xl
2.2 Tinjauan Pustaka
Anwar, Kharil 2010 telah melakukan penelitian tentang efek beban pendinginan terhadap performa sistem mesin pendingin. Penelitian ini membahas
tentang efek beban pendingin terhadap kinerja sistem mesin pendingin meliputi kapasitas refrigerasi, koefisien prestasi dan waktu pendinginan. Metode yang
digunakan adalah metode eksperimental dengan fariasi beban pendingin yang diperoleh dengan menempatkan bola lampu 60, 100, 200, 300 dan 400 watt didalam
ruang pendingin. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa perfoma optimum pada pengujian selama 30 menit diperoleh pada bolam lampu 200 watt dengan COP
sebesar 2,64. Sedangkan untuk waktu pendinginan diperoleh paling lama oleh beban paling tinggi bola lampu 400 watt.
Amna Citra Farhani 2007 meneliti pengaruh penggantian R-12 dengan R-22 pada mesin pendingin. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa penggantian R-22
pada mesin pendingin kompresi uap yang mempergunakan refrigerant R-12 mempengaruhui kinerja komponen mesin pendingin. Efek pendinginan, panas buang
kondensor dan kerja kompresi yang dihasilkan pada mesin yang menggunakan R-22 lebih besar, namun tidak diikuti dengan laju pendinginan yang cepat. Besarnya nilai
ketiga parameter ini dikarenakan besarnya laju aliran massa yang terjadi. Suhu evaporasi yang dapat dicapai R-22 lebih rendah dari pada R-12 karena kurangnya
kalor serap air sebagai medium pendingin. Wilis, GR 2013 telah melakukan penelitian yang membandingan prestasi
kerja refrigeran R-22 dengan refrigeran R-134a pada mesin pendingin. Penelitian ini
23
xli membahas perbandingan antara refrigeran R-22 dengan R-134a untuk menentukan
refrigeran mana yang lebih baik digunakan, baik dari efek refrigerasi, koefisien prestasi COP dan ramah lingkungan. Dari hasil penelitian yang dilakukan pada
kedua jenis refrigeran, diketahui bahwa karakteristik dari kedua refrigeran berbeda yang berpengaruh pada prestasi kerjanya. R-22 dari segi prestasi kerjanya lebih baik
dari R-134a, tetapi R-22 tidak ramah lingkungan sebaliknya R-134a lebih ramah lingkungan tetapi prestasi kerjanya lebih rendah dari R-22.
24
xlii
BAB III PEMBUATAN ALAT
3.1 Persiapan Pembuatan Mesin Chest Freezer 3.1.1 Komponen Utama Mesin Chest Freezer
Komponen utama mesin Chest Freezer yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah kompresor, kondensor, pipa kapiler, filter, evaporator dan refrigeran R134a.
a. Kompresor
Spesifikasi kompresor yang dipergunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1 Kompresor Jenis kompresor
: Hermetik Seri kompresor
: AE 150 FK -932 Voltase
: 220 Volt Daya kompresor
: 15 PK
25