Saat input tangensial tidak operatif Saat input radial tidak operatif

56 Untuk menyelidiki keterkontrolan model gerak satelit diatas maka matriks dipisah berdasarkan kerja inputnya menjadi dua yaitu saat atau tidak operatif dan saat atau tidak operatif.

1. Saat input tangensial tidak operatif

maka diperoleh [ ] [ | | | ] 3.22 dengan menggunakan operasi baris elementer pada persamaan 3.22 didapatkan penyederhanaan matriks sebagai berikut [ | | | ] [ | | | ] 3.23 Dari persamaan 3.23 diperoleh sedangkan dari persamaan 3.16 diketahui matriks merupakan matriks persegi dengan , karena maka sistem gerak satelit pada saat input tangensial tidak operatif tidak controllable .

2. Saat input radial tidak operatif

maka diperoleh [ ] [ | | | ]3.24 dengan menggunakan operasi baris elementer pada persamaan 3.24 didapatkan penyederhanaan matriks sebagai berikut 57 [ | | | ] [ | | | ] [ | | | ] 3.25 Dari persamaan 3.25 diperoleh dan dari persamaan 3.16 diketahui matriks merupakan matriks persegi dengan , karena maka sistem gerak satelit pada saat input radial tidak operatif controllable . Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem dinamika satelit akan controllable pada saat input radial tidak operatif dan apabila input tangensial tidak operatif maka sistem gerak satelit tidak controllable . Sistem gerak satelit merupakan sistem terkontrol sehingga berdasarkan definisi 2.15 maka sistem gerak satelit pada saat input radial tidak bekerja dapat distabilkan, oleh karena itu selanjutnya akan didesain kontrol pada sistem gerak satelit dengan menggunakan kontrol LQR dengan mengabaikan input radial . E. Desain Kontrol LQR untuk Model Gerak Satelit Sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya tujuan dari desain kontrol LQR adalah menentukan matriks kontrol yang mampu menstabilkan sistem gerak satelit. Hal ini menjadi penting karena pada 58 pembahasan kestabilan sistem gerak satelit diperoleh persamaan karakteristik 3.19 yang memiliki bagian real dari nilai eigen sama dengan nol sehingga sistem gerak satelit tidak diketahui tipe kestabilannya dan dalam keadaan rentan terhadap gangguan. Selanjutnya akan ditentukan matriks kontrol untuk menstabilkan sistem gerak satelit, menurut Muhammad Wakhid 2009 ada beberapa langkah yang harus dilakukan untuk menentukan matriks kontrol dengan menggunakan metode LQR antara lain:

1. Melinearisasikan sistem nonlinear kedalam bentuk .