POTENSI DESTINASI Meningkatnya permintaan akan produk pertanian lokal.

9 awal dasar menentukan model pengembangan destinasi gugus pulau mejadi daya tarik wisata. Perbedaan penelitian soamole dengan penelitian ini, yaitu penelitian soamole sudah mulai berkembang dan sudah terdapat beberapa fasilitas, seperti warung-warung makan, ruang terbuka, tempat berteduh gazebo, tempat parkir, dan kamar mandicuci tangankakus MCK. Sebagai suatu objek wisata, Pantai Sulamadaha juga sudah memiliki beberapa fasilitas. Berbeda dengan Pulau Raja dalam penelitian ini yang perlu kajian, penting atau tidakkah keberadaan tersebut dikaitkan dengan konsep yang akan dikembangkan untuk Pulau Raja dengan klaim-klaim ekowisata agar tidak dikritisi sebagai pseudoekowisata. Hasil penelitian Soamole menunjukan bahwa potensi yang ada di Teluk Hol Sulamadaha dalam pengembangannya ada kerja sama dengan masyarakat setempat, untuk menjaga lingkungan pantai agar dipermukaan laut dan bawah lautnya tetap terpelihara bagus. Soamole mengatakan bahwa di lokasi penelitiannya perlu ada penambahan kegiatan sesuai dengan konteks atraksi alam dan penguatan karakter atraksi yang ada untuk menambah minat kunjungan wisatawan. Untuk Pulau Raja masyarakat berkemauan membangun pariwisata di sana dengan memanfaatkan potensi yang mereka miliki. Manfaat dari penelitian tersebut adalah sebagai rekomendasi terhadap potensi dalam upaya menjadi daya tarik wisata dengan menerapkan konsep Community Based Ecotourism CBETCommunity Based Tourism CBT agar potensi daya tarik wisata yang ada berlanjut secara ekonomi, sosial dan keberlanjutan lingkungan. Usaha pariwisata mereka dengan mendirikan sebuah koperasi nelayan agar bisa mendapatkan keuntungan secara ekonomi dari peningkatan aktivitas budaya, pelestarian lingkungan dan peningkatan harga diri mereka terhadap potensi yang dimiliki.

2.2 POTENSI DESTINASI

Pariwisata didefinisikan sebagai suatu perjalanan dari suatu tempat menuju tempat lain yang bersifat sementara, biasanya dilakukan oleh orang-orang yang ingin menyegarkan pikiran setelah bekerja dan memanfaatkan waktu libur dengan menghabiskan waktu bersama keluarga untuk berekreasi. Potensi wisata berbeda-beda tergantung dari keadaan geografis dan kebudayaannya. Hal tersebut menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan untuk berkunjung dan menikmati objek wisata tersebut. Pariwisata juga merupakan komoditas yang dibutuhkan oleh setiap individu. Alasannya, karena aktivitas berwisata 10 bagi seorang individu dapat meningkatkan daya kreatif, menghilangkan kejenuhan kerja, relaksasi, berbelanja, bisnis, mengetahui peninggalan sejarah dan budaya suatu etnik tertentu, kesehatan dan pariwisata spiritualisme. Berdasarkan kajian-kajian sebelumnya dapatlah disimpulkan bahwa sebuah potensi yang dikembangkan sebagai daya tarik wisata harus disesuaikan dengan karakteristik daerah tersebut agar karakter inilah yang akan menjadi daya tarik kuat terhadap wisatawan. Karakter ini bersifat dinamis semakin baik dan berkelanjutan apabila pelaku pariwisata mampu memahaminya. Pelaku pariwisata pemilik karakter utama adalah masyarakat setempat. Masyarakat inilah yang akan langsung merasakan dampaknya. Suharto 2012 mengatakan bahwa pariwisata harus memberikan manfaat yang berkelanjutan terhadap masyarakat sekitar. Hal ini juga diperkuat oleh beberapa pendapat dari WTO dalam Pitana dan Diarta 2009, yaitu:

a. Meningkatnya permintaan akan produk pertanian lokal.

Bagi daerah tujuan wisata yang sudah mengintegrasikan pembangunan pariwisata dengan pembangunan pertanian akan membuka peluang emas bagi para petani untuk mempromosikan hasil pertaniannya. Pariwisata mendorong petani untuk mempelajari teknik baru dalam memproduksi bahan pangan. Pariwisata juga mendorong munculnya usaha pengolahan makanan yang meningkatkan nilai tambah produk pertanian lokal. Akhirnya, pariwisata ini mampu berswasembada.

b. Memacu pengembangan lokasi atau lahan yang kurang produktif.