakan rumus yang mana” P : “sudah pernah menghadapi soal seperti ini sebelumnya?” S2 : “belum “ P : “ benarkah belum, seingat saya sudah pernah” S2 : “ iya bu lupa” P : “ kenapa ini kok dihapus?” S2 : “tidak yakin bu” P : “padahal sudah hampir benar jawabanya kurang sedikit aja” S2 mengalami kesulitan dalam menentukan rumus ataupun menggunakan proses untuk menyelesaikan masalah nomer 2 sehingga bentuk scaffolding yang diberikan yaitu berupa tahapan reviewing dengan meminta S2 untuk membaca kembali soal dan mengungkapkan informasi apa saja yang didapatkannya P : “ coba dibaca lagi soalnya?” S2 : soal dibaca P : “apa yang diketahui dan yang ditanyakan?” S2 : “ sisi 10 disuruh mencari volume ¾ kubus “ P : “ apa rumus volume balok? “ S2 : “s x s x s ya bu” P : iya, kenapa kok dihapus “ S2 : “tidak yakin bu” P : “ selanjutnya bagaimana mencari volume ¾ kubus? S2 : ¾ dibagi 1000 Selanjutnya tahap restructuring untuk mengarahkan S2 memperoleh jawaban yang benar. P : misalnya volume penuhnya adalah 1 x1000 = 1000, nah kalau volume ¾ berarti berapa?” S2 : “¾ x 1000 = 750” P : “ satuanya apa?” S2 : “cm kubik” Setelah diberikan scaffolding berupa rewiewing dan restructuring S2 mampu menyelesaikan soal nomor 3 dengan benar. 4 Soal nomor 4 Berikut lembar jawaban S2: Dari lembar jawaban S2 diatas dapat dilihat bahwa S2 mengalami kesulitan konsep karena S2 menuliskan rumus yang tidak sesuai untuk mencari tinggi balok. dan belum memahami hubungan yang diketahui dengan yang ditanyakan dalam hal ini berarti S2 masih belum memahami soal ataupun konsep kubus dengan baik. S2 tidak mengalami kesulitan keterampilan karena mampu mengerjakan dengan baik jika S2 sudah menemukan rumus yang tepat, yang menjadi masalah adalah untuk menentukan rumus yang akan digunakan S2 masih kebingungan. Berikut wawancara dengan S2: P : “Kenapa jawabanya berhenti sampai disini?” S2: “Rumusnya tidak paham, bingung jadi saya kerjakan sebisanya” Setelah mengetahui kesulitan yang dialami oleh S2 dalam menentukan rumus yang benar untuk mencari tinggi maka scaffolding yang dapat diberikan adalah berupa reviewing dengan meminta S2 untuk menunjukkan hasil pekerjaanya dilanjutkan tahap restructuring yaitu mengarahkan S2 untuk menemukan rumus yang tepat dalam mencari tinggi balok. P : “ coba dari soal nomor 4 yang diketahui dan yang ditanyakan apa?” S2 : “ panjang 16, lebar 15 dan volume balok 2400, disuruh mencari tinggi” P : “ nah lihat jawabanmu Ini rumus apa yang kamu gunakan?” S2 : “luas permukaan” P : “ dapatnya luas permukaan sama dengan 2400 darimana?” S2 : “dari yang diketahui bu?” P : “ coba yang diketahui 2400 itu tadi apa?” S2 : “ oh ya volume bu” P : “ berarti menggunakan rumus apa?” S2 : “volume balok” P : “ apa rumus Volume balok” S2 : “ p x l x t” P : “ coba sekarang dikerjakan” Setelah S2 mengerjakan beberapa menit akhirnya S2 dapat menemukan nilai tinggi yang diinginkan, selanjutnya peneliti memberikan scaffolding pada penyelesaian akhir dengan tahapan developing conceptual thinking yaitu dengan mengarahkan siswa untuk menghubungkan yang diketahui pada soal dengan jawaban yang diperoleh. P : “ nilai t tadi diperoleh darimana?” S2 :” rumus volume balok” P : “jadi apa hubungan yang diketahui tadi dengan mencari tinggi ?” S2 :” untuk mencari tinggi menggunakan rumus volume balok” P : “ misalkan jika yang diketahui luas permukaan balok, panjang dan lebar, untuk mencari tinggi menggunakan apa?” S2 : “ rumus luas permukaan” P : “jadi gimana paham?” S2 : “ paham” 5 Soal nomor 5 Berikut lembar jawaban S2: Dari lembar jawaban S2 diatas dapat dilihat bahwa S2 tidak mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal. S2 juga mampu mempertanggung jawabkan hasil pekerjaannya dengan baik. Berikut wawancara dengan S2: P : “ sudah yakin jawabannya benar?” S2 : “ yakin bu” P :” coba jelaskan hasil pekerjaanmu nomor 5?” S2 : yang diketahui AB =12 cm,BC= 8 cm dan CG=6cm ditanya BG. Caranya menggunakan teorem pytagora seperti ini menunjuk hasil pekerja anya” P : “bagaimana bunyi teorema pytagoras?” S2 : “ jumlah sisi-sisinya sama dengan jumlah sisi miring kuadrat” P : “ sudah hampir benar tapi kurang tepat, sisi miring kuadrat sama dengan jumlah kuadrat sisi siku- sikunya” S2 : “ iya bu” Karena S2 tidak mengalami kesulitan maka peneliti hanya memberikan Scaffolding pada tahap Reviewing dimana peneliti meminta S2 untuk mengecek kembali jawabanya dengan menjelaskan hasil pekerjaanya.

c. Subyek 3 S3

Dokumen yang terkait

PROSES SCAFFOLDING UNTUK MENGATASI KESULITAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH PADA KUBUS DAN BALOK KELAS VIII SMPN 01 WONODADI - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 10

PROSES SCAFFOLDING UNTUK MENGATASI KESULITAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH PADA KUBUS DAN BALOK KELAS VIII SMPN 01 WONODADI - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 1 14

PROSES SCAFFOLDING UNTUK MENGATASI KESULITAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH PADA KUBUS DAN BALOK KELAS VIII SMPN 01 WONODADI - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 29

PROSES SCAFFOLDING UNTUK MENGATASI KESULITAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH PADA KUBUS DAN BALOK KELAS VIII SMPN 01 WONODADI - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 4

PROSES SCAFFOLDING UNTUK MENGATASI KESULITAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH PADA KUBUS DAN BALOK KELAS VIII SMPN 01 WONODADI - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 3

PROSES SCAFFOLDING UNTUK MENGATASI KESULITAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH PADA KUBUS DAN BALOK KELAS VIII SMPN 01 WONODADI - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 18

PROSES SCAFFOLDING UNTUK MENGATASI KESULITAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH PADA KUBUS DAN BALOK KELAS VIII SMPN 01 WONODADI - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 2

PROSES SCAFFOLDING UNTUK MENGATASI KESULITAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH PADA KUBUS DAN BALOK KELAS VIII SMPN 01 WONODADI - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 3

PROSES SCAFFOLDING UNTUK MENGATASI KESULITAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH PADA KUBUS DAN BALOK KELAS VIII SMPN 01 WONODADI - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 6

Analisis Kemampuan Siswa Dalam Mengomunikasikan Soal Cerita Menjadi Kalimat Matematika Pada Materi Volume Kubus dan Balok Kelas VIII SMPN 4 Tulungagung - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 1 3