KAB. OKU TIMUR TAHUN 2015
B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h
Hal. 35
Nilai Produk Domestik Regional Bruto PDRB atas dasar harga berlaku Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur selama kurun waktu 2005-
2012 selalu meningkat. Jika pada tahun 2005 PDRB Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur atas dasar harga berlaku sebesar Rp 2,61 triliun,
meningkat menjadi Rp 4,73 triliun tahun 2009, dan tahun 2012 menjadi Rp. 7,06 triliun. Dilihat dari kontribusinya pada tahun 2012, sektor pertanian
merupakan kontributor utama pembentukan PDRB Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur 44,63 , disusul sektor perdagangan, hotel dan
restauran 17,26 , dan sektor jasa-jasa 16,46 . Nilai PDRB Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur atas dasar harga konstan selama kurun waktu
2007-2012 juga meningkat setiap tahun. Meskipun secara nasional pada tahun 2008 pertumbuhan ekonomi cenderung melambat, tetapi kondisi
perekonomian di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur relatif stabil. Penghitungan nilai PDRB atas dasar harga konstan ini bertujuan untuk
melihat pertumbuhan output barang dan jasa tanpa terpengaruh tingkat harga. Pada tahun 2012, PDRB Kabupaten Kabupaten Ogan Komering Ulu
Timur atas dasar harga konstan senilai Rp 2,68 triliun, meningkat dari tahun 2010 yang bernilai Rp 2,34 triliun. Dilihat dari kontribusi masing-
masing sektor tampak bahwa sektor pertanian juga merupakan leading
sektor dalam pembentukan PDRB Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur. Tiga sektor utama penyumbang PDRB Kabupaten Ogan Komering Ulu
Timur atas dasar harga konstan tidak berbeda dengan PDRB atas dasar harga berlaku..
3.1.2. PERTUMBUHAN EKONOMI
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dalam melihat kinerja ekonomi suatu daerah. Pertumbuhan tersebut merupakan agregat
dari pertumbuhan barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu wilayah dalam satu tahun. Pertumbuhan yang positif menunjukkan adanya
KAB. OKU TIMUR TAHUN 2015
B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h
Hal. 36
peningkatan perekonomian, sebaliknya apabila negatif menunjukkan
terjadinya penurunan. Analisis mengenai pertumbuhan ekonomi
economic growth masih menjadi rujukan utama dalam menilai kinerja ekonomi makro suatu daerah.
Secara umum semua sektor ekonomi di Kabupaten OKU TI MURselama tahun 2008-2012 selalumengalami peningkatan Tabel 3.1. Pertumbuhan
ekonomi Kabupaten OKU TI MUR pada tahun 2012 yaitu sebesar 7,17 persen, meningkat dibandingkan tahun 2010 yang hanya sebesar 6,58
persen. Peningkatan pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan sinyal yang menggembirakan di tengah-tengah upaya pemerintah daerah
meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat.
Tabel 3.1
Laju Pertumbuhan Ekonomi Sektoral KabupatenOKU TIMUR Tahun 2007-2012
SEKTOR 2007
2008 2009
2010
r
2011 2012
1. Pertanian 6,10
4,29 4,76
4,79 5,26
5,13 2. Pertambangan
Penggalian 4,56
2,61 2,93
3,56 4,01
4,21 3. Industri Pengolahan
5,74 1,66
3,31 5,02
7,21 7,44
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih
3,47 2,53
2,80 3,14
6,00 6,25
5. Bangunan 6,77
4,80 5,58
5,70 7,94
8,22 6. Perdagangan, Hotel
dan Restoran 9,73
7,56 6,92
7,05 7,56
8,93 7. Pengangkutan
Komunikasi 8,87
9,36 9,91
11,54 12,13
13,25 8. Keuangan, Persewaan
dan Jasa Pers 4,92
4,65 2,29
6,16 2,97
9,17 9. Jasa-jasa
6,67 8,91
7,26 9,61
10,80 11,72
OKU Timur 6,70
5,15 5,26
5,87 6,58
7,17
Sumber BPS : PDRB OKUT Tahun 2012
: angka sementara : angka sangat sementara
KAB. OKU TIMUR TAHUN 2015
B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h
Hal. 37
Jika diperhatikan lebih detiil, pertumbuhan ekonomiKabupaten OKU TI MUR selama periode tahun 2001-2012 bersifat fluktuatif. Pada periode
tahun 2001-2002, pertumbuhan ekonomi meningkat dari 3,73 persen menjadi 4,93 persen, tahun 2003 turun menjadi 4,60 persen dan tahun
2004-2007 terus meningkat secara signifikan. Pola
pertumbuhan seperti
di atas
menggambarkan bahwa
pembangunan ekonomi di OKU TI MUR tidak terlepas dari pengaruh eksternal, baik karena kebijakan pemerintah maupun siklus bisnis yang
terjadi. Dari sisi sektoral, selama tahun 2012 laju pertumbuhan nilai tambah sektoral tertinggi terjadi pada sektor pengangkutan dan komunikasi yang
tumbuh sebesar13,25 persen, meningkat dari tahun 2011 yang sebesar 12,13
persen. Tingginya
pertumbuhan sektor
pengangkutan dan
komunikasi mengikuti polayang terjadi secara nasional. Perkembangan teknologi komunikasi yang berbasis pada teknologi seluler dan internet
sejak awal tahun 2000 di I ndonesia mengakibatkan tingginya konsumsi masyarakat terhadap sektor ini. Sektor pengangkutan dan komunikasi
menjadi sektor dengan pertumbuhan tertinggi sejak tahun 2008 hingga kini dan telah menggeser sektor perdagangan, hotel dan restauran yang pada
periode sebelumnya menjadi yang tertinggi. Adapun sektor pertanian sebagai sektor unggulan sekaligus kontributor terbesar perekonomian
Kabupaten OKU TI MUR selama tahun 2012 nilai tambahnya tumbuh sebesar 5,13 persen, turun dari tahun 2011 yang sebesar 5,26 persen.
Turunnya pertumbuhan sektor pertanian ini lebih disebabkan panjangnya musim kemarau yang terjadi selama tahun 2012. Kondisi tersebut secara
alamiah mengakibatkan menurunnya produksi komoditas pertanian di Kabupaten OKU TI MUR.
KAB. OKU TIMUR TAHUN 2015
B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h
Hal. 38 3.1.3. PENDAPATAN PER KAPI TA
I ndikator ekonomi makro lainnya yang bermanfaat untuk mengukur tingkat keberhasilan pembangunan ekonomi suatu daerah adalah
pendapatan per kapita penduduk. Secara umum besaran pendapatan per kapita adalah hasil pembagian besaran PDRB dengan jumlah penduduk
pertengahan tahun. Sebagai indikator ekonomi makro, pendapatan per kapita dapat menjadi informasi awal mengenai tingkat kesejahteraan
penduduk. Semakin tinggi pendapatan per kapita penduduk suatu wilayah, maka tingkat kesejahteraan penduduknya semakin tinggi.
Angka ini diturunkan dari nilai PDRB dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Sesuai dengan sifatnya angka pendapatan per kapita
penduduk hanya dapat mengukur tingkat pendapatan penduduk secara umum. Tingkat kesenjangan pendapatan antara penduduk kaya dan miskin
tidak dapat diketahui secara langsung dari indikator ini. Meskipun demikian, untuk kepentingan analisis komparatif antar daerah maupun antar waktu,
angka pendapatan per kapita penduduk dapat digunakan sebagai acuan pemerintah dalam mengukur keberhasilan pembangunan ekonominya.
Pendapatan regional per kapita Kabupaten OKU TI MUR selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. I ni berarti pertumbuhan
ekonomi yang terjadi di kabupaten ini masih lebih tinggi dari pertumbuhan penduduknya.Untuk menjamin proses pembangunan ekonomi berjalan
secara berkualitas dan berkesinambungan, maka pengendalian laju pertumbuhan
penduduk harus
tetap diperhatikan,
agar distribusi
pendapatan dapat tersebar secara berimbang. Dari tabel 3.2 dapat diketahui bahwa bila dihitung atas dasar harga
berlaku, pendapatan per kapita penduduk OKU TI MUR tahun 2012 sebesar Rp 11,24 juta. Angka ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun-tahun
sebelumnya. Pendapatan per kapita penduduk OKU TI MUR tahun 2004 sebesar Rp 4,11 juta, meningkat menjadi sebesar Rp 4,60juta tahun 2005,
KAB. OKU TIMUR TAHUN 2015
B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h
Hal. 39
tahun 2007 menjadi Rp6,21 juta, tahun 2008menjadi Rp7,19juta dan pada tahun 2011 menjadi sebesar Rp 10,04 juta.
Tabel 3.2.
Pendapatan Per Kapita Penduduk Kab. OKU TIMUR Atas Dasar Harga Berlaku ADHB dan
Atas Dasar Harga Konstan ADHK, 2000-2012
Tahun ADHB
Rp ADHK
Rp
2000 2.712.601
2.712.601 2001
3.092.603 2.763.045
2002 3.479.045
2.858.609 2003
3.734.128 2.927.280
2004 4.110.746
3.020.353 2005
4.605.715 3.104.711
2006 5.318.449
3.257.182 2007
6.209.340 3.424.284
2008 7.198.272
3.548.096 2009
7.865.723 3.680.602
2010
r
8.859.917 3.845.250
2011 10.042.335
4.035.521 2012
11.238.964 4.264.638
Sumber: BPS Kabupaten OKU Timur Keterangan:
r : angka revisi
: angka sementara : angka sangat sementara
I nformasi ini menunjukan bahwa kinerja perekonomian kabupaten OKU TI MUR berjalan dengan baik.
Pembangunan ekonomi
yang dilaksanakan berdampak meningkatkan
pendapatan penduduk secara
konsisten. Peningkatan pendapatan tersebut menjadi indikasi tercapai peningkatan kesejahteraan penduduk.
Tentu saja, tanggung jawab
pemerintah lainnya adalah menjamin terwujudnya pemerataan pendapatan di masyarakat.
KAB. OKU TIMUR TAHUN 2015
B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h
Hal. 40 3.2.
ARAH KEBI JAKAN KEUANGAN DAERAH
Pada dasarnya kebijakan dalam pengelolaan keuangan daerah diarahkan untuk menggali Pendapatan Asli Daerah yang sesuai dengan prinsip kehati hatian,
intensifikasi dana perimbangan dan pengembangan pembiayaan pembangunan yang
menggunakan sumber-sumber dana lainnya yang sah, untuk dapat
membiayai berbagai program dan kegiatan pembangunan di Kabupaten OKU TI MUR, baik itu untuk membiayai belanja tidak langsung maupun biaya langsung,
yang bertujuan untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Dalam upaya meningkatkan pendapatan daerah Pemerintah Kabupaten OKU TI MUR
masih tergantung pada dana yang diperoleh dari Pemerintah Pusat yang berupa Dana
Alokasi Umum DAU, Dana Alokasi Khusus DAK, dana dalam bentuk subsidi lainnya dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi. Hal ini dapat dikatakan
bahwa keuangan daerah masih didominasi oleh Pusat, walaupun pada setiap tahunnya Pendapatan Asli Daerah mengalami peningkatan, namun kontribusi PAD
terhadap jumlah total APBD masih minim, yang mana dapat mempengaruhi dalam penentuan kebutuhan dari pada belanja daerah.
Selain itu juga, Pemerintah Pusat memberikan batasan-batasan atas penggalian sumber-sumber PAD oleh Daerah, sedangkan kestabilan jumlah
pendapatan yang bersumber dari transfer pusat yang diterima oleh daerah pada setiap tahunnya tidak pasti. Untuk itu, dalam rangka memenuhi anggaran yang
diperuntukkan membiayai baik itu belanja tidak langsung maupun belanja langsung ditentukan oleh adanya ketersediaan dari pendapatan daerah, sehingga
dari seluruh rencana yang ada pada dokumen perencanaan untuk periode satu tahun dapat dicapai, oleh karena itu perlu ditetapkan arah kebijakan dibidang
pengelolaan keuangan
daerah. Arah
kebijakan pengelolaan
daerah ini
dimaksudkan agar seluruh sumber daya keuangan daerah dapat dimanfaatkan
secara lebih efisien, efektif, ekonomis, tansparan dan akuntabel. Adapun arah kebijakan di bidang pengelolaan keuangan daerah tersebut mencakup yakni arah
KAB. OKU TIMUR TAHUN 2015
B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h
Hal. 41
kebijakan pendapatan daerah, arah kebijakan belanja daerah dan arah kebijakan pembiayaan daerah Pemerintah Kabupaten OKU TI MUR tahun 2015.
3.2.1. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah
Pendapatan Daerah merupakan unsur penting dalam penyediaan kebutuhan belanja daerah, untuk itu diharapkan dapat terus mengalami
kenaikan sejalan dengan meningkatnya belanja untuk pemenuhan kebutuhan pelayanan masyarakat. Upaya meningkatkan Pendapatan
Daerah harus diupayakan untuk menghindari penerimaan daerah yang dapat menambah beban bagi masyarakat. Arah kebijakan pendapatan
daerah lebih difokuskan kepada upaya peningkatan kemampuan keuangan daerah dalam menggali sumber–sumber pendapatan daerah. Peningkatan
ini diperlukan
untuk menjaga
kesinambungan pelayanan
publik sustainability public service dan upaya pencapaian kesejahteraan
masyarakat. Oleh karenanya pendapatan daerah yang dianggarkan dalam APBD
merupakan perkiraan yang terukur secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan. Sumber–sumber pendapatan daerah
berasal dari penerimaan pendapatan asli daerah, penerimaan dana perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah. Pendapatan asli
daerah merupakan porsi pendapatan yang secara hukum dan upaya diperoleh melalui usaha yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Melalui
kreatifitas dan inovasi yang konstruktif dari pemerintah daerah, pendapatan asli daerah diharapkan dapat meningkat dari tahun ke tahun sesuai dengan
kondisi dan potensi yang ada. Dana perimbangan adalah dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk mendanai
kebutuhan daerah dalam pelaksanaan desentralisasi yang terdiri dari Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus.
KAB. OKU TIMUR TAHUN 2015
B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h
Hal. 42
Sedangkan upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemerintah daerah Kabupaten OKU TI MUR tahun 2015 untuk meningkatkan pendapatan
daerah adalah : 1. Peningkatan akurasi data potensi pendapatan dan penggalian sumber-
sumber potensi pendapatan. 2. Mengoptimalkan pendapatan melalui intensifikasi, ekstensifikasi dan
diversifikasi sumber-sumber pendapatan tanpa membebani masyarakat. 3. I ntensifikasi pendapatan melalu pengawasan dan pengendalian pada
sumber-sumber pendapatan, seperti Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dan Lain-
lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah. 4. Ekstensifikasi pendapatan melalui peningkatan koordinasi dengan
berbagai instansi pemerintah baik ditingkat pusat maupun di provinsi dalam rangka peningkatan sumber-sumber pendapatan yang berupa
Dana Perimbangan yang berasal dari komponen Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, dan Dana Bagi Hasil Pajak Bagi Hasil Bukan
Pajak. 5. I ntensifikasi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
Pendapatan daerah
Kabupaten OKU
TI MUR menunjukkan
peningkatan dari tahun ke tahun, baik dari sisi target maupun realisasi pendapatan. Realisasi pendapatan daerah Kabupaten OKU TI MUR yang
beranjak dari angka
Rp. 213,999 milyar
pada tahun 2005, melonjak menjadi
Rp. 477,361 milyar
pada tahun 2006, hingga
Rp. 1,173 triliun
pada tahun 2014. Peningkatan pendapatan tersebut diperoleh dari bertambahnya
dana perimbangan yaitu sebesar
Rp. 199,399 milyar
pada tahun 2005 menjadi
Rp. 461,401 milyar
pada tahun 2006 dan dan
Rp. 960,277
KAB. OKU TIMUR TAHUN 2015
B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h
Hal. 43 milyar
tahun 2014. Peningkatan pendapatan daerah Kabupaten OKU TI MUR dapat dilihat pada
Tabel 3.3
.
KAB. OKU TIMUR TAHUN 2015
B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h
Hal. 44
Tabel 3.3 Pendapatan Daerah Kabupaten OKU TIMUR
Tahun 2005– 2014, dan Proyeksi Pendapatan Tahun 2015
No Uraian
Pendapatan Tahun 2005
Tahun 2006 Tahun 2007
Tahun 2008 Tahun 2009
Tahun 2010 Tahun 2011
Tahun 2012 Tahun 2013
Tahun 2014 Tahun 2015
1. Pendapatan Asli
daerah 1.885.357.800
9.013.488.750 9.801.085.055
11.115.911.400 11.039.615.000
30.296.546.500 34.067.000.000
27.310.517.000 31.248.137.000
36.918.137.000 42.141.800.00
Pajak Daerah 649.488.800
1.286.546.000 1.482.000.000
1.878.000.000 2.753.000.000
4.024.000.000 10.350.000.000
5.018.700.000 7.216.200.000
11.686.200.000 12.236.200.000
Retribusi Daerah 1.007.869.000
1.706.942.750 1.757.175.000
4.071.743.000 4.208.940.000
19.142.730.000 18.887.000.000
18.766.817.000 19.397.337.000
11.133.337.000 12.236.200.000
Bagian Laba Usaha Daerah
20.000.000 20.000.000
- -
- -
- -
- -
750.000.000 Lain-lain PAD yang sah
208.000.000 6.000.000.000
6.541.910.055 5.091.168.400
4.002.675.000 7.004.816.500
4.505.000.000 3.000.000.000
3.884.600.000 13.348.600.000
24.848.600.000 Hasil Pengelolaan
Keuangan Daerah yang Dipisahkan
- -
20.000.000 75.000.000
75.000.000 125.000.000
325.000.000 525.000.000
750.000.000 750.000.000
-
2. Dana Perimbangan
191.399.161.248 461.401.701.646
522.739.225.680 571.542.512.660
611.011.752.300 607.112.279.528
667.850.200.760 733.812.998.116
924.038.820.678 960.277.412.715
1.009.172.808.979
Bagi Hasil Bumi dan Bukan Pajak
48.462.037.686 120.856.416.080
159.054.225.680 165.457.562.660
196.872.185.300 174.565.060.528
154.566.800.760 144.192.604.116
248.740.031.678 212.500.497.715
244.378.055.979 Dana Alokasi Umum
128.782.000.000 296.878.000.000
326.475.000.000 358.855.950.000
361.075.567.000 382.017.919.000
456.561.500.000 541.448.924.000
615.538.759.000 680.713.525.000
697.731.363.000 Dana Alokasi Khusus
4.000.000.000 30.420.000.000
37.210.000.000 47.229.000.000
53.054.000.000 50.529.300.000
56.721.900.000 48.171.470.000
59.760.030.000 67.063.390.000
67.063.390.000 Dana Perimbangan dari
Propinsi 10.155.123.562
13.247.285.566 -
- -
- -
- -
- -
3. Lain-lain pendapatan
Sah 20.714.900.000
6.946.500.000 33.247.285.570
53.168.603.300 93.375.988.500
104.265.598.842 173.428.498.456
116.401.360.019 126.858.798.400
175.888.717.235 179.105.892.100
Bantuan Dana Kontigensi
12.174.900.000 2.749.000.000
- -
- -
- -
- -
- Bantuan Keuangan
Propinsi 8.540.000.000
4.197.500.000 -
- -
2.895.000.000 29.097.819.376
27.055.968.143 13.462.580.000
18.121.289.835 20.201.200.000
Pendapatan Hibah -
- -
9.000.000.000 -
- -
- -
- -
Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan
Pemerintah Daerah lainnya
- -
25.247.285.570 25.247.285.500
25.247.285.500 26.262.475.310
23.839.915.000 27.055.968.143
26.369.462.400 26.369.462.400
20.201.200.000 Dana Penyesuaian dan
Otonomi khusus -
- 8.000.000.000
18.921.317.800 68.128.703.000
75.108.123.532 120.490.764.080
61.612.282.500 87.026.756.000
131.397.965.000 127.977.887.000
J u m l a h P e n d a p a t a n 213.999.419.048
477.361.690.396 565.787.596.305
635.827.027.360 715.417.355.800
741.674.424.870 875.345.699.216
877.524.875.135 1.082.145.756.078
1.173.084.266.950 1.230.420.501.079
Sumber : - Perda Perubahan APBD Kab. OKUT Tahun 2005 – 2012 - Perda APBD Kab. OKUT Tahun 2013
KAB. OKU TIMUR TAHUN 2015
B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h
Hal. 45
Sumber pendapatan daerah Kabupaten OKU TI MUR masih bertumpu pada sumber-sumber pendanaan yang berasal dari APBD atau Bagian Dana
Perimbangan. Besarnya kontribusi dana perimbangan terhadap pendapatan daerah tersebut menunjukkan bahwa Kabupaten OKU TI MUR harus lebih bekerja
keras untuk mencapai kemandirian keuangan secara lebih baik. Oleh karena itu dalam jangka waktu ke depan program peningkatan pendapatan daerah harus
mendapat prioritas terutama melalui pengembangan sektor ekonomi.
Tabel 3.4
berikut ini menunjukkan besarnya kontribusi masing-masing sektor terhadap Pendapatan Daerah Kabupaten OKU TI MUR.
Tabel 3.4
Persentase Pendapatan Daerah Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2005– 2014 dan Proyeksi Tahun 2015
No Uraian
Pendapatan 2005
2006 2007
2008 2009
2010 2011
2012 2013
2014 2015
1. Pendapatan Asli Daerah
0.82 2.49
1.50 2.01
1.55 4,08
3,29 2,78
3.00 3
3,42 2.
Dana Perimbangan 85.99
94.93 91.22
91.22 85.40
81,86 82,61
88,26 85.92
82 82,02
3. Lain-lain pendapatan
Sah 13.19
2.58 7.29
7.29 13.05
14,06 14,10
8,96 11.07
15 14,56
Jumlah 100
100 100
100 100
100 100
100 100
100 100
Sumber : - Perda APBD Kab. OKU TIMUR - Th. 2015 angka proyeksi
Dalam rangka
peningkatan kemampuan
keuangan daerah,
arah pengelolaan pendapatan daerah adalah:
1. Peningkatan target PAD yang realistis sesuai dengan potensi sumber-
sumber pendapatan yang ada. 2.
Mengembangkan potensi sumber-sumber pendapatan yang sudah ada dan mengupayakan sumber-sumber PAD baru dengan tidak memberatkan
masyarakat. 3.
Penyederhanaan prosedur pungutan, efisiensi biaya administrasi dan peyederhanaan birokrasi serta meningkatkan penegakan hukum bagi
penunggak pajak dan retribusi daerah.
KAB. OKU TIMUR TAHUN 2015
B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h
Hal. 46
Sumber-sumber pendapatan daerah menurut undang-undang tersebut terdiri dari :
1. Pendapatan Asli Daerah PAD yaitu :
a. Hasil Pajak Daerah b. Hasil Retribusi Daerah
c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan d. Lain-lain PAD yang sah.
2. Dana Perimbangan yaitu :
a. Dana bagi hasil dari PBB, BPHTB dan SDA b. Dana Alokasi Umum
c. Dana Alokasi Khusus
3. Lain- lain Pendapatan.
a. Pendapatan Hibah b. Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi
c. Dana Penyeimbang adhoc PAD Kabupaten OKU TI MUR dari tahun 2005 – Tahun 2014 mengalami
fluktuasi. Dengan menurunnya kontribusi PAD terhadap belanja pemerintah, maka kontribusi dana perimbangan mengalami kenaikan. Secara total pendapatan
Pemerintah Kabupaten OKU TI MUR per tahun selama 10 tahun mengalami kenaikan. Dalam mekanisme penyusunan anggaran, alokasi belanja selama ini
diklasifikasi menurut kelompok bagian dan jenis belanja sesuai Proiritas rencana selama satu tahun anggaran, berikut gambaran perkembangan PAD, Pendapatan,
Perimbangan dan Belanja pemerintah daerah Kabupaten OKU TI MUR selama 2006-2014.
Kebijakan anggaran tahun 2014 masih tetap diupayakan pada penyiapan perangkat pengelola anggaran akan dapat memberikan gambaran yang obyektif
dan proporsional mengenai kegiatan pemerintah dan memudahkan penyajian dan meningkatkan kredibilitas statistik keuangan pemerintah. Pada akses pendapatan
daerah dari sektor pajak dan retribusi daerah serta dan perimbangan.
KAB. OKU TIMUR TAHUN 2015
B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h
Hal. 47
Tabel 3.5
Perkembangan PAD , Pendapatan, Perimbangan dan Belanja Tahun 2005-2014 dan Proyeksi Tahun 2015
No Tahun
Pendapatan Pendapatan
Daerah Perimbangan Rp
Belanja Rp Asli Daerah
Rp Rp
1. 2005
1.885.357.800 213.999.419.048
191.399.161.248 213.243.671.796
2. 2006
9.013.488.750 477.361.690.396
461.401.701.646 502.232.599.175
3. 2007
9.801.085.055 565.787.596.305
522.739.225.680 581.190.033.474
4. 2008
11.115.911.400 635.827.027.360
571.542.512.660 638.870.910.030
5. 2009
11.039.615.000 715.417.355.800
611.001.752.300 657.065.677.751
6. 2010
30.296.546.500 741.674.424.870
607.112.279.528 671.530.463.087
7. 2011
34.067.000.000 875.345.699.216
667.850.200.760 866.533.555.578
8. 2012
27.310.517.000 877.524.875.135
733.812.998.116 933.430.726.729
9. 2013
31.248.137.000 1.082.145.756.078
924.038.820.678 1.122.558.467.464
10. 2014
36.918.137.000 1.173.084.266.950
960.277.412.715 1.186.180.345.699
11 2015
42.141.800.000 1.230.420.501.079
1.009.172.808.979 1.227.520.501.079
Sumber :
- Perda Perubahan APBD Kab. OKUT Tahun 2005 – 2012 - Th.2014 Perda APBD Kab. OKUT Tahun 2013
- Th.2015 angka proyeksi
Sumber-sumber pendapatan berdasarkan kewenangan memungut dan mendayagunakan pajak retribusi daerah serta hak untuk mengelola kekayaan
daerah, masih belum menunjukan peran optimal sehingga ditunjukkan dengan rata-rata kontribusi bagian Pendapatan Asli Daerah PAD. Realisasi PAD pada
tahun 2013 sebesar Rp. 30.864.137.000,- dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan PAD menjadi sebesar Rp. 36.918.137.000,- dengan nilai pendapatan
daerah sebesar Rp. 1.173.084.266.950.-.
3.2.2. Arah Kebijakan Belanja Daerah
Pentingnya peranan belanja daerah sebagai stimulan perekonomian, untuk itu dalam pengelolaan keuangan daerah harus dapat mengalokasikan kegiatan
KAB. OKU TIMUR TAHUN 2015
B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h
Hal. 48
yang memberikan multiflier effect yang besar bagi perekonomian. Pengelolaan belanja daerah ditujukan pada peningkatan proporsi belanja yang memihak
kepentingan publik dan stimulan untuk perluasan kesempatan kerja guna menurunkan angka kemiskinan. Disamping itu tetap harus menjaga eksistensi
penyelenggaraan pemerintahan. Dalam Penggunaannya, belanja daerah harus tetap mengedepankan efisiensi, efektif, ekonomis sesuai dengan prioritas, yang
diharapkan dapat memberikan dukungan program-program strategis. Arah kebijakan belanja daerah di Kabupaten OKU TI MUR Tahun 2015 akan
lebih dipertajam, dimana komposisi belanja daerah dengan persentase untuk Belanja Langsung lebih besar dari pada Belanja Tidak Langsung. Anggaran belanja
tidak langsung disusun berdasarkan pada tupoksi SKPD yang telah ditetapkan, prioritas, jumlah personil, banyaknya jumlah sarana prasarana dan jumlah aset
yang dimiliki sedangkan untuk belanja langsung lebih diarahkan dan diprioritaskan untuk program dan kegiatan prioritas dalam rangka
mempercepat target pencapaian pembangunan daerah, mendukung kegiatan ekonomi daerah dalam
memacu pertumbuhan, menciptakan dan memperluas lapangan kerja, mengurangi kemiskinan,
kelancaran penyelenggaraan
operasional pemerintahan
dan meningkatkan
kualitas fungsi
pelayanan kepada
masyarakat, perbaikan
penghasilan dan kesejahteraan aparatur daerah, meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengadaan barang dan jasa, perjalanan dinas dan pemeliharaan aset
daerah, meningkatkan alokasi belanja modal untuk mempercepat penyediaan infrastruktur dasar, menyediakan alokasi anggaran untuk pendidikan dalam
rangka memenuhi amanat konstitusi, dan meningkatkan sinkronisasi antara rencana pembangunan nasional dengan rencana pembangunan daerah.
Selain itu juga, penggunaan belanja daerah juga harus dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas kebutuhan dasar masyarakat pendidikan, kesehatan,
perumahan, dan permukiman, penanggulangan masalah sosial, menjaga
kelayakan fasilitas umum dan fasilitas sosial. Selanjutnya, arah pengelolaan belanja daerah berdasarkan pendekatan prestasi kerja yang berorientasi pada
pencapaian hasil dari input yang direncanakan. Hal tersebut bertujuan untuk
KAB. OKU TIMUR TAHUN 2015
B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h
Hal. 49
meningkatkan akuntabilitas perencanaan Anggaran serta memperjelas efektivitas dan efisiensi penggunaan Anggaran. Penyusunan belanja daerah diprioritaskan
untuk menunjang efektivitas pelaksanaan tugas
dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam
rangka melaksanakan bidang kewenangan urusan pemerintahan daerah yang menjadi tanggung jawabnya.
Perbandingan Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung pada APBD Kabupaten OKU TI MUR Tahun 2013, Tahun 2014 dan Proyeksi Tahun 2015 dapat
dilihat pada tabel 3.6 berikut :
Tabel 3.6
Belanja Daerah Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2013-2014 dan Proyeksi Tahun 2015
3.2.3. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah
Kebijakan Pembiayaan Daerah pada APBD Kabupaten OKU TI MUR Tahun 2014 terkait dengan proyeksi Penerimaan Pembiayaan Daerah dan Pengeluaran
Pembiayaan Daerah.
APBD 20 1 3 APBD 2 0 14
APBD 2 01 5
1 3
4 5
1 . 1 .0 4 8 .8 5 4 .7 5 2 .67 4
Rp 1 .18 6 .18 0 .34 5 .6 99
Rp 1 .2 27 .5 20 .5 01 .0 7 9
R p 1 .1 .
5 7 5 .8 3 1 .4 5 5 .72 0 Rp
68 2 .29 2 .21 6 .5 62 Rp
7 59 .4 07 .7 56 .9 7 9 R p
1. 1. 1. -
466. 588. 802. 974 Rp
562. 834.396. 970 Rp
587. 243. 412. 589 Rp
1. 1. 2. -
1. 350. 000. 000 Rp
1. 500.000. 000 Rp
1. 500. 000. 000 Rp
1. 1. 3. -
27. 430. 076. 746 Rp
29. 582.722. 920 Rp
88. 524. 942. 390 Rp
1. 1. 4. -
3. 008.807. 000 Rp
3. 008. 807. 000 Rp
79. 462. 576. 000 Rp
77. 130.595. 000 Rp
77. 130. 595. 000 Rp
1. 1. 7. -
1. 000. 000. 000 Rp
8. 235.694. 672 Rp
2. 000. 000. 000 Rp
1 .2 . 4 7 3 .0 2 3 .2 9 6 .95 4
Rp 50 3 .88 8 .12 9 .1 37
Rp 4 68 .1 12 .7 44 .1 0 0
R p
1. 2. 1. -
25. 746. 432. 900 Rp
19. 311.363. 500 Rp
22. 174. 809. 525 Rp
1. 2. 2. -
212. 005. 596. 248 Rp
232. 256.429. 481 Rp
267. 997. 341. 244 Rp
1. 2. 3. -
235. 271. 267. 806 Rp
252. 320.336. 156 Rp
177. 940. 593. 331 Rp
1 .0 4 8 .8 5 4 .7 5 2 .67 4 Rp
1 .18 6 .18 0 .34 5 .6 99 Rp
1 .2 27 .5 20 .5 01 .0 7 9 R p
N O UR AI AN
Belanj a Subsidi Belanj a Pegaw ai
JU M LAH
- Belanj a Hibah
Belanj a B ant uan Sosial
Belanj a T idak T er du ga Belanj a B agi Hasil Kepada
Provinsi Kabupat en K ot a dan Pem er int ah Desa
1. 1. 5. -
1. 1. 6.
JUM LA H BELAN JA BELAN JA LA NGSU N G
Belanj a Modal Belanj a B arang dan Jasa
2
Belanj a Pegaw ai
BELAN JA T I D AK LAN GSUN G BELAN JA D AERAH
Belanj a B ant uan Keuangan kepada
Provinsi Kabupat en K ot a dan Pem er int ahan Desa
KAB. OKU TIMUR TAHUN 2015
B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h
Hal. 50
Penerimaan Pembiayaan Daerah berasal dari sumber Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya SiLPA Tahun 2014 sebesar
Rp.5.788.001.600,- lebih kecil dibandingkan dengan SiLPA tahun 2013 sebesar Rp. 10.786.492.780,- Sedangkan Pengeluaran pembiayaan Daerah Tahun 2014
sebesar Rp.2.500.000.000,- untuk penyertaan modal investasi Pemerintah Daerah dan Rp.2.500.000.000,- untuk pembayaran pokok utang.
Perbandingan Penerimaan dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah pada APBD Tahun Anggaran 2013, 2014 dan Proyeksi Tahun 2015 dapat dilihat pada
tabel 3.7
.
berikut :
Tabel 3.7
Pembiayaan Daerah Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2013 - 2014 dan Proyeksi Tahun 2015
A PB D 2 0 13 AP BD 20 1 4
AP BD 2 0 15
1 3
4 5
1 . 1 . 1 .
2 2. 7 4 3 .6 4 1 .0 8 0 R p
1 5 . 59 6 . 07 8 . 7 49 Rp
1 0 0. 0 0 0. 0 0 0 R p
2 2. 7 4 3 .6 4 1 .0 8 0 R p
5 . 7 8 8 .0 0 1 . 6 0 0 Rp
1 0 0 . 0 0 0 .0 0 0 Rp
- -
Rp 9 . 8 0 8 .0 7 7 . 1 4 9
Rp -
Rp
2 2. 7 4 3 .6 4 1 .0 8 0 R p
1 5 . 59 6 . 07 8 . 7 49 Rp
1 0 0. 0 0 0. 0 0 0 R p
1 . 2 . 2. 6 2 7 .9 0 5 .4 2 5
R p 2 . 50 0 . 00 0 . 0 00
Rp 3. 0 0 0. 0 0 0. 0 0 0
R p
- 1 . 52 6 . 7 0 0 . 00 0
Rp 2 . 5 0 0 .0 0 0 . 0 0 0
Rp 3 .0 0 0 . 0 0 0 .0 0 0
Rp -
1 . 10 1 . 2 0 5 . 42 5 Rp
- Rp
- Rp
2. 6 2 7 .9 0 5 .4 2 5 R p
2 . 50 0 . 00 0 . 0 00 Rp
3. 0 0 0. 0 0 0. 0 0 0 R p
1 . 3 . 2 0. 1 1 5 .7 3 5 .6 5 5
R p 1 3 . 09 6 . 07 8 . 7 49
Rp 2. 9 0 0. 0 0 0. 0 0 0
R p
2
P EM BI AY AAN D AE RA H P EN E RI M AA N P E M BI AY AAN
N O JU M LAH
U RAI AN
1 . 1 . 1
Pe n ye rt a a n M o d a l I n v e st asi D ae ra h
Ju m la h P en g el u ar a n P em bi a yaa n P em bi ay aan N et t o
Ju m la h P en e r im aa n P em b ia yaa n P EN G ELU AR AN P E M BI AY AA N
- Sisa Le b ih Pe rh it u n ga n An g g a ra n
Ta h u n An g g a ra n Seb e lu m n ya SI L PA
Pe m b a ya ra n Po ko k Ut a n g Pen eri m aa n Piu tan g D ae ra h
KAB. OKU TIMUR TAHUN 2015
B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h
Hal. 51
Tabel 3.8
Perbandingan APBD masing-masing SKPD T.A 2014 dengan Rencana Pagu Indikatif usulan Renja SKPD T.A. 2015
No Instansi
Anggaran Rencana
Pagu Indikatif Th 2014
Th 2015 BELANJA TIDAK
LANGSUNG BELANJA LANGSUNG
BELANJA LANGSUNG 1
2 3
4 5
1. DPRD
11.993.501.730
2. Bupati dan Wakil Bupati
387.367.240
3. SKPD BAGIAN SEKRETARIAT DAERAH
7.511.519.940 35.273.380.050
41.164.511.480 1
Bagian Perekonomian 1.370.000.000
2 Bagian Tata Pemerintahan
2.614.000.000 3
Bagian Umum 9.356.000.000
4 Bagian Humas danProtokol
4.694.450.000 5
Bagian Hukum 857.000.000
6 Bagian Pemberdayaan Perempuan
1.608.176.000 7
Bagian Administrasi Pembangunan 1.969.450.000
8 Bagian Pemerintahan Desa dan Kelurahan
2.772.267.000 9
Bagian Rumah Tangga 4.367.000.000
10 Bagian Kesra
4.875.612.500 11
Bagian Perlengkapan 5.920.555.980
12 Bagian Ortala
760.000.000
4. SKPD URUSAN WAJIB DAN PILIHAN
1 Dinas Pendidikan Nasional
398.179.946.580 75.490.106.900
78.016.635.284 2
Dinas Kesehatan 39.563.848.160
34.474.861.811 39.645.461.750
3 Rumah Sakit Umum OKU TIMUR
6.715.804.650 22.397.332.490
27.768.221.289 4
Dinas PU Bina Marga 2.087.459.350
113.134.876.600 165.942.069.000
5 Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang
1.935.897.500 60.303.575.400
69.426.145.300 6
Dinas PU Pengairan 10.307.922.080
12.035.863.000 12.351.442.800
7 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
1.172.556.480 4.711.950.000
6.945.549.000 8
Dinas Perhubungan 1.794.225.750
3.815.521.000 6.246.300.000
9 Bapedalda
946.868.360 3.720.372.000
3.722.405.000 10
Dinas Kebersihan, Keindahan dan Pasar 3.783.303.820
8.583.821.500 9.218.821.500
11 Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil
1.278.202.650 2.661.650.000
2.850.650.000 12
Badan KBKS 2.223.823.560
4.138.022.400 5.673.268.670
13 Dinas Kesejahteraan Sosial
1.295.636.920 1.978.188.500
3.271.000.000 14
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 1.162.252.670
1.677.148.000 2.102.148.000
15 Dinas Koperasi, UKM dan PM
1.139.382.160 2.284.206.100
3.366.551.600 16
Badan Pariwisata dan Seni Budaya 860.313.960
4.294.971.500 4.746.435.350
17 Kantor Pemuda dan Olahraga
691.189.090 2.577.622.000
5.547.007.000 18
Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Linmas 1.303.273.720
5.118.149.800 8.330.727.600
19 Satuan Polisi Pamong Praja
2.775.681.960 9.956.331.425
15.356.786.000 20
Sekreatriat DPRD 1.959.877.520
20.112.215.300 19.645.164.902
21 BPAKD
120.846.236.212 5.112.400.000
4.831.863.800 22
Badan Pengelola Aset daerah 1.032.170.630
807.641.600 807.641.600
23 Dinas Pendapatan Daerah
2.751.664.630 3.467.508.050
3.603.339.050 24
Inspektorat Daerah 1.945.214.430
1.736.928.500 2.273.120.000
25 Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah
1.746.325.000 5.229.155.000
9.345.762.425 26
Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa 1.664.788.510
3.279.396.500 4.411.848.300
27 Kantor Arsip dan Perpustakaan daerah
521.450.280 1.235.397.600
1.235.397.600 28
Kantor Informasi dan Komunikasi 655.562.610
1.251.430.400 1.286.017.900
29 Badan Pelaksana Penyuluhan dan KP
8.493.107.120 4.633.207.300
6.676.386.500
KAB. OKU TIMUR TAHUN 2015
B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h
Hal. 52
30 Dinas Tanaman Pangan dan Holtukultura
3.835.258.500 9.115.755.726
9.155.000.000 31
Dinas Peternakan dan Perikanan 3.676.557.060
7.478.376.600 7.636.474.000
32 Dinas Kehutanan dan Perkebunan
3.434.133.820 4.654.979.735
13.118.552.340 33
Dinas Pertambangan dan Energi 1.214.385.420
3.573.150.000 4.604.000.000
34 Dinas Perindustrian dan Perdagangan
1.290.722.220 3.606.523.100
7.772.635.000 35
Badan Narkotika Kabupaten 698.052.580
970.859.550 1.148.327.100
36 Badan Penanggulangan Bencana Daerah
871.112.790 978.092.000
3.131.718.600 37
Kantor Pelayanan Terpadu 378.817.640
620.139.000 5.124.728.000
38 RSUD Martapura
3.761.845.970 7.962.820.500
8.385.000.000 39
Sekretariat Dewan Pengurus Korpri 466.492.030
517.222.000 730.037.000
5. SKPD KECAMATAN
1 Kecamatan Martapura
4.594.204.800 2.274.160.000
662.440.000 2
Kecamatan Bunga Mayang 726.288.430
323.696.000 367.000.000
3 Kecamatan Jaya Pura
550.799.740 381.786.000
482.344.000 4
Kecamatan BP Peliung 1.152.778.840
318.930.000 369.146.000
5 Kecamatan Buay Madang
801.809.950 355.521.400
367.000.000 6
Kecamatan Buay Madang Timur 1.233.781.040
381.640.000 459.440.000
7 Kecamatan Madang Suku I
649.444.550 339.440.000
522.018.000 8
Kecamatan Madang Suku II 781.979.860
401.750.000 467.000.000
9 Kecamatan Madang Suku III
645.447.290 331.250.000
367.000.000 10
Kecamatan Belitang 1.783.394.280
410.840.000 537.000.000
11 Kecamatan Belitang II
996.577.350 347.045.000
367.000.000 12
Kecamatan Belitang III 1.319.777.430
346.720.000 367.000.000
13 Kecamatan Cempaka
1.047.960.450 320.340.000
367.000.000 14
Kecamatan Semendawai Barat 694.215.380
364.600.000 364.600.000
15 Kecamatan Semendawai Suku III
920.676.690 332.700.000
367.000.000 16
Kecamatan Semendawai Timur 647.215.400
348.405.000 486.047.000
17 Kecamatan Belitang Jaya
667.382.800 325.680.000
367.000.000 18
Kecamatan Belitang Mulya 1.100.595.100
319.470.200 367.000.000
19 Kecamatan Madang Raya
945.821.000 361.178.000
367.000.000 20
Kecamatan Buay Pemuka Bangsa Raja 678.312.880
331.828.600 367.000.000
J U M L A H 682.292.216.562
503.888.129.137 635.002.185.740
1.186.180.345.699
• Sumber dari Perda Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Nomor 7 tahun 2013 tentang APBD Kab. OKU TIMUR Tahun Anggaran 2014 dan Renja SKPD Tahun 2015 dari
masing-masing SKPD.
• Rencana Usulan Renja SKPD
KAB. OKU TIMUR TAHUN 2015
B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h
Hal. 53
BAB I V PRI ORI TAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
KABUPATEN OKU TI MUR TAHUN 2015
4.1. PROGRAM PRI ORI TAS 4.1.1. KETERKAI TAN PROGRAM PRI ORI TAS KABUPATEN, PROVI NSI
DAN NASI ONAL
Tahun 2015
merupakan masa
akhir berlakunya
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD Kabupaten OKU TI MUR.
Oleh karena
merupakan puncak
pelaksanaan 5
tahun tahapan
pembangunan di Kabupaten OKU TI MUR sebagai implementasi RPJMD langkah penguatan disusun dan ditempuh untuk menghadapi dinamika
yang berkembang untuk mewujudkan visi pembangunan. Pengentasan kemiskinan dipercepat dengan melibatkan langsung masyarakat miskin dan
marjinal. Oleh
karena itu,
pemerintah pusat
tetap mendorong
pembangunan di I ndonesia untuk tetap pada empat jalur
track
yang diharapkan
dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat
dan sumberdaya manusia I ndonesia yaitu pro-pertumbuhan
pro-growth
, pro- lapangan kerja
pro-job
, pro-pengurangan kemiskinan
pro-poor,
dan pro- lingkungan
pro-environment.
Untuk mencapai hal tersebut di atas tentunya ada keterkaitan program prioritas Arah Kebijakan antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan
Kabupaten dituangkan dalam Program Prioritas di bawah ini :
A. Program Prioritas Nasional
1. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan 2. Pendidikan
3. Kesehatan 4. Penanggulangan Kemiskinan
5. Ketahanan Pangan
KAB. OKU TIMUR TAHUN 2015
B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h
Hal. 54
6. I nfrastruktur 7. I klim investasi dan I klim Usaha
8. Pembangunan Ketahanan Energi 9. Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
10. Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Pasca-Konflik 11. Kebudayaan, Kreativitas, dan I novasi Teknologi.
B. Program Prioritas Provinsi Sumatera Selatan
1. Tata Kelola Pemerintah yang Baik dan Kamtibmas 2. Pendidikan, Kesehatan, Sosial dan Budaya
3. Penanggulangan Kemiskinan 4. I nfrastruktur dan Energi
5. I nvestasi dan Pengembangan Usaha 6. Pengelolaan Lingkungan dan Pengendalian Bencana
7. Pembangunan Pertanian 8. Pengembangan Wilayah
C. Program Prioritas Kabupaten OKU TI MUR
1. Program Pembangunan Bidang Pemerintahan dan SDM
2. Program Pembangunan Pertanian
3. Program Pengembangan Pendidikan
4. Program Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat
5. Program Pembangunan I nfrastruktur
6. Program Peningkatan I nvestasi dan Percepatan Pembangunan
Ekonomi 7.
Program Pengembangan Daerah Pertumbuhan Baru dan Daerah Tertinggal
8. Program Pembangunan Keagamaan dan Budaya
9. Program Pembangunan Keamanan dan Ketertiban