BLOK III. ASAL BARANG, PENYUSUTAN,DAN USIA PAKAI AKTIVA TETAP

9 2. Mesin dan perlengkapannya kode IO 124; terdiri darimesin pertanian, mesin- mesin untuk industri, mesin cetak, mesin fotocopy,mesin penjilidan, mesin pengolahan dan pengerjaan kayu, mesin metalurgi, mesin untuk pertambangan, penggalian dan kontruksi, dll. 3. Mesin pengolah data dan komputer : komputer, laptop, notebook, dan sejenisnya. 4. Peralatan informasi dan telekomunikasi : meliputi televisi, video, digital kamera, radio, telepon, handphone, pemancar radiotelevisi, alat-alat transmisi induk radio telefoni dan radio telegrafi, relay transmitter, peralatan faksimili, dan berbagai alat transmisi lainnya. 5. Peralatan elektronikkode IO 128: terdiri dari peralatan kedokteran elektronik dan berbagai peralatan listrik untuk rumahtangga. 6. Mesin lainnya : lampu ultraviolet, dsb.

C. Transportasi;

1. Kendaraan bermotor roda 2 3; misal: motor, bemo, bajai, dsb. 2. Kendaraan bermotor roda 4 dan lebih; meliputi kendaraan untuk penumpang maupun untuk industri. 3. Kereta api, termasuk juga kereta api yang tidak mengangkut penumpang. 4. Kapal laut; terdiri dari bermacam-macam kapal dan perahu baik yang bermotor maupun tidak. 5. Pesawat terbang; termasuk helikopter, pesawat penumpang dan barang. 6. Kendaraan dan alat angkut lainnya; mencakup sepeda dan becak, troley, gerobak, delman, kereta dorong, dan lainnya.

D. Cultivated Biological Asset, terdiri dari :

1. Ternak besar: sapi perah, sapi induk, kambing perah, kambing induk, dsb. 2. Ternak kecil ; ayam induk, ayam petelur, dsb. 3. Tumbuhan menghasilkan: karet, kelapa sawit, tanaman buah-buahan, dsb.

E. Produk Kekayaan Intelektual : dinilai berdasarkan biaya-biaya yang dikeluarkan

untuk memperoleh hak atas penggunaannya 1. Riset dan pengembangan : kegiatan kreatif untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, menggunakan pengetahuan ini untuk mengembangkan produk serta menemukan produk baru, termasuk improvisasi dan peningkatan kualitas produk, atau menemukan dan mengembangkan proses produksi atau proses produksi yang lebih efisien. Hasil dari RD berupa hak cipta, hak paten, waralaba, merk 10 dagang, dsb. Yang dimasukkan sebagai PMTB adalah biaya pembuatan hak cipta, hak paten, dll a. Hak cipta adalah yang diberikan oleh pemerintah instansi yang berwenang kepada pengarang, pencipta lagu, musik, barang-barang seni dan lainnya untuk mempublikasikan, menerbitkan, mengawasi, dan mengkomersilkan hak ciptanya. Hak cipta umumnya diberikan untuk jangka waktu 28 tahun. b. Hak Paten adalah hak yang diberikan oleh pemerintah instansi yang berwenang kepada pemegangnya untuk menggunakan, mengawasi, dan mengkomersilkannya hasil temuannya. Hak paten secara umum diberikan untuk jangka waktu 17 tahun. Apabila hak paten diperoleh dengan cara membeli, maka dicatat sebesar harga perolehannya. Apabila diperoleh melalui riset dan penelitian yang dilakukan oleh perusahaan sendiri, maka harga perolehan terdiri dari semua biaya untuk penelitian tersebut, biaya pendaftaran, dan honor pengacara. c. Waralaba: Suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik merek franchisor memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu. d. Merek dagang : merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya. 2. Eksplorasi mineral; hak atas penambangan minyak, gas bumi, dan mineral nonmigas. 3. Software komputer dan database ; software komputer terdiri dari program komputer, deskripsi program dan bahan-bahan pendukung untuk sistem dan aplikasi software. Database terdiri dari file data yang disusun sedemikian rupa untuk memudahkan akses penggunaan data yang efektif. Database dapat dikembangkan secara eksklusif untuk digunakan sendiri atau untuk dijual dengan cara lisensi untuk mendapat informasi yang terkandung didalamnya. 4. Hiburan, literatur dan karya artistik asli : terdiri dari original film, rekaman suara, manuskrip, kaset. Disamping itu juga termasuk pertunjukan drama, radio, program televisi, pertunjukkan musik, pertandingan olahraga, karya sastra dan seni. 5. Produk kekayaan intelektual lainnya : seperti 11

F. Lainnya

1. Barang-barang dari kayu, rotan, dan bambu: furniture, perlengkapan rumahtangga, alat-alat pertanian, dsb. 2. Peralatan dari logam; lemari dan rak dari logam, perlengkapan pertanian dari logam, perlengkapan rumahtangga, dll. 3. Barang-barang dari kain dan kulit; permadani, furniture dari kulit, dsb. 4. Peralatan kedokteran dan kesehatan; mencakup perlengkapan pemeriksaan kesehatan, meja operasi, tempat tidur rumah sakit dengan atau tanpa peralatan mekanik, kursi untuk perawatan gigi, peralatan tes mata, peralatan sterilisasi, peralatan pijat, peralatan pernapasan buatan, dll. 5. Peralatan laboratorium, instrumen optik,dan alat ukur; meliputi mikroskop, gelas tabung, termometer, pesawat pengatur elektronik otomatis, radio kontrol dan instrumen navigasi, teropong, periskop, teleskop, kamera cinematografi, proyektor, kamera digital, kamera untuk pengukuran udara, dll. 6. Alat musik dan peralatan studio;meliputi alat-alat musik baik yang tradisional seperti: kolintang, angklung, rebab, dsb maupun modern seperti: piano, gitar, drum set, dsb. 7. Barang berharga valuablesadalah barang yang disimpan dengan tujuan peningkatan nilainya, nilai yang dicatat termasuk biaya atau komisi yang dibayarkan kepada agen; seperti emas, permata, barang antik, dsb. 8. Lainnya;peralatan olahraga, barang-barang dari mineral nonlogam, barang-barang dari plastik, dsb.

4. BLOK IV. NILAI PEROLEHAN AKTIVA TETAP

Blok ini mencatat nilai aktiva tetap atau barang modal pada satu waktu, nilai penambahan, pengurangan serta reklasifikasi pada satu periode akuntansi. Nilai aktiva tetap pada satu waktu adalah akumulasi nilai barang modal yang dimiliki perusahaan, umumnya merupakan nilai buku yang dicatat pada awal dan akhir periode laporan. Penambahan barang modal perusahaan diperoleh dari pembelian, transfer masuk, dan dibuat sendiri. Nilai penambahan barang modal adalah biaya-biaya yang dikeluarkan dalam rangka memiliki dan menggunakan barang modal atau aktiva tetap pada satu periode akuntansi. Biaya-biaya tersebut antara lain: 1. Nilai pembelian, pajak pembelian, dan biaya pengurusan surat-surat dalam rangka memperoleh barang modal baik baru maupun bekas. 2. Biaya perbaikan besar dan biaya-biaya yang dikeluarkan dengan tujuan untuk peningkatan produktivitas barang modal. 12 3. Biaya untuk reklamasi dan peningkatan nilai guna tanah, serta sarana dan prasarana pada berbagai kegiatan pertanian. 4. Pembelian, pembibitan serta pembesaran budidaya ternak untuk diambil hasilnya seperti sapi perah dan ayam petelur. 5. Pembelian dan pembibitan tumbuhan menghasilkan karet, kelapa sawit, kelapa, coklat, cengkeh, pohon buah-buahan, dll serta biaya-biaya lain yang dikeluarkan hingga menghasilkan. 6. Pengeluaran yang berkaitan dengan pengadaan serta penyelenggaraan barang modal seperti biaya transaksi tanah, dan sejenisnya. Pengurangan barang modal terjadi karena adanya penjualan dan atau transfer kepada pihak lain.Revaluasi adalah penilaian kembali barang modal yang dilakukan perusahaan berdasarkan harga pasar tanpa terjadinya perubahan kuantitas dan kualitas barang.

4. BLOK V. NILAI PENYUSUTAN AKTIVA TETAP

Penyusutan barang modal adalah alokasi pengeluaran rutin perusahaan sebagai akibat dari berkurangnya nilai barang modal dalam bentuk fisik karena digunakan dalam proses produksi.Penyusutan barang modal dalam blok ini dapat diperoleh dari laporan keuangan perusahaan. Pencatatan nilai penyusutan aktiva tetap pada satu waktu merupakan nilai akumulasi penyusutan yang terjadi karena adanyapenggunaan barang modal yang dimiliki oleh perusahaan dalam beberapa periode. Penambahan penyusutan merupakan nilai penyusutan yang terjadi pada satu periode akuntansi. Bila perusahaan tidak mempunyai pembukuan yang baik maka penghitungan penyusutan dapat dilakukan dengan metode garis lurusstraight line, sbb: P bm = H bm t bm dimana: P bm adalah nilai penyusutan barang modal. H bm adalah harga pembelian barang modal. t bm adalah perkiraan umur barang modal tahun. Contoh Metode Garis Lurus tanpa nilai sisa: Perusahaan X mempunyai 2 buah kendaraan yang dibeli pada tahun 2006 dan 2007. Kedua mobil tersebut mempunyai masa pakai 7 tahun. Kendaraan pertama dibeli dengan harga Rp 21.000.000,00, Dan kendaraan kedua dibeli dengan harga Rp 49.000.000,00 . Maka nilai penyusutan pertahun kedua mobil itu jika menggunakan metode garis lurus adalah Rp 3.000.000,00 dan Rp 7.000.000,00. Penghitungan nilai akumulasi penyusutan pada tahun : 2007 adalah 1 X 3.000.000 + 0X7.000.000 = Rp3.000.000. 13 2008 adalah 2X3.000.000+1X7.000.000 = Rp13.000.000 2009 adalah 3 x 3.000.000 + 2 X 7.000.000 = Rp 23.000.000 Metode lain yang digunakan untuk menghitung penyusutan adalah metode jumlah angkathe sum of the digits method. Metode penyusutan ini menghasilkan tarif penyusutan yang menurun dengan dasar penurunan pecahan dari nilai yang dapat disusutkan. Metode ini dirumuskan sbb: D t = V [T – t+1] [TT+12], dimana: D t = Penyusutan tahun ke t V = Nilai aktiva tetap T = Usia pakai t = , , ,……….. dst Setiap pecahan menggunakan jumlah tahun sebagai bilangan penyebut 5 + 4 + 3 + 2 + 1 = 15 dan jumlah tahun akhir dari estimasi umur kegunaan sebagi penghitung. Kedua metode diatas dapat dihitung dengan atau tanpa memperkirakan nilai sisa harga perolehan dikurangi dengan nilai sisa Contoh metode jumlah angka dengan nilai sisa: Pada awal tahun 2005 PT X membeli mesin cetak seharga Rp 500.000,- Perkiraan umur ekonomis 5 tahun dengan nilai sisa sebesar Rp 50.000,- Maka Perkiraan nilai penyusutan adalah sbb: Tahun Dasar Sisa Umur Pecahan Beban Nilai Buku Penyusutan Rp dalam tahun Penghitungan Penyusutan 2005 500.000 1 2005 450,000 5 515 150,000 350,000 2 2006 450,000 4 415 120,000 230,000 3 2007 450,000 3 315 90,000 140,000 4 2008 450,000 2 215 60,000 80,000 5 2009 450,000 1 115 30,000 50.000 15 1515 450,000 Nilai Sisa Penyusutan barang modal tak berwujud intangible asset dikenal dengan istilah amortisasi. Cara penghitungan umumnya mirip dengan penyusutan barang modal berwujud kecuali untuk hak atas penambangan dan hak atas pengolahan hutan.