Pengukuran Trafik Interkoneksi Aturan Routing Interkoneksi Keragaman dan Keamanan Rute Interkoneksi Perekaman Panggilan

Dokumen Pendukung A Hal - 15

4.3. Pengukuran Trafik Interkoneksi

a. Dimensi Interkoneksi pada Titik Interkoneksi dihitung berdasarkan rata- rata trafik jam sibuk dari hari tersibuk BDBH mingguan selama 1 satu bulan. Hasil perhitungan akan dibahas pada pertemuan Teknis setiap 3 tiga bulan. b. Pelaksanaan atas rencana Dimensi Interkoneksi dilakukan setiap 3 tiga bulan atau atas persetujuan kedua belah pihak dengan mempertimbangkan hasil pengukuran utilisasi trafik maksimum 85 delapan puluh lima persen dan Grade of Service GOS 1 satu persen c. Para Pihak dapat melakukan routing secara langsung dan melalui pihak penyelenggara lainnya dengan prinsip Least Cost Routing. d. Perubahan atas rencana Dimensi Interkoneksi sebagaimana dimaksud butir a dan b tersebut di atas, dapat dilakukan pada Pertemuan Teknis yang dilakukan setiap 3 tiga bulan.

4.4. Aturan Routing Interkoneksi

a. Routing yang akan dibangun harus sesuai dengan perencanaan jaringan dan forecast kapasitas yang telah disetujui kedua belah pihak. b. Pemisahan trafik routing Route Segregation akan dilakukan berdasarkan jenis trafik sesuai kesepakatan kedua belah pihak. c. MITRA bertanggung jawab atas routingnya ke jaringan Telkomsel agar dapat memenuhi target Quality of Service yang telah disepakati. d. Disepakati jika terjadi kongesti maka trafik tersebut akan diroutingkan melalui penyelenggara lainnya.

4.5. Keragaman dan Keamanan Rute Interkoneksi

Keragaman rute interkoneksi secara fisik yang diminta oleh salah satu pihak harus memperhatikan Link signalling dan routing trafik yang digunakan. Kedua belah pihak juga harus memperhatikan bahwa kegagalan dari satu perangkat jangan sampai mengakibatkan kegagalan secara keseluruhan dari sistem interkoneksi.

4.6. Perekaman Panggilan

Setiap Pihak harus merekam seluruh panggilan interkoneksi pada CDR masing-masing pihak pada setiap MSC atau sentral Gerbang dimana ada titik interkoneksinya sesuai dengan ketentuan FTP Nasional yang berlaku.

5. ARSITEKTUR LINK INTERKONEKSI ISI IN SPAN INTERCONNECTION