is downloaded
from www.aphi-net.com
Pasal 19
RKT dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi berlaku untuk jangka waktu 1 satu tahun terhitung mulai 1 Januari sampai dengan 31
Desember.
Bagian keenam Penetapan Target Tebangan pada RKT dalam Hutan Alam
Pasal 20
1 Target tebangan RKT ditetapkan berdasarkan pertimbangan Rencana Produksi Provinsi, Annual Allowable Cut AAC dengan memperhitungkan faktor keamanan dan
faktor eksploitasi serta Rekapitulasi LHC. 2 Sisa blok tebangan RKT 1 satu tahun sebelumnya yang tidak dapat diselesaikan dapat
dialihkandilaksanakan penebangan carry over ketahun RKT berikutnya dengan persetujuan Direktur Jenderal c.q. Direktur yang membidangi pembinaan hutan alam
produksi.
BAB V PERUBAHANREVISI RKUPHHK DAN RKT DALAM HUTAN ALAN, RESTORASI
EKOSISTEM DALAM HUTAN ALAM PADA HUTAN PRODUKSI Pasal 21
1 Berdasarkan hasil evaluasi terhadap RKUPHHK Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7, pemegang IUPHHK dapat mengajukan perubahanrevisi RKUPHHK. 2 Perubahanrevisi terhadap RKUPHHK sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat
dipertimbangkan apabila : a. Ada penambahan atau pengurangan areal kerja;
b. Ada perubahan siklus tebang dalam hutan alam atau perubahan daur dan jenis tanaman dengan rekomendasi dari tim pakar yang ditetapkan oleh Direktur
Jenderal; c. Ada perubahan terhadap kondisi fisik sumber daya hutan yang disebabkan oleh
faktor manusia maupun faktor alam; d. Ada perubahan kebijakan dari Departemen Kehutanan.
3 Perubahanrevisi RKUPHHK sebagaimana dimaksud pada ayat 1. dinilai dan disahkan oleh Direktur Jenderal dan dapat didelegasikan kepada Pejabat Eselon II Direktorat
Jenderal Bina Produksi Kehutanan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. 4 RKT dalam Hutan Alam yang telah disahkan dapat diubahdirevisi dengan persetujuan
Direktur Jenderal dengan memperhatikan rekapitulasi LHC sebagaimana dimaksud pada Pasal 15 ayat 2.
5 Revisi sebagaimana dimaksud pada ayat 4 hanya dapat dilakukan terhadap perubahan volume kayu, jenis kayu atau kelompok jenis kayu dan perubahan lain yang
dapat dipertanggungjawabkan.
is downloaded
from www.aphi-net.com
6 Revisi RKT sebagaimana dimaksud pada ayat 4 diajukan oleh pemegang IUPHHK kepada Kepala Dinas Provinsi selambat-lambatnya 30 September tahun berjalan.
BAB VI PENGENDALIAN DAN PELAPORAN
Pasal 22
1 Direktur Jenderal melaksanakan pengendalian atas penilaian dan pengesahan RKUPHHK, RKT dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada
Hutan Produksi. 2 Kepala Dinas Provinsi wajib menyampaikan laporan pelaksanaanrealisasi RKT dalam
Hutan Alam, Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi secara periodik setiap bulan kepada Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Kepala UPT.
3 Pemegang izin Hutan Alam, Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi wajib membuat dan menyampaikan laporan pelasanaan RKT secara periodik
setiap triwulan dan tahunan kepada Direktur Jenderal c.q. Direktur yang menangani pembinaan hutan alam atau pembinaan hutan tanaman, dan Dinas Kehutanan Provinsi
serta Dinas Kehutanan KabupatenKota,
BAB VII SANKSI