BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Minyak bumi dan gas alam adalah sumber daya alam yang bernilai ekonomis dan
memberikan kontribusi yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Teknologi canggih atau modern mempunyai peranan yang sangat penting dalam perkembangan
suatu industri. Setiap industri tidak akan menghasilkan suatu produk yang maksimal tanpa didukung oleh peralatan memadai. Meskipun setiap industri telah berusaha
untuk menghasilkan produk yang baik, tetap saja mengalami kendala dalam mengoperasikan suatu mesin produksi, hal ini dapat terjadi karena faktor alam, faktor
peralatan yang digunakan, maupun faktor manusia itu sendiri.
LNG merupakan alternatif energi yang mempunyai prospek cukup baik dewasa ini, karena hasil pembakarannya memiliki tingkat polusi yang rendah, efisiensi
pembakarannya cukup tinggi sehingga mudah dikontrol Arun, PT., 2001.
Ladang gas dan minyak ditemukan di Lhokseumawe, ibu kota Aceh Utara sekitar tahun 1970-an. Kemudian, Acehpun mulai didatangi para investor luar negeri
yang tertarik pada sumber daya alamnya yang hebat. Sejak saat itu, gas alam cair atau Liquefied Natural Gas LNG yang diolah di kilang PT. ARUN Natural Gas
Liquefaction NGL Co, yang berasal dari instalasi PT. Exxon Mobil Oil Indonesia
Universitas Sumatera Utara
EMOI di zona industri Lhokseumawe, telah menyulap wilayah ini menjadi kawasan industri petrokimia modern http:bankdata.depkes, 2008.
Komponen dalam gas alam adalah metana CH
4
, yang merupakan molekul hidrokarbon rantai terpendek dan teringan. Gas alam juga mengandung molekul-
molekul hidrokarbon yang lebih berat seperti etana C
2
H
6
, propana C
3
H
8
dan butana C
4
H
10
LNG adalah gas alam yang dicairkan, yang telah diproses untuk menghilangkan ketidakmurnian dan hidrokarbon berat dan kemudian dikondensasi
menjadi cairan pada tekanan atmosfer dengan mendinginkannya sekitar -150 , selain juga gas-gas yang mengandung sulfur belerang. Gas alam
juga merupakan sumber utama untuk gas helium http:id.wikipediaGas_alam, 2008.
o
Celcius. Tujuan pencairan gas alam ini adalah untuk mempermudah pengangkutan ke negara
tujuan, sebab perbandingan 570 : 1, artinya bila gas berjumlah 570 m
3
maka setelah dicairkan menjadi 1 m
3
cairan LNG, dengan demikian dapat menghemat pemakaian ruang dan juga dapat mempertinggi efisiensi pengangkutan dan
penyimpanan.walaupun pengolahannya berupa pencairan saja, namun dalm proses tersebut ada zat – zat impurities kotoran yang dihilangkan, sehingga gas yang
memasuki ke trains untuk melalui tahap proses akan sangat berbeda dengan komposisi LNG yang diperoleh. Selain menghasilkan gas alam, juga menghasilkan
condensate sebagai produk samping yang merupakan fraksi – fraksi hidrokarbon berat yang terikut bersama – sama gas alam dari sumber ladang gas. Dengan demikian kita
perlu mengetahui komposisi hidrokarbon pada LNG Run Down Line RDL agar kita dapat melihat sejauh mana kualitas LNG yang berada pada tangki sebelum sampai
Universitas Sumatera Utara
pada berth pelabuhan untuk kemudian dikapalkan. LNG ditransportasikan dengan menggunakan kapal tanker dan dalam tangki yang dirancang khusus. Dimana LNG di
PT. ARUN saat ini memiliki isi sekitar 1570 dari gas alam pada suhu dan tekanan standar, membuatnya lebih hemat untuk ditransportasi jarak jauh di mana jalur pipa
tidak ada Arun, 2001. Dengan demikian judul yang dikemukakan dalam karya ilmiah ini adalah “PENENTUAN KADAR DAN KOMPOSISI HIDROKARBON
LIQUIFIED NATURAL GAS RUN DOWN LINE LNG RDL DENGAN MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI GAS DI PT. ARUN NGL”.
1.2 Identifikasi Masalah