I I RANCANGAN KERANGKA EKONOMI

KAB. OKU TIMUR TAHUN 2015 B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h Hal. 35 Nilai Produk Domestik Regional Bruto PDRB atas dasar harga berlaku Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur selama kurun waktu 2005- 2012 selalu meningkat. Jika pada tahun 2005 PDRB Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur atas dasar harga berlaku sebesar Rp 2,61 triliun, meningkat menjadi Rp 4,73 triliun tahun 2009, dan tahun 2012 menjadi Rp. 7,06 triliun. Dilihat dari kontribusinya pada tahun 2012, sektor pertanian merupakan kontributor utama pembentukan PDRB Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur 44,63 , disusul sektor perdagangan, hotel dan restauran 17,26 , dan sektor jasa-jasa 16,46 . Nilai PDRB Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur atas dasar harga konstan selama kurun waktu 2007-2012 juga meningkat setiap tahun. Meskipun secara nasional pada tahun 2008 pertumbuhan ekonomi cenderung melambat, tetapi kondisi perekonomian di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur relatif stabil. Penghitungan nilai PDRB atas dasar harga konstan ini bertujuan untuk melihat pertumbuhan output barang dan jasa tanpa terpengaruh tingkat harga. Pada tahun 2012, PDRB Kabupaten Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur atas dasar harga konstan senilai Rp 2,68 triliun, meningkat dari tahun 2010 yang bernilai Rp 2,34 triliun. Dilihat dari kontribusi masing- masing sektor tampak bahwa sektor pertanian juga merupakan leading sektor dalam pembentukan PDRB Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur. Tiga sektor utama penyumbang PDRB Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur atas dasar harga konstan tidak berbeda dengan PDRB atas dasar harga berlaku..

3.1.2. PERTUMBUHAN EKONOMI

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dalam melihat kinerja ekonomi suatu daerah. Pertumbuhan tersebut merupakan agregat dari pertumbuhan barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu wilayah dalam satu tahun. Pertumbuhan yang positif menunjukkan adanya KAB. OKU TIMUR TAHUN 2015 B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h Hal. 36 peningkatan perekonomian, sebaliknya apabila negatif menunjukkan terjadinya penurunan. Analisis mengenai pertumbuhan ekonomi economic growth masih menjadi rujukan utama dalam menilai kinerja ekonomi makro suatu daerah. Secara umum semua sektor ekonomi di Kabupaten OKU TI MURselama tahun 2008-2012 selalumengalami peningkatan Tabel 3.1. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten OKU TI MUR pada tahun 2012 yaitu sebesar 7,17 persen, meningkat dibandingkan tahun 2010 yang hanya sebesar 6,58 persen. Peningkatan pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan sinyal yang menggembirakan di tengah-tengah upaya pemerintah daerah meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat. Tabel 3.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Sektoral KabupatenOKU TIMUR Tahun 2007-2012 SEKTOR 2007 2008 2009 2010 r 2011 2012 1. Pertanian 6,10 4,29 4,76 4,79 5,26 5,13 2. Pertambangan Penggalian 4,56 2,61 2,93 3,56 4,01 4,21 3. Industri Pengolahan 5,74 1,66 3,31 5,02 7,21 7,44 4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 3,47 2,53 2,80 3,14 6,00 6,25 5. Bangunan 6,77 4,80 5,58 5,70 7,94 8,22 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 9,73 7,56 6,92 7,05 7,56 8,93 7. Pengangkutan Komunikasi 8,87 9,36 9,91 11,54 12,13 13,25 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Pers 4,92 4,65 2,29 6,16 2,97 9,17 9. Jasa-jasa 6,67 8,91 7,26 9,61 10,80 11,72 OKU Timur 6,70 5,15 5,26 5,87 6,58 7,17 Sumber BPS : PDRB OKUT Tahun 2012 : angka sementara : angka sangat sementara KAB. OKU TIMUR TAHUN 2015 B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h Hal. 37 Jika diperhatikan lebih detiil, pertumbuhan ekonomiKabupaten OKU TI MUR selama periode tahun 2001-2012 bersifat fluktuatif. Pada periode tahun 2001-2002, pertumbuhan ekonomi meningkat dari 3,73 persen menjadi 4,93 persen, tahun 2003 turun menjadi 4,60 persen dan tahun 2004-2007 terus meningkat secara signifikan. Pola pertumbuhan seperti di atas menggambarkan bahwa pembangunan ekonomi di OKU TI MUR tidak terlepas dari pengaruh eksternal, baik karena kebijakan pemerintah maupun siklus bisnis yang terjadi. Dari sisi sektoral, selama tahun 2012 laju pertumbuhan nilai tambah sektoral tertinggi terjadi pada sektor pengangkutan dan komunikasi yang tumbuh sebesar13,25 persen, meningkat dari tahun 2011 yang sebesar 12,13 persen. Tingginya pertumbuhan sektor pengangkutan dan komunikasi mengikuti polayang terjadi secara nasional. Perkembangan teknologi komunikasi yang berbasis pada teknologi seluler dan internet sejak awal tahun 2000 di I ndonesia mengakibatkan tingginya konsumsi masyarakat terhadap sektor ini. Sektor pengangkutan dan komunikasi menjadi sektor dengan pertumbuhan tertinggi sejak tahun 2008 hingga kini dan telah menggeser sektor perdagangan, hotel dan restauran yang pada periode sebelumnya menjadi yang tertinggi. Adapun sektor pertanian sebagai sektor unggulan sekaligus kontributor terbesar perekonomian Kabupaten OKU TI MUR selama tahun 2012 nilai tambahnya tumbuh sebesar 5,13 persen, turun dari tahun 2011 yang sebesar 5,26 persen. Turunnya pertumbuhan sektor pertanian ini lebih disebabkan panjangnya musim kemarau yang terjadi selama tahun 2012. Kondisi tersebut secara alamiah mengakibatkan menurunnya produksi komoditas pertanian di Kabupaten OKU TI MUR. KAB. OKU TIMUR TAHUN 2015 B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h Hal. 38 3.1.3. PENDAPATAN PER KAPI TA I ndikator ekonomi makro lainnya yang bermanfaat untuk mengukur tingkat keberhasilan pembangunan ekonomi suatu daerah adalah pendapatan per kapita penduduk. Secara umum besaran pendapatan per kapita adalah hasil pembagian besaran PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Sebagai indikator ekonomi makro, pendapatan per kapita dapat menjadi informasi awal mengenai tingkat kesejahteraan penduduk. Semakin tinggi pendapatan per kapita penduduk suatu wilayah, maka tingkat kesejahteraan penduduknya semakin tinggi. Angka ini diturunkan dari nilai PDRB dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Sesuai dengan sifatnya angka pendapatan per kapita penduduk hanya dapat mengukur tingkat pendapatan penduduk secara umum. Tingkat kesenjangan pendapatan antara penduduk kaya dan miskin tidak dapat diketahui secara langsung dari indikator ini. Meskipun demikian, untuk kepentingan analisis komparatif antar daerah maupun antar waktu, angka pendapatan per kapita penduduk dapat digunakan sebagai acuan pemerintah dalam mengukur keberhasilan pembangunan ekonominya. Pendapatan regional per kapita Kabupaten OKU TI MUR selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. I ni berarti pertumbuhan ekonomi yang terjadi di kabupaten ini masih lebih tinggi dari pertumbuhan penduduknya.Untuk menjamin proses pembangunan ekonomi berjalan secara berkualitas dan berkesinambungan, maka pengendalian laju pertumbuhan penduduk harus tetap diperhatikan, agar distribusi pendapatan dapat tersebar secara berimbang. Dari tabel 3.2 dapat diketahui bahwa bila dihitung atas dasar harga berlaku, pendapatan per kapita penduduk OKU TI MUR tahun 2012 sebesar Rp 11,24 juta. Angka ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pendapatan per kapita penduduk OKU TI MUR tahun 2004 sebesar Rp 4,11 juta, meningkat menjadi sebesar Rp 4,60juta tahun 2005, KAB. OKU TIMUR TAHUN 2015 B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h Hal. 39 tahun 2007 menjadi Rp6,21 juta, tahun 2008menjadi Rp7,19juta dan pada tahun 2011 menjadi sebesar Rp 10,04 juta. Tabel 3.2. Pendapatan Per Kapita Penduduk Kab. OKU TIMUR Atas Dasar Harga Berlaku ADHB dan Atas Dasar Harga Konstan ADHK, 2000-2012 Tahun ADHB Rp ADHK Rp 2000 2.712.601 2.712.601 2001 3.092.603 2.763.045 2002 3.479.045 2.858.609 2003 3.734.128 2.927.280 2004 4.110.746 3.020.353 2005 4.605.715 3.104.711 2006 5.318.449 3.257.182 2007 6.209.340 3.424.284 2008 7.198.272 3.548.096 2009 7.865.723 3.680.602 2010 r 8.859.917 3.845.250 2011 10.042.335 4.035.521 2012 11.238.964 4.264.638 Sumber: BPS Kabupaten OKU Timur Keterangan: r : angka revisi : angka sementara : angka sangat sementara I nformasi ini menunjukan bahwa kinerja perekonomian kabupaten OKU TI MUR berjalan dengan baik. Pembangunan ekonomi yang dilaksanakan berdampak meningkatkan pendapatan penduduk secara konsisten. Peningkatan pendapatan tersebut menjadi indikasi tercapai peningkatan kesejahteraan penduduk. Tentu saja, tanggung jawab pemerintah lainnya adalah menjamin terwujudnya pemerataan pendapatan di masyarakat. KAB. OKU TIMUR TAHUN 2015 B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h Hal. 40 3.2. ARAH KEBI JAKAN KEUANGAN DAERAH Pada dasarnya kebijakan dalam pengelolaan keuangan daerah diarahkan untuk menggali Pendapatan Asli Daerah yang sesuai dengan prinsip kehati hatian, intensifikasi dana perimbangan dan pengembangan pembiayaan pembangunan yang menggunakan sumber-sumber dana lainnya yang sah, untuk dapat membiayai berbagai program dan kegiatan pembangunan di Kabupaten OKU TI MUR, baik itu untuk membiayai belanja tidak langsung maupun biaya langsung, yang bertujuan untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Dalam upaya meningkatkan pendapatan daerah Pemerintah Kabupaten OKU TI MUR masih tergantung pada dana yang diperoleh dari Pemerintah Pusat yang berupa Dana Alokasi Umum DAU, Dana Alokasi Khusus DAK, dana dalam bentuk subsidi lainnya dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi. Hal ini dapat dikatakan bahwa keuangan daerah masih didominasi oleh Pusat, walaupun pada setiap tahunnya Pendapatan Asli Daerah mengalami peningkatan, namun kontribusi PAD terhadap jumlah total APBD masih minim, yang mana dapat mempengaruhi dalam penentuan kebutuhan dari pada belanja daerah. Selain itu juga, Pemerintah Pusat memberikan batasan-batasan atas penggalian sumber-sumber PAD oleh Daerah, sedangkan kestabilan jumlah pendapatan yang bersumber dari transfer pusat yang diterima oleh daerah pada setiap tahunnya tidak pasti. Untuk itu, dalam rangka memenuhi anggaran yang diperuntukkan membiayai baik itu belanja tidak langsung maupun belanja langsung ditentukan oleh adanya ketersediaan dari pendapatan daerah, sehingga dari seluruh rencana yang ada pada dokumen perencanaan untuk periode satu tahun dapat dicapai, oleh karena itu perlu ditetapkan arah kebijakan dibidang pengelolaan keuangan daerah. Arah kebijakan pengelolaan daerah ini dimaksudkan agar seluruh sumber daya keuangan daerah dapat dimanfaatkan secara lebih efisien, efektif, ekonomis, tansparan dan akuntabel. Adapun arah kebijakan di bidang pengelolaan keuangan daerah tersebut mencakup yakni arah KAB. OKU TIMUR TAHUN 2015 B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h Hal. 41 kebijakan pendapatan daerah, arah kebijakan belanja daerah dan arah kebijakan pembiayaan daerah Pemerintah Kabupaten OKU TI MUR tahun 2015.

3.2.1. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah

Pendapatan Daerah merupakan unsur penting dalam penyediaan kebutuhan belanja daerah, untuk itu diharapkan dapat terus mengalami kenaikan sejalan dengan meningkatnya belanja untuk pemenuhan kebutuhan pelayanan masyarakat. Upaya meningkatkan Pendapatan Daerah harus diupayakan untuk menghindari penerimaan daerah yang dapat menambah beban bagi masyarakat. Arah kebijakan pendapatan daerah lebih difokuskan kepada upaya peningkatan kemampuan keuangan daerah dalam menggali sumber–sumber pendapatan daerah. Peningkatan ini diperlukan untuk menjaga kesinambungan pelayanan publik sustainability public service dan upaya pencapaian kesejahteraan masyarakat. Oleh karenanya pendapatan daerah yang dianggarkan dalam APBD merupakan perkiraan yang terukur secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan. Sumber–sumber pendapatan daerah berasal dari penerimaan pendapatan asli daerah, penerimaan dana perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah. Pendapatan asli daerah merupakan porsi pendapatan yang secara hukum dan upaya diperoleh melalui usaha yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Melalui kreatifitas dan inovasi yang konstruktif dari pemerintah daerah, pendapatan asli daerah diharapkan dapat meningkat dari tahun ke tahun sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada. Dana perimbangan adalah dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam pelaksanaan desentralisasi yang terdiri dari Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus. KAB. OKU TIMUR TAHUN 2015 B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h Hal. 42 Sedangkan upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemerintah daerah Kabupaten OKU TI MUR tahun 2015 untuk meningkatkan pendapatan daerah adalah : 1. Peningkatan akurasi data potensi pendapatan dan penggalian sumber- sumber potensi pendapatan. 2. Mengoptimalkan pendapatan melalui intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi sumber-sumber pendapatan tanpa membebani masyarakat. 3. I ntensifikasi pendapatan melalu pengawasan dan pengendalian pada sumber-sumber pendapatan, seperti Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dan Lain- lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah. 4. Ekstensifikasi pendapatan melalui peningkatan koordinasi dengan berbagai instansi pemerintah baik ditingkat pusat maupun di provinsi dalam rangka peningkatan sumber-sumber pendapatan yang berupa Dana Perimbangan yang berasal dari komponen Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, dan Dana Bagi Hasil Pajak Bagi Hasil Bukan Pajak. 5. I ntensifikasi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Pendapatan daerah Kabupaten OKU TI MUR menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun, baik dari sisi target maupun realisasi pendapatan. Realisasi pendapatan daerah Kabupaten OKU TI MUR yang beranjak dari angka Rp. 213,999 milyar pada tahun 2005, melonjak menjadi Rp. 477,361 milyar pada tahun 2006, hingga Rp. 1,173 triliun pada tahun 2014. Peningkatan pendapatan tersebut diperoleh dari bertambahnya dana perimbangan yaitu sebesar Rp. 199,399 milyar pada tahun 2005 menjadi Rp. 461,401 milyar pada tahun 2006 dan dan Rp. 960,277 KAB. OKU TIMUR TAHUN 2015 B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h Hal. 43 milyar tahun 2014. Peningkatan pendapatan daerah Kabupaten OKU TI MUR dapat dilihat pada Tabel 3.3 . KAB. OKU TIMUR TAHUN 2015 B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h Hal. 44 Tabel 3.3 Pendapatan Daerah Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2005– 2014, dan Proyeksi Pendapatan Tahun 2015 No Uraian Pendapatan Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

1. Pendapatan Asli

daerah 1.885.357.800 9.013.488.750 9.801.085.055 11.115.911.400 11.039.615.000 30.296.546.500 34.067.000.000 27.310.517.000 31.248.137.000 36.918.137.000 42.141.800.00 Pajak Daerah 649.488.800 1.286.546.000 1.482.000.000 1.878.000.000 2.753.000.000 4.024.000.000 10.350.000.000 5.018.700.000 7.216.200.000 11.686.200.000 12.236.200.000 Retribusi Daerah 1.007.869.000 1.706.942.750 1.757.175.000 4.071.743.000 4.208.940.000 19.142.730.000 18.887.000.000 18.766.817.000 19.397.337.000 11.133.337.000 12.236.200.000 Bagian Laba Usaha Daerah 20.000.000 20.000.000 - - - - - - - - 750.000.000 Lain-lain PAD yang sah 208.000.000 6.000.000.000 6.541.910.055 5.091.168.400 4.002.675.000 7.004.816.500 4.505.000.000 3.000.000.000 3.884.600.000 13.348.600.000 24.848.600.000 Hasil Pengelolaan Keuangan Daerah yang Dipisahkan - - 20.000.000 75.000.000 75.000.000 125.000.000 325.000.000 525.000.000 750.000.000 750.000.000 -

2. Dana Perimbangan

191.399.161.248 461.401.701.646 522.739.225.680 571.542.512.660 611.011.752.300 607.112.279.528 667.850.200.760 733.812.998.116 924.038.820.678 960.277.412.715 1.009.172.808.979 Bagi Hasil Bumi dan Bukan Pajak 48.462.037.686 120.856.416.080 159.054.225.680 165.457.562.660 196.872.185.300 174.565.060.528 154.566.800.760 144.192.604.116 248.740.031.678 212.500.497.715 244.378.055.979 Dana Alokasi Umum 128.782.000.000 296.878.000.000 326.475.000.000 358.855.950.000 361.075.567.000 382.017.919.000 456.561.500.000 541.448.924.000 615.538.759.000 680.713.525.000 697.731.363.000 Dana Alokasi Khusus 4.000.000.000 30.420.000.000 37.210.000.000 47.229.000.000 53.054.000.000 50.529.300.000 56.721.900.000 48.171.470.000 59.760.030.000 67.063.390.000 67.063.390.000 Dana Perimbangan dari Propinsi 10.155.123.562 13.247.285.566 - - - - - - - - -

3. Lain-lain pendapatan

Sah 20.714.900.000 6.946.500.000 33.247.285.570 53.168.603.300 93.375.988.500 104.265.598.842 173.428.498.456 116.401.360.019 126.858.798.400 175.888.717.235 179.105.892.100 Bantuan Dana Kontigensi 12.174.900.000 2.749.000.000 - - - - - - - - - Bantuan Keuangan Propinsi 8.540.000.000 4.197.500.000 - - - 2.895.000.000 29.097.819.376 27.055.968.143 13.462.580.000 18.121.289.835 20.201.200.000 Pendapatan Hibah - - - 9.000.000.000 - - - - - - - Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya - - 25.247.285.570 25.247.285.500 25.247.285.500 26.262.475.310 23.839.915.000 27.055.968.143 26.369.462.400 26.369.462.400 20.201.200.000 Dana Penyesuaian dan Otonomi khusus - - 8.000.000.000 18.921.317.800 68.128.703.000 75.108.123.532 120.490.764.080 61.612.282.500 87.026.756.000 131.397.965.000 127.977.887.000 J u m l a h P e n d a p a t a n 213.999.419.048 477.361.690.396 565.787.596.305 635.827.027.360 715.417.355.800 741.674.424.870 875.345.699.216 877.524.875.135 1.082.145.756.078 1.173.084.266.950 1.230.420.501.079 Sumber : - Perda Perubahan APBD Kab. OKUT Tahun 2005 – 2012 - Perda APBD Kab. OKUT Tahun 2013 KAB. OKU TIMUR TAHUN 2015 B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h Hal. 45 Sumber pendapatan daerah Kabupaten OKU TI MUR masih bertumpu pada sumber-sumber pendanaan yang berasal dari APBD atau Bagian Dana Perimbangan. Besarnya kontribusi dana perimbangan terhadap pendapatan daerah tersebut menunjukkan bahwa Kabupaten OKU TI MUR harus lebih bekerja keras untuk mencapai kemandirian keuangan secara lebih baik. Oleh karena itu dalam jangka waktu ke depan program peningkatan pendapatan daerah harus mendapat prioritas terutama melalui pengembangan sektor ekonomi. Tabel 3.4 berikut ini menunjukkan besarnya kontribusi masing-masing sektor terhadap Pendapatan Daerah Kabupaten OKU TI MUR. Tabel 3.4 Persentase Pendapatan Daerah Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2005– 2014 dan Proyeksi Tahun 2015 No Uraian Pendapatan 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1. Pendapatan Asli Daerah 0.82 2.49 1.50 2.01 1.55 4,08 3,29 2,78 3.00 3 3,42 2. Dana Perimbangan 85.99 94.93 91.22 91.22 85.40 81,86 82,61 88,26 85.92 82 82,02

3. Lain-lain pendapatan

Sah 13.19 2.58 7.29 7.29 13.05 14,06 14,10 8,96 11.07 15 14,56 Jumlah 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Sumber : - Perda APBD Kab. OKU TIMUR - Th. 2015 angka proyeksi Dalam rangka peningkatan kemampuan keuangan daerah, arah pengelolaan pendapatan daerah adalah: 1. Peningkatan target PAD yang realistis sesuai dengan potensi sumber- sumber pendapatan yang ada. 2. Mengembangkan potensi sumber-sumber pendapatan yang sudah ada dan mengupayakan sumber-sumber PAD baru dengan tidak memberatkan masyarakat. 3. Penyederhanaan prosedur pungutan, efisiensi biaya administrasi dan peyederhanaan birokrasi serta meningkatkan penegakan hukum bagi penunggak pajak dan retribusi daerah. KAB. OKU TIMUR TAHUN 2015 B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h Hal. 46 Sumber-sumber pendapatan daerah menurut undang-undang tersebut terdiri dari :

1. Pendapatan Asli Daerah PAD yaitu :

a. Hasil Pajak Daerah b. Hasil Retribusi Daerah c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan d. Lain-lain PAD yang sah.

2. Dana Perimbangan yaitu :

a. Dana bagi hasil dari PBB, BPHTB dan SDA b. Dana Alokasi Umum c. Dana Alokasi Khusus

3. Lain- lain Pendapatan.

a. Pendapatan Hibah b. Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi c. Dana Penyeimbang adhoc PAD Kabupaten OKU TI MUR dari tahun 2005 – Tahun 2014 mengalami fluktuasi. Dengan menurunnya kontribusi PAD terhadap belanja pemerintah, maka kontribusi dana perimbangan mengalami kenaikan. Secara total pendapatan Pemerintah Kabupaten OKU TI MUR per tahun selama 10 tahun mengalami kenaikan. Dalam mekanisme penyusunan anggaran, alokasi belanja selama ini diklasifikasi menurut kelompok bagian dan jenis belanja sesuai Proiritas rencana selama satu tahun anggaran, berikut gambaran perkembangan PAD, Pendapatan, Perimbangan dan Belanja pemerintah daerah Kabupaten OKU TI MUR selama 2006-2014. Kebijakan anggaran tahun 2014 masih tetap diupayakan pada penyiapan perangkat pengelola anggaran akan dapat memberikan gambaran yang obyektif dan proporsional mengenai kegiatan pemerintah dan memudahkan penyajian dan meningkatkan kredibilitas statistik keuangan pemerintah. Pada akses pendapatan daerah dari sektor pajak dan retribusi daerah serta dan perimbangan. KAB. OKU TIMUR TAHUN 2015 B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h Hal. 47 Tabel 3.5 Perkembangan PAD , Pendapatan, Perimbangan dan Belanja Tahun 2005-2014 dan Proyeksi Tahun 2015 No Tahun Pendapatan Pendapatan Daerah Perimbangan Rp Belanja Rp Asli Daerah Rp Rp 1. 2005 1.885.357.800 213.999.419.048 191.399.161.248 213.243.671.796 2. 2006 9.013.488.750 477.361.690.396 461.401.701.646 502.232.599.175 3. 2007 9.801.085.055 565.787.596.305 522.739.225.680 581.190.033.474 4. 2008 11.115.911.400 635.827.027.360 571.542.512.660 638.870.910.030 5. 2009 11.039.615.000 715.417.355.800 611.001.752.300 657.065.677.751 6. 2010 30.296.546.500 741.674.424.870 607.112.279.528 671.530.463.087 7. 2011 34.067.000.000 875.345.699.216 667.850.200.760 866.533.555.578 8. 2012 27.310.517.000 877.524.875.135 733.812.998.116 933.430.726.729 9. 2013 31.248.137.000 1.082.145.756.078 924.038.820.678 1.122.558.467.464 10. 2014 36.918.137.000 1.173.084.266.950 960.277.412.715 1.186.180.345.699 11 2015 42.141.800.000 1.230.420.501.079 1.009.172.808.979 1.227.520.501.079 Sumber : - Perda Perubahan APBD Kab. OKUT Tahun 2005 – 2012 - Th.2014 Perda APBD Kab. OKUT Tahun 2013 - Th.2015 angka proyeksi Sumber-sumber pendapatan berdasarkan kewenangan memungut dan mendayagunakan pajak retribusi daerah serta hak untuk mengelola kekayaan daerah, masih belum menunjukan peran optimal sehingga ditunjukkan dengan rata-rata kontribusi bagian Pendapatan Asli Daerah PAD. Realisasi PAD pada tahun 2013 sebesar Rp. 30.864.137.000,- dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan PAD menjadi sebesar Rp. 36.918.137.000,- dengan nilai pendapatan daerah sebesar Rp. 1.173.084.266.950.-.

3.2.2. Arah Kebijakan Belanja Daerah

Pentingnya peranan belanja daerah sebagai stimulan perekonomian, untuk itu dalam pengelolaan keuangan daerah harus dapat mengalokasikan kegiatan KAB. OKU TIMUR TAHUN 2015 B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h Hal. 48 yang memberikan multiflier effect yang besar bagi perekonomian. Pengelolaan belanja daerah ditujukan pada peningkatan proporsi belanja yang memihak kepentingan publik dan stimulan untuk perluasan kesempatan kerja guna menurunkan angka kemiskinan. Disamping itu tetap harus menjaga eksistensi penyelenggaraan pemerintahan. Dalam Penggunaannya, belanja daerah harus tetap mengedepankan efisiensi, efektif, ekonomis sesuai dengan prioritas, yang diharapkan dapat memberikan dukungan program-program strategis. Arah kebijakan belanja daerah di Kabupaten OKU TI MUR Tahun 2015 akan lebih dipertajam, dimana komposisi belanja daerah dengan persentase untuk Belanja Langsung lebih besar dari pada Belanja Tidak Langsung. Anggaran belanja tidak langsung disusun berdasarkan pada tupoksi SKPD yang telah ditetapkan, prioritas, jumlah personil, banyaknya jumlah sarana prasarana dan jumlah aset yang dimiliki sedangkan untuk belanja langsung lebih diarahkan dan diprioritaskan untuk program dan kegiatan prioritas dalam rangka mempercepat target pencapaian pembangunan daerah, mendukung kegiatan ekonomi daerah dalam memacu pertumbuhan, menciptakan dan memperluas lapangan kerja, mengurangi kemiskinan, kelancaran penyelenggaraan operasional pemerintahan dan meningkatkan kualitas fungsi pelayanan kepada masyarakat, perbaikan penghasilan dan kesejahteraan aparatur daerah, meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengadaan barang dan jasa, perjalanan dinas dan pemeliharaan aset daerah, meningkatkan alokasi belanja modal untuk mempercepat penyediaan infrastruktur dasar, menyediakan alokasi anggaran untuk pendidikan dalam rangka memenuhi amanat konstitusi, dan meningkatkan sinkronisasi antara rencana pembangunan nasional dengan rencana pembangunan daerah. Selain itu juga, penggunaan belanja daerah juga harus dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas kebutuhan dasar masyarakat pendidikan, kesehatan, perumahan, dan permukiman, penanggulangan masalah sosial, menjaga kelayakan fasilitas umum dan fasilitas sosial. Selanjutnya, arah pengelolaan belanja daerah berdasarkan pendekatan prestasi kerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan. Hal tersebut bertujuan untuk KAB. OKU TIMUR TAHUN 2015 B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h Hal. 49 meningkatkan akuntabilitas perencanaan Anggaran serta memperjelas efektivitas dan efisiensi penggunaan Anggaran. Penyusunan belanja daerah diprioritaskan untuk menunjang efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam rangka melaksanakan bidang kewenangan urusan pemerintahan daerah yang menjadi tanggung jawabnya. Perbandingan Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung pada APBD Kabupaten OKU TI MUR Tahun 2013, Tahun 2014 dan Proyeksi Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 3.6 berikut : Tabel 3.6 Belanja Daerah Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2013-2014 dan Proyeksi Tahun 2015

3.2.3. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah

Kebijakan Pembiayaan Daerah pada APBD Kabupaten OKU TI MUR Tahun 2014 terkait dengan proyeksi Penerimaan Pembiayaan Daerah dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah. APBD 20 1 3 APBD 2 0 14 APBD 2 01 5 1 3 4 5 1 . 1 .0 4 8 .8 5 4 .7 5 2 .67 4 Rp 1 .18 6 .18 0 .34 5 .6 99 Rp 1 .2 27 .5 20 .5 01 .0 7 9 R p 1 .1 . 5 7 5 .8 3 1 .4 5 5 .72 0 Rp 68 2 .29 2 .21 6 .5 62 Rp 7 59 .4 07 .7 56 .9 7 9 R p 1. 1. 1. - 466. 588. 802. 974 Rp 562. 834.396. 970 Rp 587. 243. 412. 589 Rp 1. 1. 2. - 1. 350. 000. 000 Rp 1. 500.000. 000 Rp 1. 500. 000. 000 Rp 1. 1. 3. - 27. 430. 076. 746 Rp 29. 582.722. 920 Rp 88. 524. 942. 390 Rp 1. 1. 4. - 3. 008.807. 000 Rp 3. 008. 807. 000 Rp 79. 462. 576. 000 Rp 77. 130.595. 000 Rp 77. 130. 595. 000 Rp 1. 1. 7. - 1. 000. 000. 000 Rp 8. 235.694. 672 Rp 2. 000. 000. 000 Rp 1 .2 . 4 7 3 .0 2 3 .2 9 6 .95 4 Rp 50 3 .88 8 .12 9 .1 37 Rp 4 68 .1 12 .7 44 .1 0 0 R p 1. 2. 1. - 25. 746. 432. 900 Rp 19. 311.363. 500 Rp 22. 174. 809. 525 Rp 1. 2. 2. - 212. 005. 596. 248 Rp 232. 256.429. 481 Rp 267. 997. 341. 244 Rp 1. 2. 3. - 235. 271. 267. 806 Rp 252. 320.336. 156 Rp 177. 940. 593. 331 Rp 1 .0 4 8 .8 5 4 .7 5 2 .67 4 Rp 1 .18 6 .18 0 .34 5 .6 99 Rp 1 .2 27 .5 20 .5 01 .0 7 9 R p N O UR AI AN Belanj a Subsidi Belanj a Pegaw ai JU M LAH - Belanj a Hibah Belanj a B ant uan Sosial Belanj a T idak T er du ga Belanj a B agi Hasil Kepada Provinsi Kabupat en K ot a dan Pem er int ah Desa 1. 1. 5. - 1. 1. 6. JUM LA H BELAN JA BELAN JA LA NGSU N G Belanj a Modal Belanj a B arang dan Jasa 2 Belanj a Pegaw ai BELAN JA T I D AK LAN GSUN G BELAN JA D AERAH Belanj a B ant uan Keuangan kepada Provinsi Kabupat en K ot a dan Pem er int ahan Desa KAB. OKU TIMUR TAHUN 2015 B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h Hal. 50 Penerimaan Pembiayaan Daerah berasal dari sumber Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya SiLPA Tahun 2014 sebesar Rp.5.788.001.600,- lebih kecil dibandingkan dengan SiLPA tahun 2013 sebesar Rp. 10.786.492.780,- Sedangkan Pengeluaran pembiayaan Daerah Tahun 2014 sebesar Rp.2.500.000.000,- untuk penyertaan modal investasi Pemerintah Daerah dan Rp.2.500.000.000,- untuk pembayaran pokok utang. Perbandingan Penerimaan dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah pada APBD Tahun Anggaran 2013, 2014 dan Proyeksi Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 3.7 . berikut : Tabel 3.7 Pembiayaan Daerah Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2013 - 2014 dan Proyeksi Tahun 2015 A PB D 2 0 13 AP BD 20 1 4 AP BD 2 0 15 1 3 4 5 1 . 1 . 1 . 2 2. 7 4 3 .6 4 1 .0 8 0 R p 1 5 . 59 6 . 07 8 . 7 49 Rp 1 0 0. 0 0 0. 0 0 0 R p 2 2. 7 4 3 .6 4 1 .0 8 0 R p 5 . 7 8 8 .0 0 1 . 6 0 0 Rp 1 0 0 . 0 0 0 .0 0 0 Rp - - Rp 9 . 8 0 8 .0 7 7 . 1 4 9 Rp - Rp 2 2. 7 4 3 .6 4 1 .0 8 0 R p 1 5 . 59 6 . 07 8 . 7 49 Rp 1 0 0. 0 0 0. 0 0 0 R p 1 . 2 . 2. 6 2 7 .9 0 5 .4 2 5 R p 2 . 50 0 . 00 0 . 0 00 Rp 3. 0 0 0. 0 0 0. 0 0 0 R p - 1 . 52 6 . 7 0 0 . 00 0 Rp 2 . 5 0 0 .0 0 0 . 0 0 0 Rp 3 .0 0 0 . 0 0 0 .0 0 0 Rp - 1 . 10 1 . 2 0 5 . 42 5 Rp - Rp - Rp

2. 6 2 7 .9 0 5 .4 2 5 R p

2 . 50 0 . 00 0 . 0 00 Rp

3. 0 0 0. 0 0 0. 0 0 0 R p

1 . 3 . 2 0. 1 1 5 .7 3 5 .6 5 5 R p 1 3 . 09 6 . 07 8 . 7 49 Rp 2. 9 0 0. 0 0 0. 0 0 0 R p 2 P EM BI AY AAN D AE RA H P EN E RI M AA N P E M BI AY AAN N O JU M LAH U RAI AN 1 . 1 . 1 Pe n ye rt a a n M o d a l I n v e st asi D ae ra h Ju m la h P en g el u ar a n P em bi a yaa n P em bi ay aan N et t o Ju m la h P en e r im aa n P em b ia yaa n P EN G ELU AR AN P E M BI AY AA N - Sisa Le b ih Pe rh it u n ga n An g g a ra n Ta h u n An g g a ra n Seb e lu m n ya SI L PA Pe m b a ya ra n Po ko k Ut a n g Pen eri m aa n Piu tan g D ae ra h KAB. OKU TIMUR TAHUN 2015 B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h Hal. 51 Tabel 3.8 Perbandingan APBD masing-masing SKPD T.A 2014 dengan Rencana Pagu Indikatif usulan Renja SKPD T.A. 2015 No Instansi Anggaran Rencana Pagu Indikatif Th 2014 Th 2015 BELANJA TIDAK LANGSUNG BELANJA LANGSUNG BELANJA LANGSUNG 1 2 3 4 5

1. DPRD

11.993.501.730

2. Bupati dan Wakil Bupati

387.367.240

3. SKPD BAGIAN SEKRETARIAT DAERAH

7.511.519.940 35.273.380.050 41.164.511.480 1 Bagian Perekonomian 1.370.000.000 2 Bagian Tata Pemerintahan 2.614.000.000 3 Bagian Umum 9.356.000.000 4 Bagian Humas danProtokol 4.694.450.000 5 Bagian Hukum 857.000.000 6 Bagian Pemberdayaan Perempuan 1.608.176.000 7 Bagian Administrasi Pembangunan 1.969.450.000 8 Bagian Pemerintahan Desa dan Kelurahan 2.772.267.000 9 Bagian Rumah Tangga 4.367.000.000 10 Bagian Kesra 4.875.612.500 11 Bagian Perlengkapan 5.920.555.980 12 Bagian Ortala 760.000.000

4. SKPD URUSAN WAJIB DAN PILIHAN

1 Dinas Pendidikan Nasional 398.179.946.580 75.490.106.900 78.016.635.284 2 Dinas Kesehatan 39.563.848.160 34.474.861.811 39.645.461.750 3 Rumah Sakit Umum OKU TIMUR 6.715.804.650 22.397.332.490 27.768.221.289 4 Dinas PU Bina Marga 2.087.459.350 113.134.876.600 165.942.069.000 5 Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang 1.935.897.500 60.303.575.400 69.426.145.300 6 Dinas PU Pengairan 10.307.922.080 12.035.863.000 12.351.442.800 7 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 1.172.556.480 4.711.950.000 6.945.549.000 8 Dinas Perhubungan 1.794.225.750 3.815.521.000 6.246.300.000 9 Bapedalda 946.868.360 3.720.372.000 3.722.405.000 10 Dinas Kebersihan, Keindahan dan Pasar 3.783.303.820 8.583.821.500 9.218.821.500 11 Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil 1.278.202.650 2.661.650.000 2.850.650.000 12 Badan KBKS 2.223.823.560 4.138.022.400 5.673.268.670 13 Dinas Kesejahteraan Sosial 1.295.636.920 1.978.188.500 3.271.000.000 14 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 1.162.252.670 1.677.148.000 2.102.148.000 15 Dinas Koperasi, UKM dan PM 1.139.382.160 2.284.206.100 3.366.551.600 16 Badan Pariwisata dan Seni Budaya 860.313.960 4.294.971.500 4.746.435.350 17 Kantor Pemuda dan Olahraga 691.189.090 2.577.622.000 5.547.007.000 18 Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Linmas 1.303.273.720 5.118.149.800 8.330.727.600 19 Satuan Polisi Pamong Praja 2.775.681.960 9.956.331.425 15.356.786.000 20 Sekreatriat DPRD 1.959.877.520 20.112.215.300 19.645.164.902 21 BPAKD 120.846.236.212 5.112.400.000 4.831.863.800 22 Badan Pengelola Aset daerah 1.032.170.630 807.641.600 807.641.600 23 Dinas Pendapatan Daerah 2.751.664.630 3.467.508.050 3.603.339.050 24 Inspektorat Daerah 1.945.214.430 1.736.928.500 2.273.120.000 25 Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah 1.746.325.000 5.229.155.000 9.345.762.425 26 Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa 1.664.788.510 3.279.396.500 4.411.848.300 27 Kantor Arsip dan Perpustakaan daerah 521.450.280 1.235.397.600 1.235.397.600 28 Kantor Informasi dan Komunikasi 655.562.610 1.251.430.400 1.286.017.900 29 Badan Pelaksana Penyuluhan dan KP 8.493.107.120 4.633.207.300 6.676.386.500 KAB. OKU TIMUR TAHUN 2015 B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h Hal. 52 30 Dinas Tanaman Pangan dan Holtukultura 3.835.258.500 9.115.755.726 9.155.000.000 31 Dinas Peternakan dan Perikanan 3.676.557.060 7.478.376.600 7.636.474.000 32 Dinas Kehutanan dan Perkebunan 3.434.133.820 4.654.979.735 13.118.552.340 33 Dinas Pertambangan dan Energi 1.214.385.420 3.573.150.000 4.604.000.000 34 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 1.290.722.220 3.606.523.100 7.772.635.000 35 Badan Narkotika Kabupaten 698.052.580 970.859.550 1.148.327.100 36 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 871.112.790 978.092.000 3.131.718.600 37 Kantor Pelayanan Terpadu 378.817.640 620.139.000 5.124.728.000 38 RSUD Martapura 3.761.845.970 7.962.820.500 8.385.000.000 39 Sekretariat Dewan Pengurus Korpri 466.492.030 517.222.000 730.037.000

5. SKPD KECAMATAN

1 Kecamatan Martapura 4.594.204.800 2.274.160.000 662.440.000 2 Kecamatan Bunga Mayang 726.288.430 323.696.000 367.000.000 3 Kecamatan Jaya Pura 550.799.740 381.786.000 482.344.000 4 Kecamatan BP Peliung 1.152.778.840 318.930.000 369.146.000 5 Kecamatan Buay Madang 801.809.950 355.521.400 367.000.000 6 Kecamatan Buay Madang Timur 1.233.781.040 381.640.000 459.440.000 7 Kecamatan Madang Suku I 649.444.550 339.440.000 522.018.000 8 Kecamatan Madang Suku II 781.979.860 401.750.000 467.000.000 9 Kecamatan Madang Suku III 645.447.290 331.250.000 367.000.000 10 Kecamatan Belitang 1.783.394.280 410.840.000 537.000.000 11 Kecamatan Belitang II 996.577.350 347.045.000 367.000.000 12 Kecamatan Belitang III 1.319.777.430 346.720.000 367.000.000 13 Kecamatan Cempaka 1.047.960.450 320.340.000 367.000.000 14 Kecamatan Semendawai Barat 694.215.380 364.600.000 364.600.000 15 Kecamatan Semendawai Suku III 920.676.690 332.700.000 367.000.000 16 Kecamatan Semendawai Timur 647.215.400 348.405.000 486.047.000 17 Kecamatan Belitang Jaya 667.382.800 325.680.000 367.000.000 18 Kecamatan Belitang Mulya 1.100.595.100 319.470.200 367.000.000 19 Kecamatan Madang Raya 945.821.000 361.178.000 367.000.000 20 Kecamatan Buay Pemuka Bangsa Raja 678.312.880 331.828.600 367.000.000 J U M L A H 682.292.216.562 503.888.129.137 635.002.185.740 1.186.180.345.699 • Sumber dari Perda Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Nomor 7 tahun 2013 tentang APBD Kab. OKU TIMUR Tahun Anggaran 2014 dan Renja SKPD Tahun 2015 dari masing-masing SKPD. • Rencana Usulan Renja SKPD KAB. OKU TIMUR TAHUN 2015 B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h Hal. 53

BAB I V PRI ORI TAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

KABUPATEN OKU TI MUR TAHUN 2015 4.1. PROGRAM PRI ORI TAS 4.1.1. KETERKAI TAN PROGRAM PRI ORI TAS KABUPATEN, PROVI NSI DAN NASI ONAL Tahun 2015 merupakan masa akhir berlakunya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD Kabupaten OKU TI MUR. Oleh karena merupakan puncak pelaksanaan 5 tahun tahapan pembangunan di Kabupaten OKU TI MUR sebagai implementasi RPJMD langkah penguatan disusun dan ditempuh untuk menghadapi dinamika yang berkembang untuk mewujudkan visi pembangunan. Pengentasan kemiskinan dipercepat dengan melibatkan langsung masyarakat miskin dan marjinal. Oleh karena itu, pemerintah pusat tetap mendorong pembangunan di I ndonesia untuk tetap pada empat jalur track yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan sumberdaya manusia I ndonesia yaitu pro-pertumbuhan pro-growth , pro- lapangan kerja pro-job , pro-pengurangan kemiskinan pro-poor, dan pro- lingkungan pro-environment. Untuk mencapai hal tersebut di atas tentunya ada keterkaitan program prioritas Arah Kebijakan antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten dituangkan dalam Program Prioritas di bawah ini :

A. Program Prioritas Nasional

1. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan 2. Pendidikan 3. Kesehatan 4. Penanggulangan Kemiskinan 5. Ketahanan Pangan KAB. OKU TIMUR TAHUN 2015 B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h Hal. 54 6. I nfrastruktur 7. I klim investasi dan I klim Usaha 8. Pembangunan Ketahanan Energi 9. Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana 10. Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Pasca-Konflik 11. Kebudayaan, Kreativitas, dan I novasi Teknologi.

B. Program Prioritas Provinsi Sumatera Selatan

1. Tata Kelola Pemerintah yang Baik dan Kamtibmas 2. Pendidikan, Kesehatan, Sosial dan Budaya 3. Penanggulangan Kemiskinan 4. I nfrastruktur dan Energi 5. I nvestasi dan Pengembangan Usaha 6. Pengelolaan Lingkungan dan Pengendalian Bencana 7. Pembangunan Pertanian 8. Pengembangan Wilayah

C. Program Prioritas Kabupaten OKU TI MUR

1. Program Pembangunan Bidang Pemerintahan dan SDM 2. Program Pembangunan Pertanian 3. Program Pengembangan Pendidikan 4. Program Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat 5. Program Pembangunan I nfrastruktur 6. Program Peningkatan I nvestasi dan Percepatan Pembangunan Ekonomi 7. Program Pengembangan Daerah Pertumbuhan Baru dan Daerah Tertinggal 8. Program Pembangunan Keagamaan dan Budaya 9. Program Pembangunan Keamanan dan Ketertiban