Rancang Bangun Alat Pengepres Minyak Kacang Tanah (Arachis hypogaeaL.) Semi Mekanis

43

Lampiran 1. Flow Chartpelaksanaan penelitian.
Mulai
Merancang bentuk alat

Menggambar dan menentukandimensi
alat

Memilih bahan
Mengukur bahan yang akan
digunakan

Memotong bahan yangdigunakansesuai
dengandimensi pada gambar
Merangkai alat

Pengelasan
Menggerinda permukaan yang kasar

Pengecatan


Pengujian alat

Tidak
Layak

Ya
Pengukuran parameter
Analisis data
Selesai

Universitas Sumatera Utara

44

Lampiran 2. Spesifikasi Alat Pengepres Minyak Kacang Tanah Semi Mekanis
1. Dimensi
Panjang

= 26 cm


Lebar

= 5,2 cm

Tinggi

= 47 cm

2. Bahan
Silinder pengempaan = Stainless steel
Rangka

= Besi siku

Screw Press

= Stainless steel

3. Tenaga

Tenaga manusia

= Laki-laki dewasa

4. Transisi
Handle

= Besi bulat padu

Universitas Sumatera Utara

45

Lampiran 3. Kadar air kacang tanah
Tabel kadar air kacang tanah
Sampel
I
II
III
Total

Rata-rata

Sampel I

Massasebelum
disangrai (kg)
0,5
0,5
0,5

Massa setelah
disangrai (kg)
0,485
0,482
0,484

1,5
0,5

1,451

0,484

=(

Massa awal (kg)-Massa akhir (kg)

=(

Massa awal (kg)
0,5 kg-0,485kg
0,5 kg

Kadar air (%)
3,0
3,6
3,2
9,8
3,27

x 100%)


x 100%)

=3%
Sampel II

=(

=(

Massa awal (kg)-Massa akhir (kg)
Massa awal (kg)
0,5 kg-0,482kg
0,5 kg

x 100%)

x 100%)

= 3,6%

Sampel III

=(

=(

Massa awal (kg)-Massa akhir (kg)
Massa awal (kg)
0,5 kg-0,484kg
0,5 kg

x 100%)

x 100%)

= 3,2%

Rata-rata

=

=

Sampel I + Sampel II + Sampel III
3
3% + 3,6 % + 3,2 %
3

=3,27%

Universitas Sumatera Utara

46

Lampiran 4. Kapasitas efektif alat pengepres minyak kacang tanah semi mekanis
Tabel Kapasitas efektif alat pengepres minyak kacang tanah semi mekanis
Ulangan

Massa
awal
(kg)


I
II
III
Total
Rataan

0,5
0,5
0,5
1,5
0,5

KEI

Massa
setelah
disangrai
(kg)


Waktu
pengepresan
(jam)

0,485
0,482
0,484
1,451
0,484

0,173611
0,179444
0,168333
0,521388
0,173796

Massaminyak
(kg)

Massabungkil

pengepresan
(kg)

Massabahan
tetinggal
(kg)

0,120
0,123
0,122
0,365
0,122

0,330
0,329
0,334
0,993
0,331

0,035
0,030
0,028
0,093
0,031

Kapasitas
efektif alat
(kg/jam)

2,79
2,69
2,88
8,36
2,79

Massa awal (kg)

=

=

waktu (jam)
0,485 kg

0,173611jam

=2,79 kg/jam
KEII

Massa awal (kg)

=

=

waktu (jam)
0,482 kg

0,179444jam

=2,69 kg/jam
KEIII

Massa awal (kg)

=

=

waktu (jam)
0,484 kg

0,168333jam

=2,88 kg/jam
KE rata-rata

KEI +KEII +KEIII

=

3

2,79 kg/jam + 2,69 kg/jam+ 2,88 kg/jam

=

3

= 2,79 kg/jam

Universitas Sumatera Utara

47

Lampiran 5. Analisis ekonomi
1. Unsur produksi
1. Biaya pembuatan alat (P)

= Rp. 2.500.000

2. Umur ekonomi (n)

= 5 tahun

3. Nilai akhir alat (S)

= Rp 250.000

4. Jam kerja

= 5 jam/hari

5. Produksi/hari

= 13,95 kg/hari

6. Biaya operator

= Rp 41.850/hari

7. Biaya perbaikan

= Rp 270/ jam

8. Bunga modal dan asuransi

= Rp 127.500/tahun

9. Jam kerja alat per tahun

= 1495 jam/tahun ( asumsi 299 hari
efektif berdasarkan tahun 2016)

2. Perhitungan biaya produksi
a.

Biaya tetap (BT)
1. Biaya penyusutan (D)
Dt= (P-S) (A/F, i, n) (F/P, i, t-1)

Tabel perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund
Akhir Tahun Ke
0
1
2
3
4
5

(P-S) (Rp)
2.250.000
2.250.000
2.250.000
2.250.000
2.250.000

(A/F, 6,50%, n)
1
0,48425
0,3126
0,2269
0,17215

(F/P, 6,50%, t-1)
1
1,065
1,1345
1,208
1,2865

Dt
2.250.000
1.160.384,06
797.950,58
616714,20
498309,69

Universitas Sumatera Utara

48

2. Bunga modal dan asuransi (I)
Bunga modal pada bulan Juni 6,5% dan Asuransi 2%

I =
=

i(P)(n+1)
2n
(8,5%)Rp .2.500.000 (5+1)
2(5)

= Rp 127.500/tahun
Tabel perhitungan biaya tetap tiap tahun
Tahun

D (Rp)

I (Rp)/tahun

Biaya tetap (Rp)/tahun

1
2
3
4
5

2.250.000,00
1.160.384,06
797.950,58
616.714,20
498.309,69

127.500
127.500
127.500
127.500
127.500

2.377.500,00
1.287.884,06
925.450,58
744.214,20
625.809,69

b. Biaya tidak tetap (BTT)
1. Biaya perbaikan alat (reparasi)
Biaya reparasi =
=

1,2%(P−S)
100
1,2%(Rp .2.500.000−Rp .250.000)
100 jam

= Rp 270/jam
2. Biaya operator
Diperkirakan upah operator untuk mengepres kacang tanah per 1
kilogram adalah sebesar Rp 3000. Sehingga diperoleh biaya operator:
Jumlah produksi per hari = 13,95 kg
Biaya operator per hari

=
=

13,95
1 kg
13,95
1 kg

x Rp 3000
x Rp 3000

= Rp 41.850/hari
= Rp8.370/jam

Universitas Sumatera Utara

49

c. Biaya pengepresan kacang tanah
BT

Biaya pokok = [ x + BTT]C
Tabel perhitungan biaya pokok tiap tahun
Tahun

BT (Rp/tahun)

x (jam/tahun)

BTT (Rp/jam)

C (jam/kg)

BP (Rp/kg)

1

2.377.500,00

1.495

8.640

0,347592

3555,97

2

1.287.884,06

1.495

8.640

0,347592

3302,63

3

925.450,58

1.495

8.640

0,347592

3218,37

4

744.214,20

1.495

8.640

0,347592

3176,23

5

625.809,69

1.495

8.640

0,347592

3148,70

Universitas Sumatera Utara

50

Lampiran 6.Break even point
Break even point atau analisis titik impas (BEP) umumnya berhubungan
dengan proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha
yang dilakukan dapat membiayai sendiri (self financing), dan selanjutnya dapat
berkembang sendiri (self growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap
sama dengan nol.
F

N = (R−V)
Biaya tetap (F) tahun ke- 5

= Rp 625.809,69/tahun
= Rp 418,6/jam (1 tahun = 1.495 jam)
= Rp 145,35/kg (1 jam = 2,79 kg)

Tahun

Biaya Tetap (Rp)/tahun

Biaya Tetap (Rp)/jam

Biaya Tetap (Rp)/kg

1
2
3
4
5

2.377.500,00
1.287.884,06
925.450,58
744.214,20
625.809,69

1590,30
861,46
619,03
497,80
418,6

570,00
308,77
221,88
178,42
150,04

Biaya tidak tetap (V)

= Rp 8.640 (1 jam = 2,79 kg)
= Rp 3096,77/kg

Penerimaan setiap produksi (R)

=Rp

7500/kg

(harga

ini

diperoleh

dari

perkiraan di lapangan)
Alat akan mencapai break even point jika alat telah mengepres kacang tanah
sebanyak :
Tahun
1
2
3
4
5

Biaya Tetap (Rp/tahun)
2.377.500,00
1.287.884,06
925.450,58
744.214,20
625.809,69

BEP (kg/tahun)
539,95
292,49
210,18
169,02
142,13

Universitas Sumatera Utara

51

Lampiran 7.Net present value
Berdasarkan persamaan (9), nilai NPV alat ini dapat dihitung dengan
rumus: CIF-COF ≥ 0
Investasi

= Rp. 2.500.000

Nilai akhir

= Rp. 250.000

Suku bunga bank

= 6,5%

Suku bunga coba-coba

= 8,5%

Umur alat

= 5 tahun

Pendapatan

= penerimaan x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun
dengan asumsi alat bekerja pada kapasitas penuh
= Rp 7500/kg × 2,79 kg/jam × 1495 jam/tahun
= Rp 31.282.875/tahun

Pembiayaan

= biaya pokok x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun

Tabel perhitungan pembiayaan tiap tahun
Tahun
1
2
3
4
5

BP (Rp/kg)

Kap. Alat (kg/jam)

Jam kerja (jam/tahun)

Pembiayaan

3555,97
3302,63
3218,37
3176,23
3148,70

2,79
2,79
2,79
2,79
2,79

1495
1495
1495
1495
1495

14.832.128,67
13.775.434,86
13.423.982,19
13.248.214,14
13.133.385,14

Cash in Flow 6,5%
1. Pendapatan

= Pendapatan x (P/A, 6,5%,5)
= Rp 31.282.875 x 4,156
= Rp 130.011.628,5

Universitas Sumatera Utara

52

2. Nilai akhir

= Nilai akhir x (P/F, 6,5%,5)
= Rp 250.000 x 0,73015
= Rp 182.537,5

Jumlah CIF =Rp 130.011.628,5 + Rp 182.537,5 = Rp 130.194.166
Cash out Flow 6,5%
1. Investasi

= Rp 2.500.000

2. Pembiayaan

= Pembiayaan x (P/F, 6,5%,n)

Tabel perhitungan pembiayaan
Tahun (n)
1
2
3
4
5
Total

Biaya
14.832.128,67
13.775.434,86
13.423.982,19
13.248.214,14
13.133.385,14

(P/F, 6,5%, n)
0,93900
0,88170
0,82795
0,77750
0,73015

Pembiayaan (Rp)
13.927.368,82
12.145.800,92
11.114.386,05
10.300.486,49
9.589.341,16
57.077.383,44

Jumlah COF = Rp 2.500.000 + Rp 57.077.383,44
= Rp 59.577.383,44
NPV 6,5%

= CIF – COF
= Rp 130.194.166 – Rp 59.577.383,44
= Rp 70.616.782,56

Jadi besarnya NPV 6,5% adalah Rp70.616.782,56> 0 maka usaha ini layak
untuk dijalankan.

Universitas Sumatera Utara

53

Lampiran 8.Internal rate of return
Internal rate of return (IRR) ini digunakan untuk memperkirakan
kelayakan lama (umur) pemilikan suatu alat atau mesin pada tingkat keuntungan
tertentu.Internal rate of return (IRR) adalah suatu tingkatan discount rate, dimana
diperoleh B/C ratio = 1 atau NPV = 0. Berdasarkan harga dari NPV = X (positif)
atau NPV= Y (positif) dan NPV = X (positif) atau NPV = Y (negatif), dihitunglah
harga IRR dengan menggunakan rumus berikut :


IRR = p% + �+� x (q% - p%) (positif dan negatif)
dan



IRR = q% + �− �x (q% - p%) (positif dan positif)
Dimana: p = suku bunga bank paling atraktif

q = suku bunga coba-coba ( > dari p)
X = NPV awal pada p
Y = NPV awal pada q
Suku bunga bank paling atraktif (p) = 6,5%
Suku bunga coba-coba ( > dari p) (q) = 8,5%
Cash in Flow 8,5%
1. Pendapatan

= Pendapatan x (P/A, 8,5%,5)
= Rp 31.282.875 x 3,9415
= Rp 123.301.451,8

2. Nilai akhir

= Nilai akhir x (P/F, 8,5%,5)
= Rp 250.000 x 0,66525
= Rp 166.312,5

Jumlah CIF = Rp 123.301.451,8+ Rp 166.312,5 = Rp 123.467.764,3

Universitas Sumatera Utara

54

Cash out Flow 8,5%
1. Investasi

= Rp2.500.000

2. Pembiayaan

= Pembiayaan x (P/A, 8,5%,5)

Tabel perhitungan pembiayaan
Tahun (n)
Biaya
1
14.832.128,67
2
13.775.434,86
3
13.423.982,19
4
13.248.214,14
5
13.133.385,14
Total

(P/F, 8,5%, n)
0,92165
0,8495
0,7830
0,7217
0,66525

Pembiayaan (Rp)
13.670.031,39
11.702.231,91
10.510.978,05
9.561.236,15
8.736.984,46
54.181.461,96

Jumlah COF = Rp 2.500.000 + Rp 54.181.461,96
= Rp 56.681.461,96
NPV 8,5%

= CIF – COF
= Rp 123.467.764,3– Rp 56.681.461,96
= Rp 66.786.302,34

Karena nilai X dan Y adalah positif maka digunakan rumus:
IRR



= q% + �− �x (q% - p%)

70.616.782,56

= 8,5% + 70.616.782,56−66.786.302,34 x (8,5% - 6,5%)
= 8,5% + (18,435 x 2%)
= 45,37%

Universitas Sumatera Utara

55

Lampiran 9. Gambar teknik alat

Universitas Sumatera Utara

56

Universitas Sumatera Utara

57

Universitas Sumatera Utara

58

Universitas Sumatera Utara

59

Universitas Sumatera Utara

60

Universitas Sumatera Utara

61

Universitas Sumatera Utara

62

Lampiran 10. Gambar kacang tanah

Kacang tanah sebelum disangrai

Kacang tanah setelah disangrai

Bungkil kacang tanah setelah dikempa

Minyak kacang tanah setelah dikempa

Universitas Sumatera Utara

63

Lampiran 10. Alat Pengepres Minyak

Tampak depan alat

Tampak samping alat

Tampak atas alat

Universitas Sumatera Utara