KETENTUAN UMUM Index of /ProdukHukum/kehutanan

is downloaded from www.aphi-net.com 6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Hutan; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan; 10. Keputusan Presiden Nomor 187M Tahun 2004 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 171M Tahun 2005 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu; 11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 jo. Nomor 62 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementrian Negara Republik Indonesia; 12. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 jis. Nomor 15 Tahun 2005 dan Nomor 63 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementrian Negara Republik Indonesia; 13. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2006 tentang Paket Kebijakan Perbaikan Iklim Investasi; 14. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.13Menhut-II2005 jis. Nomor P.17Menhut-II2005, Nomor P.35Menhut-ll2005 dan P.46Menhut- II2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehutanan. MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEHUTANAN TENTANG RENCANA KERJA DAN RENCANA KERJA TAHUNAN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU DALAM HUTAN ALAM DAN RESTORASI EKOSISTEM DALAM HUTAN ALAM PADA HUTAN PRODUKSI

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1 Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan : 1. Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi yang selanjutnya disingkat IUPHHK-HA adalah izin usaha yang diberikan untuk memanfaatkan hasil hutan berupa kayu dalam hutan alam pada hutan produksi melalui kegiatan pemanenan atau penebangan, pengayaan, pemeliharaan, dan pemasaran. is downloaded from www.aphi-net.com 2. Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi yang selanjutnya disingkat IUPHHK-RE adalah izin usaha yang diberikan untuk membangun kawasan dalam hutan alam pada hutan produksi yang memiliki ekosistem penting sehingga dapat dipertahankan fungsi dan keterwakilannya melalui kegiatan pemeliharaan, perlindungan dan pemulihan ekosistem hutan termasuk penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran flora dan fauna untuk mengembalikan unsur hayati tanah, iklim, dan topografi pada suatu kawasan kepada jenis yang asli, sehingga tercapai keseimbangan hayati dan ekosistemnya. 3. RKUPHHK dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi adalah rencana kerja untuk seluruh areal kerja dan berlaku selama 10 sepuluh tahun, antara lain memuat aspek kelestarian usaha, aspek keseimbangan lingkungan dan sosial ekonomi yang disusun berdasarkan inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala 10 sepuluh Tahunan. 4. Rencana Kerja Tahunan RKT Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi adalah rencana kerja dengan jangka waktu 1 satu tahun yang merupakan penjabaran dari RKUPHHK. 5. Bagan Kerja BK Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi adalah rencana kerja yang berlaku paling lama 12 dua belas bulan dan diberikan kepada pemegang izin yang belum memiliki RKUPHHK I pertama. 6. Laporan Hasil Cruising LHC Petak Kerja Tebangan Tahunan adalah dokumen hasil pengolahan data pohon dari pelaksanaan kegiatan Inventarisasi Tegakan Sebelum Penebangan ITSP pada petak kerja yang bersangkutan yang memuat nomor pohon, jenis, diameter, tinggi pohon bebas cabang, dan taksiran volume kayu. 7. LHC Blok Kerja Tebangan Tahunan adalah dokumen hasil pengolahan data pohon dari LHC setiap petak kerja dalam blok kerja tebangan tahunan yang memuat kelompok jenis, kelas diameter, jumlah pohon dan taksiran volume kayu. 8. Rekapitulasi LHC Kerja Blok Tebangan Tahunan adalah dokumen hasil pengolahan data pohon dari LHC setiap petak kerja tebangan dalam blok kerja tebangan tahunan yang memuat kelompok jenis, kelas diameter, jumlah pohon dan taksiran volume kayu. 9. Jatah Produksi Tebangan JPT adalah Annual Allowable Cut AAC Volume Tebangan dikalikan dengan faktor eksploitasi fe dan faktor pengaman fa. 10. Rencana Produksi Tahunan Nasional adalah Target Produksi Kayu Bulat hutan alam produksi yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal. 11. Menteri adalah menteri yang diserahi tugas dan bertanggung jawab di bidang kehutanan. 12. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal yang diserahi tugas dart tanggung jawab di bidang Bina Produksi Kehutanan. is downloaded from www.aphi-net.com 13. Dinas Provinsi adalah Dinas yang diserahi tugas dan tanggung jawab di bidang kehutanan di Provinsi. 14. Dinas KabupatenKota adalah Dinas yang diserahi tugas dan tanggung jawab di bidang kehutanan di Kabupaten Kota. 15. Unit Pelaksana Teknis UPT adalah unit pelaksana teknis yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan. 16. P2LHP Pejabat Pengesah Laporan Hasil Produksi adalah Pegawai Kehutanan yang memenuhi kualifikasi sebagai Pengawas Penguji Hasil Hutan yang diangkat dan diberi tugas, tanggung jawab serta wewenanq untuk melakukan pengesahan laporan hasil produksi kayu bulat dan atau kayu bulat kecil, 17. P2SKSKB Pejabat Penerbit Surat Keterangan Sahnya Kayu Bulat adalah Pegawai Kehutanan yang memenuhi kualifikasi sebagai Pengawas Penguji Hasil Hutan yang diangkat dan diberi tugas, tanggung jawab serta wewenang untuk melakukan penerbitan SKSKB.

BAB II TUJUAN