Pedoman Umum Survei Khusus Pendukung Model Produk Domestik Bruto Tahun 2013

(1)

SKMPDB-13-PED

S

S

S

U

U

U

R

R

R

V

V

V

E

E

E

II

I

K

K

K

H

H

H

U

U

U

S

S

S

U

U

U

S

S

S

P

P

P

E

E

E

N

N

N

D

D

D

U

U

U

K

K

K

U

U

U

N

N

N

G

G

G

M

M

M

O

O

O

D

D

D

E

E

E

L

L

L

P

P

P

R

R

R

O

O

O

D

D

D

U

U

U

K

K

K

D

D

D

O

O

O

M

M

M

E

E

E

S

S

S

T

T

T

II

I

K

K

K

B

B

B

R

R

R

U

U

U

T

T

T

O

O

O

T

T

T

A

A

A

H

H

H

U

U

U

N

N

N

2

2

2

0

0

0

1

1

1

3

3

3

P

P

E

E

D

D

O

O

M

M

A

A

N

N

P

P

E

E

N

N

C

C

A

A

C

C

A

A

H

H

A

A

N

N


(2)

(3)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ………….……….. i

I. PENDAHULUAN ………. 1

1.1 Latar Belakang ……… 1

1.2 Tujuan SKMPDB-2013 ………... 3

1.3 Sasaran & Jadwal SKMPDB 2013 …..………... 3

II. METODOLOGI SURVEY……… 7

2.1 Pemilihan Sampel ……… 7

2.2 Kerangka Sampel ………. 8

2.3 Teknik Pencacahan ……… 8

III. ORGANISASI DAN TATA CARA PELAKSANAAN LAPANGAN ... 11

3.1 Petugas Lapangan dan Pengolah Data ……… 11

3.2 Penanggung Jawab ……… 12

3.3 Pelaksanaan Lapangan ……… 12

IV. KONSEP, DEFINISI DAN CARA PENGISIAN DAFTAR ISIAN ... 13 LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Isian SKMPDB-2013E1 Lampiran 2. Daftar Isian SKMPDB-2013E2


(4)

(5)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyusunan Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan bagian dari sistem neraca nasional yang perlu disajikan secara reguler. Informasi pokok yang disajikan dalam perangkat ekonomi makro tersebut, dapat langsung dimanfaatkan dan digunakan oleh para penyusun kebijakan dan pengambil keputusan sebagai salah satu landasan bagi perencanaan pembangunan, khususnya pembanguan di bidang ekonomi.

Bagi pemerintah selaku regulator perekonomian, ketersediaan PDB triwulanan dan tahunan berikut proyeksinya untuk beberapa tahun mendatang, sangat diperlukan dalam proses evaluasi kinerja sekaligus perencanaan ekonomi pada tingkat makro yang dapat dilihat dari berbagai aspek, khususnya dalam penyusunan APBN. Begitu juga bagi dunia usaha dan masyarakat, baik di dalam maupun luar negeri. Ketersediaan informasi tersebut sangatlah diperlukan, terutama dalam perencanaan setiap aktivitas ekonominya. Mengingat peranannya yang begitu penting bagi setiap institusi ekonomi, maka penyusunan PDB yang lebih terkini, akurat, berikut proyeksinya dalam jangka pendek perlu dilakukan.

Dalam penyusunan PDB, khususnya dari sisi penggunaan, dibutuhkan seperangkat data yang cukup kompleks untuk setiap komponennya. Dikatakan kompleks, karena perangkat data untuk setiap komponen penggunaan diperoleh dari institusi yang berbeda-beda. Data mengenai pengeluaran konsumsi rumahtangga diperoleh dari rumahtangga. Data terkait pengeluaran konsumsi pemerintah disusun berdasarkan data dari Departemen Keuangan. Sedangkan data mengenai investasi fisik (Pembentukan Modal Tetap Bruto/PMTB dan perubahan persediaan) dikumpulkan dari semua institusi


(6)

2 SSKKMMPPDDBB--2200113 3 “SSuurrvveeiiKKhhuussuussPPeenndduukkuunnggMMooddeellPPrroodduukkDDoommeessttiikkBBrruuttooTTaahhuunn22001133 (rumahtangga, perusahaan, dan pemerintah). Sementara untuk data ekspor-impor, diperoleh dari Ditjen Bea Cukai, dan survei pendukung lainnya. Hal inilah yang menjadi hambatan sekaligus tantangan BPS dalam penyusunan PDB yang lebih terkini. Sebagai sebuah pendekatan, perlu disusun suatu model PDB Pengunaan Indonesia. Melalui model tersebut, diharapkan dapat diperoleh angka perkiraan PDB triwulanan maupun tahunan yang lebih up to date, tepat guna dan akurat.

Dalam membangun model tersebut, perlu juga ditunjang data terkini mengenai indikator kinerja triwulanan untuk setiap komponen penggunaan PDB. Untuk itu, diperlukan upaya pengumpulan data primer secara khusus. Salah satu upaya pengumpulan data primer yang selama ini telah dilakukan oleh BPS adalah dengan melakukan Survei Khusus Pendukung Model PDB (SKMPDB) dengan modul penelitian tahun 2013 yaitu: Pengaruh Kinerja

Dunia Usaha Terhadap Perekonomian Nasional .


(7)

1.2 Tujuan SKMPDB-2013

Secara umum, SKMPDB Tahun 2013 bertujuan untuk:

1. Memperoleh informasi kualitatif (berupa persepsi) dan kuantitatif (berupa nilai) yang berkaitan dengan kecenderungan perubahan kinerja ekonomi yang terjadi di sektor produksi.

2. Menghitung indikator deterministik alternatif yang dibutuhkan dalam membangun model komponen penggunaan PDB triwulanan maupun tahunan tahun 2013-2014.

3. Mengevaluasi hubungan antara indikator deterministik hasil SKMPDB terhadap setiap komponen penggunaan PDB.

4. Menyempurnakan estimasi PDB triwulanan dan tahunan dari sisi penggunaan tahun 2013-2014.

Secara khusus, melalui survei ini akan disajikan berbagai informasi terkait perkiraan peningkatan aktivitas ekonomi sektor produksi. Aktivitas ekonomi yang diamati terdiri dari nilai produksi, biaya produksi, penggunaan barang-barang impor (baik impor dari luar negeri maupun impor antar pulau), pemasaran ekspor (baik ekspor ke luar negeri maupun ekspor antar pulau), perkiraan persediaan, investasi fisik perusahaan, prospek perusahaan di masa mendatang, kendala aktivitas ekonomi sektor produksi, serta persepsi pengusaha mengenai kondisi perekonomian eksternal sektor produksi secara umum.

1.3 Sasaran dan Jadwal SKMPDB-2013

SKMPDB-2013 dilaksanakan di 18 propinsi terpilih, yaitu propinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Lampung, Kep. Bangka Belitung, DI. Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara,


(8)

4 SSKKMMPPDDBB--2200113 3 “SSuurrvveeiiKKhhuussuussPPeenndduukkuunnggMMooddeellPPrroodduukkDDoommeessttiikkBBrruuttooTTaahhuunn22001133 Gorontalo, Maluku Utara, dan Papua Barat. Pelaksanaan lapangan direncanakan akan berlangsung pada April, dan Juli 2013 dengan sampel perusahaan yang sama tiap periode kunjungan (panel studies). Adapun perusahaan yang menjadi sasaran dalam SKMPDB-2013 adalah perusahaan yang cukup besar (memiliki asset dan/atau menghasilkan omset yang cukup besar) serta berpengaruh besar terhadap perekonomian regional, baik yang bergerak pada sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan; Pertambangan dan Penggalian; Industri Pengolahan; Listrik, Gas dan Air Bersih; Bangunan; Perdagangan, Hotel dan Restoran; Pengangkutan dan Komunikasi; Lembaga Keuangan dan Jasa Perusahaan, maupun sektor Jasa-Jasa.

Berikut jadwal rinci mengenai pelaksanaan SKMPDB-2013: A. Persiapan dan Perencanaan :

1. Penyusunan Metodologi, Pedoman Pencacahan & Daftar Isian ……….

Minggu I-II Februari 2013

2. Penggandaan Pedoman Pencacahan dan Daftar Isian .… Minggu II Februari 2013

. Pelatihan Instruktur ……… Minggu III Februari 2013 4. Pelatihan Pencacah Daerah ……… Minggu I Maret s.d.

Minggun IV Maret 2013

B. Pelaksanaan :

. Pengambilan Sampel ………... Minggu I Maret s.d. Minggun IV Maret 2012 2. Pencacahan :

a. Tahap I ………... Minggu I-IV April 2013

b. Tahap II ……… Minggu I-IV Juli 2013 3. Pemeriksaan dan Pengawasan :

a. Tahap I ………... Minggu I-II Mei 2013


(9)

4. Pengiriman Dokumen ke Pusat (paling lambat) :

a. Tahap I ………... Minggu III Mei 2013

b. Tahap II ……… Minggu III Agustus 2013

C. Pengolahan dan Laporan :

1. Pengolahan Komputer :

a. Tahap I ………... Minggu IV Mei s.d. Minggu II Juni 2013

b. Tahap II ……… Minggu IV Agustus s.d.

Minggu II September 2013 2. Laporan Hasil :

a. Tahap I ……….. Akhir September 2013


(10)

(11)

II. METODOLOGI SURVEI

2.1. Pemilihan Sampel

Sebegaimana telah disebutkan pada bagian sebelumnya, SKMPDB-2013 dilakukan secara sampel di sepuluh ibukota propinsi terpilih dengan unit sampel perusahaan-perusahaan besar di setiap propinsi. Jumlah sampel perusahaan per propinsi per periode pencacahan ditargetkan rata-rata sebanyak 30 perusahaan. Metode pemilihan sampel perusahaan di setiap propinsi dilakukan secara purposive namun proporsional sedemikian rupa sehingga sampel-sampel tersebut tetap merepresentasikan struktur lapangan usaha (sektor produksi) pada setiap propinsi. Alokator proporsionalitas yang digunakan dalam penentuan jumlah sampel per sektor produksi adalah jumlah posisi aset dan atau total omset per sektor tahun 2005. Nilai posisi asset dan omset tersebut diperoleh berdasarkan hasil Sensus Pertanian 2003 dan Sensus Ekonomi 2006. Selanjutnya, agar lokasi sampel perusahaan tidak terlalu menyebar, maka purposivitas pemilihan sampel per sektor produksi di setiap propinsi, dapat didiskusikan lebih lanjut bersama instruktur pusat SKMPDB-2013.

Berikut adalah target jumlah perusahaan per triwulan yang akan disurvei dalam SKMPDB-2013:


(12)

8 SSKKMMPPDDBB--2200113 3 “SSuurrvveeiiKKhhuussuussPPeenndduukkuunnggMMooddeellPPrroodduukkDDoommeessttiikkBBrruuttooTTaahhuunn22001133

Tabel 2.1. Alokasi Target Jumlah Sampel SKMPDB-2013 Menurut Propinsi dan Periode Pencacahan

No Propinsi

Periode Pencacahan

Jumlah

I II

Perusahaan Perusahaan Perusahaan

1 Aceh 30 30 60

2 Sumatera Utara 40 40 80

3 Sumatera Barat 30 30 60

4 Jambi 30 30 60

5 Lampung 30 30 60

6 Kep. Bangka Belitung 30 30 60

7 DI. Yogyakarta 30 30 60

8 Jawa Timur 40 40 80

9 Banten 30 30 60

10 Nusa Tenggara Barat 30 30 60

11 Kalimantan Barat 30 30 60

12 Kalimantan Tengah 30 30 60

13 Kalimantan Timur 40 40 80

14 Sulawesi Tengah 30 30 60

15 Sulawesi Tenggara 30 30 60

16 Gorontalo 30 30 60

17 Maluku Utara 30 30 60

18 Papua Barat 30 30 60

Jumlah 570 570 1.140

2.2. Kerangka Sampel

Meskipun pada akhinya bersifat purposif, pemilihan sampel perusahaan SKMPDB-2012 tetap mengacu pada suatu kerangka induk/direktori perusahaan. Direktori perusahaan yang digunakan dalam pemilihan sampel SKMPDB-2012 adalah direktori terkini hasil sensus-sensus yang pernah dilaksanakan BPS sebelumnya. Direktori-direktori yang dimaksud adalah direktori perusahaan hasil ST’ untuk sektor pertanian dan SE’ 6 untuk sektor lainnya) pada setiap propinsi terpilih.


(13)

2.3. Teknik Pencacahan

Pencacahan SKMPDB-2013 dilakukan melalui wawancara langsung atas sejumlah pertanyaan pada kuesioner yang telah disediakan (SKMPDB-13E1 untuk periode pencacahan I dan SKMPDB-13E2 untuk periode pencacahan II). Pada setiap periode pencacahan, petugas SKMPDB-2013 dari Propinsi terpilih akan mendatangi setiap sampel perusahaan terpilih. Selanjutnya, petugas akan melakukan proses wawancara dengan responden pada perusahaan tersebut. Adapun responden yang ditemui pada saat pencacahan adalah seseorang yang paling bertanggung jawab atas aktivitas perusahaan tersebut, seperti: Direktur, Manajer, atau setidaknya seseorang yang faham mengenai kebijakan perusahaan.


(14)

(15)

III. ORGANISASI DAN TATA CARA PELAKSANAAN

LAPANGAN

3.1. Petugas Lapangan dan Pengolah Data

Pelaksanaan SKMPDB-2013 pada setiap propinsi terpilih akan dilakukan oleh tim SKMPDB-2013 yang ditunjuk oleh Kabid. Nerwilis propinsi terkait. Untuk pelaksanaan pencacahan dapat dilakukan oleh Kepala Seksi dan atau Staf Inti Nerwilis, atau Mitra yang ditunjuk dengan surat penugasan dengan pendidikan minimal D3/S1 sederajat. Sedangkan selaku pengawas/pemeriksa adalah Kepala Seksi dan atau Staf Inti Nerwilis yang ditunjuk.

Kuesioner hasil pencacahan lapangan sebelum dikirim ke BPS Pusat, dilakukan pemeriksaan oleh Kepala Seksi dan atau Staf Inti Nerwilis. Kuesioner yang telah diterima di BPS Pusat selanjutnya akan dilakukan editing dan validasi oleh staf Subdit Neraca Modal dan Luar Negeri yang selanjutnya akan diolah dengan sistem komputerisasi.

Adapun jumlah petugas pencacahan serta pengawas/pemeriksa yang dapat ditunjuk dalam pelaksanaan SKMPDB-2013, secara rinci dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1. Jumlah Petugas Lapangan (Pencacah dan Pengawas) SKMPDB-2013 Menurut Propinsi dan Triwulan Pencacahan

No Propinsi

Periode Pencacahan

I II

Penc Peng Jml Penc Peng Jml

1 Aceh 4 1 5 4 1 5

2 Sumatera Utara 6 1 7 6 1 7

3 Sumatera Barat 4 1 5 4 1 5


(16)

12 SSKKMMPPDDBB--2200113 3 “SSuurrvveeiiKKhhuussuussPPeenndduukkuunnggMMooddeellPPrroodduukkDDoommeessttiikkBBrruuttooTTaahhuunn22001133 No Propinsi

Periode Pencacahan

I II

Penc Peng Jml Penc Peng Jml

5 Lampung 4 1 5 4 1 5

6 Kep. Bangka Belitung 4 1 5 4 1 5

7 DI. Yogyakarta 4 1 5 4 1 5

8 Jawa Timur 6 1 7 6 1 7

9 Banten 4 1 5 4 1 5

10 Nusa Tenggara Barat 4 1 5 4 1 5

11 Kalsel 4 1 5 4 1 5

13 Kalimantan Tengah 4 1 5 4 1 5

14 Kalimantan Timur 6 1 7 6 1 7

15 Sulawesi Tengah 4 1 5 4 1 5

16 Sulawesi Tenggara 4 1 5 4 1 5

17 Gorontalo 4 1 5 4 1 5

18 Maluku Utara 4 1 5 4 1 5

Jumlah 66 15 81 66 15 81

3.2. Penanggung Jawab

Penanggung jawab SKMPDB-2013 di pusat adalah Direktur Neraca Pengeluaran BPS, sedangkan untuk daerah adalah Kepala BPS Propinsi. Sebagai koordinator adalah Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik (Nerwilis), dengan tugas mengkoordinasikan pelaksanaan lapangan dan pengiriman hasil pencacahan ke BPS Pusat.

3.3. Pelaksanaan Lapangan

Petugas pencacah yang telah diberikan surat tugas akan mendatangi perusahaan yang menjadi sampel dengan cara panel. Perusahaan yang telah dicacah pada tahap I dengan kuesioner SKMPDB-13E1, akan kembali dicacah pada tahap II dengan kuesioner SKMPDB-13E2. Apabila pada saat pencacahan tahap II perusahaan yang sama tidak ditemukan, tutup, dll, maka dilakukan penggantian sampel dengan cara mencari perusahaan pengganti dengan sektor


(17)

yang sama dan skala perusahaan hampir sama. Setiap perusahaan yang menjadi sampel akan didatangi oleh petugas sebanyak 3 (tiga) kali kunjungan.

Sesuai dengan jadwal SKMPDB-2013 pada rincian B.4, pelaksanaan pencacahan diharapkan sudah selesai sebelum Minggu I Mei 2013 (untuk tahap I), dan Minggu I Agustus 2013 (untuk tahap II). Hasil pencacahan SKMPDB-2013 sudah mulai dikirim ke Direktorat Neraca Pengeluaran - BPS selambat-lambatnya sebelum Minggu III Mei 2013 (untuk tahap I), dan Minggu III Agustus 2013 (untuk tahap II). Mengingat padatnya kegiatan petugas di daerah diharapkan SKMPDB-2013 dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal.


(18)

(19)

IV. KONSEP, DEFINISI DAN CARA PENGISIAN

DAFTAR ISIAN

Daftar isian (kuesioner) yang digunakan dalam SKMPDB-2013 terdiri dari 2 kuesioner (20130E1 untuk pencacahan tahap I dan SKMPDB-20130E2 untuk pencacahan tahap II). Setiap kuesioner terdiri 8 halaman dan tersusun dalam 4 blok, yakni:

1. Blok I : Keterangan Umum Perusahaan

2. Blok II : Komposisi Pasar Produksi dan Pengeluaran Perusahaan Tahun 2012 & Triwulan I/2013 (SKMPDB-2012E1) dan Triwulan I-II/2013 (SKMPDB-2013E2),

3. Blok III : Perkiraan Perkembangan Pasar Produksi dan Pengeluaran Perusahaan Triwulan I-II/2013 (SKMPDB-2012E1) dan Triwulan I-IV/2013 & Tahun 2013 (SKMPDB-2013E2),

4. Blok IV.A : Persepsi Kendala Ekonomi Perusahaan Selama Triw.I/2013 dan Perkiraan Selama Triw.II/2013 (SKMPDB-2013E1) dan Selama Triwulan II/2013 & Perkiraan Selama Triwulan III-IV/2013 & Tahun 2013 (SKMPDB-2013E2),

Blok IV.B : Persepsi Terhadap Indikator Perekonomian Nasional Selama Triw.I/2013 dan Perkiraan Selama Triw.II/2013 (SKMPDB-2013E1) dan Selama Triwulan II/2013 & Perkiraan Selama Triwulan III-IV/2013 & Tahun 2013 (SKMPDB-2013E2).

Untuk memudahkan pengisian kuesioner pada setiap blok di atas, pada bab ini akan dijelaskan pedoman pengisian kuesioner SKMPDB-2013E1 secara umum (kuesioner SKMPDB-2013E2 menyesuaikan).


(20)

14 SSKKMMPPDDBB--2200113 3 “SSuurrvveeiiKKhhuussuussPPeenndduukkuunnggMMooddeellPPrroodduukkDDoommeessttiikkBBrruuttooTTaahhuunn22001133 Kuesioner SKMPDB-2013 diisi oleh petugas pencacah atau responden atas penjelasan petugas pencacah. Dalam pengisian setiap rincian pertanyaan dalam kuesioner, petugas pencacah diharapkan mengisi dengan menggunakan

huruf kapital. Hal ini ditujukan untuk lebih membantu petugas pemeriksa dalam melakukan pengecekan isian serta memudahkan petugas entri dalam melakukan input data. Begitupun dengan setiap kotak yang terletak disebelah kanan pada setiap rincian, harus diisi oleh pencacah sesuai dengan isian/kode yang telah ditetapkan. Untuk rincian yang bersifat opsional, harap lingkari pilihan sesuai dengan tempat yang disediakan. Setelah diisi, dokumen tersebut akan diperiksa konsistensi dan validitas isian oleh petugas pemeriksa.

Pada pojok kanan atas halaman depan, terdapat 4 digit Nomor Urut Sampel (NUS). Digit 1 pada pencacahan tahap I diawali oleh angka 1, sedangkan untuk pencacahan tahap II diawali angka 2. Pengisian digit berikutnya merupakan wewenang petugas entri di BPS - RI.

Pada bagian bawah halaman depan, terdapat isian mengenai identitas responden/contact person perusahaan serta persetujuan responden atas informasi yang diberikan. Identitas responden/contact person perusahaan mencakup: nama lengkap, nomor telpon, nomor faks (bila ada), dan tanggal pengisian dokumen. Sebagai tanda persetujuan atas informasi yang diberikan, responden wajib memberikan tanda tangan dan stempel dari perusahaan pada tempat yang tersedia.

Blok I. Keterangan Umum Perusahaan

Blok ini terdiri dari 10 pertanyaan bertujuan untuk memperoleh keterangan umum tentang perusahaan yang dicacah, berupa nama, alamat, bentuk perusahaan, status badan hukum perusahaan, tahun pertama melakukan kegiatan komersil, status kepemilikan modal perusahaan, deskripsi kegiatan usaha, produk utama & sekunder, jenis kegiatan utama perusahaan,


(21)

posisi aset per 31 Desember 2011 & 2012, nilai produksi/output dan biaya produksi perusahaan selama tahun 2011 & 2012.

Pada rincian 1 dan 2, masing-masing isilah nama perusahaan dan alamat

lengkap perusahaan pada tempat yang tersedia. Pada rincian alamat perusahaan, tuliskan juga nama propinsi, serta kabupaten/kota tempat perusahaan yang menjadi sampel SKMPDB-2013.

Pada rincian 3, tentukan bentuk perusahaan apakah merupakan

perusahaan tunggal, pusat, atau cabang dari suatu perusahaan. Dalam pemilihan perusahaan sampel SKMPDB-2013, agar diprioritaskan pada perusahaan tunggal atau pusat.

Pada rincian 4, tentukan status badan hukum perusahaan apakah

berstatus PT, CV/NV, Firma, atau lainnya.

Pada rincian 5, tuliskan tahun pertama kali perusahaan melakukan kegiatan secara komersil.

Pada rincian 6, tentukan status kepemilikan modal perusahaan yang diklasifikasikan berdasarkan dominasi kepemilikan modal di perusahaan tersebut. Bila persentase kepemilikan modal didominasi oleh pemerintah (pusat/daerah), maka status kepemilikan modal perusahaan dinyatakan sebagai BUMN/BUMD . ”ila persentase kepemilikan modal didominasi oleh swasta nasional, maka status kepemilikan modal perusahaan dinyatakan sebagai Swasta Nasional . ”ila persentase kepemilikan modal didominasi oleh asing,

maka status kepemilikan modal perusahaan dinyatakan sebagai Swasta Asing .

Pada rincian 7, deskripsikan kegiatan usaha yang dilakukan oleh

perusahaan selengkap-lengkapnya pada tempat yang tersedia. Deskripsi mencakup jenis aktivitas (seperti: menanam, mengambil, mengolah, memasang, Catatan: Untuk perusahaan yang telah dicacah pada tahap 1, cukup mengisi

rincian 1 dan rincian 2 saja, sedangkan untuk perusahaan pengganti wajib melengkapi semua rincian pada blok ini


(22)

16 SSKKMMPPDDBB--2200113 3 “SSuurrvveeiiKKhhuussuussPPeenndduukkuunnggMMooddeellPPrroodduukkDDoommeessttiikkBBrruuttooTTaahhuunn22001133 membangun, menyediakan, menjual, atau aktivitas lainnya) dan objek dari aktivitasnya (seperti: padi, batu bara, listrik, dan sebagainya).

Pada rincian 8a, isilah salah satu jenis produk (barang/jasa) yang dihasilkan perusahaan dengan nilai produksi tertinggi. Pada rincian 8b, isilah salah satu jenis produk (barang/jasa) yang dihasilkan perusahaan dengan nilai produksi tertinggi kedua.

Rincian 9 diisi oleh petugas pencacah berdasarkan isian deskripsi kegiatan usaha pada rincian 7 dan produk utama yang dihasilkan perusahaan pada rincian 8a. Rincian ini diisi dengan cara melingkari salah satu jenis kegiatan usaha yang diberikan. Bila suatu perusahaan melakukan beberapa jenis kegiatan, jenis kegiatan utama perusahaan ditentukan berdasarkan pendapatan usaha yang paling besar nilainya. Jenis kegiatan usaha yang digunakan dalam SKMPDB-2013 mengacu pada 21 sektor utama Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2009.

Pada rincian 10, isilah nilai posisi aset perusahaan per 31 Desember 2011 dan 2012, nilai output produksi dan biaya produksi perusahaan selama tahun 2011 dan 2012 (dalam juta Rupiah) pada tempat yang tersedia. Nilai Produksi atau output adalah nilai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu unit usaha. Bila suatu perusahaan melakukan lebih dari 1 kegiatan usaha, maka penerimaan dari semua kegiatan usaha tersebut juga harus dimasukkan dalam penghitungan nilai produksi perusahaan. Untuk kegiatan usaha yang menghasilkan produk berupa barang (seperti kegiatan usaha sektor pertanian, pertambangan, industri pengolahan) maka nilai outputnya sama dengan hasil perkalian antara kuantitas produksi barang tersebut dengan harga jual per unit. Sedangkan kegiatan usaha yang bergerak pada sektor listrik, gas, dan air bersih, serta sektor jasa, maka nilai outputnya masing-masing merupakan penerimaan atas pembayaran listrik, gas, dan air bersih yang dihasilkankan/didistribusikan, serta penerimaan atas jasa yang diberikan kepada pihak pengguna jasa.


(23)

Berikut ini cakupan output untuk lapangan usaha tertentu yang perlu diperhatikan:

1. Output lapangan usaha bangunan adalah nilai pekerjaan yang telah

dilakukan selama periode rujukan, tanpa melihat apakah bangunan atau konstruksi tersebut sudah selesai seluruhnya atau belum. Nilai dari perlengkapan bangunan seperti instalasi listrik, telepon, AC juga termasuk dalam nilai bangunan tersebut. Tetapi nilai lahan tempat bangunan didirikan tidak termasuk sebagai output.

2. Output lapangan usaha perdagangan adalah margin perdagangan, yaitu

selisih nilai harga penjualan dengan nilai pembelian dari seluruh komoditi yang terjual.

Biaya produksi adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang atau jasa, seperti biaya pembelian bahan baku/penolong, biaya administrasi, dan biaya pemakaian jasa lainnya, serta biaya upah/gaji, tidak termasuk biaya sewa lahan, pembayaran dividen dan bunga modal.

Berikut ini contoh identifikasi mengenai nilai produksi dan biaya produksi menurut kode lapangan usaha:

1. Usaha Pertanian Tanaman Pangan, Tanaman Perkebunan dan

Holtikultura (kode 1)

Nilai produksi usaha merupakan nilai seluruh hasil

panenan/pemetikan dari usaha pertanian tanaman pangan, tanaman perkebunan & holtikultura.

Sedangkan biaya produksinya mencakup semua biaya yang dikeluarkan untuk penggunaan bibit, pupuk, obat-obatan, sewa hewan, upah buruh, upah penyemprotan, dan sebagainya.


(24)

18 SSKKMMPPDDBB--2200113 3 “SSuurrvveeiiKKhhuussuussPPeenndduukkuunnggMMooddeellPPrroodduukkDDoommeessttiikkBBrruuttooTTaahhuunn22001133

Catatan:

Tanaman pangan, perkebunan & hortikultura menurut frekuensi tanam atau panen, dibedakan sebagai tanaman musiman dan tanaman tahunan.

Tanaman musiman adalah tanaman yang pada umumnya berumur kurang dari satu tahun. Sedangkan tanaman tahunan adalah tanaman yang pada umumnya berumur lebih dari satu tahun.

Untuk keperluaan pencacahan SKMPDB-2013, ditegaskan bahwa nilai produksi yang dimaksud adalah nilai hasil panenan yang terjadi pada periode rujukan. Biaya produksinya adalah seluruh biaya yang digunakan sampai menghasilkan panenan tersebut, meskipun waktu tanam diluar periode rujukan. Kecuali tanaman tahunan, yang diperhitungkan adalah nilai produksi dan biaya-biaya (biasanya hanya biaya pemeliharaan) yang terjadi pada periode rujukan. Untuk tanaman yang belum menghasilkan/panen pada periode rujukan, maka tidak perlu diperhitungkan nilai dan biaya produksinya.

2. Usaha Peternakan (kode 1)

Usaha ini meliputi kegiatan pemeliharaan ternak/unggas dengan tujuan untuk dikembangbiakan/dibesarkan, kemudian dijual dalam bentuk ternak/unggas, daging, ataupun hasilnya seperti susu segar dan telur.

Nilai produksi usaha ternak/unggas adalah nilai semua

ternak/unggas yang dijual baik yang dibayar tunai, bon atau kredit, dan dinilai menurut harga pada saat transaksi. Termasuk nilai jual produksi ikutannya (pupuk kandang, bulu, dsb).

Biaya produksi usaha ternak/unggas mencakup semua biaya yang

dikeluarkan untuk pembelian ternak/unggas (menurut harga saat terjadinya transaksi), upah/ gaji buruh/karyawan, makanan ternak/


(25)

unggas, obat-obatan, listrik, bahan bakar, ongkos pengangkutan, pemeliharaan/perbaikan kecil kandang dsb.

3. Usaha Jasa Pertanian, Perkebunan dan Peternakan (kode 1)

a. Jasa Pertanian/perkebunan

Nilai produksi usaha jasa pertanian/perkebunan adalah nilai

seluruh pendapatan dari jasa pengolahan tanah, pemupukan, pemanenan, penyebaran bibit, persemaian tanaman, penyemprotan hama dsj.

Biaya produksi usaha jasa pertanian/perkebunan mencakup biaya

yang dikeluarkan seperti untuk transportasi, makan dan minum dalam rangka usaha jasa tersebut.

b. Jasa Peternakan

Nilai produksi usaha jasa peternakan mencakup semua

pendapatan dari usaha pelayanan kesehatan ternak, pencukuran bulu ternak, pelayanan/pencari rumput dan penggembalaan ternak, yang dilakukan atas dasar balas jasa atau kontrak, penetasan telur, jasa pemacekan, dan jasa lainnya.

Biaya produksi usaha jasa peternakan antara lain pembelian obat untuk ternak, biaya transpotasi, makan dan minum, listrik, bahan bakar, upah/gaji dan sebagainya.

4. Usaha Perburuan/penangkapan dan penangkaran satwa liar dan

Kehutanan (kode 1)

Nilai produksi usaha disini adalah nilai seluruh hasil pemungutan

hasil hutan dan perburuan. Hasil hutan antara lain berupa kayu bakar, bambu, madu, rotan, damar dsj. serta pembuatan arang. Kegiatan perburuan meliputi penangkapan binatang liar seperti babi hutan, buaya, menjangan, pengambilan sarang burung dsb. baik untuk dikonsumsi


(26)

20 SSKKMMPPDDBB--2200113 3 “SSuurrvveeiiKKhhuussuussPPeenndduukkuunnggMMooddeellPPrroodduukkDDoommeessttiikkBBrruuttooTTaahhuunn22001133 dagingnya maupun diambil kulit, bulu dan tulangnya. Perburuan yang lebih menekankan unsur hobi tidak termasuk kegiatan perburuan.

Biaya produksi perburuan/kehutanan meliputi biaya yang

dikeluarkan seperti untuk transportasi, makan dan minum dalam rangka usahanya, dan sebagainya.

5. Usaha Perikanan (kode 1)

Nilai produksi usaha perikanan adalah nilai hasil seluruh

penangkapan/pengambilan ikan, udang, binatang dan tanaman air baik dari air tawar ataupun laut.

Biaya produksi usaha perikanan meliputi semua biaya yang

digunakan untuk upah/gaji buruh/karyawan, bibit, makanan ikan/pupuk ikan, pemeliharaan sarana usaha, bahan bakar, minyak pelumas, ongkos pengangkutan dsb. Tidak termasuk sewa lahan dan bunga modal.

6. Usaha penggalian batu-batuan, tanah liat dan pasir, serta pertambangan

mineral dan bahan kimia (kode 2)

Nilai produksi usaha disini adalah nilai semua hasil dari

penggalian dan pengambilan segala jenis barang galian seperti batu-batuan, pasir dan tanah yang umumnya berada pada permukaan bumi. Hasil dari kegiatan ini berupa batu gunung, batu kali, batu kapur, kerikil, batu karang, batu marmer, pasir bahan bangunan, pasir silika, kaolin, tanah liat dan sebagainya.

Biaya produksinya meliputi semua biaya yang dikeluarkan untuk

upah/gaji buruh/karyawan, detonator, pemeliharaan sarana usaha, bahan bakar, minyak pelumas, ongkos pengangkutan, biaya retribusi dan sebagainya. Tidak termasuk sewa lahan dan bunga modal.


(27)

7. Usaha Industri Pengolahan Segala Jenis (kode 3)

Nilai produksi usaha industri pengolahan adalah seluruh nilai barang yang dihasilkan dan sudah siap dijual. Termasuk nilai produksi ikutan/sampingan dan hasil jasa industri. Nilai produksi dari barang yang belum siap untuk dijual tidak dimasukkan, kecuali kalau usaha industri/kerajinan tersebut memang menghasilkan barang setengah jadi.

Biaya produksi usaha industri pengolahan adalah semua biaya

yang digunakan untuk menghasilkan barang. Biaya tersebut antara lain biaya upah/gaji buruh/karyawan, pembelian bahan baku, pemeliharaan sarana usaha, bahan bakar, ongkos pengangkutan, pajak usaha, sewa tempat/alat dan sebagainya.

8. Usaha listrik, gas, uap/ air panas dst (kode 4)

Nilai produksi usaha listrik, gas, uap/ air panas dst adalah nilai penjualan kegiatan pembangkitan/penyaluran tenaga listrik, gas, uap/ air panas dst.

Biaya produksi meliputi biaya upah/gaji, bahan bakar, minyak pelumas, pemeliharaan perlengkapan, dan sebagainya.

9. Usaha Bangunan/Konstruksi (kode 6)

Nilai produksi usaha bangunan/konstruksi adalah seluruh nilai

pekerjaan yang telah dilakukan dalam periode rujukan, tanpa melihat apakah bangunan/konstruksi tsb. sudah selesai seluruhnya atau belum. Nilai produksi disini mencakup pula nilai dari perlengkapan bangunan seperti instalasi listrik, telepon, RAM dsb. Tetapi nilai lahan tempat bangunan didirikan tidak dicakup sebagai nilai produksi usaha bangunan.

Biaya produksi meliputi biaya upah/gaji, bahan bangunan segala jenis, bahan bakar, minyak pelumas, pemeliharaan perlengkapan, dsb.


(28)

22 SSKKMMPPDDBB--2200113 3 “SSuurrvveeiiKKhhuussuussPPeenndduukkuunnggMMooddeellPPrroodduukkDDoommeessttiikkBBrruuttooTTaahhuunn22001133

10. Usaha Perdagangan (kode 7)

Nilai produksi usaha perdagangan disebut margin perdagangan,

yaitu selisih nilai penjualan dengan pembelian seluruh komoditi yang terjual. Termasuk penerimaan lainnya seperti komisi.

Biaya produksi meliputi biaya upah/gaji, biaya pengangkutan, biaya bahan penolong seperti: bahan pengepak/pembungkus, pengikat (tali rafia, karet gelang dsb), alat tulis menulis, biaya listrik, RAM, telepon, biaya iklan, bahan bakar, pemeliharaan alat, dan sebagainya.

11. Usaha Pengangkutan (kode 8)

Nilai produksi usaha pengangkutan merupakan nilai dari tiket (karcis) yang terjual, hasil dari charter/penyewaan kendaraan dengan pengemudi maupun tidak, termasuk hasil yang diperoleh dari jasa bongkar muat.

Biaya produksi usaha pengangkutan adalah upah dan gaji, biaya

bahan bakar, pelumas, perbaikan kecil kendaraan angkutan. Biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan besar kendaraan bukan merupakan biaya produksi, tetapi merupakan penambahan barang modal seperti pembelian mesin, mengecat kendaraan, dan pembelian onderdil kendaraan yang nilainya relatif besar.

12. Usaha penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum (kode 9)

Nilai produksi usaha disini meliputi nilai jasa penyediaan

akomodasi, makanan atau minuman jadi yang dikonsumsi ditempat penjualan.

Biaya produksi meliputi semua bahan yang digunakan untuk

menyediakan jasa akomodasi, menghasilkan makanan/minuman jadi, dan biaya lain yang berkaitan dengan usaha tersebut seperti biaya listrik, gas, RAM, bahan pembersih, dan sebagainya.


(29)

13. Real estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan (kode 12-14)

Nilai produksi usaha disini meliputi semua pendapatan atas

pemberian jasa sewa/kontrak bangunan, sewa tanah, sewa alat pesta dan jasa perusahaan seperti jasa hukum, notaris, pengolahan dan penyajian data, teknik dan arsitektur, periklanan dan sebagainya.

Biaya produksi yang dicakup meliputi semua biaya yang

dikeluarkan dalam rangka kegiatan usaha tersebut seperti upah dan gaji, perbaikan, listrik, RAM, ATK, bahan bakar dan sebagainya.

14. Usaha Jasa Pendidikan, Kesehatan dan Kebersihan (kode 16-17)

Nilai produksi usaha jasa kesehatan dan kebersihan, mencakup semua nilai pendapatan yang diterima dari usaha jasa kebersihan, jasa kesehatan (seperti mantri suntik, dokter, dukun, tukang urut dsj) dan jasa pendidikan swasta (taman kanak kanan, play group, les private dsj).

Biaya produksi jasa sosial dan kemasyarakatan meliputi biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan usaha tersebut seperti upah dan gaji guru, spidol, bahan-bahan berupa obat, minyak urut, listrik, RAM, alat tulis kantor dan sebagainya.

15. Usaha Jasa Kebudayaan, Hiburan dan Rekreasi (kode 18)

Nilai produksi usaha disini mencakup semua nilai pendapatan

yang diterima dari usaha jasa hiburan, jasa film, penyiaran radio dan televisi, sirkus, topeng monyet, tari, musik, penggubah lagu, penulis buku, pembuatan lukisan dan sebagainya.

Biaya produksi meliputi biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan

usaha tersebut seperti upah dan gaji, biaya bahan-bahan, biaya pengangkutan, makanan & minuman dan sebagainya.


(30)

24 SSKKMMPPDDBB--2200113 3 “SSuurrvveeiiKKhhuussuussPPeenndduukkuunnggMMooddeellPPrroodduukkDDoommeessttiikkBBrruuttooTTaahhuunn22001133

16. Usaha Jasa Jasa Perorangan yang Melayani Rumahtangga (kode 20) Nilai produksi usaha reparasi mencakup semua nilai pendapatan yang diterima dari usaha jasa binatu, pemangkas rambut, salon kecantikan, pemakamam, penjahitan, pembantu rumah tangga, babby sitter, tukang pijit, tukang semir sepatu dan lain sebagainya.

Biaya produksi usaha jasa reparasi meliputi biaya yang

dikeluarkan berkaitan dengan usaha tersebut seperti upah dan gaji, biaya bahan, biaya pengangkutan, makanan dan minuman dsb.

Blok II. Komposisi Pasar Produksi dan Pengeluaran Perusahaan Tahun 2012 & Triw.I/2013

Blok ini terdiri dari 5 pertanyaan (rincian 11-15) bertujuan untuk mengetahui perkiraan komposisi produk yang dihasilkan perusahaan menurut jenis penggunaannya, komposisi produk yang dipasarkan perusahaan menurut sumber produk, komposisi pasar aktual/potensial perusahaan menurut wilayah pemasaran, komposisi pengeluaran perusahaan menurut jenis pengeluaran, dan komposisi perubahan persediaan perusahaan menurut jenis persedian selama Tahun 2012 dan Triwulan I/2013.

Pada rincian 11.a s.d. 11.c, berikan informasi kuantitatif terkait perkiraan komposisi produk yang dihasilkan perusahaan menurut jenis penggunaannya selama Tahun 2012 dan Triwulan I/2013. Jenis penggunaan yang dimaksud terdiri dari:

a. Dipasarkan pada triwulan berjalan

b. Diberikan pada pihak lainnya/digunakan sendiri

c. Akan dipasarkan pada triwulan mendatang (menjadi persediaan)

Pada rincian 12.a s.d. 12.b, berikan informasi kuantitatif terkait perkiraan komposisi produk yang dipasarkan perusahaan menurut sumber produk selama Tahun 2012 dan Triwulan I/2013. Sumber produk yang dimaksud terdiri dari:


(31)

a. Produk hasil produksi triwulan berjalan b. Mengambil persediaan

Pada rincian 13.a s.d. 13.c, berikan informasi kuantitatif terkait perkiraan komposisi pasar aktual/potensial perusahaan menurut wilayah pemasaran selama Tahun 2012 dan Triwulan I/2013. Wilayah pemasaran yang dimaksud terdiri dari:

a. Pasar Propinsi (Permintaan Regional) b. Pasar Luar Propinsi (Ekspor Luar Propinsi) c. Pasar Luar Negeri (Ekspor Luar Negeri)

Ekspor dan impor perusahaan ke/dari luar negeri merupakan kegiatan transaksi barang dan jasa antara perusahaan ybs dengan institusi non residen, meliputi: ekspor dan impor barang, jasa angkutan, jasa perjalanan, jasa komunikasi, jasa konstruksi, jasa asuransi, jasa keuangan, jasa komputer & informasi, jasa royalti & lisensi, jasa bisnis lainnya, jasa perseorangan, budaya & rekreasi, dan jasa pemerintahan umum.

Pada rincian 14.a s.d. 14.b, berikan informasi kuantitatif terkait perkiraan komposisi pengeluaran perusahaan menurut jenis pengeluaran selama Tahun 2012 dan Triwulan I/2013. Jenis pengeluaran yang dimaksud terdiri dari:

a. Pembelian bahan baku & bahan penolong b. Pengeluaran investasi fisik

Pengeluaran investasi fisik didefinisikan sebagai pengadaan, pembuatan, dan pembelian barang-barang modal baru yang berasal dari dalam negeri (domestik) dan barang modal baru ataupun bekas dari luar negeri (impor). Barang modal adalah peralatan yang digunakan untuk berproduksi dan biasanya mempunyai umur pakai satu tahun atau lebih.

Pada rincian 15.a s.d. 15.c, berikan informasi kuantitatif terkait nilai persediaan perusahaan (dalam juta Rupiah) menurut jenis persedian selama Tahun 2012 dan Triwulan I/2013. Jenis persedian yang dimaksud terdiri dari:


(32)

26 SSKKMMPPDDBB--2200113 3 “SSuurrvveeiiKKhhuussuussPPeenndduukkuunnggMMooddeellPPrroodduukkDDoommeessttiikkBBrruuttooTTaahhuunn22001133 a. Persediaan Bahan Baku/Penolong

b. Persediaan Barang Setengah Jadi c. Persediaan Barang Jadi

Perubahan inventori merupakan pengurangan inventori pada akhir periode dengan posisi inventori pada awal periode.

Blok III. Perkiraan Perkembangan Pasar Produksi & Pengeluaran Perusahaan

Triw.I-II/2013

Blok ini terdiri dari 7 pertanyaan (rincian 16-22) dan bertujuan untuk mengetahui secara opsional perkiraan umum peningkatan output/nilai produksi, penyebab utama peningkatan/penurunan output/nilai produksi, kenaikan kuantum pemasaran produk & jasa perusahaan menurut wilayah pemasaran, peningkatan biaya produksi, penyebab utama peningkatan/penurunan biaya produksi, kenaikan pengeluaran perusahaan menurut jenis pengeluaran, dan kenaikan perubahan persediaan perusahaan menurut jenis persedian selama Triwulan I/2013 dan perkiraan selama Triwulan II/2013.

Pada rincian 16, berikan informasi kuantitatif secara opsional terkait perkiraan umum peningkatan/penurunan output/nilai produksi perusahaan selama Triwulan I/2013 dan perkiraan selama Triwulan II/2013.

Pada rincian 17, berikan informasi kuantitatif secara opsional terkait perkiraan umum penyebab utama peningkatan/penurunan output/nilai produksi perusahaan selama Triwulan I/2013 dan perkiraan selama Triwulan II/2013.

Pada rincian 18.a s.d. 18.c, berikan informasi kuantitatif secara opsional terkait perkiraan umum kenaikan kuantum pemasaran produk & jasa perusahaan menurut wilayah pemasaran selama Triwulan I/2013 dan perkiraan selama Triwulan II/2013. Wilayah pemasaran yang dimaksud terdiri dari:


(33)

b. Pasar Luar Propinsi (Ekspor Luar Propinsi) c. Pasar Luar Negeri (Ekspor Luar Negeri)

Pada rincian 19, berikan informasi kuantitatif secara opsional terkait perkiraan umum peningkatan biaya produksi perusahaan selama Triwulan I/2013 dan perkiraan selama Triwulan II/2013.

Pada rincian 20, berikan informasi kuantitatif secara opsional terkait perkiraan umum penyebab utama peningkatan/penurunan biaya produksi perusahaan selama Triwulan I/2013 dan perkiraan selama Triwulan II/2013.

Pada rincian 21.a s.d. 21.b, berikan informasi kuantitatif secara opsional terkait perkiraan umum kenaikan pengeluaran perusahaan menurut jenis pengeluaran selama Triwulan I/2013 dan perkiraan selama Triwulan II/2013. Jenis pengeluaran yang dimaksud terdiri dari:

a. Pembelian bahan baku & bahan penolong b. Pengeluaran investasi fisik domestik

Pada rincian 22, berikan informasi kuantitatif secara opsional terkait perkiraan umum kenaikan perubahan persediaan perusahaan menurut jenis persedian selama Triwulan I/2013 dan perkiraan selama Triwulan II/2013. Jenis persedian yang dimaksud terdiri dari:

a. Persediaan Bahan Baku/Penolong b. Persediaan Barang Setengah Jadi c. Persediaan Barang Jadi

Blok IV.APersepsi/Perkiraan Kendala Ekonomi Perusahaan Selama

Triw.I/2013 & Perkiraan Selama Triw.II/2013

Blok ini terdiri dari 2 pertanyaan (rincian 23-24), dan bertujuan untuk melihat kendala ekonomi yang dialami perusahaan selama Triwulan I/2013 dan perkiraan selama Triwulan II/2013.

Pada rincian 23, berikan informasi opsional apakah perusahaan

mengalami kendala/kesulitan internal selama Triwulan I/2013 dan perkiraan selama Triwulan II/2013.


(34)

28 SSKKMMPPDDBB--2200113 3 “SSuurrvveeiiKKhhuussuussPPeenndduukkuunnggMMooddeellPPrroodduukkDDoommeessttiikkBBrruuttooTTaahhuunn22001133

Pada rincian 24, berikan informasi opsional yang lebih rinci terkait 7 kendala/kesulitan internal yang dialami perusahaan selama Triwulan I/2013 dan perkiraan selama Triwulan II/2013. Ketujuh kendala ekonomi yang dimaksud terdiri dari:

a. Kendala Pengembangan SDM Perusahaan b. Kendala Promosi Penjualan Produk/Jasa

c. Kendala Suplai Bahan Baku (Domestik & Impor) d. Kendala Teknis Proses Produksi

e. Kendala Distribusi Barang f. Kendala Ekspor Barang/Jasa

g. Kendala Pembiayaan Eksternal Perusahaan

Blok VI.B Persepsi Terhadap Indikator Perekonomian Nasional Selama

Triw.I/2013 & Perkiraan Selama Triw.II/2013

Blok ini terdiri dari 3 pertanyaan (rincian 25-27). Pertanyaan pada rincian 25 terdiri atas 30 indikator/aktivitas ekonomi nasional dari 5 dimensi aktivitas dan bertujuan untuk mengetahui secara opsional perkiraan umum persepsi pengusaha atas 30 indikator/aktivitas ekonomi nasional selama Triwulan I/2013 dan perkiraan selama Triwulan II/2013. Ke-30 indikator/aktivitas ekonomi nasional dari 5 dimensi aktivitas yang dimaksud terdiri dari:

1. Dimensi Kegiatan Usaha Domestik & Internasional

a. Ekspektasi Situasi Bisnis

b. Kualitas Mesin & Perlengkapan Domestik c. Kualitas Alat Angkutan Domestik

d. Kualitas Bibit Unggul Domestik

e. Ketersediaan Komoditas Elektronik di Pasar Domestik f. Intensitas Barang Konsumsi Impor di Pasar Domestik


(35)

2. Dimensi Harga

a. Harga Komoditas Domestik Secara Umum b. Harga Komoditas Sembako

c. Harga Komoditas Elektronik

d. Harga Komoditas Bahan Baku Impor e. Harga Komoditas Pangan Dunia f. Harga Komoditas Konstruksi g. Harga Komoditas Mesin Domestik h. Harga Komoditas Mesin Impor

i. Harga Komoditas Alat Angkutan Domestik j. Harga Komoditas Alat Angkutan Impor k. Harga Komoditas Bibit Unggul Domestik l. Harga Komoditas Bibit Unggul Impor

3. Dimensi Ketenagakerjaan

a. Pendapatan Upah/Gaji Buruh b. Tingkat Pengangguran Terbuka

4. Dimensi Keuangan & Pasar Modal

a. Stabilitas Kondisi Finansial Nasional b. Stabilitas Pasar Modal

5. Dimensi Kebijakan Pemerintah

a. Penerimaan Pendapatan Negara/Daerah b. Ekspansi Program Pemerintah

c. Deregulasi Perijinan & Perpajakan d. Deregulasi Impor

e. Tingkat Kemudahan Ijin Usaha


(36)

30 SSKKMMPPDDBB--2200113 3 “SSuurrvveeiiKKhhuussuussPPeenndduukkuunnggMMooddeellPPrroodduukkDDoommeessttiikkBBrruuttooTTaahhuunn22001133 g. Kebijakan Promosi Komoditas Ekspor Unggulan oleh Pemerintah h. Kebijakan Promosi Pariwisata Indonesia oleh Pemerintah

Pada rincian 26, berikan informasi opsional apakah perusahaan

berkeinginan melakukan ekspansi usaha pada Triwulan II/2013 dan perkiraan pada Triwulan III/2013 setelah melihat kendala-kendala internal pada Blok IVA rincian 23-24 serta perkembangan indikator perekonomian nasional pada Blok IV.B rincian 25.

Pada rincian 27, berikan informasi opsional apakah perusahaan

berkeinginan melakukan diversifikasi usaha pada Triwulan II/2013 dan perkiraan pada Triwulan III/2013 setelah melihat kendala-kendala internal pada Blok IVA rincian 23-24 serta perkembangan indikator perekonomian nasional pada Blok IV.B rincian 25.


(37)

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Isian SKMPDB-2013E1

Lampiran 2. Daftar Isian SKMPDB-2013E2


(38)

(39)

N U S 1

(Diisi oleh petugas BPS-RI)

REPUBLIK INDONESIA

S

urvei

K

husus

P

endukung

M

odel

P

roduk

D

omestik

B

ruto TAHUN 2013

“Modul Pengaruh Utilitas Dunia Usaha Terhadap Perekonomian Nasional”

Contact Person Perusahaan:

Nama Lengkap No. Telpon Tanda Tangan No. Fax

Propinsi Tanggal Pengisian …... - …... - 2013

Tujuan:

Survei ini dimaksudkan untuk memperoleh Indikator Dini dalam rangka penyusunan Model Triwulanan Produk Domestik Bruto Indonesia Tahun 2013-2014.

Dasar Hukum:

1. Pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan UU No.16 Tahun 1997, tentang Statistik, Pasal 11. 2. Kerahasiaan data yang diberikan dijamin oleh UU No.16 Tahun 1997 tentang Statistik, Pasal 21. 3. Survei ini tidak memungut biaya apapun.

4. Setiap responden wajib memberikan keterangan yang diperlukan dalam penyelenggaraan statistik dasar oleh Badan Pusat Statistik (UU No.16 Tahun 1997, Pasal 27, tentang Statistik).

5. Data yang akan dipublikasikan merupakan data agregat dan hanya digunakan untuk kepentingan analisis dan perumusan kebijakan ekonomi.

Batas Waktu Pengisian:

Mohon lengkapi informasi yang dibutuhkan dalam Daftar Isian Pencacahan Tahap 1 ini dan kirimkan ke

Badan Pusat Statistik Republik Indonesia selambat-lambatnya 31 Mei 2013.

Layanan Informasi:

Untuk bantuan pengisian daftar isian, dapat menghubungi:

Subdit. Neraca Modal & Luar Negeri, Dir. Neraca Pengeluaran Badan Pusat Statistik Telp. 021-3841195, 3842508, 3810291-4 Ext. 7231-7233 Fax. 021-3857046 Contact Person BPS:


(40)

BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN

1. Nama Perusahaan : ………..……...……

2. Alamat Perusahaan : ………..……...……

………..……...…… ………..……...…… 3. Bentuk Perusahaan : A. Tunggal B. Pusat C. Cabang

4. Status Badan Hukum : A. PT B. CV/NV C. Firma D. Lainnya 5. Tahun Pertama melakukan kegiatan komersil : ……..……….. 6. Status kepemilikan modal perusahaan per 31-Des-2012(Lingkari salah satu)

1 Asing PMA Bila kepemilikan asing senilai lebih besar dari 10%

2 Asing Non PMA Bila kepemilikan asing senilai kurang dari 10%

3 Domestik Bila tidak terdapat kepemilikan asing

7. Deskripsi Kegiatan Usaha : ………..……...……

8. a. Produk Barang/Jasa Utama Perusahaan : ………. b. Produk Barang/Jasa Lain Perusahaan : ………. 9. Kegiatan Utama Perusahaan (Lingkari salah satu)

01 Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 12 Real Estat

02 Pertambangan dan Penggalian 13 Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis

03 Industri Pengolahan 14 Jasa Persewaan, Ketenagakerjaan, dst

04 Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas dst 15 Administrasi Pemerintahan, dst

05 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dst 16 Jasa Pendidikan

06 Konstruksi 17 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

07 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dst 18 Kebudayaan, Hiburan dan Rekreasi

08 Transportasi dan Pergudangan 19 Kegiatan Jasa Lainnya

09 Penyediaan Akomodasi, Makan & Minum 20 Jasa Perorangan yang Melayani Rumahtangga

10 Informasi dan Komunikasi 21 Kegiatan Badan Internasional dan Badan

Ektra Internasional Lainnya

11 Jasa Keuangan dan Asuransi

10. Besar nilai ASSET, OUTPUT PRODUKSI, dan BIAYA PRODUKSI (dalam juta Rupiah) perusahaan per periode berikut:

Periode POSISI ASET OUTPUT PRODUKSI BIAYA PRODUKSI 31 Desember 2011

31 Desember 2012

2

BLOK II. KOMPOSISI PASAR PRODUKSI DAN PENGELUARAN PERUSAHAAN TAHUN 2012 & TRIW.I/2013

11. Bagaimanakah komposisi penggunaan produk yang dihasilkan perusahaan pada tahun/triwulan berikut?

Komposisi Penggunaan Produk (%) Tahun 2012 Triw.I/2013

a. Dipasarkan pada periode berjalan

b.Diberikan pada pihak lainnya/digunakan sendiri

c. Akan dipasarkan pada periode mendatang (menjadi persediaan)

TOTAL 100% 100%

12. Bagaimanakah komposisi sumber produk yang dipasarkan perusahaan pada tahun/triwulan berikut?

Komposisi Sumber Produk (%) Tahun 2012 Triw.I/2013

a. Produk hasil produksi periode berjalan b.Mengambil persediaan

TOTAL 100% 100%

13. Bagaimanakah komposisi wilayah pemasaran aktual/potensial perusahaan pada tahun/triwulan berikut?

Komposisi Wilayah Pemasaran (%) Tahun 2012 Triw.I/2013

a. Pasar Propinsi (Permintaan Regional) b.Pasar Luar Propinsi (Ekspor Luar Propinsi) c. Pasar Luar Negeri (Ekspor Luar Negeri)

TOTAL 100% 100%

14. Bagaimanakah komposisi pengeluaran perusahaan pada tahun/triwulan berikut?

Komposisi Pengeluaran Perusahaan (%) Tahun 2012 Triw.I/2013

a. Pembelian bahan baku & bahan penolong b.Pengeluaran investasi fisik

TOTAL 100% 100%

15. Bagaimanakah rasio persediaan terhadap total output perusahaan pada akhir periode berikut?

Jenis Persediaan Perusahaan (%) 1-Jan-2012 31-Des-2012 31-Mar-2013 Total persediaan

a. Persediaan Bahan Baku/Penolong b.Persediaan Barang Setengah Jadi c. Persediaan Barang Jadi


(1)

BLOK IV.B (

Lanjutan

)

Dimensi Ketenagakerjaan Triw.I/2013 Triw.II/2013

a. Pendapatan Upah/Gaji Buruh b.Tingkat Pengangguran Terbuka

Pilihan Jawaban

Sgt Menurun - 1 Menurun - 2 Sama Saja - 3 Meningkat - 4 Sgt Meningkat - 5 Tidak Tahu - 6 Dimensi Keuangan & Pasar Modal Triw.I/2013 Triw.II/2013 a. Stabilitas Kondisi Finansial Nasional

b.Stabilitas Pasar Modal

Pilihan Jawaban

Sgt Menurun - 1 Menurun - 2 Sama Saja - 3 Meningkat - 4 Sgt Meningkat - 5 Tidak Tahu - 6 Dimensi Kebijakan Pemerintah Triw.I/2013 Triw.II/2013 a. Penerimaan Pendapatan Negara/Daerah

b.Ekspansi Belanja Pemerintah c.Deregulasi Perijinan & Perpajakan d.Deregulasi Impor

e.Tingkat Kemudahan Ijin Usaha

f. Intensitas Pembangunan Infrastruktur oleh Pemerintah

g.Kebijakan Promosi Komoditas Ekspor Unggulan oleh Pemerintah h.Kebijakan Promosi Pariwisata Indonesia oleh Pemerintah

Pilihan Jawaban Sgt Menurun - 1 Menurun - 2 Sama Saja - 3

Meningkat - 4 Sgt Meningkat - 5 Tidak Tahu - 6

26.

Melihat kendala-kendala internal pada Blok IV.A rincian 24 serta

perkembangan indikator-indikator perekonomian nasional pada Blok IV.B

rincian 25, apakah perusahaan berkeinginan melakukan ekspansi usaha pada

triwulan berikut?

Triw. II/2013 Ya - 1 Tidak - 2

Triw. III/2013 Ya - 1 Tidak - 2

27.

Melihat kendala-kendala internal pada Blok IVA serta perkembangan

indikator-indikator perekonomian nasional pada Blok IV.B rincian 25, apakah

perusahaan juga berkeinginan melakukan diversifikasi usaha pada triwulan

berikut?

Triw. II/2013 Ya - 1 Tidak - 2

Triw. III/2013 Ya - 1 Tidak - 2

6

BLOK V. BLOK CATATAN

28.

Tuliskan informasi seputar perusahaan yang dianggap penting yang belum

ditanyakan pada dokumen ini:

………...

………...

………...

………...

………...

………...

………...

………...

………...

………...

………...

………...

………...

………...

………...

………...

………...

………...


(2)

N U S

2

(Diisi oleh petugas BPS-RI)

REPUBLIK INDONESIA

S

urvei

K

husus

P

endukung

M

odel

P

roduk

D

omestik

B

ruto

TAHUN 2013

“Modul Pengaruh Utilitas Dunia Usaha Terhadap Perekonomian Nasional”

Contact Person Perusahaan:

Nama Lengkap No. Telpon

Tanda Tangan No. Fax

Propinsi Tanggal Pengisian …... - …... - 2013

Pe

P

el

lo

op

po

or

r

D

Da

at

ta

a

S

St

ta

at

ti

is

st

ti

ik

k

T

Te

er

rp

pe

er

rc

ca

ay

ya

a

U

Un

nt

tu

uk

k

S

Se

em

mu

ua

a

Tujuan:

Survei ini dimaksudkan untuk memperoleh Indikator Dini dalam rangka penyusunan Model Triwulanan Produk Domestik Bruto Indonesia Tahun 2013-2014.

Dasar Hukum:

1. Pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan UU No.16 Tahun 1997, tentang Statistik, Pasal 11. 2. Kerahasiaan data yang diberikan dijamin oleh UU No.16 Tahun 1997 tentang Statistik, Pasal 21. 3. Survei ini tidak memungut biaya apapun.

4. Setiap responden wajib memberikan keterangan yang diperlukan dalam penyelenggaraan statistik dasar oleh Badan Pusat Statistik (UU No.16 Tahun 1997, Pasal 27, tentang Statistik).

5. Data yang akan dipublikasikan merupakan data agregat dan hanya digunakan untuk kepentingan analisis dan perumusan kebijakan ekonomi.

Batas Waktu Pengisian:

Mohon lengkapi informasi yang dibutuhkan dalam Daftar Isian Pencacahan Tahap 1 ini dan kirimkan ke Badan Pusat Statistik Republik Indonesia selambat-lambatnya 31 Agustus 2013.

Layanan Informasi:

Untuk bantuan pengisian daftar isian, dapat menghubungi:

Subdit. Neraca Modal & Luar Negeri, Dir. Neraca Pengeluaran Badan Pusat Statistik Telp. 021-3841195, 3842508, 3810291-4 Ext. 7231-7233 Fax. 021-3857046 Contact Person BPS:


(3)

BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN

(Untuk perusahaan yang telah dicacah pada tahap 1, cukup mengisi rincian 1& 2 saja, sedangkan untuk perusahaan pengganti wajib melengkapi semua rincian pada blok ini)

1.

Nama Perusahaan

:

………..……...……

2.

Alamat Perusahaan

:

………..……...……

………..……...……

………..……...……

3.

Bentuk Perusahaan

: A. Tunggal

B. Pusat

C. Cabang

4.

Status Badan Hukum

: A. PT

B. CV/NV C. Firma

D. Lainnya

5.

Tahun Pertama melakukan kegiatan komersil

: ……..………..

6.

Status kepemilikan modal perusahaan per 31-Des-2012 (

Lingkari salah satu

)

1 Asing PMA Bila kepemilikan asing senilai lebih besar dari 10% 2 Asing Non PMA Bila kepemilikan asing senilai kurang dari 10% 3 Domestik Bila tidak terdapat kepemilikan asing

7.

Deskripsi Kegiatan Usaha :

………..……...……

8.

a. Produk Barang/Jasa Utama Perusahaan :

……….

b. Produk Barang/Jasa Lain Perusahaan :

……….

9.

Kegiatan Utama Perusahaan (

Lingkari salah satu

)

01 Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 12 Real Estat

02 Pertambangan dan Penggalian 13 Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis

03 Industri Pengolahan 14 Jasa Persewaan, Ketenagakerjaan, dst

04 Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas dst 15 Administrasi Pemerintahan, dst

05 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dst 16 Jasa Pendidikan

06 Konstruksi 17 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

07 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dst 18 Kebudayaan, Hiburan dan Rekreasi

08 Transportasi dan Pergudangan 19 Kegiatan Jasa Lainnya

09 Penyediaan Akomodasi, Makan & Minum 20 Jasa Perorangan yang Melayani Rumahtangga

10 Informasi dan Komunikasi 21 Kegiatan Badan Internasional dan Badan

Ektra Internasional Lainnya

11 Jasa Keuangan dan Asuransi

10.

Besar nilai ASSET, OUTPUT PRODUKSI, dan BIAYA PRODUKSI (

dalam juta

Rupiah

) perusahaan per periode berikut:

Periode POSISI ASET OUTPUT PRODUKSI BIAYA PRODUKSI

31 Desember 2011 31 Desember 2012

BLOK II. KOMPOSISI PASAR PRODUKSI DAN PENGELUARAN

PERUSAHAAN TRIW.I/2013 & TRIW.II/2013

11.

Bagaimanakah komposisi penggunaan produk yang dihasilkan perusahaan pada

triwulan berikut?

Komposisi Penggunaan Produk (%) Triw.I/2013 Triw.II/2013 a. Dipasarkan pada periode berjalan

b.Diberikan pada pihak lainnya/digunakan sendiri

c.Akan dipasarkan pada periode mendatang (menjadi persediaan)

TOTAL 100% 100%

12.

Bagaimanakah komposisi sumber produk yang dipasarkan perusahaan pada

triwulan berikut?

Komposisi Sumber Produk (%) Triw.I/2013 Triw.II/2013

a. Produk hasil produksi triwulan berjalan b.Mengambil persediaan

TOTAL 100% 100%

13.

Bagaimanakah komposisi wilayah pemasaran aktual/potensial perusahaan pada

triwulan berikut?

Komposisi Wilayah Pemasaran (%) Triw.I/2013 Triw.II/2013 a. Pasar Propinsi (Permintaan Regional)

b.Pasar Luar Propinsi (Ekspor Luar Propinsi) c.Pasar Luar Negeri (Ekspor Luar Negeri)

TOTAL 100% 100%

14.

Bagaimanakah komposisi pengeluaran perusahaan pada triwulan berikut?

Komposisi Pengeluaran Perusahaan (%) Triw.I/2013 Triw.II/2013 a. Pembelian bahan baku & bahan penolong

b. Pengeluaran investasi fisik

TOTAL 100% 100%

15.

Bagaimanakah rasio persediaan terhadap total output perusahaan pada akhir

periode berikut?

Jenis Persediaan Perusahaan (%) 31-Des-2012 31-Mar-2013 30-Jun-2013 Total persediaan

a. Persediaan Bahan Baku/Penolong b.Persediaan Barang Setengah Jadi c.Persediaan Barang Jadi


(4)

BLOK IV.A PERSEPSI KENDALA EKONOMI PERUSAHAAN SELAMA

TRIW.II/2013 & PERKIRAAN SELAMA TRIW.III-IV/2013 & TAHUN 2014

16.

Pada periode berikut, apakah perusahaan mengalami kendala/kesulitan

internal?

Triw. II/2013 Ya - 1 Tidak - 2

Triw. III/2013 Ya - 1 Tidak - 2

Triw. IV/2013 Ya - 1 Tidak - 2

2014 Ya - 1 Tidak - 2

17.

Bila rincian 23 berkode 1, apakah kendala internal berikut yang menjadi

hambatan usaha perusahaan?

Jenis Kendala Q2/13 Q3/13 Q4/13 2014

a. Kendala Pengembangan SDM Perusahaan b.Kendala Promosi Penjualan Produk/Jasa c.Kendala Suplai Bahan Baku (Domestik & Impor) d.Kendala Teknis Proses Produksi

e.Kendala Distribusi Barang f. Kendala Ekspor Barang/Jasa

g.Kendala Pembiayaan dari Eksternal Perusahaan

Pilihan Jawaban Ya - 1 Tidak - 2

BLOK IV.B PERSEPSI TERHADAP INDIKATOR PEREKONOMIAN NASIONAL

SELAMA TRIW.I/2013 & PERKIRAAN SELAMA TRIW.II/2013

18.

Dibandingkan dengan periode sebelumnya, bagaimanakah persepsi Saudara

mengenai beberapa indikator/aktivitas ekonomi nasional di bawah ini pada

periode berikut?

Dimensi Kegiatan Usaha Domestik Q2/13 Q3/13 Q4/13 2014 a. Ekspektasi Situasi Bisnis

b.Kualitas Mesin & Perlengkapan Domestik c.Kualitas Alat Angkutan Domestik d.Kualitas Bibit Unggul Domestik

e.Ketersediaan Komoditas Elektronik di Pasar Domestik f. Intensitas Barang Konsumsi Impor di Pasar Domestik

Pilihan Jawaban Sgt Memburuk - 1 Memburuk - 2 Sama Saja - 3 Membaik - 4 Sgt Membaik - 5 Tidak Tahu - 6

Dimensi Harga Q2/13 Q3/13 Q4/13 2014

a. Harga Komoditas Domestik Secara Umum b.Harga Komoditas Sembako

c.Harga Komoditas Elektronik d.Harga Komoditas Bahan Baku Impor e.Harga Komoditas Pangan Dunia f. Harga Komoditas Konstruksi g.Harga Komoditas Mesin Domestik h.Harga Komoditas Mesin Impor

i. Harga Komoditas Alat Angkutan Domestik j. Harga Komoditas Alat Angkutan Impor k.Harga Komoditas Bibit Unggul Domestik l. Harga Komoditas Bibit Unggul Impor

Pilihan Jawaban Sgt Menurun - 1 Menurun - 2 Sama Saja - 3

Meningkat - 4 Sgt Meningkat - 5 Tidak Tahu - 6

5

BLOK III. PERKIRAAN PERKEMBANGAN PASAR PRODUKSI DAN

PENGELUARAN PERUSAHAAN SELAMA TRIW.II-IV/2013 & TAHUN 2014

19.

Dibandingkan dengan periode sebelumnya, bagaimanakah perkiraan umum

peningkatan output/nilai produksi perusahaan pada periode berikut?

Triw. II/2013 Turun >5% - 1 Turun <5% - 2 Tetap - 3 Naik <5% - 4 Naik >5% - 5 Triw. III/2013 Turun >5% - 1 Turun <5% - 2 Tetap - 3 Naik <5% - 4 Naik >5% - 5 Triw. IV/2013 Turun >5% - 1 Turun <5% - 2 Tetap - 3 Naik <5% - 4 Naik >5% - 5 2014 Turun >5% - 1 Turun <5% - 2 Tetap - 3 Naik <5% - 4 Naik >5% - 5

20.

Hal apakah yang menjadi penyebab utama peningkatan/penurunan output/nilai

produksi perusahaan pada periode berikut?

Triw. II/2013 Perubahan permintaan - 1 Perubahan harga produk - 2 Lainnya - 3 Triw. III/2013 Perubahan permintaan - 1 Perubahan harga produk - 2 Lainnya - 3 Triw. IV/2013 Perubahan permintaan - 1 Perubahan harga produk - 2 Lainnya - 3 2014 Perubahan permintaan - 1 Perubahan harga produk - 2 Lainnya - 3

21.

Dibandingkan dengan periode sebelumnya, bagaimanakah perkiraan umum

kenaikan kuantum pemasaran produk & jasa perusahaan pada periode berikut?

Wilayah Pemasaran Q2/13 Q3/13 Q4/13 2014

a. Pasar Propinsi (Permintaan Regional) b.Pasar Luar Propinsi (Ekspor Luar Propinsi) c. Pasar Luar Negeri (Ekspor Luar Negeri)

Pilihan Jawaban Turun >5% - 1 Turun <5% - 2 Tetap - 3 Naik <5% - 4 Naik >5% - 5

22.

Dibandingkan dengan periode sebelumnya, bagaimanakah perkiraan umum

peningkatan biaya produksi perusahaan pada periode berikut?

Triw. II/2013 Turun >5% - 1 Turun <5% - 2 Tetap - 3 Naik <5% - 4 Naik >5% - 5 Triw. III/2013 Turun >5% - 1 Turun <5% - 2 Tetap - 3 Naik <5% - 4 Naik >5% - 5 Triw. IV/2013 Turun >5% - 1 Turun <5% - 2 Tetap - 3 Naik <5% - 4 Naik >5% - 5 2014 Turun >5% - 1 Turun <5% - 2 Tetap - 3 Naik <5% - 4 Naik >5% - 5

23.

Hal apakah yang menjadi penyebab utama peningkatan/penurunan biaya

produksi perusahaan pada periode berikut?

Triw. II/2013 Perubahan permintaan - 1 Perubahan harga produk - 2 Ekspansi/Diversifikasi usaha - 3 Triw. III/2013 Perubahan permintaan - 1 Perubahan harga produk - 2 Ekspansi/Diversifikasi usaha - 3 Triw. IV/2013 Perubahan permintaan - 1 Perubahan harga produk - 2 Ekspansi/Diversifikasi usaha - 3 2014 Perubahan permintaan - 1 Perubahan harga produk - 2 Ekspansi/Diversifikasi usaha - 3

24.

Dibandingkan dengan periode sebelumnya, bagaimanakah perkiraan umum

kenaikan pengeluaran perusahaan pada periode berikut?

Jenis Pengeluaran Perusahaan Q2/13 Q3/13 Q4/13 2013/2014 a. Pembelian bahan baku & bahan penolong

b.Pengeluaran investasi fisik domestik

Pilihan Jawaban Turun >5% - 1 Turun <5% - 2 Tetap - 3 Naik <5% - 4 Naik >5% - 5

25.

Dibandingkan dengan periode sebelumnya, bagaimanakah perkiraan umum

kenaikan perubahan persediaan perusahaan pada periode berikut?

Jenis Persediaan Q2/13 Q3/13 Q4/13 2014

a. Persediaan Bahan Baku/Penolong b.Persediaan Barang Setengah Jadi c. Persediaan Barang Jadi

Pilihan Jawaban Turun >5% - 1 Turun <5% - 2 Tetap - 3 Naik <5% - 4 Naik >5% - 5


(5)

BLOK IV.B (

Lanjutan

)

Dimensi Ketenagakerjaan Q2/13 Q3/13 Q4/13 2014

a. Pendapatan Upah/Gaji Buruh b.Tingkat Pengangguran Terbuka

Pilihan Jawaban Sgt Menurun - 1 Menurun - 2 Sama Saja - 3

Meningkat - 4 Sgt Meningkat - 5 Tidak Tahu - 6 Dimensi Keuangan & Pasar Modal Q2/13 Q3/13 Q4/13 2014 a. Stabilitas Kondisi Finansial Nasional

b.Stabilitas Pasar Modal

Pilihan Jawaban Sgt Menurun - 1 Menurun - 2 Sama Saja - 3

Meningkat - 4 Sgt Meningkat - 5 Tidak Tahu - 6 Dimensi Kebijakan Pemerintah Q2/13 Q3/13 Q4/13 2014 a. Penerimaan Pendapatan Negara/Daerah

b.Ekspansi Belanja Pemerintah c. Deregulasi Perijinan & Perpajakan d.Deregulasi Impor

e. Tingkat Kemudahan Ijin Usaha

f. Intensitas Pembangunan Infrastruktur oleh Pemerintah g.Kebijakan Promosi Komoditas Ekspor Unggulan oleh Pemerintah h.Kebijakan Promosi Pariwisata Indonesia oleh Pemerintah

Pilihan Jawaban Sgt Menurun - 1 Menurun - 2 Sama Saja - 3

Meningkat - 4 Sgt Meningkat - 5 Tidak Tahu - 6

26.

Melihat kendala-kendala internal pada Blok IV.A rincian 24 serta

perkembangan indikator-indikator perekonomian nasional pada Blok IV.B

rincian 25, apakah perusahaan berkeinginan melakukan ekspansi usaha pada

periode berikut?

Triw. III/2013 Ya - 1 Tidak - 2

Triw. IV/2013 Ya - 1 Tidak - 2

2014 Ya - 1 Tidak - 2

27.

Melihat kendala-kendala internal pada Blok VIA serta perkembangan

indikator-indikator perekonomian nasional pada Blok VI.B rincian 1, apakah

perusahaan juga berkeinginan melakukan diversifikasi usaha pada periode

berikut?

Triw. III/2013 Ya - 1 Tidak - 2

Triw. IV/2013 Ya - 1 Tidak - 2

2014 Ya - 1 Tidak - 2

6

BLOK V. BLOK CATATAN

28.

Tuliskan informasi seputar perusahaan yang dianggap penting yang belum

ditanyakan pada dokumen ini:

………...

………...

………...

………...

………...

………...

………...

………...

………...

………...

………...

………...

………...

………...

………...

………...

………...

………...


(6)

Badan Pusat Statistik

Jl. DR. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710, Kotak Pos 1003, Jakarta 10010

Telp. (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax. : (021) 3857046

Homepage : http://www.bps.go.id