Evaluasi Pemanfaatan Fungsi Taman Tematik Sebagai Urban Landscafe Dalam Upaya Perwujudan Green City (Studi Kasus: Taman Tematik Di Kota Bandung)

(1)

EVALUASI PEMANFAATAN FUNGSI TAMAN TEMATIK SEBAGAI URBAN LANDSCAPE

DALAM UPAYA PERWUJUDAN GREEN CITY

(Studi Kasus : Taman Tematik di Kota Bandung)

TUGAS AKHIR

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Gelar Sarjana Strata Satu ( S1) Pada Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota

DISUSUN OLEH: RIRI ENDAH LESTARI

10611016

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(2)

(3)

-1

LEMBAR PERI{YATAAII BUKAIY PLAGIAT

Bandung, 3l Agustus 2015

Perihal

: Lembar Pernyataan Bukan plagiat

Saya yang bertandatangan dibawah ini:

Nama

NIM

Judul TA

: Riri Endah Lestari

: 1.06.11.016

: Evaluasi Pemanfaatan Fungsi Taman Tematik Sebagai Urbon Landscape Dalam Upaya perwujudan Green City

(Studi Kasus : Taman Tematik di Kota Bandung)

Menyatakan bahwa saya tidak melakukan tindakan meniru, menyalin atau menjiplak Tugas Akhiri Karya Ilmiah yang telah ada. Apabila saya terbukti

melakukan kegiatan tersebut, maka saya siap menerima sanksi yang diberikan

sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dan berlaku

di

program Studi

Perencanaan wilayah dan Kota universitas Komputer Indonesia.

Mengetahui,

Yang Memberi Pemyataan


(4)

(5)

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji dan syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah diberikan sehingga tugas akhir

yang berjudul “EVALUASI PEMANFAATAN FUNGSI TAMAN TEMATIK SEBAGAI URBAN LANDSCAPE DALAM UPAYA PERWUJUDAN

GREEN CITY (Studi Kasus : Taman Tematik di Kota Bandung)” dapat diselesaikan dengan baik.

Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan Strata I pada Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota di Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM), Bandung.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang selama penyusunan tugas akhir ini telah banyak memberi bantuan baik berupa moril dan materil maupun berupa saran, dan dorongan semangat kepada penulis. Secara khusus penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Kedua Orang tua, Ibu Titin Suhartini dan Alm. Toto Sudarto yang selalu

mendukung dengan sepenuh hati baik moril maupun materi, dan dengan

do’a-do’anya yang selalu mengiringi sehingga dapat terselesaikannya penulisan tugas akhir ini.

2. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

3. Bapak Prof. Dr. H.Denny Kurniadie, Ir., M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

4. Ibu Rifiati Safariah, ST., MT. selaku Ketua Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Komputer Indonesia dan sekaligus Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bantuan pengarahan dan bimbingan selama pengerjaan tugas akhir ini.

5. Ibu Dr. Lia Warlina, Ir., M.Si. selaku Dosen Wali angkatan 2011 yang telah menjadi orang tua wali di kampus UNIKOM.

6. Ibu Ir. Romeiza Syafriharti, M.T, Bapak Tatang Suheri, ST., MT. dan seluruh dosen serta Ibu Vitri selaku sekretariat Program Studi Perencanaan


(6)

iii Wilayah dan Kota atas ilmu yang telah diajarkan dan bantuan yang telah diberikan selama penulis melaksanakan perkuliahan.

7. Adikku Andra Agam Yuandra, sahabatku Vini Apriliani dan Rita Zahara, beserta seluruh keluarga yang telah memberikan dukungannya dalam pengerjaan tugas akhir ini.

8. Sahabat-sahabat PWK 2011 Satria, Eva, Nanda, Widi, Deby, Rudi Setia, Rudi Guntara, Adnan, Lutfi, Esda, Heri, Rinaldy, Bibra, Erwin, dan Syahrul. Terima kasih atas pengalaman dan persahabatan ini takkan lekang oleh waktu.

9. Kakak kelas sekaligus teman seperjuangan Ricky Wildansyah Hsb, Alfredo Septian, Edison Siboro, Yuda Islami, Laode, dan Ilham. Terima kasih atas semangat dan dukungannya dalam pengerjaan tugas akhir ini. 10. Dini dan Ulfa yang banyak membantu penulis mengumpulkan data untuk

menyelesaikan tugas akhir ini.

11. Semua pihak yang terlibat selama pengerjaan tugas akhir ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, terima kasih atas segala bantuannya. Dengan segala kerendahan hati penulis berharap semoga Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah mereka berikan untuk membantu penulis dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini. Amin.

Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis berusaha membuat dan menyelesaikannya dengan sebaik mungkin, namun kekurangan-kekurangan yang terdapat didalamnya semata-mata karena keterbatasan penulis dalam kemampuan dan pengetahuan. Oleh karena itu saran dan kritik yang tentunya sangat bermanfaat dan sangat diharapkan demi kesempurnaan tugas akhir ini. Akhir kata penulis berharap semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca dan pihak-pihak yang memerlukan pada umumnya.

Bandung, 31 Agustus 2015

Riri Endah Lestari


(7)

iv

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN BUKAN PLAGIAT

ABSTRAK ………... i

KATA PENGANTAR..………... ii

DAFTAR ISI………. iv

DAFTAR TABEL………. vii

DAFTAR GAMBAR………... x

BAB I PENDAHULUAN……….. 1

1.1 Latar Belakang ………. 1

1.2 Perumusan Masalah………... 2

1.3 Tujuan, Sasaran dan Manfaat Penelitian ……….. 3

1.3.1 Tujuan Penelitian ……….. 3

1.3.2 Sasaran Penelitian ……….. 3

1.3.3 Manfaat Penelitian ……..……….. 3

1.4 Ruang Lingkup Penelitian ………..………. 4

1.4.1 Ruang Lingkup Materi ...………... 4

1.4.2 Ruang Lingkup Wilayah ……… 4

1.5 Kerangka Pemikiran ...……….. 6

1.6 Metodologi Penelitian ...………... 7

1.6.1 Tahapan Penelitian ……… 7

1.6.2 Variabel Penelitian ……… 8

1.6.3 Metode Pengumpulan Data ………..………. 9

1.6.4 Metode Pengambilan Sampel………. 9

1.6.5 Metode Analisis Data………. 11

1.7 Kedudukan Penelitian ...……… 12

1.8 Sistematika Penulisan……… 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………. 14

2.1 Tinjauan Evaluasi ….……… 14

2.1.1 Metode Evaluasi …….…...………. 16


(8)

v

2.1.3 Teknik Evaluasi ……….………. 18

2.2 Taman Kota Sebagai Ruang Terbuka Hijau….……..……….. 19

2.2.1 Tipologi Taman ...………... 20

2.2.2 Pemenuhan Fungsi Taman Tematik ...……… 21

2.3 Taman Tematik ……….………. 25

2.3.1 Batasan dan Kategori Taman Tematik …...……… 26

2.3.2 Ketentuan Teknis Taman Tematik ...……….. 28

2.2.5 Karakteristik Penyelenggaraan/Potensi Taman Tematik di Indonesia ……… 30 2.3.4 Standar Pelayanan Minimal (SPM) Penyelenggaraan Taman Tematik ……….. 31 2.3.5 Arahan Perencanaan Ruang Terbuka Hijau (Taman Tematik) …. 32 2.3.6 Faktor Keberhasilan Taman Tematik ……… 33

2.4 Tinjauan Taman Sebagai Urban Landscape .…….……….. 34

2.5 Konsep Pemanfaatan Taman ……… 38

2.6 Konsep Green City……… 39

2.6.1 Pengertian Green City………. 40

2.6.2 Atribut Green City……….. 40

2.7 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Ruang Publik ………. 41

2.8 Penelitian Terdahulu ………. 44

2.9 Definisi yang Digunakan ……….. 53

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI ...……….………….. 54

3.1 Gambaran Umum RTH Kota Bandung .……….. 54

3.2 Gambaran Umum Taman Tematik di Kota Bandung ………. 57

3.2.1 Potensi Daya Dukung Wilayah dan SDM dalam Penyelenggaraan Taman Tematik di Kota Bandung ……… 57 3.2.2 Arahan Perencanaan Ruang Terbuka Hijau (Taman Tematik) Berdasarkan Tata Ruang Kota Bandung ………... 58 3.2.3 Arahan Penyelenggaraan Taman Tematik di Kota Bandung …… 60 3.2.4 Permasalahan dan Kendala Penyediaan Taman Tematik di Kota Bandung

62


(9)

vi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ………….……….………...

4.1 Identifikasi Karakteristik Pemanfaatan Taman Tematik ………. 64

4.1.1 Karakteristik Pengguna Taman Tematik ……… 64

4.1.2 Karakteristik Pemanfaatan Fungsi Taman Tematik ………… 74

4.1.3 Potensi dan Permasalahan Taman Tematik ……… 99

4.2 Evaluasi Pemanfaatan Fungsi Taman Tematik ……… 101

4.2.1 Evaluasi Berdasarkan Metode Checklist/daftar periksa …………. 101

4.2.1.1 Evaluasi Fungsi Ekologis ……….. 101

4.2.1.2 Evaluasi Fungsi Sosial ….……….. 103

4.2.1.3 Evaluasi Fungsi Estetika ..……….. 104

4.2.1.4 Evaluasi Fungsi Ekonomi ……….. 105

4.2.2 Evaluasi Berdasarkan Analisis Tingkat Kinerja ………. 114

4.2.2.1 Analisis Tingkat Kinerja Secara Umum ……… 114

4.2.2.2 Analisis Tingkat Kinerja Per Fungsi Taman Tematik ….. 120

4.3 Arahan Peningkatan Fungsi Taman Tematik Sebagai Urban Landscape Dalam Upaya Perwujudan Green City ………. 132 4.3.1 Taman Tematik Sebagai Urban Landscape Dalam Upaya Perwujudan Green City Kota Bandung ………. 132 4.3.2 Arahan Peningkatan Fungsi Taman Tematik ………. 135

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI... 139

5.1 Kesimpulan……… 139

5.2 Rekomendasi ……… 141

5.3 Keterbatasan Studi dan Studi Lanjutan ……… 142

DAFTAR PUSTAKA ………. 143


(10)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel I-1 Variabel Penelitian ……… 7

Tabel I-2 Matriks Kebutuhan Data Primer dan Sekunder ……… 8

Tabel I-3 Pengambilan Sampel ……… 9

Tabel I-4 Bobot Persepsi dan Preferensi Setiap Atribut ……….. 11

Tabel II-1 Pendekatan Evaluasi ………. 15

Tabel II-2 Metode Evaluasi ………... 16

Tabel II-3 Kriteria, Variabel dan Indikator Evaluasi Pemanfaatan Fungsi Taman Tematik ………. 18 Tabel II-4 Nilai Koefisien Run-off Pada Beberapa Tutupan Lahan ……. 22

Tabel II-5 Dasar Penetapan Taman Tematik ………. 26

Tabel II-6 Jenis Tanaman dan Nama Latinnya ……….. 29

Tabel II-7 Perbandingan Penyelenggaran Taman Tematik di Indonesia ... 30

Tabel II-8 Sarana Ruang Terbuka, Taman dan Lapangan Olahraga …... 31

Tabel II-9 Success Factors of Theme Parks……….. 33

Tabel II-10 Penelitian Terdahulu ………. 45

Tabel II-11 Definisi yang Digunakan ……….. 53

Tabel III-1 Rekapitulasi RTH Publik Per SWK dam Potensi RTH Kota Bandung Tahun 2014 ……… 54 Tabel III-2 Rekapitulasi RTH Publik Kota Bandung Tahun 2014 ………. 55

Tabel III-3 Perbandingan Potensi Internal dan Eksternal Kota Bandung Dalam Penyelenggaraan RTH Taman ……….. 57 Tabel III-4 Daftar Komunitas Kreatif di Kota Bandung ……… 60

Tabel IV-1 Pengguna Taman berdasarkan Jenis Kelamin ……….. 64

Tabel IV-2 Pengguna Taman Berdasarkan Asal Tempat Tinggal ……….. 69

Tabel IV-3 Pengguna Taman Berdasarkan Jenis Pendidikan ………. 69

Tabel IV-4 Pengguna Taman Berdasarkan Waktu Kunjungan ………….. 70

Tabel IV-5 Pengguna Taman Berdasarkan Lama Kunjungan ………. 71

Tabel IV-6 Pengguna Taman Berdasarkan Jenis Kendaraan ……….. 72

Tabel IV-7 Pengguna Taman Berdasarkan Tujuan Berkunjung …...…….. 73 Tabel IV-8 Pengguna Taman Berdasarkan Faktor yang Mempengaruhi

Kunjungan ……….


(11)

viii

Tabel IV-9 Pemenuhan Fungsi Taman Fotografi ……… 76

Tabel IV-10 Pemenuhan Fungsi Taman Film …...……… 78

Tabel IV-11 Pemenuhan Fungsi Taman Musik ……… 80

Tabel IV-12 Pemenuhan Fungsi Taman Fitness ………... 83

Tabel IV-13 Pemenuhan Fungsi Taman Hewan ………... 85

Tabel IV-14 Pemenuhan Fungsi Taman Superhero ……….. 88

Tabel IV-15 Pemenuhan Fungsi Taman Persib ………. 90

Tabel IV-16 Pemenuhan Fungsi Taman Pasupati ………. 93

Tabel IV-17 Pemenuhan Fungsi Taman Pustaka Bunga ……….. 96

Tabel IV-18 Pemenuhan Fungsi Taman Lansia ……… 98

Tabel IV-19 Potensi dan Permasalahan Pada Masing-masing Taman Tematik ………. 99 Tabel IV-20 Evaluasi Pemanfaatan Fungsi Ekologis Taman Tematik ……. 101

Tabel IV-21 Evaluasi Pemanfaatan Fungsi Sosial Taman Tematik ……….. 103

Tabel IV-22 Evaluasi Pemanfaatan Fungsi Estetika Taman Tematik …….. 105

Tabel IV-23 Evaluasi Pemanfaatan Fungsi Ekonomi Taman Tematik ……. 106

Tabel IV-24 Hasil Evaluasi Objek Studi Keseluruhan ……….. 107

Tabel IV-25 Persentase Variabel Terpenuhi Pada Masing-masing Taman .. 109

Tabel IV-26 Hasil Persentase Pemenuhan Fungsi Taman Tematik Keseluruhan ………. 111 Tabel IV-27 Persepsi dan Preferensi Pemanfaatan Fungsi Taman Tematik……….. 114 Tabel IV-28 Analisis Kuadran Persepsi dan Preferensi Pemanfaatan Fungsi Taman Tematik ……… 116 Tabel IV-29 Persepsi dan Preferensi Pemanfaatan Per Variabel Fungsi Taman Tematik ……… 117 Tabel IV-30 Analisis Kuadran Persepsi dan Preferensi Per Variabel Fungsi Taman Tematik ………. 119 Tabel IV-31 Penilaian Kesenjangan/ GAP Fungsi Ekologis ……… 120

Tabel IV-32 Analisis Kuadran Persepsi dan Preferensi Berdasarkan Fungsi Ekologis ……… 122 Tabel IV-33 Penilaian Kesenjangan/GAP Fungsi Sosial ………. 124


(12)

ix Tabel IV-34 Analisis Kuadran Persepsi dan Preferensi Berdasarkan Fungsi

Sosial ……….

124

Tabel IV-35 Penilaian Kesenjangan/GAP Fungsi Estetika ……….. 125 Tabel IV-36 Analisis Kuadran Persepsi dan Preferensi Berdasarkan Fungsi

Estetika ……….

127

Tabel IV-37 Penilaian Kesenjangan/GAP Fungsi Ekonomi ………. 128 Tabel IV-38 Analisis Kuadran Persepsi dan Preferensi Berdasarkan Fungsi

Ekonomi ………

130


(13)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta Sebaran Taman Tematik ………. 5

Gambar 1.2 Kerangka Pemikiran ………..………. 6

Gambar 1.3 Diagram Alur Tahapan Penelitian ……….. 7

Gambar 2.1 Pengembangan Taman Lingkungan ………... 32

Gambar 2.2 Taman Lingkungan ……… 33

Gambar 2.3 8 Atribut Kota Hijau ……….. 41 Gambar 3.1 Diagram Proporsi RTH Terhadap Luas Wilayah Kota

Bandung ………..

56

Gambar 4.1 Persentase Jumlah Pengunjung Berdasarkan Kelompok Usia Taman Foto, Taman Fitness, Taman Persib, dan Taman

Musik ………..

65

Gambar 4.2 Persentase Jumlah Pengunjung Berdasarkan Kelompok Usia Taman Film, Taman Pasupati, Taman Pustaka Bunga dan

Taman Hewan ……….

65

Gambar 4.3 Persentase Jumlah Pengunjung Berdasarkan Kelompok Usia

Taman Superhero ………

65

Gambar 4.4 Persentase Jumlah Pengunjung Berdasarkan Kelompok Usia

Taman Lansia ……….

65

Gambar 4.5 Persentase Jumlah Pengunjung Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Taman Fotografi ……….

67

Gambar 4.6 Persentase Jumlah Pengunjung Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Taman Film ………

67

Gambar 4.7 Persentase Jumlah Pengunjung Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Taman Fitness ……….

67

Gambar 4.8 Persentase Jumlah Pengunjung Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Taman Musik ………..

67

Gambar 4.9 Persentase Jumlah Pengunjung Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Taman Hewan ……….

67

Gambar 4.10 Persentase Jumlah Pengunjung Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Taman Superhero ………

67


(14)

xi Taman Persib

Gambar 4.12 Persentase Jumlah Pengunjung Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Taman Pasupati ………..

68

Gambar 4.13 Persentase Jumlah Pengunjung Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Taman Lansia ……….

68

Gambar 4.14 Persentase Jumlah Pengunjung Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Taman Pustaka Bunga ………

68

Gambar 4.15 Persentase Jenis Pendidikan Pengunjung ………... 69

Gambar 4.16 Persentase Waktu Kunjungan Taman Tematik ……….. 70

Gambar 4.17 Persentase Lama Kunjungan ke Taman Tematik ………….. 71

Gambar 4.18 Persentase Jenis Kendaraan ke Taman Tematik ………. 72

Gambar 4.19 Persentase Tujuan Berkunjung ke Taman Tematik ………… 73

Gambar 4.20 Spot Foto ……… 75

Gambar 4.21 Tugu C ……… 75

Gambar 4.22 Area Bermain Anak ……… 75

Gambar 4.23 Bangku Taman ……… 75

Gambar 4.24 Frame Foto ………. 75

Gambar 4.25 Jogging Track dan Tempat Sampah ………... 75

Gambar 4.26 Videotron 4 x 8 meter daya listrik 33000 watt ………... 77

Gambar 4.27 7 Tingkat Tempat Duduk ……… 77

Gambar 4.28 Karpet Sintesis Taman Film ………... 78

Gambar 4.29 Tempat Sampah Taman Film ………. 78

Gambar 4.30 Tampak Depan Taman Musik ……… 80

Gambar 4.31 Panggung Kecil/Ampitheater ………. 80

Gambar 4.32 Gitar Raksasa ……….. 80

Gambar 4.33 Lapangan Olahraga untuk Basket dan Futsal ………. 80

Gambar 4.34 Tempat Duduk Taman Musik ………. 80

Gambar 4.35 Tempat Sampah Taman Musik ………... 80

Gambar 4.36 Therapy Stone ………. 82

Gambar 4.37 Kondisi taman ……… 82

Gambar 4.38 Alat Fitness Outdoor ……….. 82


(15)

xii

Gambar 4.40 Sit Up Bench ………... 83

Gambar 4.41 Mini Soccer……….……… 83

Gambar 4.42 Tampak Depan Taman Hewan ……… 85

Gambar 4.43 Alat Ketangkasan Hewan ……… 85

Gambar 4.44 Kandang Hewan ………. 85

Gambar 4.45 Toilet Khusus Hewan ………. 85

Gambar 4.46 Kegiatan Komunitas Hewan ………... 85

Gambar 4.47 Papan Jungkit Khusus Hewan ……… 85

Gambar 4.48 Tampak Depan Taman Superhero ……….. 87

Gambar 4.49 Free Wifi……….……… 87

Gambar 4.50 Patung Supehero ………. 87

Gambar 4.51 Toilet ……….………. 87

Gambar 4.52 Area Bermain Anak ……….……….. 88

Gambar 4.53 Tempat Sampah ………..……… 88

Gambar 4.54 Lapangan Mini Taman Persib ……… 90

Gambar 4.55 Jaring Pembatas Lapangan ………. 90

Gambar 4.56 Jogging Track………..………... 90

Gambar 4.57 Bangku ………...………. 90

Gambar 4.58 Toilet ………...……… 90

Gambar 4.59 Tempat Sampah ………...………... 90

Gambar 4.60 Tempat duduk single cube………...……. 92

Gambar 4.61 Free wifi………...………... 92

Gambar 4.62 Skate Park……….……….. 93

Gambar 4.63 Area Hijau ……….………... 93

Gambar 4.64 Tempat Sampah ………..……… 93

Gambar 4.65 Tampak Depan Taman Pasupati ………. 93

Gambar 4.66 Suasana Taman ………...………... 95

Gambar 4.67 Batu Peresmian ……….……….. 95

Gambar 4.68 Jembatan ………. 95

Gambar 4.69 Bangku Taman ……….………... 95

Gambar 4.70 Elemen Hias ……….………... 95


(16)

xiii

Gambar 4.72 Danau Retensi ………. 97

Gambar 4.73 Suasana Taman Lansia ………... 97

Gambar 4.74 Danau Retensi Banjir ………. 98

Gambar 4.75 Spanduk Larangan Berdagang ……… 98

Gambar 4.76 Nilai Persentase Fungsi Taman Tematik ……… 113

Gambar 4.77 Nilai GAP Pemanfaatan Fungsi Taman Tematik ………….. 115

Gambar 4.78 Diagram Kuadran Persepsi dan Preferensi Pemanfaatan Fungsi Taman Tematik ………... 116 Gambar 4.79 Nilai GAP Per Variabel Fungsi Taman Tematik ……… 118

Gambar 4.80 Diagram Kuadran Persepsi dan Preferensi Per Variabel Fungsi Taman Tematik ………... 119 Gambar 4.81 Analisis Gap Pemanfaatan Fungsi Ekologis ……….. 121

Gambar 4.82 Diagram Kuadran Persepsi dan Preferensi Fungsi Ekologis .. 121

Gambar 4.83 Analisis Gap Pemanfaatan Fungsi Sosial ………... 123

Gambar 4.84 Diagram Kuadran Persepsi dan Preferensi Fungsi Sosial ….. 124

Gambar 4.85 Analisis Gap Pemanfaatan Fungsi Estetika ……… 126

Gambar 4.86 Diagram Kuadran Persepsi dan Preferensi Fungsi Estetika ... 127

Gambar 4.87 Analisis Gap Pemanfaatan Fungsi Ekonomi ………. 129

Gambar 4.88 Diagram Kuadran Persepsi dan Preferensi Fungsi Ekonomi . 130 Gambar 4.89 Diagram Taman Tematik Sebagai Urban Landscape ……… 132


(17)

1

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan mengenai gambaran laporan secara keseluruhan mengenai penelitian yang dilakukan, meliputi latar belakang, perumusan masalah, tujuan, sasaran dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, kerangka pemikiran, metodologi penelitian, kedudukan penelitian dan sistematika penulisan.

1.1 Latar Belakang

Ruang Terbuka Hijau (RTH) merupakan penting dari pembentuk urban landscape, dimana ruang terbuka hijau kota memiliki fungsi utama sebagai penunjang ekologis dan estetika kota yang juga diperuntukkan sebagai ruang terbuka penambah dan pendukung nilai kualitas lingkungan dan budaya suatu kawasan. Salah satu RTH pembentuk urban landscape yang memiliki peran penting dalam suatu kota adalah taman tematik.

Taman tematik merupakan taman yang dibuat dengan mengusung tema/konsep tertentu sebagai ciri khas dengan memunculkan karakter tertentu, sehingga pada saat orang melihat taman tematik ini sudah bisa menangkap kesan yang lebih spesifik dari fungsi adanya taman tersebut. Salah satu kota besar di Indonesia yang telah berhasil menerapkan taman tematik yaitu Kota Surabaya. Ada beberapa taman tematik antara lain, Taman Bungkul (sport, education, dan entertainment), dan Taman Flora (terdapat ratusan jenis pohon).

Keberadaan ruang terbuka hijau taman tematik di Kota Bandung merupakan salah satu pembentuk urban landscape Kota Bandung, selain berfungsi sebagai salah satu sarana penyaluran aspirasi masyarakat, juga merupakan salah satu upaya dalam mewujudkan konsep green city. Melalui taman-taman tematik ini diharapkan Kota Bandung di masa yang akan datang dapat mencapai target RTH 30% sesuai dengan rencana tata ruang wilayah. Taman tematik yang telah ada di Kota Bandung selain dirancang sebagai sarana publik, juga harus memenuhi syarat fungsi RTH yang lainnya, seperti fungsi ekologis, sosial-budaya, estetika maupun ekonomi, sehingga fungsi taman kota sesuai dengan standar/aturan terkait RTH.


(18)

2

Menurut Rencana Tata Ruang Wilayah Tahun 2011-2031, Kota Bandung di masa mendatang diarahkan menjadi green city, dimana elemen taman atau Ruang Terbuka Hijau (RTH) tersedia secara proporsional. Sehingga diharapkan di masa yang akan datang peruntukan lahannya dapat dicapai 30% berupa ruang terbuka hijau yang terdiri atas 20% RTH Publik dan 10% RTH Privat. Upaya dalam pemenuhan kebutuhan RTH dengan membangun taman rukun tetangga, taman rukun warga, taman kelurahan, taman kecamatan, taman kota, hutan kota, jalur hijau, permakaman, penghijauan sempadan sungai, dan penghijauan sempadan rel kereta api yang tersebar merata di tiap-tiap unit lingkungan permukiman.

Pembangunan taman tematik di Kota Bandung haruslah memenuhi beberapa fungsi dasar taman tematik yaitu fungsi ekologis, sosial-budaya, estetika maupun ekonomi. Selain itu juga, sesuai dengan RTRW Kota Bandung bahwa dimasa yang akan datang diarahkan menjadi green city. Oleh karena itu, diperlukan suatu kajian penelitian untuk dapat mengetahui fakta-fakta penting sebagai upaya evaluasi pemanfaatan fungsi taman tematik bagi masyarakat sekitar dan juga mendukung green city Kota Bandung. Evaluasi ini meliputi aspek fungsi taman tematik yang dilakukan pada masing-masing taman. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi rekomendasi ataupun masukan mengenai penyediaan RTH taman perkotaan, khususnya di Kota Bandung.

1.2 Perumusan Masalah

Keberadaan ruang terbuka hijau taman tematik di Kota Bandung merupakan salah satu pembentuk urban landscape Kota Bandung, selain berfungsi sebagai salah satu sarana penyaluran aspirasi masyarakat, juga merupakan salah satu upaya dalam mewujudkan konsep green city. Tujuan adanya taman tematik ini yaitu menggali potensi yang ada dalam suatu taman melalui tema-tema tertentu. Pembangunan taman tematik juga harus memenuhi beberapa fungsi dasar taman tematik yaitu fungsi ekologis, sosial-budaya, estetika maupun ekonomi. Selain itu juga, sesuai dengan RTRW Kota Bandung bahwa dimasa yang akan datang diarahkan menjadi green city. Oleh karena itu, dalam rangka pemenuhan fungsi dasar sebuah taman dilakukan penelitian mengenai evaluasi pemanfaatan fungsi taman tematik pada beberapa taman yang dijadikan sebagai wilayah studi.


(19)

3

Permasalahan-permasalahan diatas menghasikan beberapa pertanyaan yang harus dijawab dalam penelitian ini, yaitu:

 Bagaimana karakteristik pemanfaatan taman-taman tematik Kota Bandung?

 Bagaimana evaluasi pemanfaatan fungsi taman-taman tematik berdasarkan metode checklist dan analisis tingkat kinerja?

 Bagaimana arahan peningkatan pemanfaatan fungsi taman tematik sebagai urban landscape dalam upaya perwujudan green city Kota Bandung? 1.3 Tujuan, Sasaran dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian berjudul “Evaluasi Pemanfaatan Fungsi Taman Tematik Sebagai Urban Landscape dalam Upaya Perwujudan Green City Kota Bandung” yaitu untuk mengevaluasi pemanfaatan fungsi keberadaan taman-taman tematik urban landscape dalam upaya perwujudan green city Kota Bandung berdasarkan fungsi dasar taman, yaitu fungsi ekologis, fungsi sosial, fungsi estetika, dan fungsi ekonomi.

1.3.2 Sasaran Penelitian

Adapun sasaran dalam penelitian untuk mencapai tujuan tersebut yaitu :  Teridentifikasinya karakteristik pemanfaatan taman tematik Kota Bandung  Terevaluasinya pemanfaatan fungsi taman tematik di Kota Bandung

berdasarkan metode checklist dan analisis tingkat kinerja

 Terumuskannya arahan peningkatan pemanfaatan fungsi taman tematik sebagai urban landscape dalam upaya perwujudan green city Kota Bandung

1.3.3 Manfaat Penelitian

Studi ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai sejauh mana pemanfaatan taman-taman tematik di Kota Bandung dalam pemenuhan fungsi-fungsinya, siapa saja yang memanfaatkan taman, sejauh mana taman-taman tersebut dimanfaatkan. Dengan demikian walaupun keberadaan taman tematik secara luas belum terpenuhi namun dapat terlihat sejauh manakah pemanfaatan taman-taman tersebut dalam pemenuhan fungsi-fungsinya.


(20)

4

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu, ruang lingkup wilayah dan ruang lingkup materi. Ruang lingkup materi akan menguraikan substansi pokok yang akan dibahas sedangkan ruang lingkup wilayah akan memberikan batasan wilayah studi yang diteliti.

1.4.1 Ruang Lingkup Materi

Tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengevaluasi pemanfaatan fungsi keberadaan taman-taman tematik sebagai urban landscape. Untuk menjawab sasaran-sasaran penelitian, maka lingkup materi yang digunakan dalam studi ini adalah sebagai berikut :

 Identifikasi karakteristik pemanfaatan taman tematik di Kota Bandung  Evaluasi pemanfaatan taman tematik di Kota Bandung berdasarkan

metode checklist dan analisis tingkat kinerja yang meliputi fungsi dasar taman tematik yaitu : fungsi ekologis, fungsi sosial, fungsi estetika, dan fungsi sosial.

 Merumuskan arahan peningkatan pemanfaatan fungsi taman tematik sebagai urban landscape dalam upaya perwujudan green city Kota Bandung

1.4.2 Ruang Lingkup Wilayah

Ruang lingkup wilayah studi pada penelitian ini adalah taman-taman tematik yang berada di Kota Bandung. Taman tematik ini dipilih berdasarkan data dari Diskamtam Kota Bandung. Beberapa taman-taman kota tematik yang menjadi wilayah studi yaitu Taman Musik, Taman Fotografi, Taman Pustaka Bunga, Taman Film, Taman Hewan, Taman Persib, Taman Lansia, Taman Superhero, Taman Fitness dan Taman Pasupati. Pemilihan taman tersebut didasarkan pada daya tarik taman dan intensitas kunjungan ke taman. Berikut merupakan peta sebaran taman tematik yang menjadi lingkup penelitian.


(21)

5

Gambar 1.1


(22)

6

1.5 Kerangka Pemikiran

Sumber : Hasil Analisis, 2015

Gambar 1.2 Kerangka Pemikiran Identifikasi karakteristik pemanfaatan taman tematik

Menurut Rencana Tata Ruang Wilayah Tahun 2011-2031, Kota Bandung di masa mendatang diarahkan menjadi green city, dimana elemen taman atau Ruang

Terbuka Hijau (RTH) tersedia secara proporsional

Apakah penyediaan taman tematik di Kota Bandung telah memenuhi fungsi kriteria fungsi ekologis, sosial,

estetika, dan ekonomi?

Taman tematik kota merupakan elemen ruang terbuka hijau yang sangat penting sebagai urban landscape dalam upaya perwujudan green city

Hasil evaluasi Evaluasi Metode Checklist

Fungsi Ekologis Fungsi Sosial Fungsi Estetika Fungsi Ekonomi

Analisis Tingkat Kinerja

Arahan dan Rekomendasi


(23)

7

1.6 Metodologi Penelitian 1.6.1 Tahapan Penelitian

Tahapan peneltian yang akan dilakukan terbagi menjadi beberapa tahapan yang dapat dlihat pada diagram dibawah ini.

Gambar 1.3

Diagram Alur Tahapan Penelitian Evaluasi Pemanfaatan Fungsi Taman Tematik Sebagai

urban landscape Dalam Upaya Perwujudan Green City

Kota Bandung

Mengidentifikasi karakteristik taman-taman tematik di Kota Bandung

berdasarkan kondisi eksisting

Mengevaluasi pemanfaatan fungsi taman tematik

di Kota Bandung

Merumuskan arahan peningkatan fungsi taman tematik sebagai urban landscape

dalam upaya perwujudan green city Kota Bandung

Metode Checklist

Evaluasi fungsi ekologis Evaluasi fungsi sosial Evaluasi fungsi estetika Evaluasi fungsi ekonomi

Analisis Tingkat Kinerja Analisis tingkat kinerja secara umum

- Kinerja fungsi taman tematik - Kinerja per variabel fungsi Analisis tingkat kinerja per fungsi

- Kinerja fungsi ekologis - Kinerja fungsi sosial - Kinerja fungsi estetika - Kinerja fungsi ekonomi Karakteristik

pengguna taman tematik

Karakteristik Pemanfaatan Fungsi Taman

Tematik

Potensi dan Permasalahan

Taman Tematik Hasil Evaluasi Metode Checklist dan Analisis Tingkat Kinerja

Arahan Peningkatan Pemanfaatan Fungsi Taman Tematik

Kesimpulan dan Rekomendasi Taman tematik harus memenuhi fungsi taman

secara ekologis, sosial, estetika, dan ekonomi dalam Permen PU No.5 Tahun 2008

Persepsi dan Preferensi pengguna taman


(24)

8

1.6.2 Variabel Penelitian

Adapun variabel-variabel yang digunakan dalam memperoleh informasi yang berkaitan dengan studi penelitian ini, yaitu variabel fungsi ekologis, fungsi sosial, fungsi estetika, dan fungsi ekonomi. Untuk lebih jelasnya lihat pada tabel dibawah ini.

Tabel I-1 Variabel Penelitian

No Tujuan dan

Sasaran Variabel

Teknik Pengumpulan

Data

Teknik

Analisis Hasil

1. Teridentifikasinya karakteristik eksisiting taman-taman tematik di Kota Bandung.

Karakteristik pengguna -Jenis kelamin -Kelompok usia -Asal tempat tinggal -Tingkat pendidikan -Jenis pekerjaan

Karakteristik pemanfaatan -Frekuensi kunjungan -Waktu kunjungan -Aktivitas yang dilakukan -Lama kunjungan

Observasi Analisis Deskriptif Karakteristik taman tematik berdasarkan kondisi eksisting

2. Terevaluasinya pemanfaatan fungsi taman-taman tematik di Kota Bandung berdasarkan fungsi dasar taman dan indikator green city

Fungsi Ekologis -luas taman -kondisi vegetasi Fungsi Sosial

-aksesibilitas -keamanan -aktivitas sosial

-pencapaian fungsi taman tematik

-komunitas kreatif Fungsi Estetika

-keindahan

-peletakkan tanaman -icon tematik -kenyamanan -kebersihan Fungsi Ekonomi

-aktivitas ekonomi -ketersediaan ruang untuk

aktvitas ekonomi Observasi, kuesioner Analisis Deskriptif , metode checklist, dan analisis tingkat kinerja Hasil evaluasi pemanfaatan fungsi taman tematik

3. Terumuskannya arahan/rekomenda si pemanfaatan taman sebagai

urban landscape

dalam upaya perwujudan green city Kota Bandung

 Karakteristik taman tematik berdasarkan kondisi eksisting  Hasil evaluasi

pemanfaatan fungsi taman tematik Hasil Analisis 1-2 Analisis Deskriptif Rekomendasi arahan pemanfaatan taman sebagai urban landscape dalam upaya perwujudan

green city Kota Bandung


(25)

9

1.6.3 Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis metodologi pengumpulan data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber pertama atau sumber langsung, sedangkan data sekunder merupakan data yang diambil dari sumber kedua, bukan dari sumber aslinya.

Metode pengumpulan data primer dilakukan dengan observasi lapangan dan kuesioner. Metode pengumpulan data sekunder dilakukan dengan mencari studi literatur terkait berupa studi terdahulu mengenai ruang terbuka hijau serta studi terkait untuk mendapatkan indikator untuk menilai ketersediaan RTH sebagai salah satu terbentuknya urban landscape. Untuk lebih jelasnya mengenai metode pengumpulan data dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel I-2

Matriks Kebutuhan Data Primer dan Sekunder

Tujuan Sasaran Primer Sekunder

Observasi Kuisioner untuk mengevaluasi pemanfaatan fungsi keberadaan taman-taman tematik urban landscape dalam upaya

perwujudan

green city Kota Bandung berdasarkan fungsi dasar taman, yaitu fungsi ekologis, fungsi sosial, fungsi estetika, dan fungsi ekonomi.  Teridentifikasinya karakteristik taman-taman tematik di Kota Bandung berdasarkan kondisi eksisting studi literatur dan survey instansional Data fungsi, lokasi, dan potensi taman tematik Terevaluasinya pemanfaatan fungsi taman-taman tematik di Kota Bandung berdasarkan metode

checklist dan analisis tingkat kinerja BPS Kota Bandung, Bappeda Kota Bandung, Dinas Pertamanan dan Pemakaman Kota Bandung Profil wilayah studi, data RTRW Kota Bandung, master plan RTH Kota Bandung Terumuskannya arahan/rekomendasi pemanfaatan taman tematik sebagai urban landscape dalam upaya perwujudan

green city

Berdasarkan hasil evaluasi

Hasil evaluasi

Sumber : Hasil Analisis, 2015

1.6.4 Metode Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampel acak sederhana (simple random sampling). Teknik ini termasuk probability sampling, artinya tiap unit populasi memiliki peluang/kesempatan yang sama untuk dipilih atau menjadi responden.


(26)

10

Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menghitung jumlah pengguna pada 10 taman tematik yang dijadikan ruang lingkup studi penelitian. Teknik pengambilan sampel dari populasi menggunakan rumus Slovin, yaitu :

n =

Keterangan :

n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Populasi/jumlah pengguna taman 1 = Konstanta

e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil e = 10 %

Studi ini menggunakan derajat kepercayaan sebesar 10%, dengan pertimbangan: keterbatasan biaya, waktu, dan tingkat kesamaan (homogenitas) pengguna taman tematik. Pengambilan sampel diambil berdasarkan karakteristik jumlah kunjungan pada setiap taman yang dilakukan pada jam-jam tertentu. Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus slovin diatas, maka jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel I-3

Jumlah Sampel Berdasarkan Taman Tematik

No. Nama Taman Tematik Jumlah Sampel

1. Taman Pasupati 10

2. Taman Superhero 15

3. Taman Film 15

4. Taman Pustaka Bunga 15

5. Taman Lansia 25

6. Taman Fitness 15

7. Taman Fotografi 20

8. Taman Musik 15

9. Taman Persib 15

10. Taman Hewan 15

Total 160


(27)

11

1.6.5 Metode Analisis Data

Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi. Pendekatan evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini merupakan evaluasi semu atau pseudo-evaluation dengan tipe evaluasi ex-post. Pemilihan evaluasi semu/ pseudo-evaluation dilakukan karena penelitian ini menggunakan kriteria dan tolak ukur atau indikator yang dirumuskan sendiri berdasarkan literatur terkait. Beberapa metode analisis yang digunakan dalam studi ini adalah :

Analisis Konten

Dalam studi ini, analisis konten digunakan untuk mendapatkan kriteria, indikator, dan tolak ukur mengenai pemanfaatan fungsi taman tematik dari literatur mengenai ruang terbuka publik taman maupun evaluasi

Analisis Deskriptif Kualitatif

Analisis ini digunakan untuk menjabarkan hasil observasi lapangan terhadap objek studi. Hasil observasi tersebut diorganisasikan lalu dikodingkan untuk mendapatkan penyajian data yang penting untuk studi ini (Patilima, 2005)  Analisis Deskriptif Kuantitatif

Analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk mendapatkan hasil persepsi masyarakat mengenai taman tematik sebagai ruang terbuka publik yang berhasil dan berfungsi berdasarkan variabel yang dipertimbangkan sebagai indikator-indikator pemanfaatan fungsi taman tematik sebagai ruang terbuka publik.

Metode Evaluasi Checklist (daftar periksa)

Metode checklist adalah metode yang membantu desainer menggunakan pengetahuan mengenai persyaratan yang telah ditentukan untuk menjadi relevan dalam situasi serupa (Jones, 1979). Metode evaluasi ini digunakan untuk memeriksa atau menilai pemenuhan indikator-indikator pemanfaatan fungsi taman tematik lingkungan berdasarkan kriteria dan variabel dari indikator penilaian taman.

Analisis GAP digunakan untuk membantu menidentifikasi hal-hal yang perlu dilakukan untuk sampai pada keinginan masa depan. Analisis gap bertujuan untuk mengevaluasi kebutuhan pengguna terhadap sistem dan mengidentifikasi apakah ada fit atau gap antara kebutuhan dan pengguna dengan sistem. Fit


(28)

12

berarti kebutuhan (requirment) terpenuhi oleh sistem. Sedangkan Gap berarti kebutuhan (requirment) tidak terpenuhi oleh sistem.

Tabel I-4

Bobot Persepsi dan Preferensi Setiap Atribut

Sumbu X (Persepsi) Bobot Sumbu Y (Preferensi) Bobot

Sangat Baik (SB) 5 Sangat Penting (SP) 5

Baik (B) 4 Penting (P) 4

Cukup (C) 3 Cukup Penting (CP) 3

Buruk (b) 2 Kurang Penting (Kp) 2

Sangat Buruk (sb) 1 Tidak Penting (Tp) 1

1.7 Kedudukan Penelitian

Kedudukan penelitian khususnya dalam bidang ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota yaitu sebagai salah satu pedoman evaluasi suatu program yang telah dilakukan dan sebagai pengendalian terhadap pemanfaatan ruang perkotaan. 1.8 Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang isi laporan ini, maka sub bab ini menjelaskan tentang sistematika penulisan seperti berikut ini.

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan, sasaran,dan manfaat penelitian, ruang lingkup yang terdiri atas lingkup materi dan lingkup wilayah, kerangka pemikiran, metodologi penelitian, kedudukan penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan mengenai tinjauan evaluasi yang terdiri dari metode evaluasi, proses evaluasi, dan teknik evaluasi, taman kota sebagai ruang terbuka hijau, tinjauan taman tematik, tinjauan taman sebagai urban landscape, konsep pemanfaatan taman, konsep green city, faktor yang mempengaruhi pemanfaatan ruang publik, dan penelitian yang pernah dilakukan.


(29)

13

BAB III GAMBARAN UMUM

Bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum RTH Kota Bandung, gambaran umum penyelenggaraan taman tematik di Kota Baandung, dan gambaran umum taman tematik Kota Bandung.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan mengenai identifikasi karakteristik pemanfaatan taman tematik, proses evaluasi pemanfaatan fungsi taman tematik meliputi fungsi ekologis, fungsi sosial, fungsi estetika, dan fungsi ekonomi pada masing-masing taman tematik berdasarkan metode checklist dan analisis tingkat kinerja pemanfaatan fungsi taman tematik serta arahan/rekomendasi peningkatan fungsi taman tematik sebagai urban landscape dalam upaya perwujudan green city. BAB V KESIMPULAN

Bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan dan rekomendasi terhadap hasil penelitian dan evaluasi yang dilakukan. Kesimpulan didapat dari hasil evaluasi berdasarkan metode checklist/daftar periksan dan analisis tingkat kinerja terhadap pemanfaatan fungsi taman tematik yang menjadi lingkup penelitian. Selain itu, pada bagian akhir diuraikan tentang saran untuk studi lanjutan.


(30)

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan mengenai tinjauan evaluasi yang terdiri dari metode evaluasi, proses evaluasi, dan teknik evaluasi, taman kota sebagai ruang terbuka hijau, tinjauan taman tematik, tinjauan taman sebagai urban landscape, konsep pemanfaatan taman, konsep green city, faktor yang mempengaruhi pemanfaatan ruang publik, dan penelitian yang pernah dilakukan.

2.1 Tinjauan Evaluasi

Secara umum, evaluasi dapat disamakan dengan penaksiran (appraisal), pemberian angka (rating) dan penilaian (assessment), kata-kata yang menyatakan usaha untuk menganalisis hasil kebijakan dalam arti satuan lainnya (Dunn, 1999). Gambaran utama evaluasi adalah bahwa evaluasi menghasilkan tuntutan-tuntutan yang bersifat evaluatif. Donna Duerk (1993) menyatakan sedikitnya ada empat tujuan dalam evaluasi:

1. untuk menguji bagaimana sebuah keberjalanan proyek dalam mencapai tujuannya

2. untuk meneliti seberapa baik desain yang telah dibuat mampu merealisasikan tujuannya sehingga dapat diketahui kualitas kinerja serta koreksi yang dibutuhkan

3. untuk mengumpulkan informasi yang akan dimanfaatkan dalam proses desain dan penyusunan program yang dapat digunakan dalam menyusun program yang secara garis besar serupa

4. untuk membuat kebijakan baru atau proses penyusunan program baru apabila terjadi suatu hal diluar dugaan.

Evaluasi memainkan sejumlah fungsi utama dalam analisis kebijakan. Pertama, evaluasi memberi informasi yang valid dan dapat dipercaya mengenai kinerja kebijakan, yaitu seberapa jauh kebutuhan, nilai dan kesempatan telah dapat dicapai melalui tindakan publik. Kedua, evaluasi memberii sumbangan pada klarifikasi dan kritik terhadap nilai-nilai yang mendasari pemilihan tujuan dan target. Ada beberapa pendekatan evaluasi menurut Dunn (1999), yaitu:


(31)

15

Tabel II-1 Pendekatan Evaluasi

Pendekatan Tujuan Asumsi Bentuk-bentuk Utama

Evaluasi Semu (Pseudo Evaluation) Menggunakan metode deskriptif untuk menghasilkan informasi yang valid tentang hasil kebijakan

Ukuran manfaat atau nilai terbukti dengan sendirinya atau tidak controversial

 Eksperimentasi sosial  Akuntansi sistem sosial  Pemeriksaan sosial  Sintesis riset dan

praktik Evaluasi

Formal (Formal Evaluation)

Menggunakan metode deskriptif untuk menghasilkan informasi yang terpercaya dan valid mengenai hasil kebijakan secara formal diumumkan sebagai tujuan program kebijakan

Tujuan dan sasaran dari pengamil kebijakan dan administrator yang secara resmi diumumkan merupakan ukuran yang tepat dari manfaat atau nilai

 Evaluasi perkembangan  Evaluasi eksperimental  Evaluasi proses

retrospektif (ex-post)  Evaluasi hasil

retrospektif Evaluasi keputusan teoritis ( Decision-Theoritic Evaluation) Menggunakan metode deskriptif untuk menghasilkan informasi yang terpercaya dan valid mengenai hasil kebijakan secara eksplisit diinginkan oleh berbagai pelaku kebijakan

Tujuan dan sasaran dari berbagai perilaku yang diumumkan secara formal ataupun diam-diam

merupakan ukuran yang tepat dari manfaat atau nilai

 Penilaian tentang tidaknya dievaluasi  Analisis utilitas

multiatribut

Sumber : (Dunn, 1999)

Dalam buku yang sama, Dunn (1999) menyatakan terdapat dua tipe evaluasi berdasarkan orientasinya yaitu orientasi masa kini dan orientasi masa lampau. Berbeda dengan tuntutan-tuntutan advokatif, diarahkan pada hasil sekarang dan masa lalu, ketimbang masa depan. Evaluasi yang bersifat retrospektif dan setelah aksi-aksi dilakukan disebut ex-post. Sedangkan evaluasi yang menggunakan rekomendasi premis-premis nilai, bersifat prospektif dan dibuat sebelum aksi-aksi dilakukan disebut ex-ante.

Dalam penelitian ini, evaluasi yang dilakukan adalah Post Occupancy Evaluation karena evaluasi yang dilakukan setelah objek dibangun dan digunakan. POE merupakan proses evaluasi yang digunakan setelah dihuni atau dimanfaatkan oleh pengguna dan berkaitan dengan pengukuran fungsional sehingga berkenaan dengan kesesuaian antara bentuk dan pemanfaatan, persepsi pada lingkungan maupun kenyamanan fisik.

Pendekatan evaluasi yang digunakan adalah evaluasi semu (pseudo evaluation) karena kriteria-kriteria dari evaluasi dibuat oleh peneliti sendiri.


(32)

16

Evaluasi ini bersifat sumatif yaitu evaluasi yang dilakukan di akhir program dalam hal ini setelah taman tematik selesai dibangun. Selain itu evaluasi yang dilakukan di studi ini berorientasi pada masa lampau atau evaluasi ex-post. Hal ini dikarenakan objek yang akan dievaluasi merupakan hasil dari kebijakan yang sudah dilakukan dalam hal ini taman tematik.

Untuk melakukan teknik evaluasi, harus berorientasi tidak hanya pada persepsi masyarakat, tapi juga pada kriteria dan variabel yang telah ditentukan sebelumnya. Kriteria utama ini merupakan tolak ukur dalam evaluasi pemanfaatan fungsi taman tematik sebagai urban landscape dalam upaya perwujudan green city Kota Bandung.

2.1.1 Metode Evaluasi

Christopher Jones (1979) menyatakan terdapat lima metode yang dapat digunakan dalam evaluasi yaitu:

Tabel II-2 Metode Evaluasi

No Metode Tujuan

1. Checklist/ daftar periksa Membantu desainer menggunakan pengetahuan mengenai persyaratan yang telah ditentukan untuk menjadi relevan dalam situasi serupa

2. Selecting Criteria/ penentuan kriteria

Untuk menentukan bagaimana sebuah desain dapat diterima

3. Ranking and Weighting/

memeringkat dan membobot

Untuk membandingkan satu set desain alternatif dengan menggunakan skala pengukuran umum

4. Specification Writing/

penulisan spesifikasi

Untuk menggambarkan hasil yang diterima untuk kegiatan perancangan yang akan dilakukan

5. Quirk’s Realiability

Index/ Indeks Andalan Quirk

Membantu desainer yang belum berpengalaman untuk mengidentifikasi komponen yang tidak bisa diandalkan tanpa tes

Sumber : Jones, 1979

Dalam penelitian ini, metode evaluasi yang digunakan adalah checklist/ daftar periksa. Checklist digunakan pada penelitian ini menilai pemanfaatan fungsi taman tematik dengan melihat indikator pemenuhan variabel apa yang terpenuhi dan tidak terpenuhi. Metode checklist digunakan karena merupakan metode yang paling sederhana dan sesuai kebutuhan dari evaluasi yang dilakukan yaitu untuk melihat seberapa terpenuhinya indikator pemanfaatan fungsi taman tematik sebagai urban landscape dalam upaya perwujudan green city Bandung.


(33)

17

2.1.2 Proses Evaluasi

Langkah-langkah evaluasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penentuan kriteria, variabel, dan indikator

Penentuan kriteria dan variabel merupakan tahap pertama dari evaluasi ini. Kriteria dan variabel dari pemanfaatan fungsi taman tematik didapatkan dari literatur-literatur mengenai ruang terbuka hijau taman. Variabel pada masing-masing kriteria yang dipertimbangkan berguna untuk mengetahui pencapaian dari pemanfaatan fungsi taman tematik sebagai urban landscape dalam upaya perwujudan green city Bandung yang tentunya dapat diukur melalui persepsi dan penggunaan taman tematik. Indikator-indikator pemanfaatan fungsi taman tematik didasarkan pencapaian variabel yang sudah disebutkan sebelumnya. 2. Pengumpulan dan Analisis Persepsi Masyarakat

Tahap ini dilakukan untuk mendapatkan persepsi masyarakat dan analisis dari persepsi tersebut sebagai dasar evaluasi dari penelitian ini. Persepsi msayarakat didapatkan melalui survey primer kepada masyarakat di sekitar taman dengan bantuan kuesioner. Analisis persepsi dilakukan untuk mendapatkan pencapaian indikator pemanfaatan yang didasarkan pada persepsi dan penggunaan taman tematik dari variabel yang merupakan dasar penilaian indikator pemanfaatan fungsi taman tematik sebagai urban landscape dalam upaya perwujudan green city Bandung.

3. Analisis GAP/kesenjangan

Tahap ini yaitu menganalisis dan mengukur sejauh mana penilaian dan kepuasan pengunjung taman (kondisi eksisting) terhadap kepentingan aspek-aspek fungsi taman tematik yang diharapkan sebagai salah satu teknik evaluasi kualitas kinerja fungsi taman.

4. Penilaian Indikator Pemanfaatan Fungsi Taman Tematik

Pemanfaatan fungsi taman tematik dinilai melalui pencapaian indikator yang ditentukan sebagai berikut:

 Taman tematik dikatakan bermanfaat jika seluruh indikator pemanfaatan fungsi taman terpenuhi yang meliputi kriteria-kriteria pemanfaatan.


(34)

18

 Taman tematik dikatakan kurang bermanfaat dan berfungsi jika lebih dari sama dengan 50% indikator terpenuhi

 Taman tematik dikatakan tidak bermanfaat dan berfungsi jika kurang dari 50% indikator pemanfaatan fungsi terpenuhi.

5. Hasil Evaluasi

setelah dilakukan analisis persepsi masyarakat terhadap taman maka dapat diketahui persepsi masyarakat terhadap taman tematik sesuai dengan variabel yang ada. Hasil persepsi yang terkait dengan variabel tersebut dijadikan dasar penilaian indikator pemanfaatan fungsi dari masing-masing taman. Hasil evaluasi dapat diketahui setelah dilakukan penilaian atau pengisian daftar periksa yang didalamnya terdiri dari indikator-indikator pemanfaatan fungsi taman tematik.

2.1.3 Teknik Evaluasi

Pada dasarnya teknik evaluasi yang digunakan pada penelitian ini berorientasi pada persepsi masyarakat dengan variabel dan kriteria yang sudah ditentukan sebelumnya. Teknik evaluasi pada penelitian ini berdasarkan metode checklist dan analisis tingkat kinerja. Kriteria evaluasi di ambil dari studi literature dari berbagai sumber. Untuk lebih jelasnya lihat tabel dibawah ini.

Tabel II-3

Kriteria, Variabel dan Indikator Evaluasi Pemanfaatan Fungsi Taman Tematik

No Kriteria Variabel Indikator Pemenuhan Variabel

1. Fungsi Ekologis

Luas Taman Luas taman lebih dari ½ Ha

Kondisi vegetasi

Ketersediaan tanaman penutup tanah dan pohon pelindung/peneduh

Percabangan 2 m di atas tanah dan bentuk tidak menunduk

Lokasi pohon minimal 1,5 m dari tepi median jalan (Terdapat pohon-pohon di tepi taman)

2. Fungsi Sosial

Aksesibillitas Taman tematik mudah diakses oleh masyarakat Tingkat keamanan

menurut masyarakat

Taman tematik aman Tingkat keberagaman

aktivitas sosial yang dilakkan di taman oleh masyarakat

Terdapat banyak jenis kegiatan yang dapat dilakukan di taman

Tingkat pencapaian fungsi taman tematik

Taman tematik dapat mememuhi fungsi tematik taman

Komunitas kreatif Taman tematik dapat memenuhi kebutuhan komunitas kreatif yang ada


(35)

19

No Kriteria Variabel Indikator Pemenuhan Variabel

taman Peletakkan

tanaman/bunga

Taman tematik memiliki peletakkan tanaman/bunga yang baik dan indah secara visual

Icon tematik (elemen penghias)

Taman tematik mempunyai minimal satu icon tematik yang mendeskripsikan taman tersebut kenyamanan Taman tematik dapat menciptakan kondisi

lingkungan yang nyaman

Kebersihan Taman tematik dapat menciptakan kondisi lingkungan yang bersih

4. Fungsi Ekonomi

Tingkat keberagaman kegiatan ekonomi

Terdapat jenis kegiatan ekonomi yang dilakukan di sekitar taman

Sarana kegiatan ekonomi

Adanya ketersediaan ruang untuk kegiatan ekonomi

Sumber : Hasil analisis, 2015

2.2 Taman Kota Sebagai Ruang Terbuka Hijau

Taman kota adalah taman yang ditujukan untuk melayani penduduk satu kota atau bagian wilayah kota yang merupakan lahan terbuka yang berfungsi sosial dan estetik sebagai sarana kegiatan rekreatif, edukatif, atau kegiatan lain pada tingkat kota yang melayani penduduk skala 480.000 jiwa (Rencana Ruang Terbuka Hijau Kota Bandung 1998-1999 dan Peraturan Menteri Perkerjaan Umum No. 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan)

Menurut Frick dan Mulyani (2006), kualitas taman dan hutan kota yang luasnya minimal 20% dari wilayah kota dengan jarak dari perumahan sebaiknya tidak melebihi 300 m, serta utilitas dan banyaknya taman merupakan tujuan pokok tata kota kontemporer. Alun-alun sebagai taman atau hutan kota merupakan ruang beraneka ragam yang sangat mempengaruhi kualitas kehidupan kota. Letak dan pengaturan penghijauan dalam tata kota menentukan ciri khas kota tersebut.

Taman merupakan elemen dari ruang terbuka hijau yang memiliki peran penting terhadap kehidupan. Taman atau garden berasal dari Bahasa Ibrani yang meliputi kata gan dan oden. Gan memiliki arti melindungi atau mempertahankan, sedangkan oden bermakna kesenangan atau kegembiraan. Maka dari itu, definisi taman ialah sebidang lahan berpagar yang digunakan untuk kesenangan dan kegembiraan (Laurie, 1986).

Taman kota secara tradisional merupakan alun-alun dan taman raja, pamong praja yang terbuka juga untuk umum. Baru pada zaman modern dengan perancangan tata kota, taman kota merupakan tempat umum yang dikehendaki


(36)

20

masyarakat untuk beristirahat dekat perumahan dan sebagai pengatur iklim di kampung.

Taman kota berfungsi sebagai paru-paru kota (memperbaiki kualitas udara), sebagai ruang hidup flora dan fauna setempat, dan sebagai tempat beristirahat manusia. Agar taman kota dapat memenuhi tuntutan-tuntutan tersebut, maka taman masing-masing harus cukup luas dan memiliki penghubung hijau diantaranya (biotope interconnection) dengan pinggir alami pada jalan-jalan atau tepi sungai. Pemeliharaan taman kota harus diminimalisasi menjadi basic green tanpa penggunaan pupuk, pestisida, dan insektisida kimia.

Perencanaan dan pemeliharaan taman kota meliputi :

 Pembagian ruang taman kota pada umumnya secara kecil-kecil;

 Daun gugur, potongan rumput, dan sebagainya dibiarkan pada tempatnya sehingga menjadi pupuk alam;

 Menggunakan kolam sebagai tempat penampung air hujan dengan tepi berawa-rawa yang dapat dimanfaatkan oleh binatang amfibi tanpa gangguan manusia;

 Rerumputan yang digunakan dipotong dan dirawat sesedikit mungkin. Pengunjung taman kota yang berjalan-jalan akan menginjak-injak rumput tersebut dan sekaligus membuka jalan setapak yang baru;

 Pembentukan kontur tanah yang beraneka ragam;

 Tanaman penghijauan, semak belukar, dan pohon-pohon menggunakan jenis-jenis tanaman lokal saja sehingga membentuk ekosistem yang utuh. 2.2.1 Tipologi Taman

Taman dapat diklasifikasikan melalui berbagai kategori. Beberapa kategori yang digunakan antara lain pembagian taman berdasarkan fungsi, kegiatan, bentuk, serta pelaksanaan penataan dan pemeliharaan.

Dinas Pertamanan dan Pemakaman Kota Bandung juga membagi taman berdasarkan fungsinya menjadi:

a) Taman Umum, taman yang berfungsi sebagai tempat warga masyarakat berekreasi aktif maupun pasif

b) Taman Olahraga, taman yang berfungsi sebagai tempat olahraga c) Taman Hutan Kota, taman yang berfungsi sebagai hutan kota


(37)

21

d) Taman Pulau Jalan, taman yang berfungsi sebagai pemisah jalan atau persimpangan, terletak di tengah persimpangan

e) Taman Samping Jalan, merupakan jalur hijau yang terletak di samping jalan. Menurut kegiatannya, taman terbagi atas 2 (dua) jenis ruang terbuka (Hakim, 2003), yaitu:

a) Taman Aktif, merupakan taman yang mempunyai unsur-unsur kegiatan di dalamnya, misalnya bermain, berolahraga, jalan-jalan.

b) Taman Pasif, merupakan taman yang di dalamnya tidak mengandung unsur-unsur kegiatan kegiatan manusia dan di dalam taman hanya terdapat elemen tumbuh-tumbuhan (hanya berupa penghijauan).

Carr (1992) membagi taman menjadi lima tipe berdasarkan bentuknya, yaitu:

a) Public/Central Park, yaitu taman yang dikembangkan untuk kepentingan umum sebagai bagian dari ruang terbuka kota, biasanya berlokasi di pusat kota dan memiliki ukuran yang lebih luas dibanding taman di lingkungan perumahan.

b) Downtown Parks, yaitu taman hijau dengan rerumputan dan pepohonan yang berlokasi di bagian kota yang ramai (downtown), dapat berupa taman tradisional, taman bersejarah ataupun taman ruang terbuka yang secara sengaja dikembangkan.

c) Common Parks, yaitu area hijau luas, kadang berupa padang rumput untuk penggunaan, digunakan untuk aktivitas-aktivitas waktu luang.

d) Neighborhood Park, merupakan ruang terbuka yang dibangun dan dikembangkan di lingkugan perumahan atau permukiman, yang diperuntukkan bagi masyarakat umum dan diatur sebagai area ruang terbuka kota atau sebagai bagian dari pembangunan perumahan oleh pengembang swasta; misalya taman bermain, fasilitas olahraga, dan lainnya.

e) Mini/Vest-Pocket Park, yaitu taman kota yang kecil, dibatasi oleh bangunan-bangunan, biasanya berupa instalasi air mancur dan fitur-fitur air lainnya. 2.2.2 Pemenuhan Fungsi Taman

Berdasarkan Pedoman Peningkatan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Kawasan Perkotaan Jawa Barat tahun 2006, fungsi yang dimiliki


(38)

22

Ruang Terbuka Hijau dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat) fungsi besar, yakni fungsi ekologis, fungsi sosial, fungsi estetis, dan fungsi ekonomi.

2.2.2.1Pemenuhan Fungsi Ekologis

Merupakan fungsi ruang terbuka hijau yang memberikan perlindungan terhadap manusia dan lingkungannya, terdiri dari:

Fungsi Klimatologis

Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 05/PRT/M/2008 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan dijelaskan, untuk dapat memenuhi fungsi klimatologis ini maka jenis vegetasi taman yang dipilih dapat berupa pohon tahunan/pelindung, perdu, dan semak ditanam secara berkelompok atau menyebar berfungsi sebagai pohon pencipta iklim mikro atau pembatas antar kegiatan.

Fungsi Hidrologis

Agar dapat memenuhi fungsi hidrologis ini tentunya sebagian besar area taman juga harus merupakan lahan yang tidak diperkeras sehingga berpotensi untuk menyerap air. Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 05/PRT/M/2008 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan, luas area taman minimal yang harus ditanami tanaman (ruang hijau) baik pada taman kota maupun taman lingkungan (mulai dari taman skala RT hingga skala kecamatan/wilayah bagian kota) adalah seluas 70-80% dari luas taman.

Kemampuan suatu tutupan lahan dalam kemampaunnya menyerap atau mengalirkan air tergantung pada koefisien run-off masing-masing tutupan lahan. Apabila nilai koefisien run-off tinggi maka permeabilitas rendah. Berikut adalah nilai koefisien run-off untuk beberapa permukaan lahan.

Tabel II-4

Nilai Koefisien Run-off Pada Beberapa Tutupan Lahan

Jenis Penutupan Lahan Menghindari rembesan air hujan Koefisien run-off

Jalan aspal, beton, dsb 70%-95% 0.70 - 0.95

Jalan berbatu-batu (paving block)

50%-70% 0.50 – 0.70

Jalan berbatu dengan 50% rumput diantaranya (grass

block)

60% 0.60

Jalan berkerikil 50% 0.50

Tanaman kota 5-15% 0.05-015


(39)

23  Fungsi Hygienies

Fungsi hygienis yang dimaksud adalah kemampuan untuk mengatasi pencemaran udara sehingga dapat memberikan manfaat bagi kesehatan individu dan lingkungan. Departemen Pekerjaan Umum dalam Tata Cara Perencanaan Teknik Lansekap Jalan tahun 1996 menyatakan persyaratan vegetasinyang berfungsi sebagai penyerap polusi udara diantaranya adalah terdapatnya vegetasi yang terdiri daripohon (dengan ketinggian lebih dari 5m) dan perdu (ketinggian ± 2m)/semak, vegetasi memiliki ketahanan tinggi terhadap pengaruh udara, jarak tanam antar vegetasi rapat, dan vegetasi bermassa daun padat.

Fungsi Protektif

 Penahan cahaya silau matahari (pemberi keteduhan)

Jarak tanam terutama bagi semak dan perdu adalah jarak tanam rapat, yaitu ½ atau ¼ tinggi tajuk. Sementara untuk pohon dengan tajuk yang lebih besar dapat ditanam dengan lebih renggang namun tajuk antar pohon tetap bertemu (Hakim, 1994).

 Peredam dan Pengendali Kebisingan

Untuk dapat menurunkan suara terbanyak 40 desibel diperlukan pagar tanaman dengan jarak yang padat, yaitu ¼ atau ½ kali lebar tajuk atau lebih. Jarak tanam pohon pinggir jalan untuk mengurangi suara adalah dua kali tinggi pohon ukuran AS jalan (Hakim, 1994)

 Penahan dan Pengendali Angin

Pengendali angin yang dimaksudkan adalah bahawa tanaman berguna sebagai penyerap dan penahan serta mengalirkan angin sehingga menimbulkan mikroklimat (Hakim, 1995)

2.2.2.2Pemenuhan Fungsi Sosial

Taman merupakan salah satu RTH yang memiliki fungsi sosial, yaitu sebagai salah satu wadah yang disediakan untuk masyarakat dapat beraktifitas sosial di dalamnya. Untuk dapat menunjang aktifitas sosial oleh masyarakat tersebut maka terdapat beberapa hal yang harus dipenuhi taman. Berdasarkan studi yang telah dilakukan oleh Dimas Adrianto tahun 2008 menyatakan beberapa kriteria untuk pemenuhan fungsi sosial taman adalah sebagai berikut:


(40)

24

a) Keamanan, yaitu menyangkut keamanan lingkungan taman yang harus diciptakan agar pengguna merasa aman dalam melakukan aktifitasnya di dalam taman, serta agar mencegah terjadinya tindak kriminalitas di dalam taman b) Keselamatan, yaitu penciptaan keselamatan bagi pengguna ketika beraktifitas

di dalam taman, serta melindungi pengguna dari kemungkinan terjadinya kecelakaan

c) Kesehatan, yaitu menyangkut penciptaan lingkungan taman yang sehat

d) Daya tarik, yaitu menyangkut daya tarik yang ditimbulkan oleh taman, dari segi aktifitasnya penggunanya yang menjadi daya tarik sehingga mampu menjadi tempat interaksi masyarakat

e) Kenyamanan, menyangkut rasa nyaman pengguna dalam menggunakan fasilitas dan melakukan aktifitasnya. Selain itu, kenyamanan juga menyangkut penyediaan fasilitas dalam taman untuk pengguna beraktifitas dengan nyaman. f) Aksesibilitas, merupakan kemudahan pengguna dalam memasuki taman secara

fisik dan pencapaian taman secara visual.

g) Keindahan, yaitu menyangkut unsur estetika yang terdapat pada taman, sehingga menimbulkan nuansa lingkungan yang menyenangkan secara estetis. 2.2.2.3Pemenuhan Fungsi Estetika

Semua jenis RTH harus diusahakan dapat berfungsi estetis, karena secara alami manusia membutuhkan hidup dekat dengan alam yang asri, nyaman, dan sehat, sehingga terjadi siklus kehidupan penunjnag fungsi ekosistem alam (Kepmen PU No. 387 tahun 1987). Keindahan merupakan salah satu fungsi taman, yaitu sebagai penghias kota, maka taman harus didesain memenuhi prinsip-prinsip dasar keindahan, yaitu (Hakim,1995):

a) Kesatuan

Desain taman harus memperlihatkan adanya suatu kesatuan baik dalam ide atau ekspresi fisik. Tanaman yang digunakan untuk memberi nilai keindahan yang berhubungan untuk suatu pemandangan, bersama-sama dengan elemen lainnya..


(41)

25

c) Skala taman ditentukan dengan membandingkan taman dengan taman lainnya atau cara membandingkan dengan ukuran dari daerah taman dengan skala bangunan arsitektur lainnya.

d) Ekspresi karakter

Taman harus mengekspresikan kegunaan yang luas dimana penduduk dapat menikmatinya. Karakter adalah membedakan desain bernilai dalam kualitas. e) Daya tarik

Suatu taman harus berkesan mengundang dan memiliki daya tarik secara pemanen. Sifat mengundang dapat diciptakan dengan aksesibilitas yang mudah, pintu masuk yang terbuka, orientasi yang jelas, dan lainnya. Daya tarik dapat diciptakan dengan adanya sesuatu yang kontras diantara lingkungan dan mudah ditangkap oleh mata. Kontras ini dapat diciptakan dengan warna, bentuk, struktur, atau skala.

2.2.2.4Pemenuhan Fungsi Ekonomi

Fungsi ekonomi taman adalah untuk meningkatkan harga lahan disekitar taman tersebut. keberadaan RTH tidak selalu memiliki nilai ekonomi yang lebih rendah, namun keberadaan RTH malah mampu meningkatkan nilai lahan karena suasana lingkungan yang tercipta akibat keberadaannya.

 Mampu meningkatkan harga lahan

 Mampu mengurangi biaya penanganan bencana  Mampu menjadi ruang untuk mata pencaharian kota

Agar lahan sekitar taman dapat meingkat maka fungsi ekonomi sangat terkait dengan pemenuhan fungsi ekologis, sosial, dan estetika. Jika pemenuhan ketiga fungsi tersebut baik maka harga lahan sekitar taman tersebut juga akan semakin tinggi.

2.3 Taman Tematik

Taman tematik adalah taman yang dibuat dengan mengusung tema/konsep tertentu sebagai ciri khas dengan memunculkan karakter tertentu, sehingga pada saat orang melihat taman tersebut sudah bisa menangkap kesan yang lebih spesifik daari fungsi taman tersebut disamping menonjolkan sisi keindahan dan kesejukannya (Bappeda, 2014).


(42)

26

Tematik berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti sesuatu yang bersangkutan dengan tema. Sedangkan tema berarti pokok pikiran. Tematik berarti sesuatu yang didesain berdasarkan pokok pikiran/tujuan/konsep tertentu.

Taman tematik dibangun harus memiliki filosofi yang jelas dan kuat terkait dengan tema yang akan diusung. Tematik taman dapat didasarkan pada aspek:

1. Fungsi taman yang akan ditonjolkan 2. Lingkungan/lokasi dimana taman berada

3. Potensi wilayah yaitu taman dengan mengusung potensi wilayah sehingga dapat menonjolkan peningkatan kualitas dan nilau jual wilayah tersebut. 2.3.1 Batasan dan Kategori Taman Tematik

Taman tematik dalam penyelenggaraannya dapat bermanfaat secara ekonomi, sosial maupun lingkungan. Hal tersebut dikaitkan dengan adanya aktivitas dan keterikatan masyarakat terhadap taman dengan nilai-nilai edukatif dan rekreatif seperti bermain musik, membaca, atau bersepeda disamping pemanfaatan taman secara ekonomi, sosial, maupun lingkungan.

Berdasarkan fungsi-fungsi taman yang harus diakomodir oleh taman tematik tersebut, maka terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam pengembangan taman tematik.

Tabel II-5

Dasar Penetapan Taman Tematik

Dasar

Penetapan Penjelasan Syarat Pemenuhan

Indikator Penilaian Potensi Taman

Fungsi Taman Taman tematik

dikembangkan sesuai dengan aktivitas yang diakomodir di dalamnya

 Kondisi taman secara kuantitas dapat mendukung aktivitas pengunjung taman

 Luas

 Fasilitas taman memiliki kualitas yang memenuhi standar kenyamanan dan kemanan

Kondisi Fasilitas Kondisi vegetasi

 Keberadaan komunitas kreatif

 Keberadaan komunitas kreatif  Aktivitas aktif dan

rutin  Frekuensi

kedatangan masyarakat


(43)

27

Dasar

Penetapan Penjelasan Syarat Pemenuhan

Indikator Penilaian Potensi Taman Lokasi Taman

Kota

Lokasi taman tematik strategis dan mudah diakses oleh masyarakat dan mencirikan landmark kota terkait

Lokasi taman kota memiliki aksesibilitas yang baik secara fisik maupun visual Lokasi taman kota

memiliki atau berdekatan dengan landmark/ikon strategis Kota Bandung atau potensi tematik wilayah

 Jenis jalan yang dilalui

Penyelenggaraan taman tematik dapat

mengenalkan dan mengembangkan potensi wilayah sekitar

Penyelenggaraan taman tematik memanfaatkan potensi wilayah yang berada di sekitar taman

 Potensi Ekonomi  Potensi Pariwisata  Potensi Historis

Sumber : Kajian Konsep Pengembangan dan Pengelolaan Taman Kota menjadi Taman Tematik Kota Bandung, 2014

Berdasarkan tabel diatas, batasan dan kategori taman tematik didasarkan apda beberapa poin sebagai berikut:

1. Lokasi Taman Tematik

Lokasi taman tematik mencakup adanya potensi wilayah sekitar taman dan aksesibilitas dari taman. Dengan lokasi yang strategis dan iconic, taman tematik memiliki keunikan tersendiri yang mampu memberikan ciri khas atau citra positif yang dapat mencakup potensi dari segi ekonomi, sosial budaya, maupun pariwisata kota di wilayah sekitar taman. Untuk menarik masyarakat beraktivitas, taman tematik juga harus memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mempermudah masyarakat, bahkan untuk masyarakat diluar skala pelayanan untuk menggunakan taman tematik.

2. Kuantitas Taman Tematik

Kuantitas taman tematik berdasarkan pada luasan dan skala pelayanan taman sehingga dapat mengakomodasi kebutuhan dan aktivitas pengguna taman tematik semaksimal mungkin. Penyelenggaraan taman tematik sebaiknya memiliki aspek secara kuantitas yang seminimal munkin memenuhi standar ruang terbuka hijau pada umumnya dikarenakan jumlah pengguna taman yang bisa jadi melebihi standar skala pelayanan taman kota pada umumnya. Misalnya dari berbagai literatur yang didapat, rentang luasan taman tematik antara lain berada pada sekitar luasan 860 m2 – 9000 m2 dan dengan


(44)

28

kelandaian tanah/tapak kurang dari 5%. Hal tersebut berdasarkan pertimbangan pemenuhan kebutuhan aktivitas-aktivitas masyarakat sampai pada aktivitas dengan konsep tematik dan pertimbangan kemanan yang sesuai dengan konsep tematik dan pertimbangan kemanan yang sesuai untuk pengunjung dari berbagai umur.

3. Kualitas Taman Tematik

Kualitas taman tematik menitikberatkan pada komponen aktivitas taman, kemanan, dan kenyamanan. Taman tematik harus mampu mengakomodasi aktivitas masyarakat dan menjamin kemanan dan kenyamanan dari pengguna taman. Hal tersebut dapat dinilai berdasarkan kelengkapan fasilitas penunjang kemanan dan kenyamanan, selain itu diperlukan juga fasilitas taman penunjang aktivitas taman tematik tertentu yang tidak terdapat pada taman-taman kota pada umunya disesuaikan dengan tema taman-taman.

2.3.2 Ketentuan Teknis Taman Tematik

Ketentuan teknis mengenai taman tematik berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.5 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan dapat dibagi menjadi berbagai arahan antara lain arahan fasilitas taman, arahan vegetasi taman, dan arahan kondisi lahan. Penyelenggaraan taman tematik turut mempertimbangkan arahan-arahan tersebut sehingga taman tematik tersebut mampu memenuhi fungsi utamanya yaitu fungsi ekologis dan fungsi-fungsi turunan lainnya seperti fungsi sosial-budaya, ekonomi, dan estetika.

1. Arahan fasilitas yang harus ada di taman

Kriteria pemilihan fasilitas untuk taman kota dengan koefisien dasar hijau sebanyak 70% - 80% adalah sebagai berikut:

a. Lapangan terbuka;

b. Unit lapangan basket (14 x 26 m); c. Unit lapangan volley (15 x 24 m); d. Trek lari, lebar 7 m panjang 400 m; e. WC Umum

f. Parkir kendaraan termasuk sarana kios (jika diperlukan); g. Panggung terbuka;


(45)

29 h. Area bermain anak;

i. Prasarana tertentu (misalnya kolam retensi untuk pengendali air larian); j. Kursi taman

2. Arahan vegetasi

kriteria pemilihan vegetasi untuk taman lingkungan dan taman kota berupa pohon tahunan, perdu, dan semak yang ditanam secara berkelompok atau menyebar berfungsi sebagai pohon pencipta iklim mikro atau sebagai pembatas antar kegiatan dengan kriteria sebagai berikut:

a. Tidak beracun, tidak berduri, dahan tidak mudah patah, perakaran tidak menganggu pondasi;

b. Tajuk cukup rindang dan kompak, tetapi tidak terlalu gelap;

c. Ketinggian tanaman bervariasi, warna hijau dengan variasi warna lain seimbang;

d. Perawakan dan bentuk tajuk cukup indah; e. Kecepatan tumbuh sedang;

f. Berupa habitat tanaman lokal dan tanaman budidaya; g. Jenis tanaman tahunan atau musiman;

h. Jarak tanam setengah rapat sehingga menghasilkan keteduhan yang optimal;

i. Tahan terhadap hama penyakit tanaman; j. Mampu menyerap cemaran udara;

k. Sedapat mungkin merupakan tanaman yang megundang burung. Tabel II-6

Jenis Tanaman dan Nama Latinnya

No Jenis dan Nama Lain Nama Latin Keterangan

1. Bunga Kupu-kupu Bauhinia Purpurea Berbunga

2. Sikat botol Calistemon lanceolatus Berbunga

3. Kamboja merah Plumeria rubra Berbunga

4. Kersen Muntingia calabura Berbuah

5. Kendal Cordia sebestena Berbunga

6. Kesumba Bixa orellana Berbunga

7. Jambu batu Psidium guajava Berbuah

8. Bungur sakura Lagerstroemia loudonii Berbunga

9. Bunga saputangan Amherstia nobilis Berbunga

10. Lengkeng Ephorbia longan Berbuah

11. Bunga lampion Brownea ariza Berbunga

12. Bungur Lagerstroemia floribunda Berbunga


(46)

30

No Jenis dan Nama Lain Nama Latin Keterangan

14. Kenanga Cananga odorata Berbunga

15. Sawo kecik Manilkara kauki Berbuah

16. Akasia mangium Accacia mangium

17. Jambu air Eugenia aquea Berbuah

18. Kenari Canarium commune Berbuah

Sumber : Kajian Konsep Pengembangan dan Pengelolaan Taman Kota menjadi Taman Tematik Kota Bandung, 2014

3. Arahan kondisi lahan/daya dukung lahan

Kelandaian minimal ideal dari taman kota mayoritas sebesar kurang dari 5% sampai dengan 6% (Diane Y Carstens, 1993), dengan luasan taman sebesar 0,3 m2 /jiwa, dan luas minimal untuk taman kota adalah 1 Ha atau 10.000 meter (Herzele)

2.3.3 Karakteristik Penyelengaraan/Potensi Taman Tematik Di Indonesia Penyelenggaraan taman tematik di Indonesia saat ini sudah mulai diselenggarakan di berbagai kota-kota di Indonesia. Contoh taman tematik yang cukup terkenal adalah taman-taman tematik di Surabaya. Selain itu, terdapat beberapa contoh penyelenggaraan taman kota seperti taman eksebisi yang dapat digunakan sebagai pendekatan penyelenggaraan taman tematik di Indonesia.

Tabel II-7

Perbandingan Penyelenggaran Taman Tematik di Indonesia

Taman Eksebisi Jakarta Taman Tematik Bungkul

Surabaya

Tujuan Memperkenalkan budaya dan

potensi daerah sekitar dengan memamerkan kekayaan komponen taman dalam konteks hortikultura, menampilkan potensi kekayaan bunga dan tanaman hias sebagai daya tarik wisata agro

Sebagai ruang publik untuk rekreasi dan edukasi masyarakat sekaligus memperkenalkan sejarah budaya Kota Surabaya

Kegiatan Seni pertunjukan budaya, seni

merangkai bunga, pameran hortikultura taman

Rekreasi masyarakat, usaha kuliner informal

Peran serta msyarakat

Masyarakat turut serta dalam usaha komersial budidaya hortikultura dan persiapan eksebisi

Masyarakat rutin menggunakan taman Bungkul dan turut menggerakan sektor ekonomi informal

Fasilitas/komponen taman

Festival Taman Rawa Belong: a. Kantor informasi b. Kios bunga c. Rumah kaca d. Taman labirin

Festival Taman Bunga Nusantara a. Taman bertema

holtikultura

b. Taman bertema budaya

1. Skateboard track 2. BMX track 3. Jogging track 4. Plaza/panggung 5. Zona akses WIFI 6. Telepon umum 7. Arena green park 8. Kolam air mancur 9. Kran siap minum


(1)

144

Yulianto, Didik. 2006. Persepsi Kualitas Estetika Dan Ekologi Pada Jalur Wisata Alam Taman Nasional Gede Pangrango. Tugas Akhir. Departemen Arsitektur Lanskap Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Jurnal

Fitriandi, Sumaiyah. Efektivitas Pemanfaatan Taman Kota Lembah Gurame di Kota Depok. Jurnal Desain Konstruksi.

http://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/dekons/article/view/1132. 28 Juni 8:21 AM

Hadi, Rohman, dkk. Juli 2012. Evaluasi Indeks Kenyamanan Taman Kota. E-jurnal Agroekoteknologi Tropika ISSN:2301-6515 Vol.1, No.1.

http://portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=16334, 17 Desember 2014 3:03 PM

Hariz, Aulia. Agustus 2013. Evaluasi Keberhasilan Taman Lingkungan di Perumahan Padat Sebagai Ruang Terbuka Publik. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.24 No.2. http://www.sappk.itb.ac.id/jpwk/?page_id=1666, 27 Januari 2015 6:51 AM

Hidayah, Azi Muhammad Alif. 2011. Studi Evaluasi Taman Kota Sebagai Taman Terapeutik (Studi Kasus : Taman Cilaki Atas, Kota Bandung). Jurnal Lanskap Indonesia Vol 3 No 2. http://journal.ipb.ac.id/index.php/jil/article/view/5761, 30 Juni 2015 9:18 PM

Martini, Elsa. September 2014. Penataan Kembali Taman Kota Berdasarkan Kriteria Kualitas Taman. Forum Ilmiah Volume 11 Nomor 3.

http://ejurnal.esaunggul.ac.id/index.php/Formil/article/view/1080. 21 Juni 2015 8:38 PM

Mubarok, Muhammad Zaki. Oktober 2014. Fungsi Taman Kota Dharma Wanita Bagi Masyarakat Kota Pekanbaru. Jom FISIP Volume 1. No.2.

http://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/2692, 21 Juni 2015 8:45 PM.

Pikkemaat, Brigif dan Markus Schuckert. 2007. Success Factor of Theme Parks – An Exploratory Study.


(2)

145

http://academia.edu/329316/Success_Factors_of_Theme_Parks_An _Exploratory_Study. 10 Mei 2015 8:12 PM

Salikha, Ezra, dkk. 2013. Evaluasi Fungsi Ekologis Ruang Terbuka Hijau di Kota Bandung Dalam Upaya Pengendalian Iklim Mikro Berupa Pemanasan Lokal dan Penyerapan Air. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota V2N2. http://www.sappk.itb.ac.id/jpwk1/?p=61, 19 Desember 2014 4:31 AM

Dokumen dan Peraturan Perundang-Undangan Terkait

Department Pekerjaan Umum. Undang Undang No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.

Direktorat Jenderal Penataan Ruang. 2006. Ruang Terbuka Hijau sebagai Unsur Utama Tata Ruang Kota.

Bappeda. 2014. Kajian Konsep Pengembangan dan Pengelolaan Taman Kota Menjadi Taman Tematik di Kota Bandung

Peraturan Menteri Dalam Negeri No.1 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 5/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung. 2011. Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kota.

Internet

Bandung View. 2015. Taman Fitness Belakang Unpad.

www.bandungview.info/2015/03/taman-fitness-belakang-unpad.html?m=1 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat. 2015. Taman Superhero.

www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=1088&lang=id Earth Day Network. 2014. Green Cities. Green Cities Campaign.

www.earthday.org/greencities

Wisata Bandung. 2014. Inilah taman-taman Tematik di Kota Bandung. www.wisatabdg.com/2014/09/ Inilah-taman-taman-tematik-di-kota-bandung.html?m=1 [diakses 13 Mei 2015, Pukul 15:25 WIB]


(3)

CURRICULUM VITAE

DATA PRIBADI

Nama : Riri Endah Lestari

Tempat Tanggal Lahir : Majalengka, 24 November 1992

Jenis Kelamin : Perempuan

Kewarganegaraan : Indonesia

Status : Belum Menikah

Agama : Islam

Alamat : Jln. Raya Sukaraja Wetan No.21

Dusun 4 RT 02/RW 07,

Jatiwangi, Kab. Majalengka 45454

Nomor Telepone : +62853 1760 8394

Email : ririeles@yahoo.com

PENDIDIKAN FORMAL

KETERANGAN TAHUN

SDN Sukaraja Wetan 1 1999 – 2003

SDN Rahayu 6 2003 – 2005

SMPN 2 Majalengka 2005 – 2006

SMPN 1 Tunjungan 2006 – 2008

SMAN 1 Majalengka (IPA) 2008 – 2011

S1 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung


(4)

PENDIDIKAN NON FORMAL

KETERANGAN TAHUN

Kursus Geografic Information System 2013

No KETERANGAN TAHUN

1. Studio Proses: Identifikasi Penyebab Urban Shrinkage di Kecamatan Bandung Wetan

2012 2. Studio Kota: Pengembangan Kawasan Pesisir dan

Pariwisata (Studi Kasus : Kawasan Perkotaan Pangandaran)

2013

3. Studio Wilayah: Arahan Pengembangan Wilayah

Fungsional Jawa Barat Bagian Timur (Studi kasus: Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, dan Kabupaten Majalengka)

2014

4. Pengembangan Ekowisata di Pangandaran 2014 5. Asisten Tenaga Ahli Evaluasi Manfaat Penataan

Bangunan dan Lingkungan Seluruh Provinsi di Indonesia Tahun 2010-2014

2014

6. Evaluasi Pemanfaatan Fungsi Taman Tematik sebagai Urban Landscape dalam Upaya Perwujudan Green City (Studi Kasus: Taman Tematik di Kota Bandung)

2015

PENGALAMAN ORGANISASI

KETERANGAN TAHUN

Himpunan Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota

2013 – 2014

PENGALAMAN KERJA

KETERANGAN TAHUN

Kerja Praktek Pekerjaan Evaluasi Manfaat Penataan Bangunan dan Lingkungan Seluruh Provinsi di Indonesia

2014


(5)

No KETERANGAN TAHUN

1. Kuliah Umum Geologi oleh Jurusan Teknik Sipil UNIKOM

2012

2. Kuliah Umum “Sistem Kepelabuhan Untuk

Pengembangan Wilayah” 2012

3. Kuliah Umum “ Analisis dan Pemanfaatann Data Satelit

untuk Perencanaan Wilayah dan Kota” 2012

4. Peserta pada Talkshow Kreatif Menulis, Rejeki Tak Akan Habis

2012

5. Seminar Asean Community 2015 “Peluang dan

Tantangan Bagi Indonesia” 2013

6. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat “Pelatihan

Pemanfaatan Data Spasial dalam Mendukung

Pengembangan Wilayah dan Pelestarian Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan”

2014

7. Peserta Workshop Fun With Android dengan tema

“Mengenal dan Membuat Aplikasi Android” 2015

8. Peserta pada Planner Entrepreneurship Seminar 2015

No KETERANGAN TAHUN

1. Penghargaan Rektor UNIKOM Beasiswa PPA (Peningkatan Prestasi Akademik)

2013

2. Penghargaan Rektor UNIKOM ( Lolos Seleksi PKM – AI

DIKTI)

2014

3. Lolos Seleksi PKM – AI oleh Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi

2014

4. Lolos Seleksi PKM – P oleh Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi

2015

KEAHLIAN KOMPUTER

- Microsoft Office (Microsoft Word, Microsoft Excel, Microsoft Power Point)

- SPSS dan Expert Choice - Autocad

- Arcgis

- Google Skecthup

PENGALAMAN SEMINAR


(6)