Kajian Perilaku, Pernikahan Sedarah (Consanguineous Marriages) Dan Modifikasi Makanan Lokal Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2

KAJIAN PERILAKU, PERNIKAHAN SEDARAH (CONSANGUINEOUS
MARRIAGES) DAN MODIFIKASI MAKANAN LOKAL
PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2

MUKSIN PASAMBUNA

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN SUMBER
INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi berjudul Kajian
Perilaku, Pernikahan Sedarah (Consanguineous Marriages) dan Modifikasi
Makanan Lokal pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 adalah benar karya
saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam
bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan
dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar
Pustaka di bagian akhir disertasi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada
Institut Pertanian Bogor.
Bogor,

Agustus 2015

Muksin Pasambuna
NIM : I162100051

RINGKASAN
MUKSIN PASAMBUNA. Kajian Perilaku, Pernikahan Sedarah (Consanguineous
Marriages) dan Modifikasi Makanan Lokal pada Penderita Diabetes Melitus Tipe
2. Dibimbing oleh DADANG SUKANDAR, YAYUK FARIDA BALIWATI
dan DRAJAT MARTIANTO.
Prevalensi penderita Diabetes Melitus (DM) di Sulawesi Utara tergolong
tinggi di Indonesia sebesar (8,1%) sementara angka Nasional hanya sebesar
(5,7%) (Kementerian Kesehatan RI 2010). Prevalensi penderita DM di Kota
Kotamobagu sebagai salah satu kota di Provinsi Sulawesi Utara tahun 2011-2012
sangat tinggi, hal ini ditunjukkan dari data di RS Datoe Binangkang penderita DM
yang rawat jalan sebesar 64 orang (38.32%) dan rawat inap 103 orang (61.67%);

di RSU Monompia rawat jalan 1 orang dan rawat inap 72 orang (13,72%),
sedangkan di lima puskesmas tahun 2011 diperoleh 229 orang terdiagnosis DM
Tipe 2 yang meningkat menjadi 292 orang pada tahun 2012 (Dinas Kesehatan
Kota Kotamobagu 2012).
Penyakit DM dapat disebabkan oleh berbagai faktor antara lain keturunan,
pola makan yang buruk, aktifitas fisik rendah, kebiasaan merokok dan pernikahan
sedarah (consanguineous marriages). Kelima faktor tersebut diduga penyebab
meningkatnya penyakit DM di Provinsi Sulawesi Utara. Pernikahan sedarah
(consanguineous marriages) sudah menjadi budaya di Provinsi Sulawesi Utara.
Pola makan di Sulawesi Utara khususnya di Kota Kotamobagu sebagian besar
tinggi karbohidrat seperti kolak jagung muda (kolak toigu molunow), sagu kukus
(inambal), nasi bungkus (inolut), sagu panggang (dinangoi), singkong rebus (bage’
binangoan). Aktifitas fisik masyarakat di Provinsi Sulawesi Utara terutama di
Kota Kotamobagu tergolong rendah dibarengi dengan kebiasaan merokok
khususnya pada laki-laki. Namun demikian ada makanan lokal yang berpotensi
untuk direkomendasikan pada penderita DM Tipe 2, yaitu sayuran gedi bening
(yondog ginolagag).
Sehubungan dengan prevalensi DM di Provinsi Sulawesi Utara khususnya di
Kota Kotamobagu, maka Kota Kotamobagu dipilih sebagai lokasi penelitian.
Adapun tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor risiko DM

terhadap kadar glukosa darah (KGD) penderita DM Tipe 2 dan menganalisis
pengaruh modifikasi makanan lokal yang dapat menurunkan KGD penderita DM
Tipe 2 di Kota Kotamobagu.
Untuk menganalisis faktor-faktor risiko penyebab DM didekati dengan
analisis linier berganda. Data dikumpulkan dengan metode survei. Dalam metode
survei ini dilakukan penarikan secara acak berlapis menggunakan teknik stratified
random sampling with proporsional allocation dengan ukuran contoh (n) = 108
penderita DM Tipe 2. Untuk menganalisis pengaruh modifikasi makanan lokal
terhadap KGD, kadar HbA1c (IFCC, NGSP), kadar total kolesterol dan kadar
trigliserida penderita DM Tipe 2 dilakukan dengan pendekatan rancangan
percobaan. Rancangan dasar yang digunakan adalah rancangan acak lengkap
(RAL), kemudian dalam analisisnya dengan ANCOVA (analysis of covariance).
Dalam analisis ini yang menjadi peubah respon tidak hanya KGD tetapi ada
peubah respon lainnya seperti kadar HbA1c (IFCC, NGSP), kadar total kolesterol
dan kadar trigliserida. Uji lanjut yang digunakan adalah uji lanjut Duncan
(Duncan test). Dalam rancangan percobaan ini yang menjadi unit percobaan

adalah penderita DM Tipe 2, faktornya bersifat kualitatif, yaitu modifikasi
makanan lokal yang terdiri atas dua taraf, yaitu makanan lokal yang dimodifikasi
diberikan kepada penderita DM Tipe 2, kedua adalah makanan lokal yang tidak

dimodifikasi dimana penderita DM Tipe 2 dibebaskan mengonsumsi makanan
seperti biasanya. Dalam percobaan ini replikasi sebanyak 13 kali, yaitu 13
penderita DM Tipe 2 yang diberikan modifikasi makanan lokal dan 13 penderita
DM Tipe 2 diberikan makanan seperti biasanya.
Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan faktor-faktor risiko DM
yang berpengaruh terhadap KGD penderita DM Tipe 2 adalah aktifitas fisik
ringan (meningkatkan KGD), riwayat DM ibu (meningkatkan KGD), penggunaan
obat DM (menurunkan KGD), umur (menurunkan KGD), aktifitas fisik berat
(menurunkan KGD) dan IMT (meningkatkan KGD). Secara keseluruhan faktorfaktor risiko DM tersebut berpengaruh sebesar 46,65% terhadap KGD penderita
DM Tipe 2 dengan rincian aktifitas fisik ringan (11,7%), riwayat DM ibu (7,9%),
penggunaan obat DM (8,5%), umur (6,9%), aktifitas fisik berat (6,7%) dan IMT
(5,0%).
Hasil ANCOVA dan Duncan menunjukkan bahwa modifikasi makanan
lokal dapat menurunkan KGD penderita DM Tipe 2 sebesar 93,3 mg/dL dari KGD
262,1 mg/dL ke 169,4 mg/dL . Namun demikian modifikasi makanan lokal belum
menunjukkan pengaruh terhadap kadar HbA1c (IFCC, NGSP), kadar total
kolesterol dan kadar trigliserida. Simpulan, faktor-faktor risiko DM yang
berpengaruh terhadap KGD penderita DM Tipe 2 di Kota Kotamobagu meliputi
aktifitas fisik ringan, riwayat DM ibu, penggunaan obat DM, umur, aktifitas fisik
berat dan IMT yang berpengaruh nyata pada taraf 10%. Modifikasi makanan lokal

dapat menurunkan KGD pada penderita DM Tipe 2 dan terdapat perbedaan nyata
dengan uji lanjut Duncan. Saran, perlu dilakukan penyuluhan secara efektif faktorfaktor risiko yang dapat menurunkan KGD penderita DM Tipe 2 di Kota
Kotamobagu. Perlu sosialisasi yang baik modifikasi makanan lokal yang dapat
menurunkan KGD penderita DM Tipe 2 di Kota Kotamobagu.
Kata Kunci : aktifitas fisik, indeks massa tubuh, indeks glikemik rendah, kadar
glukosa darah, modifikasi makanan lokal.

SUMMARY
MUKSIN PASAMBUNA. Study on Behavior, Consanguineous Marriages
and Local Food Modification among Type 2 Diabetes Mellitus Patients.
Supervised by DADANG SUKANDAR, YAYUK FARIDA BALIWATI and
DRAJAT MARTIANTO.
The prevalence of diabetes mellitus (DM) patients in North Sulawesi in
Indonesia is relatively high 8.1% while the national data only 5.7% (Ministry of
Health 2010). The prevalence of Type 2 DM patients in Kotamobagu as one of the
cities in North Sulawesi province from 2011 to 2012 was very high, it is shown
from the data in the RS Datoe Binangkang Type 2 DM patients were outpatient 64
people (38.32%) and inpatient were 103 people (61.67% ), Monompia general
hospital outpatient and inpatient were 72 people (13.72%), however in the five
Community Health Centers in 2011 was from 229 people diagnosed with Type 2

DM patients increased to 292 people in 2012 (Kotamobagu City Health Office
2012).
DM disease can be caused by various factors such as heredity, poor diet, low
physical activity, smoking habits and consanguineous marriages. These five
factors are thought to cause increased illness DM in North Sulawesi.
Consanguineous marriages has became a culture in the province of North
Sulawesi. Diet in North Sulawesi, especially consumpt high carbohydrates in
Kotamobagu City such as corn compote (kolak toigu molunow), steamed sago
(inambal), rice wrapper (inolut), baked sago (dinangoi), boiled cassava (bage'
binangoan). Physical activity communities in North Sulawesi province relatively
low in Kotamobagu City join with the habit of smoking, especially in males.
However, there is a potential for local food that is recommended with Type 2 DM
patients is gedi vegetables (yondog ginolagag).
Related to the prevalence of DM in North Sulawesi province, especially in
Kotamobagu City, as a reason Kotamobagu City was chosen as a location for
research. The aim of this study was to analyze the risk factors DM on blood
glucose level among Type 2 DM patients in Kotmobagu City and to analyze the
effect of giving local food modification to decrease blood glucose level Type 2
DM patients in Kotamobagu City.
To analyze the risk factors cause DM used linear analysis. Data was

collected by survey method. In this survey method used a stratified random
sampling with proportional allocation with sample size (n) = 108 Type 2 DM
patients. To analyze the effect of local food modification to blood glucose level,
HbA1c (IFCC, NGSP) level, cholesterol total level and triglyceride level in Type
2 DM patients was done with experimental design approach. The basic design
used randomized controlled trial (RCT) design, and continued using ANCOVA
(analysis of covariance). In this analysis the response variable were not only blood
glucose level but also other response variables such as HbA1c (IFCC, NGSP)
level, cholesterol total level and triglyceride level. Moreover, Duncan test was
used to know the difference effect. In this experimental design the unit
experimental is Type 2 DM patients. The factors are qualitative which are local
food modification consists of two levels that are local food modification given
Type 2 DM patients and local food unmodification Type 2 DM patients freely
consume food as usual. In this experiment replication was 13 times, consist of 13

Type 2 DM patients were given local food modification and 13 Type 2 DM
patients were given food as usual.
Results of multiple linear regression analysis showed that risk factors DM
that were influenced by blood glucose level Type 2 DM patients was mild
physical activity (blood glucose level increase), history of diabetes mother (blood

glucose level increase), the usage of drugs DM (blood glucose level decrease),
aging (blood glucose level decrease), strenuous physical activity (blood glucose
level decrease) and BMI (blood glucose level increase). Overall risk factors DM
lead to 46.65% of blood glucose level with details of mild physical activity was
11.7%, maternal history of diabetes was 7.9%, drug usage DM was 8.5%, aging
was 6.9%, heavy physical activity was 6.7% and BMI was 5.0%.
Duncan and ANCOVA result showed that local food modification can
decrease BGL Type 2 DM patients was 93.3 mg/dL from blood glucose level
262.1 mg / dL to 169.4 mg / dL. However, local food modification was not shown
the effect on HbA1c (IFCC, NGSP) level, cholesterol total level and triglyceride
level. In conclusion, risk factors DM that influence blood glucose level in Type 2
DM patients in Kotamobagu City include mild physical activity, history of
diabetes mother, diabetes medication usage, aging, physical activity and BMI real
effect on the level of 10%. Local food modification can decrease blood glucose
level Type 2 DM patients. There was a significant difference with Duncan test. It
was recommended that concelling needs to be done effectively for tackling risk
factor DM would decrease glucose blood level Type 2 DM patients. In addition,
It was Needed a good socialization of local food modification which decrease
blood glucose level Type 2 DM patients in Kotamobagu City.
Key words : blood glucose level, body mass index, glycemic index low, local

food modification, physical activity.

Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2015
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan
atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau
tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan
IPB
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini
dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

KAJIAN PERILAKU, PERNIKAHAN SEDARAH (CONSANGUINEOUS
MARRIAGES) DAN MODIFIKASI MAKANAN LOKAL
PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2

MUKSIN PASAMBUNA

Disertasi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Doktor
pada
Program Studi Ilmu Gizi Manusia

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

Penguji pada Ujian Tertutup : 1. Dr dr Adi Teruna Effendi, SpPD, PhD
2. Dr Ir Budi Setiawan, MS
Penguji pada Sidang Promosi : 1. Prof (R) Dr Djoko Susanto, SKM
2. Dr Ir Budi Setiawan, MS

Judul Desertasi

: Peningkatan Status Gizi Anak Gizi Kurang (3–5 Tahun)
melalui Pemberian Biskuit Berbasis Blondo, Tepung Ikan
Gabus, dan Tepung Beras Merah


Nama
NIM

: Slamet Widodo
: I162100011

Disetujui
Komisi Pembimbing

Dr Ir Hadi Riyadi MS
Ketua

Prof Dr Ir Ikeu Tanziha MS
Anggota

Ketua Program Studi
Ilmu Gizi Manusia

Prof Dr Ir Made Astawan MS
Anggota

Dekan Sekolah Pascasarjana

Prof Dr Ir Ali Khomsan MS

Dr Ir Dahrul Syah MScAgr

Tanggal Ujian: 11 Agustus 2015

Tanggal Lulus:

Tangan Ujian Promosi: 25 Agustus 2015

PRAKATA
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karuniaNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Doktor pada Program Studi Ilmu Gizi Manusia
Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor.
Penelitian ini berjudul Kajian Perilaku, Pernikahan Sedarah (Consanguineous
Marriages) dan Modifikasi Makanan Lokal Pada Penderita Diabetes Melitus
Tipe 2.
Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada Prof Dr Ir Dadang Sukandar, MSc sebagai Ketua Komisi Pembimbing, Dr
Ir Yayuk Farida Baliwati, MS dan Dr Ir Drajat Martianto, MSi sebagai Anggota
Komisi Pembimbing yang telah memberikan masukan, arahan, bimbingan dan
dorongan moril selama penelitian dan penulisan karya ilmiah ini. Kepada Dekan
Sekolah Pascasarjana IPB, Dekan Fakultas Ekologi Manusia IPB, Ketua
Departemen Gizi Masyarakat, Ketua Program Studi Ilmu Gizi Manusia dan
segenap dosen yang telah memberikan wawasan ilmu selama penulis mengikuti
perkuliahan. Kepada Dr dr Adi Teruna Effendi, SpPD, PhD sebagai penguji pada
ujian tertutup dan Dr Ir Budi Setiawan, MS sebagai penguji pada ujian tertutup
dan sidang promosi program doktor, serta Prof (R) Dr Djoko Susanto, SKM
sebagai penguji pada sidang promosi program doktor diucapkan terima kasih.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Kepala Badan PPSDM
Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Direktur Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Manado (Semuel Layuk, SKM, MKes), Ketua Jurusan
Gizi Poltekkes Kemenkes Manado yang telah memberikan kesempatan dan
motivasi bagi penulis untuk melanjutkan pendidikan di Institut Pertanian Bogor.
Ucapan terima kasih pula disampaikan kepada Walikota
Kota
Kotamobagu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kotamobagu, Kepala Puskesmas
(Gogagoman, Motoboi Kecil, Kotobangon, Bilalang dan Upai), Direktur BPRS
Datoe Binangkang Kotamobagu dan Direktur RSU Monompia Kotamobagu yang
telah memberikan ijin dan kesempatan bagi penulis untuk melaksanakan
penelitian. Kepada Kementerian Pendidikan RI atas bantuan dana penelitian dari
Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) melalui penelitian
strategis IPB T.A. 2012/2013. Kepala Cabang Prodia Kotamobagu dan
karyawannya atas bantuan dan kerjasama sebagai laboratorium pemeriksaan dan
pengukuran sampel darah penderita DM Tipe 2.
Terima kasih diucapkan untuk teman-teman angkatan 2010 Program Studi
Ilmu Gizi Manusia (Nur Rahman, Betty Yosephin, Ainia Herminiati, Tetty H.
Doloksaribu, Slamet Widodo, Dadi H. Maskar) atas kebersamaan dan motivasi
selama menempuh pendidikan. Semua mahasiswa Program studi GMA angkatan
2011-2014 yang turut memberikan semangat dan dukungan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih terdapat kekurangan
sehingga penulis sangat mengharapkan masukan dan saran untuk kesempurnaan
karya ilmiah ini.
Bogor,
Agustus 2015
Muksin Pasambuna

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
1 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Ruang Lingkup Penelitian

i
ii
iii
iv

1
2
3
4
4

2 HUBUNGAN ANTARA PERILAKU DAN PERNIKAHAN
SEDARAH (CONSANGUINEOUS MARRIAGES) DENGAN
KADAR GLUKOSA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS
TIPE 2
Pendahuluan
7
Metode
8
Hasil dan Pembahasan
17
Simpulan
61
3 PENGARUH MODIFIKASI MAKANAN LOKAL TERHADAP
KADAR GLUKOSA DARAH, KADAR HbA1c, KADAR TOTAL
KOLESTEROL DAN KADAR TRIGLISERIDA PENDERITA
DIABETES MELITUS TIPE 2
Pendahuluan
62
Metode
63
Hasil dan Pembahasan
82
Simpulan
102
4 PEMBAHASAN UMUM
Implikasi Hasil Penelitian
103
Keterbatasan Hasil Penelitian
108
Implikasi Penelitian Kedepan
109
5 SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
111
Saran
112
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

DAFTAR TABEL
1. Jumlah populasi dan contoh secara proposional penderita DM
Tipe 2
2. Rincian jenis, cara dan instrumen pengumpulan data penelitian
hubungan perilaku dan pernikahan sedarah dengan KGD
penderita DM Tipe 2
3. Karakteristik penderita DM Tipe 2 berdasarkan jenis kelamin,
umur dan sosial ekonomi
4. Riwayat diabetes dari penderita DM Tipe 2
5. IMT dan rataan KGD penderita DM Tipe 2
6. Rataan konsumsi zat gizi, AKG, tingkat kecukupan energi dan
protein serta tingkat konsumsi energi dan protein penderita
DM Tipe 2
7. Rataan konsumsi zat gizi, AKG, tingkat kecukupan zat gizi
(kalsium, fosfor, besi vitamin A, vitamin C) penderita DM Tipe 2
8. Tingkat konsumsi zat gizi (energi dan protein) penderita DM
Tipe 2 di Kota Kotamobagu
9. Konsumsi zat gizi berdasarkan kecukupan Ca, P, Fe pada
penderita DM Tipe 2
10. Kontribusi konsumsi zat gizi dan AKG (%) makanan lokal pada
penderita DM Tipe 2
11. Kebiasaan konsumsi dan jumlah hari penderita DM Tipe 2
konsumsi sayuran, buah dan hasil olahnya pada penderita DM
Tipe 2
12. Kebiasaan konsumsi minyak/lemak, makanan ringan dan minum
teh/kopi dari penderita DM Tipe 2 di Kota Kotamobagu
13. Identifikasi jenis, jumlah, komposisi zat gizi dan IG makanan
lokal sumber karbohidrat per porsi di Kota Kotamobagu
14. Identifikasi jenis, jumlah, komposisi zat gizi dan IG makanan
lokal sumber protein per porsi di Kota Kotamobagu
15. Identifikasi jenis, jumlah, komposisi zat gizi dan IG makanan
lokal sumber serat per porsi di Kota Kotamobagu
16. Identifikasi jenis, jumlah, komposisi zat gizi dan IG makanan
selingan/ringan lokal per porsi di Kota Kotamobagu
17. Tingkat aktifitas fisik dan rataan KGD penderita DM Tipe 2
18. Jenis aktifitas fisik menurut waktu beraktifitas dalam seminggu
minimal 10 menit yang berhubungan dengan pekerjaan penderita
DM Tipe 2
19. Jenis aktifitas fisik menurut waktu beraktifitas dalam seminggu
minimal 10 menit yang berhubungan dengan transportasi
atau perjalanan penderita DM Tipe 2
20. Aktifitas fisik yang berhubungan dengan pekerjaan di rumah
dan mengasuh keluarga dalam seminggu mininal 10 menit
penderita DM Tipe 2

10

12
19
20
22

26
27
28
28
29

31
31
33
36
39
42
45

47

48

49

21. Aktifitas fisik berhubungan dengan rekreasi penderita DM Tipe 2
22. Aktifitas fisik yang berhubungan dengan duduk saat bekerja,
kuliah dan meluangkan waktu baik duduk di meja kerja, diskusi
dengan teman, menonton TV penderita DM Tipe 2
23. Kebiasaan merokok dan rataan KGD penderita DM Tipe 2
24. Rataan jumlah batang rokok yang dihisap menurut kebiasaan
merokok/mengunyah tembakau setiap hari penderita DM Tipe 2
25. Tipe pernikahan sedarah (consanguineous marriages) dan KGD
puasa serta KGD sewaktu penderita DM Tipe 2
26. Uji Anova keseluruhan model
27. Model regresi linier beberapa faktor risiko yang mempengaruhi
KGD penderita DM Tipe 2
28. Rincian jenis, cara dan instrumen pengumpulan data penelitian
eksperimen
29. Pengaruh modifikasi makanan lokal terhadap resistensi insulin,
risiko diabetes dan efek lainnya
30. Jenis makanan lokal IG rendah (IG