Rumusan Masalah Tujuan penelitian Batasan Masalah Sistematika Penulisan

metode untuk melakukan analisis atau memproses data yang terdapat pada media penyimpanan data gudang data dalam struktur multidimensi . Gudang data sendiri adalah suatu konsep dan kombinasi teknologi yang memfasilitasi organisasi untuk mengelola dan memelihara data historis yang diperoleh dari sistem atau aplikasi operasional Ferdiana, 2008. Dengan adanya sebuah sistem informasi yang terkoneksi ke jaringan internet bidang perdagangan pun dapat meningkatkan kualitas dan efektifitas aliran informasi dalam instansi, antar instansi yang terkait, serta kepada masyarakat umum. Dibangunnya sistem informasi berbasis web ini karena di era sekarang masyarakat sudah sangat mudah untuk mengakses internet sehingga sistem informasi ini dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat dimanapun dan kapanpun guna memperoleh informasi harga bahan pokok yang diinginkan. Sedangkan teknologi OLAP sendiri dapat diterapkan pada kasus harga bahan pokok karena keunggulan teknologi ini dapat digunakan oleh pihak bidang perdagangan agar dapat melakukan analisa terhadap data yang secara multi-dimensi, cepat dan konsisten. Hasil dari OLAP tersebut dapat dilakukan analisis terhadap harga bahan pokok sehingga diperoleh informasi yang bermanfaat digunakan oleh pihak bidang perdagangan dalam mengambil keputusan.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana membangun sebuah Online Analytical Processing OLAP yang terintegrasi dengan sistem informasi? 2. Apakah sistem informasi tersebut dapat membantu staf pegawai dalam menyiapkan dan pembuatan laporan-laporan yang dibutuhkan? 3. Apakah hasil OLAP tersebut dapat membantu pihak bidang perdagangan Disperindagkoptan Kota Yogyakarta dalam mengambil keputusan? 4. Apakah sistem informasi ini dapat membantu masyarakat umum dalam mendapatkan informasi perkembangan harga bahan pokok saat ini?

1.3. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian pada tugas akhir ini adalah: 1. Membangun sistem informasi bahan pokok yang terintegrasi dengan OLAP untuk digunakan dalam proses analisis pada harga bahan pokok. 2. Membantu staff pegawai bidang perdagangan Disperindagkoptan Kota Yogyakarta dalam pengolahan data-data yang dibutuhkan untuk membuat laporan-laporan perkembangan harga bahan pokok. 3. Membantu pimpinan dan instansi yang terkait dalam pengambilan keputusan jika terjadi lonjakan suatu harga bahan pokok. 4. Membantu masyarakat dalam memperoleh informasi terkini mengenai perkembangan harga bahan pokok

1.4. Batasan Masalah

Dalam membangun sistem informasi harga bahan pokok yang terintegrasi dengan OLAP ini terdapat beberapa batasan masalah, yaitu: 1. Data yang digunakan berasal dari data-data excel pada kantor bidang perdagangan Disperindagkoptan Kota Yogyakarta. 2. Data yang digunakan adalah data harga dari 39 jenis bahan pokok. 3. Dimensi yang dipakai adalah produk bahan pokok, waktu pengambilan harga bahan pokok, dan tempat pengambilan harga bahan pokok.

1.5. Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penulisan tugas akhir:

1.5.1. Survei Awal

Melakukan wawancara dengan narasumber yang terkait untuk mendapatkan informasi-informasi yang diperlukan. Narasumber tersebut adalah Kepala bidang perdagangan di Disperindagkoptan kota Yogyakarta dan salah satu pegawai staff di bidang Perdagangan yang mengolah data-data harga bahan pokok pasar-pasar di kota Yogyakarta. Wawancara ini guna memperoleh informasi bagaimana selama ini data-data harga bahan pokok di olah, bagaimana data-data tersebut disajikan, kesulitan yang selama ini ditemui, dan lain-lain.

1.5.2. Studi Pustaka

Mempelajari teori-teori mengenai gudang data, OLAP, bahasa pemrograman web PHP, MySQL dan mencari informasi lain guna membantu dan mendukung dalam pembangunan sistem informasi ini.

1.5.3. Pembangunan Sistem Informasi

Dalam mengembangkan sistem informasi harga bahan pokok ini, penulis menggunakan metode Framework for the Application of Systems Techniques Whitten et.al, 2004 atau disingkat FAST. Tahap- tahap dalam metode FAST adalah sebagai berikut: 1. Analisa Sistem a Scope Definition Definisi Lingkup Tahap ini merupakan tahap awal pengembangan sistem. Dalam tahap ini dilakukan observasi dan wawancara mengenai pengolahan data-data harga bahan pokok yang dilakukan oleh staff pegawai bidang perdagangan Disperindagkoptan. b Problem Analysis Analisa Permasalahan Hal yang dilakukan pada tahap ini adalah analisa masalah yang ditemukan saat staff pegawai bidang perdagangan Disperindagkoptan mengolah data harga bahan pokok ke dalam file excel. c Requirements Analysis Analisa Kebutuhan Pada tahap ini dilakukan analisa terhadap kebutuhan bidang perdagangan Disperindagkoptan terhadap sistem yang akan dibangun, yang kemudian dimodelkan dalam diagram use case. 2. Desain sistem Desain sistem ini merupakan tahap merancang sistem, yang menyangkut berbagai komponen-komponen yang mendukung dalam pembangunan sistem informasi. Pada tahap ini dilakukan desain basis data, desain teknologi untuk sistem informasi harga bahan pokok. a Logical Design Menggambarkan logical data model, logical process model, dan logical interface model yang diperlukan dalam tahap pengembangan sistem informasi. b Decision Analysis Dalam tahap ini dilakukan implementasi sistem ke dalam bentuk bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai database sistem. c Physical Design and Integration Implementasi secara teknik dengan membuat physical database design dan physical user interface. d Construction and Testing Persiapan fase implementasi dengan memperhatikan perlengkapan dan user yang terlibat ke dalam sistem, serta perbaikan jika pada sistem masih terdapat kesalahan. 3. Uji coba perangkat lunak Setelah menyelesaikan per modul program, dilakukan ujicoba sistem untuk melihat sejauh mana sistem dapat berjalan dengan baik. Pada tahap ini dilakukan uji coba keseluruhan sistem informasi harga bahan pokok.

1.5.3. Pembangunan OLAP

Langkah-langkah yang diperlukan untuk membangun OLAP Online Analytical Processing menggunakan 4 langkah metode untuk mendesain tabel fakta Ralph Kimball, 1998, p. 272 1. Memilih data mart. Tahap ini memilih sumber data yang akan digunakan untuk memulai membangun gudang data 2. Mendeklarasikan grain. Tahap ini menentukan grain yang akan digunakan saat membangun OLAP. 3. Memilih dimensi Pada tahap ini memutuskan dimensi-dimensi mana saja yang diperlukan untuk mendukung tabel fakta. 4. Memilih tabel fakta Membuat tabel fakta yang nantinya akan diakses oleh OLAP untuk mengakses data-data pada server gudang data.

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dibagi menjadi beberapa bab, yaitu: a. Bab I : PENDAHULUAN Pada bab ini dituliskan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, dan metodologi penelitian. b. Bab II : LANDASAN TEORI Pada bab ini berisi teori-teori yang mendukung dalam perancangan dan pembuatan sistem. c. Bab III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini menjelaskan tentang perancangan dan analisis sistem. Analisis dan perancangan sistem meliputi use case diagram beserta narasi, diagram berjenjang, disain konseptual, disain logical, disain fisikal, pembangunan gudang data membaca data legacy, proses penggabungan data, memindahkan data dari sumber ke server gudang data, pembuatan tabel fakta dan tabel dimensi. d. Bab IV : IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab ini berisi implementasi dari hasil rancangan dan analisis sistem ke dalam bahasa pemrograman. e. Bab V : ANALISIS DAN HASIL Pada bab ini berisi analisis hasil dari sistem yang sudah berhasil dibangun dan dijelaskan mengenai kelebihan dan kekurangan yang ditemui pada sistem. f. Bab VI : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan berdasarkan dari hasil analisis sistem beserta saran yang diperoleh penulis untuk mengembangkan sistem.

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Gudang Data

2.1.1. Pengertian Gudang Data

Pengertian gudang data data warehouse sendiri dapat bermacam- macam namun memiliki inti yang sama, seperti pendapat beberapa ahli berikut: Menurut W.H. Inmon dan Richard D.H., data warehouse adalah koleksi data yang mempunyai sifat berorientasi subjek,terintegrasi,time- variant, dan bersifat tetap dari koleksi data dalam mendukung proses pengambilan keputusan management. Menurut Vidette Poe, data warehouse merupakan database yang bersifat analisis dan read only yang digunakan sebagai fondasi dari sistem penunjang keputusan. Menurut Paul Lane, data warehouse merupakan database relasional yang didesain lebih kepada query dan analisa dari pada proses transaksi, biasanya mengandung history data dari proses transaksi dan bisa juga data dari sumber lainnya. Data warehouse memisahkan beban kerja analisis dari beban kerja transaksi dan memungkinkan organisasi menggabungkonsolidasi data dari berbagai macam sumber. Dalam gudang data sendiri terdapat 4 empat karakteristik utama yaitu subject oriented, integrated, time-variant, non volatile. Ke empat karakteristik tersebut memiliki pengertian sebagai berikut