Rancang Bangun Alat Pengepres Minyak Kacang Tanah (Arachis hypogaeaL.) Semi Mekanis

43

Lampiran 1. Flow Chartpelaksanaan penelitian.
Mulai
Merancang bentuk alat

Menggambar dan menentukandimensi
alat

Memilih bahan
Mengukur bahan yang akan
digunakan

Memotong bahan yangdigunakansesuai
dengandimensi pada gambar
Merangkai alat

Pengelasan
Menggerinda permukaan yang kasar

Pengecatan


Pengujian alat

Tidak
Layak

Ya
Pengukuran parameter
Analisis data
Selesai

Universitas Sumatera Utara

44

Lampiran 2. Spesifikasi Alat Pengepres Minyak Kacang Tanah Semi Mekanis
1. Dimensi
Panjang

= 26 cm


Lebar

= 5,2 cm

Tinggi

= 47 cm

2. Bahan
Silinder pengempaan = Stainless steel
Rangka

= Besi siku

Screw Press

= Stainless steel

3. Tenaga

Tenaga manusia

= Laki-laki dewasa

4. Transisi
Handle

= Besi bulat padu

Universitas Sumatera Utara

45

Lampiran 3. Kadar air kacang tanah
Tabel kadar air kacang tanah
Sampel
I
II
III
Total

Rata-rata

Sampel I

Massasebelum
disangrai (kg)
0,5
0,5
0,5

Massa setelah
disangrai (kg)
0,485
0,482
0,484

1,5
0,5

1,451

0,484

=(

Massa awal (kg)-Massa akhir (kg)

=(

Massa awal (kg)
0,5 kg-0,485kg
0,5 kg

Kadar air (%)
3,0
3,6
3,2
9,8
3,27

x 100%)


x 100%)

=3%
Sampel II

=(

=(

Massa awal (kg)-Massa akhir (kg)
Massa awal (kg)
0,5 kg-0,482kg
0,5 kg

x 100%)

x 100%)

= 3,6%

Sampel III

=(

=(

Massa awal (kg)-Massa akhir (kg)
Massa awal (kg)
0,5 kg-0,484kg
0,5 kg

x 100%)

x 100%)

= 3,2%

Rata-rata

=

=

Sampel I + Sampel II + Sampel III
3
3% + 3,6 % + 3,2 %
3

=3,27%

Universitas Sumatera Utara

46

Lampiran 4. Kapasitas efektif alat pengepres minyak kacang tanah semi mekanis
Tabel Kapasitas efektif alat pengepres minyak kacang tanah semi mekanis
Ulangan

Massa
awal
(kg)


I
II
III
Total
Rataan

0,5
0,5
0,5
1,5
0,5

KEI

Massa
setelah
disangrai
(kg)


Waktu
pengepresan
(jam)

0,485
0,482
0,484
1,451
0,484

0,173611
0,179444
0,168333
0,521388
0,173796

Massaminyak
(kg)

Massabungkil

pengepresan
(kg)

Massabahan
tetinggal
(kg)

0,120
0,123
0,122
0,365
0,122

0,330
0,329
0,334
0,993
0,331

0,035
0,030
0,028
0,093
0,031

Kapasitas
efektif alat
(kg/jam)

2,79
2,69
2,88
8,36
2,79

Massa awal (kg)

=

=

waktu (jam)
0,485 kg

0,173611jam

=2,79 kg/jam
KEII

Massa awal (kg)

=

=

waktu (jam)
0,482 kg

0,179444jam

=2,69 kg/jam
KEIII

Massa awal (kg)

=

=

waktu (jam)
0,484 kg

0,168333jam

=2,88 kg/jam
KE rata-rata

KEI +KEII +KEIII

=

3

2,79 kg/jam + 2,69 kg/jam+ 2,88 kg/jam

=

3

= 2,79 kg/jam

Universitas Sumatera Utara

47

Lampiran 5. Analisis ekonomi
1. Unsur produksi
1. Biaya pembuatan alat (P)

= Rp. 2.500.000

2. Umur ekonomi (n)

= 5 tahun

3. Nilai akhir alat (S)

= Rp 250.000

4. Jam kerja

= 5 jam/hari

5. Produksi/hari

= 13,95 kg/hari

6. Biaya operator

= Rp 41.850/hari

7. Biaya perbaikan

= Rp 270/ jam

8. Bunga modal dan asuransi

= Rp 127.500/tahun

9. Jam kerja alat per tahun

= 1495 jam/tahun ( asumsi 299 hari
efektif berdasarkan tahun 2016)

2. Perhitungan biaya produksi
a.

Biaya tetap (BT)
1. Biaya penyusutan (D)
Dt= (P-S) (A/F, i, n) (F/P, i, t-1)

Tabel perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund
Akhir Tahun Ke
0
1
2
3
4
5

(P-S) (Rp)
2.250.000
2.250.000
2.250.000
2.250.000
2.250.000

(A/F, 6,50%, n)
1
0,48425
0,3126
0,2269
0,17215

(F/P, 6,50%, t-1)
1
1,065
1,1345
1,208
1,2865

Dt
2.250.000
1.160.384,06
797.950,58
616714,20
498309,69

Universitas Sumatera Utara

48

2. Bunga modal dan asuransi (I)
Bunga modal pada bulan Juni 6,5% dan Asuransi 2%

I =
=

i(P)(n+1)
2n
(8,5%)Rp .2.500.000 (5+1)
2(5)

= Rp 127.500/tahun
Tabel perhitungan biaya tetap tiap tahun
Tahun

D (Rp)

I (Rp)/tahun

Biaya tetap (Rp)/tahun

1
2
3
4
5

2.250.000,00
1.160.384,06
797.950,58
616.714,20
498.309,69

127.500
127.500
127.500
127.500
127.500

2.377.500,00
1.287.884,06
925.450,58
744.214,20
625.809,69

b. Biaya tidak tetap (BTT)
1. Biaya perbaikan alat (reparasi)
Biaya reparasi =
=

1,2%(P−S)
100
1,2%(Rp .2.500.000−Rp .250.000)
100 jam

= Rp 270/jam
2. Biaya operator
Diperkirakan upah operator untuk mengepres kacang tanah per 1
kilogram adalah sebesar Rp 3000. Sehingga diperoleh biaya operator:
Jumlah produksi per hari = 13,95 kg
Biaya operator per hari

=
=

13,95
1 kg
13,95
1 kg

x Rp 3000
x Rp 3000

= Rp 41.850/hari
= Rp8.370/jam

Universitas Sumatera Utara

49

c. Biaya pengepresan kacang tanah
BT

Biaya pokok = [ x + BTT]C
Tabel perhitungan biaya pokok tiap tahun
Tahun

BT (Rp/tahun)

x (jam/tahun)

BTT (Rp/jam)

C (jam/kg)

BP (Rp/kg)

1

2.377.500,00

1.495

8.640

0,347592

3555,97

2

1.287.884,06

1.495

8.640

0,347592

3302,63

3

925.450,58

1.495

8.640

0,347592

3218,37

4

744.214,20

1.495

8.640

0,347592

3176,23

5

625.809,69

1.495

8.640

0,347592

3148,70

Universitas Sumatera Utara

50

Lampiran 6.Break even point
Break even point atau analisis titik impas (BEP) umumnya berhubungan
dengan proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha
yang dilakukan dapat membiayai sendiri (self financing), dan selanjutnya dapat
berkembang sendiri (self growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap
sama dengan nol.
F

N = (R−V)
Biaya tetap (F) tahun ke- 5

= Rp 625.809,69/tahun
= Rp 418,6/jam (1 tahun = 1.495 jam)
= Rp 145,35/kg (1 jam = 2,79 kg)

Tahun

Biaya Tetap (Rp)/tahun

Biaya Tetap (Rp)/jam

Biaya Tetap (Rp)/kg

1
2
3
4
5

2.377.500,00
1.287.884,06
925.450,58
744.214,20
625.809,69

1590,30
861,46
619,03
497,80
418,6

570,00
308,77
221,88
178,42
150,04

Biaya tidak tetap (V)

= Rp 8.640 (1 jam = 2,79 kg)
= Rp 3096,77/kg

Penerimaan setiap produksi (R)

=Rp

7500/kg

(harga

ini

diperoleh

dari

perkiraan di lapangan)
Alat akan mencapai break even point jika alat telah mengepres kacang tanah
sebanyak :
Tahun
1
2
3
4
5

Biaya Tetap (Rp/tahun)
2.377.500,00
1.287.884,06
925.450,58
744.214,20
625.809,69

BEP (kg/tahun)
539,95
292,49
210,18
169,02
142,13

Universitas Sumatera Utara

51

Lampiran 7.Net present value
Berdasarkan persamaan (9), nilai NPV alat ini dapat dihitung dengan
rumus: CIF-COF ≥ 0
Investasi

= Rp. 2.500.000

Nilai akhir

= Rp. 250.000

Suku bunga bank

= 6,5%

Suku bunga coba-coba

= 8,5%

Umur alat

= 5 tahun

Pendapatan

= penerimaan x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun
dengan asumsi alat bekerja pada kapasitas penuh
= Rp 7500/kg × 2,79 kg/jam × 1495 jam/tahun
= Rp 31.282.875/tahun

Pembiayaan

= biaya pokok x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun

Tabel perhitungan pembiayaan tiap tahun
Tahun
1
2
3
4
5

BP (Rp/kg)

Kap. Alat (kg/jam)

Jam kerja (jam/tahun)

Pembiayaan

3555,97
3302,63
3218,37
3176,23
3148,70

2,79
2,79
2,79
2,79
2,79

1495
1495
1495
1495
1495

14.832.128,67
13.775.434,86
13.423.982,19
13.248.214,14
13.133.385,14

Cash in Flow 6,5%
1. Pendapatan

= Pendapatan x (P/A, 6,5%,5)
= Rp 31.282.875 x 4,156
= Rp 130.011.628,5

Universitas Sumatera Utara

52

2. Nilai akhir

= Nilai akhir x (P/F, 6,5%,5)
= Rp 250.000 x 0,73015
= Rp 182.537,5

Jumlah CIF =Rp 130.011.628,5 + Rp 182.537,5 = Rp 130.194.166
Cash out Flow 6,5%
1. Investasi

= Rp 2.500.000

2. Pembiayaan

= Pembiayaan x (P/F, 6,5%,n)

Tabel perhitungan pembiayaan
Tahun (n)
1
2
3
4
5
Total

Biaya
14.832.128,67
13.775.434,86
13.423.982,19
13.248.214,14
13.133.385,14

(P/F, 6,5%, n)
0,93900
0,88170
0,82795
0,77750
0,73015

Pembiayaan (Rp)
13.927.368,82
12.145.800,92
11.114.386,05
10.300.486,49
9.589.341,16
57.077.383,44

Jumlah COF = Rp 2.500.000 + Rp 57.077.383,44
= Rp 59.577.383,44
NPV 6,5%

= CIF – COF
= Rp 130.194.166 – Rp 59.577.383,44
= Rp 70.616.782,56

Jadi besarnya NPV 6,5% adalah Rp70.616.782,56> 0 maka usaha ini layak
untuk dijalankan.

Universitas Sumatera Utara

53

Lampiran 8.Internal rate of return
Internal rate of return (IRR) ini digunakan untuk memperkirakan
kelayakan lama (umur) pemilikan suatu alat atau mesin pada tingkat keuntungan
tertentu.Internal rate of return (IRR) adalah suatu tingkatan discount rate, dimana
diperoleh B/C ratio = 1 atau NPV = 0. Berdasarkan harga dari NPV = X (positif)
atau NPV= Y (positif) dan NPV = X (positif) atau NPV = Y (negatif), dihitunglah
harga IRR dengan menggunakan rumus berikut :


IRR = p% + �+� x (q% - p%) (positif dan negatif)
dan



IRR = q% + �− �x (q% - p%) (positif dan positif)

Dimana: p = suku bunga bank paling atraktif

q = suku bunga coba-coba ( > dari p)
X = NPV awal pada p
Y = NPV awal pada q
Suku bunga bank paling atraktif (p) = 6,5%
Suku bunga coba-coba ( > dari p) (q) = 8,5%
Cash in Flow 8,5%
1. Pendapatan

= Pendapatan x (P/A, 8,5%,5)
= Rp 31.282.875 x 3,9415
= Rp 123.301.451,8

2. Nilai akhir

= Nilai akhir x (P/F, 8,5%,5)
= Rp 250.000 x 0,66525
= Rp 166.312,5

Jumlah CIF = Rp 123.301.451,8+ Rp 166.312,5 = Rp 123.467.764,3

Universitas Sumatera Utara

54

Cash out Flow 8,5%
1. Investasi

= Rp2.500.000

2. Pembiayaan

= Pembiayaan x (P/A, 8,5%,5)

Tabel perhitungan pembiayaan
Tahun (n)
Biaya
1
14.832.128,67
2
13.775.434,86
3
13.423.982,19
4
13.248.214,14
5
13.133.385,14
Total

(P/F, 8,5%, n)
0,92165
0,8495
0,7830
0,7217
0,66525

Pembiayaan (Rp)
13.670.031,39
11.702.231,91
10.510.978,05
9.561.236,15
8.736.984,46
54.181.461,96

Jumlah COF = Rp 2.500.000 + Rp 54.181.461,96
= Rp 56.681.461,96
NPV 8,5%

= CIF – COF
= Rp 123.467.764,3– Rp 56.681.461,96
= Rp 66.786.302,34

Karena nilai X dan Y adalah positif maka digunakan rumus:
IRR



= q% + �− �x (q% - p%)

70.616.782,56

= 8,5% + 70.616.782,56−66.786.302,34 x (8,5% - 6,5%)

= 8,5% + (18,435 x 2%)
= 45,37%

Universitas Sumatera Utara

55

Lampiran 9. Gambar teknik alat

Universitas Sumatera Utara

56

Universitas Sumatera Utara

57

Universitas Sumatera Utara

58

Universitas Sumatera Utara

59

Universitas Sumatera Utara

60

Universitas Sumatera Utara

61

Universitas Sumatera Utara

62

Lampiran 10. Gambar kacang tanah

Kacang tanah sebelum disangrai

Kacang tanah setelah disangrai

Bungkil kacang tanah setelah dikempa

Minyak kacang tanah setelah dikempa

Universitas Sumatera Utara

63

Lampiran 10. Alat Pengepres Minyak

Tampak depan alat

Tampak samping alat

Tampak atas alat

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR PUSTAKA
Aak, 1989. Kacang Tanah. Kanisius, Jakarta.
Achmad, Z., 2006. Elemen Mesin 1. PT Refika Aditama, Bandung.
Adisarwanto, T., 2000.Meningkatkan Produksi Kacang Tanah di Lahan Sawah
dan Lahan Kering. Penebar Swadaya, Jakarta.
Amanto, H. dan Haryanto, 1999. Ilmu Bahan. Bumi Aksara, Jakarta.
Andaka, G., 2009. Optimasi Proses Ekstraksi Minyak Kacang Tanah dengan
Pelarut N-Heksana.
http//jurtek.akprind.ac.id/sites/default/files/80-82_Ganjar.pdf
[Diakses pada tanggal 1 Februari 2016] Teknologi 2 (2009) 1.
Arawande, J. O. andBorokin,i B. F., 2015. Comparison of Antioxidative Effects of
Methanol Orange Peel Extract and Butylatedhydroxytoluene on Stability
of Crude Peanut Oil. Nigerian Food Journal 33 (2015) 35-38.
Badan Standarisasi Nasional, 1995. SNI 01-3921-1995. Badan Standarisasi
Nasional, Jakarta.
Carolina, D., 2008. Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas dan Bilangan Iodin dari
Minyak Hasil Ekstraksi Kacang Tanah dengan Pelarut nHeksana.http://www.repository.usu.ac.id/pdf [Diakses pada tanggal1
Februari 2016].
Daryanto, 2007.Dasar-Dasar Teknik Mesin. Bina Aksara, Jakarta.
Daryanto, 1993. Dasar-Dasar Teknik Mesin. Bina Aksara, Jakarta.
Daywin, F.J., R.G. Sitompul, dan I. Hidayat. 2008. Mesin-Mesin Budidaya
Pertanian di Lahan Kering. Graha Ilmu, Jakarta.
Departemen
Pertanian,
1986.
Kacang
Pengolahannya.http://www.pustaka-deptan.go.id/pdf
tanggal 26 Januari 2016].

Tanah
[Diakses

dan
pada

Giatman, M. 2006. Ekonomi Teknik. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Hardjosentono, dkk., 1996. Mesin-Mesin Pertanian. Bumi Aksara, Jakarta.

40
Universitas Sumatera Utara

41

Janila, P., Pandey, M. K., Shasidhar, Y.,Variath, M. T.,Sriswathi, M.,Khera
P.,Manohar, S. S.,Nagesh, P.,Vishwakarma, M. K.,Mishra, G.
P.,Radhakrishnan, T.,Manivannan, N.,Dobariya, K. L.,Vasanthi, R. P.
andVarshney, R. K., 2016. Molecular Breeding for Introgression of Fatty
Acid Desaturase Mutantalleles (ahFAD2A and ahFAD2B) Enhances Oil
Quality in High and Lowoil Containing Peanut Genotypes. Plant Science
242 (2016) 203-213.
Kastaman, R., 2006. Analisis Kelayakan Ekonomi Suatu Investasi. Tasikmalaya.
Ketaren, S. 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. UI Press,
Jakarta.
Maesen, L. J. G. Van Der dan S. Somatmadja, 1993. Proses Sumber Daya Nabati
Asia Tenggara I, Kacang Tanah. Penerjemah : S. Danimihardja. PT
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Marques, F. G., J. R. O. Neto, L. C. Cunha, J. R. Paula and M. T. F. Bara, 2015.
Identification of Terpenes and Phytosterols in Dipteryx Alata (Baru) Oil
Seeds Obtained Through Pressing. Revista Brasileira de Farmacognosia
25 (2015) 522–525.
Niemann, G., 1982. Elemen Mesin : Desain dan Kalkulasi dari Sambungan,
Bantalan, dan Poros. Penerjemah Bambang Priambodo. Erlangga, Jakarta.
Pasaribu, V. 2014. Rancang Bangun Alat Pengempa Minyak Tipe Ulir.
USUPress, Medan.
Prawirokusumo, S. 1990. Ilmu Usaha Tani. BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.
Purba, R. 1997. Analisa Biaya dan Manfaat. PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Soeharno, 2007. Teori Mikroekonomi. Andi Offset, Yogyakarta.
Smith, H. P. dan L. H. Wilkes, 1990. Mesin dan Peralatan Usaha Tani. Gajah
Mada University Press, Yoyakarta.
Sukirno., 1999. Mekanisasi Pertanian. UGM Press, Yogyakarta.
Sularso dan K. Suga., 2004. Dasar perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin. PT.
Pradnya Paramita, Jakarta.
Swern, D., 1982. Edition: Bailey’s Industrial Oil and Fat Products. Vol 2. John
Wiley & Sons, New York.
Tarigan, E. dan Prateepehaikul, G., 2006. Sorption Isothermal of Shell
andUnshelled Kernels of Candle Nuts. Journal of Food Engineering75
(2006) 447–452.

Universitas Sumatera Utara

42

Waldiyono., 2008. Ekonomi Teknik (Konsep, Teori dan Aplikasi). Pustaka
Pelajar,Yogyakarta

Universitas Sumatera Utara

METODOLOGI PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juni 2016di
Laboratorium Keteknikan Pertanian Program Studi Keteknikan Pertanian Fakultas
Pertanian Universitas Sumatera Utara.
Bahan dan Alat Penelitian
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kacang
tanah,plat besi, pipa stainless steel, connettor, adjusting plug, baut dan mur, besi
bulat padu
Sedangkan alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah mesin las,
mesin bor, mesin gerinda, gergaji besi, palu, tang, mesin tekuk plat, kunci pas,
ring, stopwatch, kalkulator, komputer dan alat tulis.
Metodologi Penelitian
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah studi literatur
(kepustakaan), melakukan eksperimen dan melakukan pengamatan tentang alat
pengepres

minyak

ini.Kemudian

dilakukan

perancangan

bentuk

dan

pembuatan/perangkaian komponen-komponen alat pengepres minyak. Setelah itu,
dilakukan pengujian alat dan pengamatan parameter.

23
Universitas Sumatera Utara

24

Komponen Alat
Alat pengepres minyak kacang tanah semi mekanis ini mempunyai
beberapa komponen pentingyaitu :
1. Rangka alat
Rangka alat ini berfungsi sebagai penyokong komponen-komponen alat
lainnya, yang terbuat dari besi siku. Alat ini mempunyaitinggi 35 cm, dan
lebar 5,2 cm..
2. Saluran masukan (hopper)
Saluran masukan berfungsi untuk memasukkan kacang tanah yang akan
dipres kedalam silinder.
3. Saluran keluaran
Saluran keluaran ini berfungsi untuk menyalurkan minyak kacang tanah
yang sudah dipres ketempat penampungan yang telah disediakan.
4. Silinder
Silinder berfungsi sebagai wadah tempat ulir untuk mengepres kacang
tanah yang diletakkan horizontal. Silinder ini memiliki diameter 1,5 inchi
dan panjang 16,5 cm.
5. Poros putaran
Poros putaran ini merupakan poros yang berada di dalam silinder. Poros
ini dilengkapi ulir. Poros putaran berfungsi untuk memutar ulir yang
kemudian membawa kacang tanah untuk dipres.
6. Tuas Pemutar
Tuas

pemutar berfungsi untuk memutar poros putaran agar bisa

mengepres minyak kacang tanah.

Universitas Sumatera Utara

25

Prosedur Penelitian
Persiapan
Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan persiapan
untuk penelitian yaitu merancang bentuk dan ukuran alat, dan mempersiapkan
bahan-bahan dan peralatan-peralatan yang akan digunakan dalam penelitian.
a. Pembuatan alat
Adapun langkah-langkah dalam membuat alat pengepres minyak kacang
tanah semi mekanis ini yaitu :
1.

Merancang bentuk alat pengepres minyak.

2.

Menggambar serta ditentukan ukuran alat pengepres minyak.

3.

Memilih bahan yang akan digunakan untuk membuat alat pengepres
minyak.

4.

Melakukan pengukuran terhadap bahan-bahan yang akan digunakan sesuai
dengan ukuran yang telah ditentukan pada gambar teknik alat

5.

Memotong bahan sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.

6.

Melakukan pengelasan dan pengeboran untuk pemasangan kerangka alat.

7.

Menggerinda permukaan yang terlihat kasar karena bekas pengelasan.

8.

Melakukan pengecatan guna memperpanjang umur pemakaian alat dan
menambah daya tarik alat pengepres.

9.
b.

Merangkai komponen-komponen alat pengepres minyak.

Persiapan bahan
1. Menyiapkan kacang tanah yang akan dikempa.
2. Menimbang bahan (kacang tanah) yang akan dikempa.
3. Bahan disangrai selama 45 menit pada suhu 1200C

Universitas Sumatera Utara

26

4. Menimbang kacang tanah yang telah disangrai
5. Bahan siap untuk diolah.
Pengujian Alat
Adapun prosedur pengujian alat adalah:
1. Menimbang bahan yang akan dikempa.
2. Memasukkan bahan kedalam silinder melalui corong masukan (hopper).
3. Menampung minyak dan ampas sisa pengepresan kacang tanah tersebut.
4. Mencatat waktu yang dibutuhkan alat untuk mengepres kacang tanah.
5. Melakukan perlakuan tersebut diulangi sebanyak 3 kali ulangan.
6. Memasukkan minyak yang telah diperoleh dalam wadah penyimpanan.
7. Menimbang minyak yang telah diperoleh dari hasil pengepresan.
8. Didokumentasikan proses pengujian alat.
9. Melakukan pengamatan parameter.

Universitas Sumatera Utara

27

Parameter Penelitian
Kapasitas Alat
Kapasitas efektif alat dilakukan dengan menghitung banyaknya kacang
tanah yang dipres (kg) tiap satuan waktu yang dibutuhkan selama proses
pengepresan (jam). Hal ini dapat dihitung berdasarkan persamaan (1) pada
tinjauan pustaka.
Analisis Ekonomi
a. Biaya pengepresan kacang tanah
Perhitungan biaya pengepresan kacang tanah dilakukan dengan cara
menjumlahkan biaya yang dikeluarkan, yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap,
atau lebih dikenal dengan biaya pokok. Hal ini dapat dihitung berdasarkan
persamaan (2) pada tinjauan pustaka.
-

Biaya tetap
Biaya tetap terdiri dari :
1. Biaya penyusutan (metoda sinking fund)
Hal ini dapat dihitung berdasarkan persamaan (3) pada tinjauan pustaka
2. Biaya bunga modal dan asuransi
Hal ini dapat dihitung berdasarkan persamaan (4) pada tinjauan pustaka

-

Biaya tidak tetap
Biaya tidak tetap terdiri dari:
1. Biaya perbaikan alat
2. Biaya Operator
Biaya operator tergantung pada kondisi lokal, dapat diperkirakan
dari gaji bulanan atau gaji pertahun dibagi dengan total jam kerjanya.

Universitas Sumatera Utara

28

b. Break Event Point (Perhitungan Titik Impas)
Manfaat perhitungan titik impas (break event point) adalah untuk
mengetahui batas produksi minimal yang harus dicapai dan dipasarkan agar usaha
yang dikelola masih layak untuk dijalankan. Pada kondisi ini income yang
diperoleh hanya cukup untuk menutupi biaya operasional tanpa adanya
keuntungan. Untuk menentukan produksi titik impas (BEP) maka dapat dihitung
berdasarkan persamaan (5) pada tinjauan pustaka.
c. Net Present Value (NPV)
Identifikasi masalah kelayakan financial dianalisis dengan metode analisis
financial dengan kriteria investasi. Net present value adalah kriteria yang
digunakan untuk mengukur suatu alat layak atau tidak untuk diusahakan. Hal ini
dapat dihitung berdasarkan persamaan (7) pada tinjauan pustaka.
Dengan kriteria :
-

NPV > 0, berarti usaha menguntungkan, layak untuk dilaksanakan dan
dikembangkan.

-

NPV < 0, berarti sampai dengan t tahun investasi proyek tidak
menguntungkan dan tidak layak untuk dilaksanakan serta dikembangkan.

-

NPV = 0, berarti tambahan manfaat sama dengan tambahan biaya yang
dikeluarkan.

d. Internal Rate of Return (IRR)
Untuk mengetahui kemampuan untuk dapat memperoleh kembali investasi
yang sudah dikeluarkan dapat dihitung dengan menggunakan IRR.Hal ini
dapat dihitung dengan Persamaan (8).

Universitas Sumatera Utara

HASIL DAN PEMBAHASAN

Alat Pengepres Minyak Kacang Tanah Semi Mekanis
Alat pengepres minyak kacang tanahini adalah alat yang dirancang untuk
mengepres minyak biji kacang tanah dengan menggunakan ulir (screw) sebagai
alat pengepresnya. Pemilihan bahan-bahan teknik pembuatan alat diusahakan
kokoh, mampu mendukung kinerja alat, mudah diperoleh berkualitas dan
terjangkau harganya akan mempengruhi biaya produksi alat. Alat pengepres
minyak kacang tanah semi mekanis ini memiliki dimensi dengan panjang 26 cm,
lebar 5,2 cm, dan tinggi 47 cm.
Alat pengepres minyak kacang tanah semi mekanis ini terdiri dari
beberapa bagian utama yaitu:
1. Rangka alat

Gambar 1. Rangka Alat
Rangka alat pada alat ini terbuat dari plat baja. Fungsi dari rangkat alat
untuk menyokong bagian alat yang lain. Rangka alat memiliki dimensi tinggi 35
cm, lebar 5,2 cm dan panjang 15 cm.

29
Universitas Sumatera Utara

30

2. Silinder pengepresan

Gambar 2. Silinder pengepresan
Silinder pengepresan terbuat dari bahan stainless steel. Panjang silinder
pengepresan 16,5 cm, tebal 2 mm, diameter 1,5inch.
3. Ulir (Screw press)

Gambar 3. Ulir (Screw press)
Ulir ini berfungsi untuk membawa kacang tanah dari hopper menuju ujung
silinder untuk kemudian dipress sehingga mengeluarkan minyak kacang tanah.
Ulir yang digunakan merupakanstainless steel dengan diameter 3,3 cm, jarak ulir
1,5 cm, tebal ulir 3 mm dan panjang 20,5 cm.

Universitas Sumatera Utara

31

4. Tuas Pemutar (Handle)

Gambar 4. Tuas Pemutar
Alat pengepres minyak kacang tanah semi mekanis ini menggunakan tuas
pemutar sebagai tenaga penggerak manual. Tuas pemutar dilengkapi pegangan
yang dilapisi bahan karet untuk mengurangi terjadinya slip saat memutar.
5. Conettor

Gambar 5. Conettor
Conettor pada alat pengepres minyak kacang tanah semi mekanis ini
terbuat daristainless steel. Conettor berfungsi sebagai saluran pengeluaran bungkil
hasil pengepresan dari kacang tanah.

Universitas Sumatera Utara

32

Persiapan Bahan
Sebelum dilakukan proses pengepresan minyak kacang tanah pada alat,
terlebih dahulu dilakukan persiapan bahan dimana kacang tanah yang akan
dikempa terlebih dahulu disangrai pada suhu 1200C selama 45 menit. Sebelum
disangrai bahan telebih dahulu dipilih dengan ukuran seragam, tidak kusut dan
tidak cacat dengan massa 0,5 kg. Setelah bahan selesai disangrai, ditimbang massa
kacang tanah. Kadar air dihitung dari kacang tanah yang dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut:
Tabel 3.Kadar air kacang tanah
Sampel
I
II
III
Total
Rata-rata

Massasebelum
disangrai (kg)
0,5
0,5
0,5

Massa setelah
disangrai (kg)
0,485
0,482
0,484

1,5
0,5

1,451
0,484

Kadar air (%)
3,0
3,6
3,2
9,8
3,27

Prinsip Kerja Alat Pengepres Minyak Kacang Tanah Semi Mekanis
Proses

pengepresan

minyak

kacang

tanah

dilakukan

dengan

memasukkankacang tanah ke dalam silinder pengepresan melalui saluran
pemasukkan (hopper). Saat proses pengepresan, kacang tanah akan dibawa oleh
ulir ke ujung silinder untuk kemudian dikempasehingga mengeluarkan minyak
dari kacang tanah lalu ampas atau bungkilnya akan keluar dari conettor. Sedang
minyak kacang tanah yang dihasilkan akan keluar dari saluran pengeluaran
minyak yang berada ditengah silinder bagian bawah.
Kapasitas Efektif Alat
Kapasitas efektif alat didefenisikan sebagai kemampuan alat dan mesin
dalam menghasilkan suatu produk (kg) persatuan waktu (jam). Dalam hal ini

Universitas Sumatera Utara

33

kapasitas efektif alat dihitung dari perbandingan antara banyaknya kacang tanah
yang dikempa (kg) dengan waktu yang dibutuhkan selama proses pengepresan.
Data hasil pengepresan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4. Kapasitas efektif alat pengepres minyak kacang tanah semi mekanis
Ulanga
n

Mass
a
awal
(kg)

I

0,5

Massa
setelah
disangr
ai (kg)
0,485
0,482

II

0,5
0,484

III

0,5

Total
Rataa
n

1,5
0,5

1,451
0,484

Waktu
pengepres
an
(jam)

0,17361
1
0,17944
4
0,16833
3
0,52138
8
0,17379
6

Massaminy
ak
(kg)

Massabung
kil
pengepresa
n (kg)

Massabah
an
tertinggal
(kg)

0,120

0,330

0,035

0,123

0,329

0,030

0,122

0,334

0,028

0,365

1,049

0,095

0,122

0,331

0,031

Kapasitas
efektif
alat
(kg/jam)

2,79
2,69
2,88
8,37
2,79

Dalam penelitian ini, lama waktu pengepresan dihitung mulaibahan
dimasukkan sampai bahan siap dikempamaka diperoleh rataan waktu pengepresan
yang digunakan adalah 0,173796 jam atau 10 menit 26 detik. Dari hasil penelitian
yang dilakukan pada alat pengepres minyak kacang tanah semi mekanis ini
diperoleh hasil yaitu, pada ulangan I tercatat dari sebanyak 0,482 kg kacang tanah
yang diolah diperoleh minyak sebanyak 0,120kg.Pada ulangan II tercatat tercatat
dari sebanyak 0,482 kg kacang tanah yang diolah diperoleh minyak sebanyak
0,123 kg.Pada ulangan III tercatat tercatat dari sebanyak 0,484 kg kacang tanah
yang diolah diperoleh minyak sebanyak 0,122 kg. Dari data diatas diperoleh
rataan massa minyak yang diperoleh dari hasil pengepresan 0,122 kg. Dari hasil
penelitian ini diperoleh kapasitas efektif alat sebesar 2,79 kg/jam. Artinya dalam
waktu 1 jam alat ini dapat mengepres minyak kacang tanah sebanyak 2,79 kg.

Universitas Sumatera Utara

34

Biji kacang tanah mengandung sekitar 40-60% minyak.Proses umum dan
paling efektif dalam proses untuk mendapatkan minyak mentah dari biji kacang
tanah memerlukan metode mekanik yang meliputi kacang perlakuan awal,
mengempa (screw press) dan klarifikasi minyak. Minyak mentah diproses lebih
lanjut

dalam

industri

untuk

mendapatkan

minyak

nabati

sementara

bungkilnyadimanfaatkan sebagai pakan ternak. Selama penyimpanan minyak
kacang tanah, terjadi perubahan kimia yang mengakibatkan penurunan kualitas
dan organoleptik. Oleh karena itu ditambahkan antioksidan untuk mengurangi
ketengikan minyak kacang tanah (Arawande and Borokini, 2015).
Pada proses pengempaan minyak yang dilakukan diperoleh minyak
sebesar 0,122 kg dari 0,484 kg kacang tanah yang diolah. Oleh karena itu
diperoleh rataan rendemen sebesar 25,2%. Menurut Arawande and Borokini
(2015) rendemen minyak yang diperoleh biasanya sekitar 20-55%. Sehingga dapat
dikatakan bahwa alat ini layak untuk digunakan dan dipasarkan karena rendemen
minyak yang diperoleh sebesar 25,2%. Minyak yang diperoleh berwarna kuning
keemasan dan masih terdapat kotoran sisa pengepresan kacang tanah sehingga
perlu dilakukan penambahan saringan pada alat agar minyak yang dihasilkan lebih
bersih. Menurut Ketaren (1986) jumlah rendemen yang dihasilkan dari
pengepresan secara mekanis dipengaruhi oleh waktu pengepresaan, besarnya
tekanan yang diberikan, ukuran bahan yang dikempa, dan cara pengepresan. Ada
beberapa hal yang menyebabkan minyak tidak dapat dikeluarkan secara maksimal
seperti kondisi alat yang tidak maksimal, suhu pemanasan yang rendah, kacang
tanah yang terlalu lama disimpan, tekanan yang diberikan saat pengepresan dan
perlakuan sebelum pengepresan.

Universitas Sumatera Utara

35

Analisis Ekonomi
Biaya pemakaian alat
Analisis ekonomi digunakan untuk menentukan besarnya biaya yang harus
dikeluarkan saat produksi menggunakan alat ini. Dengan analisis ekonomi dapat
diketahui seberapa besar biaya produksi sehingga keuntungan alat dapat
diperhitungkan. Umumnya setiap investasi bertujuan untuk mendapatkan
keuntungan. Namun ada juga investasi yang bukan bertujuan untuk keuntungan,
misalnya investasi dalam bidang sosial kemasyarakatan atau investasi untuk
kebutuhan lingkungan, tetapi jumlahnya sangat sedikit.Dari analisis ekonomi yang
dilakukan diperoleh biaya pokok yang harus dikeluarkan untuk mengepres minyak
kacang tanah tiap tahunnya adalah Rp 3555,97/kg pada tahun pertama,

Rp

3302,63/kg pada tahun ke-2, Rp 3218,37/kg pada tahun ke-3, Rp 3176,23/kg pada
tahun ke-4, dan Rp 3148,70/kg tahun ke-5.

Break even point
Analisis titik impas umumnya berhubungan dengan proses penentuan
tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha yang dilakukan dapat
membiayai sendiri (self financing), dan selanjutnya dapat berkembang sendiri (self
growing). Dalam analisis ini keuntungan awal dianggap nol. Manfaat perhitungan

Universitas Sumatera Utara

36

titik impas adalah untuk mengetahui batas produksi minimal yang harus dicapai
dan dipasarkan agar usaha yang dikelola masih layak untuk dijalankan.Pada
kondisi ini income yang diperoleh hanya cukup untuk menutupi biaya operasional
tanpa adanya keuntungan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan
(Lampiran 6), alat pengepres minyak kacang tanahini akan mencapai titik impas
apabila telah mengepres kacang tanah pada sebesar 539,95kg/tahun pada tahun
pertama, 292,49kg/tahun pada tahun kedua, 210,18kg/tahun pada tahun ketiga,
169,02 kg/tahun pada tahun keempat, dan 142,13kg/tahun pada tahun kelima.
Net present value
Net present value (NPV)adalah kriteria yang digunakan untuk mengukur
suatu alat layak atau tidak untuk diusahakan.Dalam menginvestasikan modal
dalam penambahan alat pada suatu usaha maka NPV ini dapat dijadikan salah satu
alternatif dalam analisis financial. Dari percobaan dan data yang diperoleh
(Lampiran 7) pada penelitian dapat diketahui besarnya NPV dengan suku bunga
6,5% adalah Rp70.616.782,56. Hal ini berarti usaha ini layak untuk dijalankan
karena nilainya lebih besar ataupun sama dengan nol. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Purba (1997) yang menyatakan bahwa kriteria NPV yaitu:
-

Jika NPV lebih besar dari 0 (NPV positif), hal ini berarti bahwa : total B
lebih besar dari total C + I, berarti benefit lebih besar dari cost +
investment, sehingga pembangunan (rehabilitasi, perluasan) proyek
tersebut favourable.

Universitas Sumatera Utara

37

-

Jika NPV sama dengan 0 (NPV netral), berarti : total B + total C + I,
berarti bahwa benefit hanya cukup untuk menutupi cost + investment
selama umur teknis – ekonomis proyek yang bersangkutan.

-

Jika NPV lebih kecil dari 0 (negatif), berarti : total B lebih kecil dari total
C + I, berarti pula bahwa benefit tidak cukup untuk menutupi cost +
investment selama umur teknis – ekonomis proyek yang bersangkutan
unvourable.

Internal rate of return
Hasil yang didapat dari perhitungan IRR adalah sebesar 45,37%
(Lampiran 8). Usaha ini masih layak dijalankan apabila bunga pinjaman bank
tidak melebihi 45,37%jika bunga pinjaman di bank melebihi angka tersebut maka
usaha ini tidak layak lagi diusahakan. Semakin tinggi bunga pinjaman di bank
maka keuntungan yang diperoleh dari usaha ini semakin kecil.

Universitas Sumatera Utara

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
1. Alat pengepres kacang tanah semi mekanis ini terdiri dari lima bagian
utama yaitu rangka alat, silinder pengepres, ulir (screw), handle, conettor.
2. Alat pengepres minyak kacang tanah ini memiliki panjang 26 cm, lebar 5,2
cm, dan tinggi 47 cm.
3.

Kapasitas alat pada alat pengepres minyak kacang tanah ini adalah sebesar
2,79 kg/jam atau 13,95 kg/hari.

4. Biaya pokok yang harus dikeluarkan dalam mengepres kacang dengan alat
pengepres minyak kacang tanah ini tiap tahunnya adalah Rp3555,97/kg
pada tahun pertama, Rp3302,63/kg pada tahun ke-2, Rp3218,37/kg pada
tahun ke-3, Rp3176,23/kg pada tahun ke-4dan Rp3148,70/kg tahun ke-5.
5.

Alat ini akan mencapai nilai break even point apabila telah mengepres
kacang

tanah

sebanyak539,95kg/tahun

pada

tahun

pertama,

292,49kg/tahun pada tahun kedua, 210,18kg/tahun pada tahun ketiga,
169,02kg/tahun pada tahun keempat, dan 142,13kg/tahun pada tahun
kelima.
6.

Net present value alat ini dengan suku bunga 6,5% adalahRp
70.616.782,56yang berarti usaha ini layak untuk dijalankan.

7.

Internal rate of return pada alat ini adalah sebesar 45,37%.

38
Universitas Sumatera Utara

39

Saran
1.

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan kapasitas
efektif alat.

2.

Perlu dilakukan pengujian jarak antar puncak screw press untuk
mengetahui kapasitas efektif alat.

Universitas Sumatera Utara

TINJAUAN PUSTAKA
Kacang Tanah
Deskripsi Kacang Tanah
Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman
polong-polongan asli dari Brazilia.Tanaman ini diperkirakan masuk ke Indonesia
antara tahun 1521-1529 yang dibawa oleh pedagang Spanyol, Portugis dan
Cina.Namun penanaman kacang tanah secara komersial di Indonesia dimulai pada
abad ke-18 dengan dua varietas yang berbeda.Setelah dilakukan persilangan alami
antara dua varietas tersbut maka dihasilkan varietas kacang tanah yaitu kacang
brul dan kacang cina (Aak, 1989).
Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L) termasuk tanaman polongpolonganatau legium kedua terpenting setelahkedelai di Indonesia. Tanaman ini
merupakansalah satu tanaman palawija jenis leguminoceae yang memiliki
kandungan gizicukup tinggi antara lain protein, karbohidratdan minyak. Sekarang
pemanfaatan kacang tanah makin luas dari minyak nabati hingga selai.Kandungan
minyak yang terdapat di dalam kacang tanah cukup tinggi dan merupakan minyak
nabati yang bebas kolesterol (Andaka, 2009).
Biji kacang tanah berbentuk bulat lonjong yang berukuran besar, sedang
dan kecil.Biji kacang tanah terdapat dalam polong dan didalam setiap polongnya
terdapat 1-3 butir biji kacang tanah tergantung varietasnya.Warna biji kacang
tanah ada bermacam-macam yaitu putih, merah kesumba dan ungu.Varietas
kacang tanah ada beberapa macam yaitu varietas gajah, varietas banteng, varietas
macan dan kijang (Departemen Pertanian, 1986).

4
Universitas Sumatera Utara

5

Botani Tanaman Kacang Tanah
Kacang tanah merupakan tanaman palawija yang tergolong dalam famili
Leguminoceae. Berikut adalah klasifikasi tanaman kacang tanah menurut
Carolina (2008) :
Kingdom

: Plantae

Divisi

: Spermatophyta

Sub divisi

: Angiospermae

Class

: Dicotiledoneae

Ordo

: Rosales

Familia

: Leguminoceae

Genus

: Arachis

Spesies

: Arachis hypogaea L.
Suhu tanah yang optimum

untuk pertumbuhan kacang tanah adalah

20-30oC, sedangkan suhu udara yang optimum adalah 24-27oC. Tanaman kacang
tanah dapat tumbuh baik pada ketinggian 0-500 meter diatas permukaan laut,
tanah gembur dengan pH 6-6,5. Tanaman kacang tanah menghendaki keadaan
iklim yang panas tetapi sedikit lembab rata-rata 75% dan curah hujan sekitar 300500 mm/tahun (Adisarwoto, 2000).
Kacang tanah memiliki sistem perakaran tunggang yang mempunyai akarakar cabang yang bersifat sementara.Tanaman kacang mempunyai daun majemuk
bersirip genap dan setiap helainya terdiri dari empat helai anak daun. Tanaman
kacang tanah mulai berbunga kira-kira pada umur 4-6 minggu setelah tanam yang
akan muncul dari ketiak daun dan bunga berwarna oranye. Biji kacang tanah
berbentuk polong dan setiap polong berisi 1-3 biji (Aak,1989).

Universitas Sumatera Utara

6

Tabel 1. Kandungan gizi per 100 gram kacang tanah
Komponen Gizi
Jumlah (%)
Kadar air
Protein kasar
Lemak
Serat Kasar
Ekstrak tanpa N
Abu
Sumber : Ketaren, 1986

4,6-6,0
25-30
46-52
2,8-3
10-13
2,5-3

Potensi Kacang Tanah
Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu tanaman
pangan dunia.Kacang tanah adalah tanaman perdagangan penting bagi petani dari
daerah tropis kering dan semi-kering, di mana sebagian besar budidaya kacang
tanah terkonsentrasi. Semua bagian dari tanaman ini bermanfaat tetapi yang
paling dimanfaatkan adalah bijinya untuk diekstraksi menjadi minyak, dimakan
langsung/rebus/panggang, ataupundiolah menjadi beberapa produk olahan pangan
seperti, tepung, kue dan mentega. Minyak kacang tanah yang berkualitas rendah
digunakan untuk membuat sabun, deterjen, kosmetik, cat, lilin dan pelumas.
Selain bijinya, batang tanamannya merupakan pakan yang bergizi bagi ternak.
Hasil lainnya seperti kulit kacang bermanfaat sebagai sumber bahan bakar, bahan
untuk membuat papan partikel dan pakan ternak.Kacang tanah juga berkontribusi
terhadap kesuburan tanahmelalui fiksasi nitrogen. Meskipun kacang dikenal
sebagai sumber utama lemak, juga merupakan sumber protein yang baik (25%),
mikronutrien (mineral, antioksidan dan vitamin) dan metabolit sekunder
(flavonoid, folicacid, tokoferol dan resveratrol) (Janila, et al., 2015).
Hasil kacang tanah di Indonesia biasanya langsung dikonsumsi atau
diperdagangkan, salah satu contoh kacang tanah yang digunakan sebagai minyak
goreng. Dalam Aak (1989) menyatakan bahwa biji kacang tanah dapat diolah

Universitas Sumatera Utara

7

dan diproses menjadi minyak goreng. Setiap 100 kg kacang tanah dapat
menghasilkan minyak antara 40-60 liter. Pembuatan minyak goreng dari kacang
tanah dapat dilakukan dengan cara sederhana dan cara modern. Cara sederhana
dilakukan dengan penepungan, sedangkan cara modern kacang tanah bisa diolah
langsung menjadi minyak goreng dengan alat pengepres.
SNI (Standar Nasional Industri) Kacang Tanah
Untuk mendapatkan kacang tanah yang sesuai dengan syarat mutu, maka
harus dilakukan beberapa pengujian, yaitu :
a. Penentuan adanya hama dan penyakit, bau dilakukan dengan cara
organoleptik
b. Penentuan adanya butir rusak, butir warna lain, kotoran dan butir belah
c. Penentuan diameter
d. Penentuan kadar air biji
e. Penentuan kadar aflatoksin
Tabel 2. Syarat mutu kacang tanah biji (SNI 01-3921-1995)
NO Jenis Uji
Satuan
1
Air, b/b
%
2
Butir rusak, b/b
%
3
Butir keriput, b/b
%
4
Kotoran, b/b
%
5
Butir warna lain, b/b
%
6
Butir Pecah, b/b
%
7
Diameter
mm
(Badan Standarisasi Nasional, 1995).

Persyaratan
Maks 8
Maks 2
Maks 4
Maks 3
Maks 3
Maks 10
Min 6

Minyak Kacang Tanah
Minyak kacang adalah minyak yang diperoleh dari biji kacang tanah
(Arachis hypogaea L.).Biji kacang tanah mengandung sekitar 40-60%
minyak.Proses umum dan paling efektif dalam proses untuk mendapatkan minyak

Universitas Sumatera Utara

8

mentah dari biji kacang tanah memerlukan metode mekanik yang meliputi kacang
perlakuan awal, mengempa (screw press) dan klarifikasi minyak. Minyak mentah
diproses lebih lanjut dalam industri untuk mendapatkan minyak nabati sementara
bungkilnyadimanfaatkan sebagai pakan ternak. Selama penyimpanan minyak
kacang tanah, terjadi perubahan kimia yang mengakibatkan penurunan kualitas
dan organoleptik. Oleh karena itu ditambahkan antioksidan untuk mengurangi
ketengikan minyak kacang tanah (Arawande and Borokini, 2015).
Minyak kacang tanah mengandung 78-82 % asam lemak tidak jenuh
yang terdiri dari 40-45 % asam oleat dan 30-35 % asam linoleat. Minyak kacang
tanah seperti juga minyak nabati lainnnya merupakan salah satu kebutuhan
manusia yang dipergunakan baik sebagai bahan pangan yaitu sebagai minyak
goreng mentega putih dan margarine mayonnaise maupun non pangan yaitu
digunanakan sebagai bahan pembuat sabun, face cream, shaving cream, pencuci
rambut dan bahan kosmetik lainnya (Ketaren, 1986).
Teknologi Pengepresan Minyak Kacang Tanah
Penekanan mekanik dapat dilaksanakan pada temperatur tinggi atau
temperatur rendah. Penekanan pada suhu tinggi memiliki efisiensi yang lebih
tinggi namun akan menghasilkan minyak dengan kualitas yang kurang baik
karena ada kemungkinan minyak terdegradasi atau rusak. Sedangkan penekanan
pada suhu rendah memiliki efisiensi yang lebih rendah pula namun dapat
menghasilkan minyak dengan kualitas yang lebih baik karena resiko degradasi
minyak lebih kecil pada suhu rendah (Ketaren, 1986).
Minyak dan lemak dapat mengalami penurunan kualitas baik waktu proses
maupun saat penyimpanan. Kerusakan minyak dan lemak yang utama adalah

Universitas Sumatera Utara

9

timbulnya bau dan rasa tengik yang disebut ketengikan. Hal ini disebabkan oleh
proses hidrolisis dan oksidasi akan terbentuk senyawa-senyawa yang dapat
menurunkan kualitas dari minyak dan lemak. Parameter yang umum dipakai
untuk menentukan kualitas minyak adalah kadar air, kadar asam lemak bebas dan
bilangan peroksida (Tarigan, 2006).
Proses pemanasan selama pengepressan antara lain bertujuan untuk
mengkoagulasi protein di dalam biji sehingga memberi ruang bagi minyak untuk
keluar dari biji dan mengurangi daya tarik menarik antara minyak dengan
permukaan padat dari biji sehingga minyak keluar lebih banyak saat biji dipress.
Jumlah rendemen yang dihasilkan dari pengepressan secara mekanis dipengaruhi
oleh waktu pengepressan (pressing), besarnya tekanan yang diberikan, ukuran
bahan yang akan dipress, viskositas bahan yang diekstrak serta cara pengepressan
(Ketaren, 1986).
Kandungan minyak pada biji kacang tanah kering utuh antara 44-56%
dengan rata-rata 50%. Minyak kacang tanah berupa cairan tak jenuh mudah
teroksidasi sehingga mudah tengik. Asam oleat dan asam linoleat adalah asam tak
jenuh yang merupakan kurang lebih 80% dari asam lemak yang diperoleh dari
hidrolisis minyak kacang tanah. Semakin tinggi perbandingan antara asam oleat
dengan asam linoleat maka minyak kacang tanah akan semakin stabil sehingga
semakin sulit menjadi tengik (Maesen dan Somatmadja, 1993).
Tujuan utama pemasakan adalah menggumpalkan protein dalam biji,
sehingga butiran minyak mudah untuk keluar dari biji. Selain itu pemasakan
menyebabkan penurunan

afinitas minyak dengan permukaan bahan sehingga

minyak diperoleh semaksimal mungkin pada waktu biji dikempa. Ekstraksi

Universitas Sumatera Utara

10

minyak secara mekanis tipe ulir terdiri dari tahap perlakuan pendahuluan dan
pengempaan.Perlakuan pendahuluan terdiri dari pembersihan bahan (cleaning),
pemisahan kulit (dehulling), pengecilan ukuran (size reduction) dan pemasakan
atau pemanasan (cooking) (Swern, 1982).
Pemasakan merupakan salah satu tahapan penting dalam ekstraksi minyak
secara mekanis.Tujuan utama pemasakan adalah menggumpalkan protein dalam
biji, sehingga butiran minyak mudah keluar dari biji.Selain itu pemasakan
menyebabkan penurunan afinitas minyak dengan permukaan bahan, sehingga
minyak diperoleh semaksimal mungkin pada waktu biji dikempa. Pemasakan
tidak saja akan menaikkan suhu bahan tetapi juga mengatur kadar air bahan. Air
yang terkandung didalam biji akan mempengaruhi rendemen dan mutu minyak
hasil pengempaan. Biji yang mempunyai kadar air tinggi, akan menghasilkan
minyak yang berkadar air tinggi dan mudah mengalami hidrolisa (Swern, 1982).
Peranan Mekanisasi Pertanian
Ilmu mekanisasi pertanian adalah ilmu yang mempelajari penguasaan dan
pemanfaatan bahan dan tenaga alam untuk mengembangkan daya kerja manusia
dalam bidang pertanian, demi untukkesejahteraan manusia. Pengertian pertanian
dalam hal ini adalah pertanian dalam arti yang seluas-luasnya (Sukirno, 1999).
Peranan mekanisasi pertanian dalam pembangunan pertanian di Indonesia
adalah:
1. Mempertinggi efisiensi tenaga manusia
2. Meningkatkan derajat dan taraf hidup petani
3. Menjamin kenaikan kualitas dan kuantitas serta kapasitas produksi
pertanian

Universitas Sumatera Utara

11

4. Memungkinkan pertumbuhan tipe usaha tani, yaitu dari tipe pertanian
untuk kebutuhan keluarga (subsistence farming) menjadi tipe pertanian
perusahaan (commercial farming)
5. Mempercepat transisi bentuk ekonomi Indonesia dari bersifat agraris
menjadi bersifat industri
(Hardjosentono, dkk, 1996).
Komponen Alat Pengepres Minyak
Ulir
Ekstraksiminyak

nabatiumumnyadilakukan

dengan

menggunakankempahidrolik, screw pressmekanik ataudengan menambahkan
pelarut.Ekstraksidengan

penggunaanpelaruttidak

dianjurkankarenamengakibatkanresiduberacun dalamproduk. Meskipun demikian,
screw

pressmekanikadalah

industriminyak

metodeyang

biji-bijian,

paling

umumdigunakan

kempahidrolikmasih

dalam

digunakan

khususproduksiminyaktertentu (Marques, et al., 2015).
Teknik pengepresan biji dengan menggunakan ulir (screw) merupakan
teknologi yang lebih maju dan banyak digunakan di industri pengolahan minyak
dari biji saat ini. Dengan cara ini, biji dipres dengan pengepresan berulir (screw)
yang berjalan secara kontinu. Pada teknik ini, biji kacang tanah yang akan
diekstraksi tidak perlu diberikan perlakuan pendahuluan.Biji kacang tanah yang
kering akan diekstraksi dapat langsung dimasukkan ke dalam screw press. Salah
satu kelebihan pengepresan dengan menggunakan ulir (screw press)(Achmad,
2006).

Universitas Sumatera Utara

12

Poros
Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap
mesin.Hampir semua mesin meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran
utama dalam transmisi seperti itu dipegang oleh poros.Poros untuk meneruskan
daya diklasifikasikan menjadi poros transmisi, spindel, gandar, poros (shaft) dan
poros luwes (Achmad, 2006).
Hal-hal yang perlu diperhatikan didalam merencanakan sebuah poros adalah :
1. Kekuatan Poros
Suatu poros transmisi dapat mengalami beban puntir atau lentur atau
gabungan antara puntir dan lentur. Juga ada poros yang mendapat beban
tarik atau tekan. Kelelahan, tumbukan atau pengaruhkonsentrasi tegangan
bila diameter poros diperkecil (poros bertangga) atau bila poros
mempunyai alur pasak, harus diperhatikan. Sebuah poros harus
direncanakan hingga cukup kuat untuk menahan beban-beban di atasnya.
2. Kekakuan Poros
Meskipun sebuah poros mempunyai kekuatan yang cukup tetapi jika
lenturan atau defleksi puntirnya terlalu besar akan mengakibatkan
ketidaktelitian (pada mesin perkakas) atau getaran dan suara. Karena itu,
disamping kekuatan poros, kekakuannya juga harus diperhatikan dan
disesuaikan dengan macam mesin yang akan dilayani poros tersebut.
3. Putaran Kritis
Bila putaran suatu mesin dinaikkan maka pada suatu harga putaran tertentu
dapat terjadi getaran yang luar biasa besarnya. Putaran ini disebut putaran

Universitas Sumatera Utara

13

kritis. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagianbagian lainnya. Poros harus direncanakan hingga putaran kerjanya lebih
rendah dari putaran kritisnya.
4. Korosi
Bahan-bahan poros yang terancam kavitasi, poros-poros mesin yang
berhenti lama, dan poros propeler dan pompa yang kontak dengan fluida
yang korosif sampai batas-batas tertentu dapat dilakukan perlindungan
terhadap korosi.
5. Bahan Poros
Poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja batang yang ditarik
dingin dan difinis.
(Sularso dan Suga ,2004)
Bantalan
Bantalan berguna untuk menumpu poros dan memberi kemungkinan poros
dapat berputar dengan leluasa (dengan gesekan yang sekecil mungkin).Berbagai
macam bantalan dapat digolongkan menjadi bantalan luncur, bantalan gelinding
(bantalan peluru dan bantalan rol), bantalan dengan beban radial, bantalan dengan
beban aksial, bantalan dengan beban campuran (aksial - radial) (Daryanto, 2007).
Bantalan gelinding memiliki sifat-sifat yang berbeda dengan bantalan
luncur yaitu dalam hal gesekan awal yang jauh lebih kecil akibat pengaruh dari
jumlah putaran terhadap gesekan, menimbulkan panas yang lebih kecil pada
pembebanan yang sama, penurunan waktu pemasukan dan pengaruh dari bahan
poros, hanya membutuhkan pelumasan dalam jumlah sedikit, memiliki
kemampuan tahanan yang lebih besar terhadap semua beban dalam setiap lebar

Universitas Sumatera Utara

14

bantalan, normalisasi dari pengukuran luar, ketelitian (presisi), pembebanan yang
diizinkan dan perhitungan dari umur kerja, bahan dengan mutu tinggi pada pabrik
memberikan keuntungan untuk penggunaan dan penyediaan suku cadang.
Sedangkan untuk bantalan luncur bekerja dalam permukaan pelumasan yang lebih
besar, mudah dipasang, mudah dibuat dan jauh lebih murah daripada bantalan
gelinding, ketepatan pengarahan lebih baik, dapat mencapai putaran tertinggi dan
pada pelumasan yang tidak cacat maka umur bantalan luncur hampir tidak terbatas
(Niemann, 1982).
Logam yang Digunakan
Baja Tahan Karat (Stainless Steel)
Logam

yang

digunakan

merupakan

logam

baja

tahan

karat

(stainless steel). Baja tahan karat yang mempunyai seratus lebih jenis yang
berbeda-beda. Seluruh baja itu mempunyai satu sifat karena kandungan kromium
yang membuatnya tahan terhadap karat. Baja tahan karat dapat dibagi dalam tiga
kelompok dasar, yakni :
1. Baja Tahan Karat Ferit
Baja ini mengandung unsur karbon yang rendah (sekitar 0,04 % C) dan
sebagian besar dilarutkan dalam besi. Sementara itu, unsur lainnya yaitu
kromium sekitar 13 % - 20 % dan tambahan kromium tergantung pada
tingkat ketahanan karat yang diperlukan.
2. Baja Tahan Karat Austenit
Baja tahan karat austenit mengandung nikel dan kromium yang amat
tinggi, nikel akan membuat temperatur transformasinya rendah, sedangkan
kromium akan membuat kecepatan pendinginan kritisnya rendah.

Universitas Sumatera Utara

15

3. Baja Tahan Karat Martensit
Baja tahan karat martensit mengandung sejumlah besar unsur karbon. Baja
yang mengandung 0,1 % C, 13 % Cr, dan 0,5 % Mn ini dapat didinginkan
untuk memperbaiki kekuatannya, tetapi tidak menambah kekerasan.
(Amanto dan Haryanto, 1999).
Besi
Besi adalah logam putih seperti perak, dapat di poles, keras, dapat
ditempa, dapat dilengkungkan, dan bersifat magnetik. Besi adalah unsur yang
sangat stabil dan merupakan unsur terbanyak kedelapan di bumi ini setelah
Silikon, juga merupakan unsur logam terbanyak ketiga pada lapisan kulit bumi
setelah Aluminium dan Silokon. Bijih besi yang banyak dikenal diantaranya
Magnetite (Fe3O4), Hermanite (Fe2O3), Siderite (FeCO3), Pirite (FeS2).
Mekanisme Pembuatan Alat
Dalam pekerjaan bengkel alat dan mesin, benda kerja yang akan dijadikan
dalam bentuk tertentu sehingga menjadi barang siap pakai dalam kehidupan
sehari-hari, maka dilakukan proses pengerjaan dengan mesin-mesin perkakas,
antara lain mesin bubut, mesin bor, mesin gergaji, mesin frais, mesin skrap, mesin
asah, mesin gerinda, dan mesin yang lainnya (Daryanto, 1993).
Perlu diperhatikan dalam pembuatan alat pengolahan hasil pertanian adalah
bahan yang dipakai. Kekuatan, keawetan, dan pelayanan yang diberikan peralatan
usaha tani bergantung terutama pada macam dan kualitas bahan yang digunakan
untuk pembuatannya. Dalam pembuatannya terdapat kecenderungan konstruksi
peralatan untuk meniadakan sebanyak mungkin baja tuangan dan mengganti

Universitas Sumatera Utara

16

dengan baja tekan atau baja cetak. Bilamana hal ini dilakukan dapat menekan
biaya membuat mesin dalam jumlah besar. Keberhasilan atau kegagalan alat
sering sekali tergantung pada bahan yang dipakai untuk pembuatannya. Bahan
yang digunakan untuk pembuatan peralatan usaha tani dapat diklasifikasikan
dalam logam dan bukan logam (Smith dan Wilkes, 1990).
Prinsip Kerja Alat Pengepres Minyak Kac