Kondisi Bangsa Indonesia Sebelum Tahun 1908

Kelas VIII SMPMTs Edisi Revisi 76 Penjajah Belanda dapat menguasai bangsa Indonesia dalam waktu yang lama karena bangsa Indonesia mudah dipecah belah dan perjuangan yang dilakukan bangsa Indonesia masih bersifat kedaerahan. Boedi Oetomo sebagai organisasi nasional pertama meletakkan semangat kebangkitan nasional bagi perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan. Begitu pentingnya kita memahami dan meneruskan nilai kebangkitan nasional tahun 1908, dalam bab ini kalian akan mempelajari dan membangun semangat kebangkitan nasional tahun 1908. Pada gilirannya, kalian dapat menjadi generasi penerus yang dapat menunjukkan semangat kebangkitan nasional.

A. Kondisi Bangsa Indonesia Sebelum Tahun 1908

Bangun Pemudi Pemuda Karangan Ciptaan: A. Simanjuntak Bangun pemudi pemuda Indonesia Tangan bajumu singsingkan untuk negara Masa yang akan datang kewajibanmu lah Menjadi tanggunganmu terhadap nusa Menjadi tanggunganmu terhadap nusa Sudi tetap berusaha jujur dan ikhlas Tak usah banyak bicara trus kerja keras Hati teguh dan lurus pikir tetap jernih Bertingkah laku halus hai putra negri Bertingkah laku halus hai putra negri Apa yang kalian rasakan dan pikirkan pada saat menyanyikan lagu nasional Bangun Pemudi Pemuda? Diskusikan dengan kelompok kalian untuk mengembang- kan sebanyak mungkin informasi yang kalian ingin ketahui dengan menuliskan pertanyaan yang berkaitan dengan Kebangkitan Nasional. Tulislah pertanyaan kalian dalam kolom di bawah ini. Tabel 4.1 Daftar Pertanyaan No. Pertanyaan 1. 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 77 3. 4. 5. Setelah kalian merumuskan rasa ingin tahu kalian dalam pertanyaan, cobalah bersama teman secara berkelompok mendiskusikan jawaban pertanyaan-pertanyaan tersebut. Untuk mencari jawaban pertanyaan kalian, tentukan terlebih dahulu beberapa hal berikut. a. Tentukan jenis data informasi apa yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan. b. Tentukan sumber belajar yang memuat atau memiliki informasi tersebut. Sumber belajar dapat berupa buku, media cetak, orang ahli, orang tua, saudara, internet, dan sumber belajar yang lain. c. Tentukan bagaimana cara mencari jawaban dari sumber data, seperti dengan membaca buku, wawancara, membuka internet, atau yang lain. Untuk membantu kalian menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, berikut disampaikan pembahasan tentang kebangkitan nasional. Kalian juga dapat mencari informasi dari berbagai sumber belajar yang lain. Rusaknya ekonomi Eropa akibat peperangan dan berkembangnya teknologi pelayaran pada abad ke-15 menyebabkan negara-negara di Eropa melakukan ekspedisi untuk mencari sumber-sumber ekonomi baru ke seluruh dunia. Ekspedisi ini banyak menemukan sumber ekonomi dan lahan baru untuk dilakukannya perdagangan. Ternyata kemudian, bangsa Eropa tidak hanya melakukan perdagangan melainkan langsung menguasai dan menjajah negara-negara yang mereka anggap baru diketemukan. Awal dimulainya penjajahan Belanda di Indonesia dimulai sejak didirikannya Vereenigde Oost-Indische Compagnie VOC pada tanggal 20 Maret 1602. Sejak VOC berdiri, dimulailah berbagai bentuk kekerasan yang menimpa rakyat Indonesia. Penderitaan rakyat Indonesia terjadi dalam berbagai segi kehidupan. Di berbagai daerah, VOC melakukan tindakan dengan melaksanakan politik devide et impera adu domba, yaitu saling mengadu domba antara kerajan yang satu dan kerajaan yang lain atau mengadu domba di dalam kerajaan itu sendiri. Politik adu domba makin melemahkan kerajaan-kerajaan di Indonesia dan merusak seluruh sendi kehidupan masyarakat. Kelas VIII SMPMTs Edisi Revisi 78 Sumber: www.holland.com Gambar 4.2 Penjajah mengambil kekayaan Indonesia Bangsa Indonesia makin menderita ketika Daendels 1808–1811 berkuasa. Upaya kerja paksa rodi guna membangun jalan sepanjang pulau Jawa Anyer-Panarukan untuk kepentingan militer, membuat rakyat makin menderita. Penderitaan berlanjut karena Belanda kemudian menerapkan Cultuurstelsel tanam paksa. Peraturan Tanam Paksa diterapkan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Van Den Bosch tahun 1828. Sistem Tanam Paksa mewajibkan rakyat menanami sebagian dari sawah dan atau ladangnya dengan tanaman yang ditentukan oleh pemerintah dan hasilnya diserahkan kepada pemerintah. Tanam Paksa menyebabkan rakyat diperas bukan hanya tenaga melainkan juga kekayaannya sehingga mengakibatkan banyak sekali rakyat yang jatuh miskin. Di pihak lain, penjajah mendapatkan kekayaan bangsa Indonesia yang berlimpah untuk membangun negara Belanda dan menjadi negara kaya di Eropa. Penderitaan bangsa Indonesia menumbuhkan benih perlawanan di berbagai daerah. Perjuangan melawan penjajah dipimpin ulama atau kaum bangsawan. Sultan Hasanuddin di Sulawesi Selatan, Sultan Ageng Tirtayasa di Banten, Tuanku Imam Bonjol di Sumatera Barat, Pangeran Diponegoro di Jawa Tengah, memimpin perjuangan rakyat melawan penjajah. Perjuangan rakyat untuk mengusir penjajah belum berhasil. Hal ini disebabkan perjuangan masih bersifat kedaerahan dan belum terorganisasi secara modern. Penderitaan yang dialami bangsa Indonesia menyadarkan beberapa orang Belanda yang tinggal atau pernah tinggal di Indonesia. Di antaranya Baron Van Houvell, Edward Douwes Dekker, dan Mr. Van Deventer. Edward Douwes Dekker, terkenal dengan nama samaran Multatuli, menulis buku ”Max Havelaar” pada tahun Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 79 1860. Buku ini menggambarkan bagaimana penderitaan rakyat Lebak, Banten akibat penjajahan Belanda. Mr. Van Deventer mengusulkan agar pemerintah Belanda menerapkan politik Balas Budi ”Etische Politic”. Politik Balas Budi terdiri dari tiga program, yaitu ”edukasi, transmigrasi, dan irigasi”. Atas desakan berbagai pihak, akhirnya pemerintah Belanda menerapkan Politik Balas Budi. Politik Balas Budi bukan untuk kepentingan rakyat Indonesia melainkan untuk kepentingan pemerintah Belanda. Contoh: irigasi dibangun untuk kepentingan pengairan perkebunan milik Belanda; pembangunan sekolah edukasi bertujuan untuk menyediakan tenaga terampil dan murah. Di sisi lain, pembangunan sekolah melahirkan dampak positif bagi bangsa Indonesia, yaitu munculnya masyarakat terdidik atau mulai memiliki pemahaman dan kesadaran akan kondisi bangsa Indonesia yang sebenarnya. Bangsa Indonesia saat itu kondisinya bodoh, terbelakang, dan kemisikinan merajalela. Mereka yang mengenyam pendidikan dan sadar akan nasib bangsanya selanjutnya menjadi tokoh- tokoh Kebangkitan Nasional. Aktivitas 4.1 Setelah kalian memahami selintas tentang perjuangan bangsa Indonesia sebelum tahun 1908, pelajari lebih jauh tentang perjuangan pahlawan nasional yang berjuang sebelum tahun 1908 dengan mengisi tabel di bawah ini. Tabel 4.2 Pahlawan Nasional No. Aspek Informasi Uraian 1. Sultan Ageng Tirtayasa 2. Sultan Hasanuddin 3. Tuanku Imam Bonjol 4. Pangeran Diponegoro 5. Kapitan Pattimura 6. I Gusti Ketut Jelantik 7. .......................................... Kelas VIII SMPMTs Edisi Revisi 80

B. Perintis Kebangkitan Nasional dalam Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia