Sistem informasi barang dan jasa berbasis web yang terintegrasi dengan gudang data studi kasus dinas perindustrian, perdagangan, koperasi dan pertanian kota Yogyakarta.

(1)

viii

ABSTRAK

Bidang Perdagangan Disperindagkoptan merupakan bagian dari pemerintah Kota Yogyakarta yang mengurusi pendataan seputar perdagangan barang dan jasa yang ada di Kota Yogyakarta. Informasi perdagangan barang dan jasa sangat diperlukan keberadaannya oleh berbagai pihak seperti pihak bidang perdagangan, dinas perizinan, dan dinas pariwisata. Data-data yang disimpan oleh bidang Perdagangan Disperindagkoptan Kota Yogyakata yang berasal dari seluruh kecamatan dan kelurahan yang ada di Kota Yogyakarta. Data-data yang ada selama ini disimpan dalam bentuk file excel. File-file ini disimpan dalam sebuah komputer dan flashdisk sebagai back up penyimpanan data.

Dengan adanya sebuah sistem informasi, diharapkan dapat membantu pegawai bidang perdagangan dalam penyimpanan dan pengelolaan data perdagangan barang dan jasa Kota Yogyakarta. Sistem informasi yang diperlukan adalah sistem informasi berbasis web. Hal ini agar dapat mempermudah dinas-dinas terkait dan siapa saja yang membutuhkan data-data seputar perdagangan barang dan jasa Kota Yogyakarta untuk mendapatkan data, darimana saja dan kapan saja.

Banyaknya data perdagangan barang dan jasa yang disimpan menyebabkan adanya kendala dalam melakukan analisa data. Oleh karena itu untuk membantu mempermudah bidang perdagangan dalam melakukan analisa data diperlukan sebuah gudang data yang dapat membantu untuk melakukan analisa data secara multidimensional yaitu tidak mengacu pada 1 dimensi saja. Untuk mempermudah dalam analisa data dari berbagai dimensi, sistem informasi perdagangan barang dan jasa berbasis web ini akan terintegrasi dengan sebuah gudang data.

Kata kunci : Data, database, analisa, sistem informasi web, gudang data,


(2)

ix

ABSTRACT

Trade Affairs Department of Industry Trade Cooperatives and Agriculture, or better known as Disperindagkoptan is part of Yogyakarta city government in charge of data collection surrounding the trade in goods and services in the city of Yogyakarta. Information goods and services trade is indispensable existence by various parties such as the fields of trade, licensing agencies, and department of tourism. The data stored by the field of Commerce City Disperindagkoptan Yogyakata coming from all districts and villages in Yogyakarta. The period of data collection, namely trade in goods and services annually. The available data has been stored in the form of an excel file. These files are stored in a computer and flash drive as a back-up data storage. An excel file data store trade in goods and services contained in the District 1. Can we imagine how many excel files kept by the field of trade.

The existence of an information system is expected to help employees in the trade areas of storage and data management of trade in goods and services of the city of Yogyakarta. The information system that is needed is a web-based information systems. This is in order to facilitate the relevant agencies and anyone who needs data about the trade in goods and services of the city of Yogyakarta to get the data, from anywhere and at anytime.

The number of trade data stored goods and services led to constraints in data analysis. Therefore, to help facilitate trade in the field of data analysis required a data warehouse that can help to search multidimensional data that do not refer to one dimension only. To facilitate the analysis of data from various dimensions, the information system of trade in goods and services will be integrated web-based with a data warehouse.


(3)

i

SISTEM INFORMASI BARANG DAN JASA BERBASIS WEB

YANG TERINTEGRASI DENGAN GUDANG DATA

Studi Kasus Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pertanian

Kota Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Program Studi Teknik Informatika

z

Disusun Oleh :

Maria Yosephine Dwi Unceniana Fernandez

105314099

PROGAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA


(4)

ii

GOODS AND SERVICES INFORMATION SYSTEM BASED ON

WEB INTEGRATED WITH DATA WAREHOUSE

Case Study Department of Industry, Trade, Cooperatives and Agriculture in Yogyakarta City

THESIS

Presented as Partial Fulfillment of the Requirements

To Obtain Sarjana Komputer Degree

in Informatics Engineering Department

z

Created By :

Maria Yosephine Dwi Unceniana Fernandez

105314099

INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM

INFORMATICS ENGINEERING DEPARTMENT

FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

2015


(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

vii

MOTTO

When you are about to give up,

give it to God and you will get through it

Serahkanlah kekuatiranmu kepada Tuhan, maka Ia akan memelihara

engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkanNya orang benar itu


(10)

viii

ABSTRAK

Bidang Perdagangan Disperindagkoptan merupakan bagian dari pemerintah Kota Yogyakarta yang mengurusi pendataan seputar perdagangan barang dan jasa yang ada di Kota Yogyakarta. Informasi perdagangan barang dan jasa sangat diperlukan keberadaannya oleh berbagai pihak seperti pihak bidang perdagangan, dinas perizinan, dan dinas pariwisata. Data-data yang disimpan oleh bidang Perdagangan Disperindagkoptan Kota Yogyakata yang berasal dari seluruh kecamatan dan kelurahan yang ada di Kota Yogyakarta. Data-data yang ada selama ini disimpan dalam bentuk file excel. File-file ini disimpan dalam sebuah komputer dan flashdisk sebagai back up penyimpanan data.

Dengan adanya sebuah sistem informasi, diharapkan dapat membantu pegawai bidang perdagangan dalam penyimpanan dan pengelolaan data perdagangan barang dan jasa Kota Yogyakarta. Sistem informasi yang diperlukan adalah sistem informasi berbasis web. Hal ini agar dapat mempermudah dinas-dinas terkait dan siapa saja yang membutuhkan data-data seputar perdagangan barang dan jasa Kota Yogyakarta untuk mendapatkan data, darimana saja dan kapan saja.

Banyaknya data perdagangan barang dan jasa yang disimpan menyebabkan adanya kendala dalam melakukan analisa data. Oleh karena itu untuk membantu mempermudah bidang perdagangan dalam melakukan analisa data diperlukan sebuah gudang data yang dapat membantu untuk melakukan analisa data secara multidimensional yaitu tidak mengacu pada 1 dimensi saja. Untuk mempermudah dalam analisa data dari berbagai dimensi, sistem informasi perdagangan barang dan jasa berbasis web ini akan terintegrasi dengan sebuah gudang data.

Kata kunci : Data, database, analisa, sistem informasi web, gudang data,


(11)

ix

ABSTRACT

Trade Affairs Department of Industry Trade Cooperatives and Agriculture, or better known as Disperindagkoptan is part of Yogyakarta city government in charge of data collection surrounding the trade in goods and services in the city of Yogyakarta. Information goods and services trade is indispensable existence by various parties such as the fields of trade, licensing agencies, and department of tourism. The data stored by the field of Commerce City Disperindagkoptan Yogyakata coming from all districts and villages in Yogyakarta. The period of data collection, namely trade in goods and services annually. The available data has been stored in the form of an excel file. These files are stored in a computer and flash drive as a back-up data storage. An excel file data store trade in goods and services contained in the District 1. Can we imagine how many excel files kept by the field of trade.

The existence of an information system is expected to help employees in the trade areas of storage and data management of trade in goods and services of the city of Yogyakarta. The information system that is needed is a web-based information systems. This is in order to facilitate the relevant agencies and anyone who needs data about the trade in goods and services of the city of Yogyakarta to get the data, from anywhere and at anytime.

The number of trade data stored goods and services led to constraints in data analysis. Therefore, to help facilitate trade in the field of data analysis required a data warehouse that can help to search multidimensional data that do not refer to one dimension only. To facilitate the analysis of data from various dimensions, the information system of trade in goods and services will be integrated web-based with a data warehouse.


(12)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah Bapa, Putra, dan Roh Kudus serta Bunda Maria yang telah memberikan berkat serta penyertaan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul “sistem informasibarang dan jasa yang terintegrasi dengan gudang data”.

Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat untuk memperoleh gelar sarjana komputer program studi teknik informatika universitas sanata dharma.

Selesainya penulisan skripsi ini, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu memberikan dukungan dalam berbagai bentuk. Ucapan terimakasih ditujukan kepada :

1. Bapak Joseph L. Fernandez dan ibu Veronica Karsini selaku orang tua yang telah memberikan dukungan spiritual dan material selama menempuh studi. 2. Ibu P.H. Prima Rosa, S.Si., M.Sc selaku dekan fakultas sains dan teknologi serta

dosen pembimbing skripsi dan juga dosen pembimbing akademik yang telah memberikan dukungan motivasi, pemberi solusi serta inspirasi selama penulisan skripsi. Dan juga atas kritik dan saran selama perkuliahan sampai penyelesaian skripsi.

3. Seluruh dosen program studi Teknik Informatika yang membimbing dari awal perkuliahan hingga selesai masa studi.

4. Kepada kakak dan adik penulis Candra Fernandez dan Patricia Fernandez atas doa, nasehat dan semangat.

5. Kepada teman-teman terdekat grup “2nd home” Ria Regina, Karl Haryo, Fransisca Novia, Renny Nita, Andhini Ayu, Yovyta Metty, Sepen Mulyani, Stella Filencia, Amelia Permatasari, Theodorus Nugraha, Yohanes Teddyanto, F.A. Febrian, Alfonsus Donny, Christian Ardy, I Nyoman Rama, Eduardus, Wisnu Yhoga atas dukungan semangat, keceriaan, dan kebersamaan selama perkuliahan hingga selesainya penulisan skripsi.

6. Kepada teman-teman se-dosen bimbingan Maria Magdalena Pradita, Ria Regina, Dan Cornelius Hutomo atas semangat, keceriaan, solusi, dan kebersamaanya.


(13)

xi

7. Kepada teman-teman yang telah membantu penyelesaian program Mas Wawan, Maria Magdalena, Cornelius Hutomo, Mas Zaki, Mas Ian, Ebi atas kesabaran dan waktu dalam megajarkan penulis guna penyelesain penulisan skripsi.

8. Kepada sahabat-sahabat yang telah seperti saudara sendiri yang bersama menempuh studi jauh dari orang tua Fatmawaty, Gamar Abi, Indra Wahyu, Mentari Yulistika, Arka Dipta, Sebastio Matutina atas kebersamaan, keceriaan, semangat, keceriaan, kebersamaan dan doa.

9. Kepada sahabat-sahabat yang jauh dimata namun tetap dekat dihati Muchriana Burhan, Christin Siahaan, Rut Siahaan, Gabriella Tahamata, Ingrid Frilanda, Lenny Zilfa, Sri Permata, Lukman, Muchlison Noucana atas doa,semangat dan nasehat.

10.Kepada orang terkasih Andika Ranggina atas dukungan doa, nasehat, semangat dan kebersamaan selama penulis menempuh studi hingga selesai penulisan skripsi.

11.Kepada semua teman-teman teknik informatika angkatan 2010 terima kasih atas dukungan dan kebersamaan selama perkuliahan.

12.Seluruh reponden yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih atas kesediaan waktu untuk mencoba sistem dan mengisi kuisioner guna penulisan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini tentunya masih memiliki banyak keurangan, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat diharapkan oleh penulis. Akhir kata, semoga penulisan skripsi ini dapat berguna untuk menambah wawasan aupun referensi bagi pembaca, terutama mahasiswa teknik informatika.

Yogyakarta, Agustus 2015


(14)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………. i

HALAMAN JUDUL (INGGRIS) ……… ii

HALAMAN PERSETUJUAN ………. iii

HALAMAN PENGESAHAN ……….. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……….. v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ………. vi

HALAMAN MOTTO ……….. vii

ABSTRAK ……… viii

ABSTRACT ……….. ix

KATA PENGANTAR ……….. x

DAFTAR ISI ………. xii

DAFTAR GAMBAR ……… xvii

DAFTAR TABEL ………. xx

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ……….. 1

1.2. Rumusan Masalah ….……… 4

1.3. Tujuan …..………. 4

1.4. Batasan Masalah …………..………. 4

1.5. Metodologi Penelitian ….……….. 5

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi …...……… 7

2.1.1. Sistem ..……….………. 7

2.1.1.1. Pengertian Sistem …...….……….……… 7

2.1.2. Informasi ……….……….... 7

2.1.2.1. Pengertian Informasi ………..……… 7

2.1.3. Karakteristik Sistem Informasi …………..………. 8


(15)

xiii

2.1.5. Sistem Informasi berbasis Web ….……….. 11

2.1. 6. Notasi Pemodelan Sistem ………... 11

2.1. 6.1. Use Case Diagram ………... 11

2.1. 6.1.1 Simbol Use Case dan Aktor ……… 12

2.1. 6.1.2 Relasi ………... 13

2.1.6.2. Conceptual Database Design ……….. 15

2.1.6.3. Logical and Physical Database Design ………. 16

2.1.6.4. Pemodelan Proses ……….. 18

2.2. Gudang Data .……… 20

2.2.1. Pengertian Gudang Data ….………. 20

2.2.2. Karakteristik Gudang Data ……….………. 21

2.2.3. Arsitektur Gudang Data …...……… 22

2.2.4 Extract, Transform, Load (ETL) …..……….... 22

2.2.5. Desain Gudang Data ……… 24

2.2.6. Hubungan Data warehouse dan OLAP …...……… 24

2.3. OLAP …...………. 26

2.3.1. Pengertian Online Analytical Processing (OLAP) …..……… 26

2.3.2. Perbedaan OLTP dan OLAP ……….. 27

2.4. Multidimensional Modelling …..……….. 28

2.4.1. Tabel Fakta (Fact table)……….. 28

2.4.2. Tabel Dimensi (Dimension Table)….………... 29

2.4.3. Cube, Dimension, Measure, Member….………. 29

2.5. MySQL ……….. 30

2.5.1. Pengertian MySQL ……….. 30

2.5.2. Perintah-printah dalam SQL ……… 30

2.5.3. Komponen-komponen dalam MySQL ……….. 31

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Deskripsi Kasus ……….. 33

3.2. Data …..……….. 34


(16)

xiv

3.4. Perancangan Sistem …….………. 38

3.4.1. Diagram Use case Sistem ……… 38

3.4.2. Ringkasan Use Case ……...………. 41

3.4.2.1. Use caseAdministrator …...……… 41

3.4.3. Diagram Konteks …….……….... 44

3.4.4. Diagram Berjenjang …..……….……….. 44

3.4.4.1. DFD Level 1 ….……….. 45

3.4.4.2. DFD Level 2 proses 1 ……...………. 46

3.4.4.3. DFD Level 2 proses 2 …….………... 46

3.4.4.4. DFD Level 2 proses 3 …...………. 47

3.4.4.5. DFD Level 2 proses 4 ………...………. 47

3.4.4.6. DFD Level 3 proses 4 ……… 48

3.4.5. Perancangan Konseptual ……… 49

3.4.6. Perancangan Logikal ….……….. 50

3.4.7. Perancangan Fisikal ………. 51

3.5. Perancangan Gudang Data …..………. 53

3.5.1. Membaca Data Legacy ……….... 53

3.5.2. Memilah field tabel pada database sistem informasi dan memindahkan ke dalam database gudang data ………..……….... 55

3.5.3. Memecah Gudang Data dalam Tabel Fakta dan Tabel Dimensi …...……….. 59

3.6. Perancangan Desain User Interface ….………. 61

3.6.1. Menu Halaman Utama User Pimpinan …...………. 61

3.6.2. Halaman OLAP....……… 62

3.6.3. Menu Login Administrator (Admin Pegawai Bidang perdagangan) ………. 63

3.6.4. Halaman Utama Administrator …..……….. 64

3.6.5. Halaman Insert Izin ….……… 65

3.6.6. Halaman Insert Jenis Usaha ………... 66

3.6.7. Halaman Insert Pengusaha ….………. 67

3.6.8. Insert Perusahaan ….……… 68


(17)

xv BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Implementasi Sistem ……… 70

4.1.1. Implementasi Basis Data ….……… 70

4.1.2. Implementasi Antar Muka Pengguna ……….…………. 74

4.1.2.1. Admin ………. 74

4.1.2.1.1. Implementasi Halaman Login ……...………. 74

4.1.2.1.2. Implementasi Halaman Pilih Insert …..……….. 77

4.1.2.1.3. Implementasi Halaman Insert Izin …………..……… 78

4.1.2.1.4. Implementasi Halaman Edit Izin …...………. 79

4.1.2.1.5. Implementasi Halaman Hapus Izin ………. 80

4.1.2.1.6. Implementasi Halaman Insert Jenis Usaha …...……….. 81

4.1.2.1.7. Implementasi Halaman Edit Jenis Usaha …..………. 82

4.1.2.1.8. Implementasi Halaman Hapus Jenis Usaha …….………... 83

4.1.2.1.12. Implementasi Halaman Insert Perusahaan …...………. 84

4.1.2.1.13 Implementasi Halaman Pilih Tahun ….………. 86

4.1.2.1.14. Implementasi Halaman Tampil Perusahaan .……… 86

4.1.2.1.15. Implementasi Halaman Edit Perusahaan …..……… 88

4.1.2.1.16. Implementasi Halaman Hapus Perusahaan …...……… 89

4.1.2.1.17. Implementasi Halaman Laporan …...……… 90

4.1.2.1.18. Implementasi Halaman Gudang Data …..………. 92

4.1.2.2. User ………. 93

4.1.2.2.1. Tampilan halaman utama ……….……… 93

4.2. Implementasi Gudang Data …...……… 94

4.2.1. Membaca Data Legacy ....……… 94

4.2.2. Memilah field tabel pada database sistem informasi dan memindahkan ke dalam database gudang data ………. 96

4.2.2.1. Tabel ds_jenisUsaha Database Gudat ………. 96

4.2.2.2. Tabel ds_izin Database Gudat ……… 97

4.2.2.3. Tabel ds_modal Databasae Gudat ….………. 98

4.2.2.4. Tabel ds_kecamatan Database Gudat ……… 98


(18)

xvi

4.2.2.6. Tabel ds_waktu Database Gudat ……… 100

4.2.3. Memecah gudang data ke dalam tabel fakta dan dimensi ..………. 101

4.2.4. Pembentukan Skema Bintang ….………. 102

4.2.4.1. Cube Perdagangan …..……… 102

4.2.5. Membentuk Job Schedule ……..………. 106

BAB V ANALISIS HASIL 5.1. Analisa hasil perangkat lunak …..……… 107

5.2. Analisa hasil ujicoba terhadap pengguna ………..……… 108

5.2.1. Form Kuisioner ………... 108

5.2.2. Hasil dan pembahasan …...………. 109

5.2.2.1. Hasil ujicoba terhadap user sistem informasi perdagangan barang dan jasa yang terintegrasi dengan gudang data ……… 109

5.2.2.2. Hasil ujicoba terhadap admin pegawai bidang perdagangan Disperindagkoptan ……….………. 115

BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan …..………. 118

6.2. Saran ……….. 119

DAFTAR PUSTAKA ………... 120


(19)

xvii

Daftar Gambar

Gambar 2.1 Model Umum Sistem ……….. 11

Gambar 2.2 Arsitektur Data Warehouse ………. 13

Gambar 3. 1 Contoh data perdagangan barang dan jasa ………. 36

Gambar 3. 2 Diagram Use case sistem ………... 38

Gambar 3. 3 Diagram use case Package Pengelolaan Data Izin ………... 39

Gambar 3. 4 Diagram use case Package Pengelolaan Data Jenis Usaha ………... 39

Gambar 3. 5 Diagram use case Package Pengelolaan Data Perusahaan ……… 40

Gambar 3. 6 Diagram Use case package Gudang Data ………. 40

Gambar 3. 8 Diagram konteks ………... 44

Gambar 3. 9 Diagram bejenjang ……….. 44

Gambar 3. 10 Data Flow Diagram Level 1……… 45

Gambar 3. 11 DFD Level 2 Proses 1 ………. 46

Gambar 3. 12 DFD Level 2 Proses 2 ………. 46

Gambar 3. 13 DFD Level 2 Proses 3………... 47

Gambar 3. 14 DFD Level 2 Proses 4 ……….. 47

Gambar 3. 16 DFD Level 3 Proses 4 ……….. 48

Gambar 3. 15 Perancangan konseptual ………... 49

Gambar 3. 18 Gambar perancangan logical ...………... 50

Gambar 3.19 Star schema ………... 60

Gambar 3. 20 Interface halaman utama pengguna ……… 61

Gambar 3. 21 Interface halaman OLAP ………. 62

Gambar 3.22 Interface halaman login ……… 63

Gambar 3.23 Interface halaman utama administrator …...……… 64

Gambar 3.24 Interface halaman insert izin ………. 65

Gambar 3.25 Interface halaman insert jenis usaha ………. 66

Gambar 3.26 Interface halaman insert pengusaha ……….. 67

Gambar 3.27 Interface halaman insert perusahaan ………. 68


(20)

xviii

Gambar 4. 1 Tampilan halaman login ……… 75

Gambar 4. 2 Pesan error ketika pengguna melakukan kesalahan belum memasukkan password saat login ………... 76 Gambar 4. 3 Pesan error ketika pengguna melakukan kesalahan memasukkan username dan password saat login ………. 76 Gambar 4. 4 Pesan error ketika pengguna belum memasukkan username dan password saat login 76 Gambar 4. 5 Tampilan Halaman Utama Admin ………. 77

Gambar 4. 6 Tampilan Halaman Pilih Insert ……….. 78

Gambar 4. 7 Tampilan halaman insert izin ………. 79

Gambar 4. 8 Tampilan halaman edit izin ………... 80

Gambar 4. 9 Tampilan notifikasi jika izin berhasil dihapus ……….. 81

Gambar 4. 10 Tampilan halaman insert jenis usaha ……….. 82

Gambar 4. 11 Tampilan halaman edit jenis usaha……….. 83

Gambar 4.12 Tampilan notifikasi jika jenis usaha berhasil dihapus ……….. 84

Gambar 4. 16 Halaman pilihan insert perusahaan ……….. 85

Gambar 4. 18 Halaman pilih tahun ……… 87

Gambar 4. 19 halaman tampil perusahaan ………. 88

Gambar 4. 20 Tampilan halaman edit perusahaan ……… 89

Gambar 4. 21 Tampilan notifikasi jika perusahaan berhasil dihapus ……… 90

Gambar 4. 22 Tampilan halaman cetak laporan ...……… 91

Gambar 4. 23 Tampilan laporan dalam bentuk file PDF ……… 91

Gambar 4. 24 Tampilan halaman gudang data ……….. 92

Gambar 4. 25 Tampilan halaman utama User ……… 93

Gambar 4. 26 Tampilan halaman profil ………. 94

Gambar 4.27 Proses pembuatan tabel master_transaksi ……… 95

Gambar 4.28 Tabel master_transaksi ……… 96

Gambar 4.29 Proses pembuatan tabel ds_jenisUsaha ……… 96

Gambar 4.30 Tabel ds_jenisUsaha ………. 97

Gambar 4.31 Proses pembuatan tabel ds_izin ………... 97


(21)

xix

Gambar 4.33 Proses pembuatan tabel ds_modal ………... 98

Gambar 4.34 Tabel ds_modal ………. 98

Gambar 4.35 Proses pembuatan tabel ds_kecamatan….. ………...……… 99

Gambar 4.36 Tabel ds_kecamatan ………. 99

Gambar 4.37 Proses pembuatan tabel ds_kelurahan………. 100

Gambar 4.38 Tabel ds_kelurahan ……….. 100

Gambar 4.39 Proses pembuatan tabel ds_waktu….………... 100

Gambar 4.40 Tabel ds_waktu ……… 101

Gambar 4.41 Proses pembuatan tabel fact………. 101

Gambar 4.42 Fact table ……….. 102

Gambar 4.43 cube perdagangan ……… 103

Gambar 4.44 Tampilan OLAP measure kategori modal ……… 104

Gambar 4. 45 Tampilan OLAP measure jumlah izin ………. 105

Gambar 4. 46 Pembuatan Job Schedule ………. 106

Gambar 5. 1 Grafik pertanyaan 1 untuk pengguna. ……… 110

Gambar 5. 2 Grafik pertanyaan 2 untuk pengguna. ……… 111

Gambar 5. 3 Grafik pertanyaan 3 untuk pengguna ………. 112

Gambar 5. 4 Grafik pertanyaan 1 untuk pengguna ………. 113


(22)

xx

Daftar Tabel

Tabel 2.1 Karakteristik Gudang Data ………... 12

Tabel 2.2 Perbandingan sistem OLTP dan sistem OLAP ……….. 18

Tabel 3. 1 Tabel Use caseAdministratoristrasi ………. 26

Tabel 3. 2 Tabel jenis usaha ………. 42

Tabel 3. 3 Tabel izin ………. 42

Tabel 3. 4 Tabel pengusaha ……….. 42

Tabel 3. 5 Tabel Perusahaan ………. 42

Tabel 3. 6 Tabel kecamatan ……….. 43

Tabel 3. 7 Tabel kelurahan ……… 43

Tabel 3. 8 Tabel modal ………. 43

Tabel 3. 9 Tabel pengusaha perusahaan ……….. 43

Tabel 3. 10 Tabel kelurahan perusahaan ………. 44

Tabel 3. 11 Tabel izin perusahaan ……….. 44

Tabel 5.1 Tabel hasil kuisioner pertanyaan 1 ……….. 105

Tabel 5.2 Tabel hasil kuisioner pertanyaan 2 ……….. 106

Tabel 5.3 Tabel hasil kuisioner pertanyaan 3 ………... 107

Tabel 5.4 Tabel hasil kuisioner pertanyaan 4 ………... 108

Tabel 5.5 Tabel hasil kuisioner pertanyaan 5 ………... 109


(23)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan

Pertanian atau lebih dikenal dengan Disperindagkoptan merupakan bagian dari

pemerintah Kota Yogyakarta yang mengurusi pendataan seputar perdagangan

barang dan jasa yang ada di Kota Yogyakarta. Fungsi dari bidang perdagangan

yaitu bertanggung jawab dalam mengawasi dan menjamin kelangsungan sektor

perdagangan di masyarakat dengan memberikan informasi yang tepat. Informasi

perdagangan barang dan jasa sangat diperlukan keberadaannya oleh berbagai

pihak. Pihak-pihak yang dimaksud seperti pihak bidang perdagangan, dinas

perizinan, dan dinas pariwisata. Bagi bidang perdagangan, informasi dibutuhkan

untuk mengetahui jumlah dan jenis perdagangan barang dan jasa yang terdapat

di Kota Yogyakarta, sehingga nantinya dapat memberikan informasi yang benar

kepada masyarakat yang membutuhkan informasi seputar perdagangan barang

dan jasa yang terdapat di Kota Yogyakarta, seperti misalnya informasi seputar

izin dan modal yang dibutuhkan bila seseorang ingin membuka jenis usaha

tertentu. Bagi dinas perizinan yaitu untuk dapat mengetahui perdagangan barang

dan jasa apa saja yang sudah ataupun belum memiliki izin, izin apa saja yang

telah dimiliki oleh sebuah jenis usaha, agar membantu dinas Perizinan dalam

melakukan evaluasi terhadap izin yang dimiliki oleh perdagangan barang dan


(24)

2 perdagangan barang dan jasa kepada wisatawan yang berkunjung di Kota

Yogyakarta dan seluruh masyarakat yang membutuhkan informasi seputar

perdagangan barang dan jasa yang terdapat di Kota Yogyakarta.

Data-data yang disimpan oleh bidang Perdagangan Disperindagkoptan Kota

Yogyakata yaitu jenis usaha, nama perusahaan, nama pemilik, alamat, izin, dan

jumlah modal. Data-data tersebut berasal dari seluruh kecamatan dan kelurahan

yang ada di Kota Yogyakarta. Cara mendapatkan data-data tersebut yaitu,

bidang perdagangan menyebarkan blangko kepada seluruh kecamatan di Kota

Yogyakarta. Kemudian dari kecamatan diteruskan ke kelurahan. Lalu dari

kelurahan disebarkan ke setiap tempat perdagangan barang dan jasa. Begitu juga

sebaliknya dengan pengumpulan data, berawal dari kelurahan-kelurahan

kemudian diteruskan ke kecamatan-kecamatan, lalu nantinya dikelompokkan

oleh bidang perdagangan dengan pemberian kode tertentu sesuai dengan

peraturan yang sudah ada. Periode pengumpulan data perdagangan barang dan

jasa yaitu setiap tahun sekali. Bidang perdagangan memberikan pengumuman

pada kecamatan-kecamatan, lalu diberikan batasan waktu sebelum akhir tahun

untuk mengumpulkan data-data yang dibutuhkan. Pengumpulan data seharusnya

dalam periode tahunan, namun selama ini, dalam 1 tahun dilakukan

pengumpulan data sebanyak 7 Kecamatan. Di Kota Yogyakarta terdapat

sebanyak 14 Kecamatan. Sehingga menghabiskan waktu selama 2 tahun untuk

mengumpulkan data dari 14 kecamatan. Hal ini dikarenakan keterbatasan

anggaran dari Disperindagkoptan Kota Yogyakarta. Data-data yang ada selama


(25)

3 komputer dan flashdisk sebagai back up penyimpanan data. Sebuah file excel

menyimpan data perdagangan barang dan jasa yang terdapat pada 1 Kecamatan.

Dapat dibayangkan berapa banyak file excel yang disimpan oleh bidang

Perdagangan.

Dengan adanya sebuah sistem informasi, diharapkan dapat membantu

pegawai bidang perdagangan dalam penyimpanan dan pengelolaan data

perdagangan barang dan jasa Kota Yogyakarta. Sistem informasi yang

diperlukan adalah sistem informasi berbasis web. Hal ini agar dapat

mempermudah dinas-dinas terkait dan siapa saja yang membutuhkan data-data

seputar perdagangan barang dan jasa Kota Yogyakarta untuk mendapatkan data,

darimana saja dan kapan saja.

Banyaknya data perdagangan barang dan jasa yang disimpan menyebabkan

adanya kendala dalam melakukan analisa data. Selama ini pencarian dan

pengelompokan data dilakukan menggunakan rumus vlookup yang terdapat pada

file excel. Pencarian dan pengelompokan seperti ini dirasa kurang efisien. Oleh

karena itu untuk membantu mempermudah bidang perdagangan dalam

melakukan analisa data diperlukan sebuah gudang data yang dapat membantu

untuk melakukan pencarian data secara multidimensional yaitu tidak mengacu

pada 1 dimensi saja. Pada data perdagangan barang dan jasa ini dapat dibagi

menjadi beberapa dimensi, yaitu jenis usaha, izin, dan kecamatan, kelurahan,

dan waktu.

Untuk mempermudah dalam analisa data dari berbagai dimensi, sistem


(26)

4 sebuah gudang data. Gudang Data adalah suatu konsep dan kombinasi teknologi

yang memfasilitasi organisasi untuk mengelola dan memelihara data historis

yang diperoleh dari sistem atau aplikasi operasional (Ferdiana, 2008).

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana membuat sistem informasi berbasis web yang terintegrasi

dengan gudang data?

2. Apakah penggunaan sistem informasi dapat membantu pegawai bidang

perdagangan Disperindagkoptan dalam pengelolaan data ?

3. Apakah hasil OLAP dapat membantu pihak bidang perdagangan

Disperindagkoptan Kota Yogyakarta dan dinas terkait lainnya dalam

melakukan analisa data untuk mengambil keputusan?

1.3 Tujuan

Tujuan dari penelitian adalah merancang Sistem Informasi berbasis web

yang terintegrasi dengan gudang data untuk digunakan dalam proses analisis

pada data perdagangan barang dan jasa serta membantu pihak

Disperindagkoptan khususnya bidang perdagagan dalam penyajian data-data

perdagangan barang dan jasa.

1.4 Batasan Masalah

1. Data yang digunakan adalah data-data mentah yang didapatkan dari bidang


(27)

5 2. Data yang digunakan adalah data perdagangan barang dan jasa.

3. Dimensi yang dipakai adalah jenis usaha, izin, dan kecamatan, kelurahan,

dan waktu.

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir:

1. Studi Pustaka.

Mempelajari bahan-bahan yang digunakan untuk mengerjakan Tugas Akhir.

Seperti mempelajari teori seputar bahasa pemrograman web dengan PHP,

MySQL, gudang data, OLAP dan mencari informasi yang terkait dalam

pembangunan sistem informasi.

2. Identifikasi Masalah.

Melakukan wawancara dengan narasumber yang terkait untuk mendapatkan

informasi-informasi yang diperlukan. Wawancara dilakukan kepada kepala

bidang perdagangan Disperdagkoptan kota Yogyakarta dan salah satu

pegawai yang bertanggung jawab terhadap data perdagangan barang dan jasa

kota Yogyakarta. Informasi yang diperlukan seperti apa saja yang data yang

ada, bagaimana cara mendapatkan data, dan data yang didapatkan digunakan

untuk apa.

3. Mengumpulkan dan menganalisa sumber data.

Mengumpulkan sumber-sumber data yang digunakan dan menganalisa data

tersebut. Data yang didapatkan bertipe file excel. Data perdagangan barang


(28)

6 akan menyimpan beberapa file excel. Dalam 1 file excel berisi beberapa

sheet. Tiap sheetnya akan menyimpan data kelurahan.

4. Pembuatan sistem informasi berbasis web beserta databasenya.

Melakukan proses perancangan sistem dan pemrograman untuk pembuatan

sistem informasi dengan melihat batasan masalah dan tujuan pembuatan

sistem informasi.

5. Melakukan proses ETL dan Pembangunan gudang data.

Proses ETL atau Extract, Load, Transfrom merupakan proses yang perlu

dilakukan sebelum membangun gudang data yaitu untuk memilih data yang

diperlukan untuk membangun dimensi dan tabel fakta pada gudang data.

6. Melakukan implementasi ke sistem OLAP.

Setelah membangun gudang data maka hasil proses ETL akan di tampilkan

dalam OLAP dengan menggunakan query.

7. Pengujian Sistem dan Evaluasi.

Pengujian sistem dilakukan langsung oleh pengguna sehingga dapat

memberikan evaluasi apakah pembangunan sistem sesuai dengan kebutuhan

pengguna atau tidak.

8. Membuat kesimpulan.

Kesimpulan dibuat berdasarkan pengujian yang dilakukan oleh pengguna


(29)

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Sistem Informasi 2.1.1. Sistem

2.1.1.1. Pengertian Sistem

Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau

terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan (Kadir,

2003).

Sistem mengandung arti kumpulan-kumpulan dari

komponen-komponen yang dimiliki oleh unsur keterkaitan antara satu dengan

yang lain (Indrajit, 2001).

2.1.2. Informasi

2.1.2.1. Pengertian Informasi

Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan

data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi

penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event)

yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan

(Jogiyanto, 2005).

Informasi adalah data yang telah diproses sedemikian rupa

sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan


(30)

8 Sedangkan sistem informasi adalah kombinasi antara

prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang

diorganisasikan untuk mncapai tujuan dalam sebuah organisasi

(Alter, 1992).

2.1.3. Karakteristik Sistem Informasi

Sistem Informasi memiliki beberapa karakteristik tertentu,

karakteristik tersebut antara lain (Jogiyanto, 2005):

1. Komponen

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling

berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk

satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau

elemen-elemen sistem dapat berupa suatu sub sistem atau

bagian-bagian dari sistem. Setiap sub sistem mempunyai sifat-sifat

dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu

mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batasan sistem

Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang

membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya.

Batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem

tersebut.

3. LingkunganLuarsistem

Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah


(31)

9 sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan

dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

4. Penghubung sistem

Penghubung (interfance) merupakan media penghubung

antara satu sub sistem dengan subsistem yang lainnya.

Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya

mengalir dari satu sub sistem ke sub sistem yang lainnya.

Dengan penghubung satu sub sistem dapat berintegrasi

dengan sub sistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukkan sistem

Masukan (input) sistema dalah energy masukan yang masuk

kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan

(maintenance input), dan masukan sinyal (signal input).

Maintenance input adalah energy yang dimasukan supaya

sistem tersebut dapat beroperasi. Sedangkan signal input

adalah energy yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

Sebagai contoh untuk menghasilkan sebuah informasi,

diperlukan sebuah signal input yang kemudian digunakan

untuk mengolah berbagai macam data menjadi suatu

informasi.

6. Keluaran sistem

Keluaran (output) sistem adalah hasil dari masukan yang


(32)

10 dan sisa pembuangan. Misalnya untuk sistem komputer,

panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna

dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi

adalah keluaran yang dibutuhkan.

7. Pengolahan sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang

akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem

produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan

bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

8. Sasaran sistem

Sebuah sistem sudah tentu mempunyai sasaran ataupun

tujuan. Dengan adanya sasaran sistem, maka kita dapat

menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran

apa yang diharapkan dihasilkan sistem tersebut. Sebuah

sistem dapat dikatakan berhasil apabila mencapai atau

mengenai sasaran atau pun tujuan dari pembangunan sistem

tersebut.

2.1.4. Model Umum Sistem

Secara umum model sistem dapat dijabarkan yaitu masukan

(input), proses, dan keluaran (output). Model umum sistem dapat dilihat


(33)

11

2.1.5. Sistem Informasi berbasis Web

Sistem informasi berbasis web adalah sebuah sistem informasi

yang menggunakan teknologi web atau internet untuk memberikan

informasi dan layanan kepada pengguna atau sistem informasi/aplikasi

lain.

Secara garis besar web dibedakan menjadi 2 komponen dasar,

antara lain :

1. Server web, yaitu sebuah komputer dan software yang

menyimpan dan mendistribusikan data ke komputer ainya yang

meminta informasi melalui fasilitas internet.

2. Browser web, adalah software yang dijalankan pada komputer

pemakai (client) yang meminta informasi dari server web dan

menampilkannya sesuai dengan file data itu sendiri.

2.1.6. Notasi Pemodelan Sistem 2.1.6.1. Use Case Diagram.

Use Case Diagram adalah sebuah diagram yang

menggambarkan interaksi antara sistem dan eksternal sistem dan

user. Dengan kata lain, use case diagram menggambarkan secara

Input

Proses

Output


(34)

12 grafikal tentang siapa yang akan menggunakan sistem dan dengan

cara bagaimana user berinteraksi dengan sistem.

2.1.6.1.1.Simbol Use Case dan Aktor.

Use Case merupakan bagian dari seluruh fungsi

sistem. Use Case digambarakan secara grafik dengan elips

yang horizontal dengan nama dari use case tertera,

dibawah atau didalam elips. Pada gambar berikut adalah

gambar simbol use case.

Gambar 2.2 Simbol Use Case

Actor merupakan segala sesuatu yang dibutuhkan

untuk berinteraksi dengan sistem untuk mengubah

informasi. Actor dapat berupa orang, organisasi atau sistem

informasi yang lain atau juga sebuah waktu kejadian. Pada

gambar berikut adalah ambar symbol actor.

Gambar 2.3 Simbol Actor Use case symbol


(35)

13

2.1.6.1.2.Relasi

Relasi digambarkan dengan sebuah garis di antara

dua simbol di dalam use case diagram. Arti relasi bias

berbeda antara satu dengan yang lainya tergantung pada

bagaimana cara garis digambar dan tipr symbol yang

disambungkan.

Ada beberapa jenis relasi yang digunakan untuk

menggambarkan use case diagram, yaitu :

1. Association adalah relasi antara actor dan

sebuah use case dimana terjadi interaksi

diantara keduanya.

2. Extends yaitu sebuah relasi antara extension

use case dan use case extend. Extension use

case adalah sebuah use case yang berisi

langkah-langkah yang diekstrak dari sebuah

use case yang lebih kompleks agar menjadi

use case yang lebih sederhana dan kemudian

diberikan tambahan fungsinya.

3. Uses atau includes yaitu sebuah relasi antara

abstractus case dan use case yang

digunakan. Abstract use case adalah sebuah

use case yang mengurangi redudans antara


(36)

14 mengkombinasikan langkah-langkah yang

umum yang ditemukan dalam case-nya.

4. Depends on yaitu sebuah relasi use case yang

menentukan bahwa use case yang lain harus

dibuat sebelum current use case dan dapat

menentukan urutan dimana use case perlu

untuk dikembangkan. Digambarkan sebagai

garis anak panah yang dimulai dari satu use

case dan menunjuk ke use case yang

bergantung padanya. Setiap relasi depends on

diberi label “<<depends on>>”.

5. Inheritance yaitu sebuah relasi use case yang

tingkah laku pada umumnya menggambarkan

dua actor yang menginisisasi use case yang

mana akan ditugaskan dan diektrapolasi

dalam abstrak actor yang baru untuk

mengurangi redudansi. Aktor yang lain dapat

menurunkan interaksi dari abstrak actor.

Relasi ini digambarkan dengan garis anak

panah yang dimulai pada satu actor dan

menunjuk ke abstrak actor yang memiliki

interaksi dengan turunan dari actor yang


(37)

15

2.1.6.2. Conceptual Database Design.

Hasil dari fase ni disebut sebagai conceptual schema dan

dinyatakan dalam conceptual data model yang menggunakn Entity

Relationalship Diagram (ERD). ERD merupakan alat yang

digunakna untuk membantu dalam proses pemodelan data. Dua

komponen utama pembentuk ERD adalah entitas dan relasi. Entitas

adalah sebuah objek nyata ada dan dibedakan dari sesuatu yang lain.

Setiap entitas pasti memiliki atribut yang mendeskripsikan

karakteristik dari entitas tersebut. Sedangakan relasi adalah

hubungan antara entitas. Ada beberapa macam realsi yang dapat

digambarkan dalam ERD yaitu :

1. Relasi Satu Lawan Satu (One to One Relationship /

1:1).

Relasi ini terjadi bila tiap anggota entity A hanya

boleh berpasangan dengan tepat satu anggota entity B.

Hubungan 1:1 mencakup juga relasi 1:0 dan 0:1.

2. Relasi Satu Lawan Banyak (One to Many

Relationship / 1:m).

Relasi ini terjadi bila tiap anggota entity A

berpasangan lebih dari satu anggota entity B.

Hubungan one to many mencakup relasi 1:1, 0:1, 1:1.

3. Relasi Banyak Lawan Banyak (Many to Many


(38)

16 Relasi ini terjadi bila tiap anggota entity A boleh

berpasangan dengan lebih dari satu anggota entity B,

begitu juga sebaliknya tiap anggota B boleh

berpasangan dengan lebh dari satu anggota entity A.

Relasi ini mencakup 1:m, 1:1, 1:0, dan 0:1.

Pada gambar 2.4 berikut adalah bentuk variasi dari ER

Diagram :

Entittas

Atribut

Relasi

Atribut kunci Penghubung antara entiti dan relasinya Internal

identifier

Internal identifier

Gambar 2.4 notasi dalam ERD

2.1.6.3. Logical and Physical Database Design.

Dalam fase logical design ini dilakukan proses translasi

dari conceptual schema yang sudah dibuat pada fase

sebelumnya. Hasil dari fase ini disebut sebagai logical

schema dan dinyatakan dalam logical schema dan


(39)

17 menggunakan relational model. Dalam fase ini harus

dilakukan beberapa optimalisasi terhadap operasi-operasi

yang akan dilakukan terhadap data-data yang ada. Teknik

yang biasa digunakan untuk melakukan optimalisasi ini

dinamakan normalisasi.

Normalisasi adalah suatu proses pengelompokan

elemen data ke dalam sejumlah tabel yang

mempresentasikan sejumlah tabel yang mempresentasikan

sejumlah entitas dan relasinya. Langkah normalisasi

bertujuan :

1. Sebagai alat penolong dalam proses perancangan

database.

2. Untuk meminimumkan grup elemen data yang sama

dan berulang-ulang (redudansi) dalam database karena

hal tersebut menyebabkan akses menjadi lambat dan

memboroskan tempat penyimpanan.

3. Untuk memudahkan proses penyisipan, penghapusan,

dan pengembangan database.

Sedangkan untuk fase physical design harus

dipastikan, logical schema yang sudah dibuat pada

fase sebelumnya dilengkapi dengan detail-detail yang

diperlukan untuk pengimplementasian secara fisik


(40)

18 akan digunakan. Hasil dari fase ini disebut sebagai

physical schema.

2.1.6.4. Pemodelan Proses

Pemodelan proses (Whitten et.al, 2004) adalah teknik

yang digunakan untuk mengorganisasikan data

mendokumentasikan proses dari sistem. Data Flow

Diagram merupakan sebuah model proses yang digunakan

untuk menggambarkan aliran data yang melalui sebuah

sistem dan proses yang dibentuk oleh sistem. Berikut

adalah simbol-simbol yang digunakan dalam DFD:

1. Kesatuan luar (external agent/external entity).

Merupakan suatu kesatuan yang berada di luar sistem

yang sedang dikembangkan yang akan memberikan

input atau menerima output dari sistem. Suatu

kesatuan dari luar dapat disimbilkan dengan notasi

otak bujus sangkar. Gambar 2.5 merupakan gambar

simbol kesatuan luar / external agent.

Gambar 2.5 Simbol kesatuan luar / external agent.

2. Arus data (data flow).

Mengalir di antara proses, penyimpanan data dan

kesatuan luar. Arus data adalah data yang menjadi

External Agent


(41)

19 input ke proses atau output dari sebuah proses. Arus

data dapat berbentuk formulir atau dokumen yang

digunakan oleh perusahaan, laporan tercetak yang

dihasilkan oleh sistem, tampilan atau output di layar

computer, surat/memo, blangko isian, transmisi data.

Arus data diberi symbol garis dengan anak panah.

Gambar 2.6 merupakan gambar simbol arus data.

Gambar 2.6 Simbol arus data

3. Proses.

Merupakan kegiatan atau kerja yang dilakukan orang,

mesin atau computer dari suatu hasil arus data yang

masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data

yang keluar dari proses. Suatu proses dapat

ditunjukkan dengan symbol persegi panjang dengan

sudut tumpul. Gambar 2.7

Gambar 2.7 Simbol proses Process


(42)

20 4. Simpanan data (data store).

Dapat berupa file/database di sistem komputer,

arsip/catatan manual, tebal acuan, agenda buku.

Dinamai dengan kata benda. Gambar 2.8 merupakan

gambar simbol simpanan data.

Data Store

Gambar 2.8 Simbol simpanan data

2.2. Gudang Data

2.2.1. Pengertian Gudang Data

Pengertian gudang data (data warehouse) dapat

bermacam-macam namun memiliki inti yang sama, seperti pendapat beberapa ahli

berikut:

Menurut Inmon dan Richard (1994) , data warehouse adalah koleksi data

yang mempunyai sifat berorientasi subjek, terintegrasi, time-variant, dan

bersifat tetap dari koleksi data dalam mendukung proses pengambilan

keputusan management.

Menurut Poe (1996), data warehouse merupakan database yang

bersifat analisis dan read only yang digunakan sebagai fondasi dari

sistem penunjang keputusan.

Data warehouse memisahkan beban kerja analisis dari beban

kerja transaksi dan memungkinkan organisasi menggabung/konsolidasi


(43)

21

2.2.2. Karakteristik Gudang Data

Karakteristik utama dari gudang data dapat dilihat pada tabel 2.1

seperti berikut :

Tabel 2.1 Karakteristik Gudang Data (Conolly dkk, 2008)

Karateristik Deskripsi

Subject Orientation Data diorganisir sesuai dengan kebutuhan user.

Integrated Menghilangkan kerancuan dalam hal penamaan

dan kekacauan informasi. Data harus “clean”. Nonvolatile Data hanya dapat dibaca, tidak dapat diubah ole

user.

Time-series Data dalam rangkaian waktu, bukan hanya status

saat ini.

Summarized Data operasional dikumpulkan (diringkas), untuk

mendukung keputusan.

Larger Memelihara data dari waktu ke waktu selama

diperlukan.

Not Normalized Data dapat redundant.

Metadata Data mengenai data untuk user dan personil

gudang data.

Input Data operasional ditambah data eksternal yang


(44)

22

2.2.3. Arsitektur Gudang Data

Banyak sekali arsitektur gudang data yang dikemukakan, akan

tetapi pada umumnya memiliki bentuk seperti pada gambar 2.9 berikut :

Gambar 2.9 Arsitektur Data Warehouse (Conolly dkk, 2008)

2.2.4. Extract, Transform, Load (ETL)

Data yang akan diolah ke gudang data, pertama kali harus

diekstak terlebih dahulu dari satu atau lebih sumber data, kemudian

ditransformasi ke bentuk yang lebih mudah untuk menganalisa dan

konsisten atau bertipe sama dengan data yang telah ada di gudang, dan

akhirnya dimuat ke dalam gudang data. Seluruh proses ini disebut

sebagai ekstraksi, transformasi dan loading (ETL) dan merupakan

proses yang penting dalam setiap proyek gudang data.

Bila mengacu pada pernyataan di atas, maka gudang data

memerlukan kemampuan dalam hal sebagai berikut


(45)

23 1. Membaca dari dan mengirim data ke berbagai sumber (file

teks, excel, database relational, dan sebagainya).

2. Mampu menyesuaikan / transformasi data.

3. Memiliki informasi meta data pada setiap perjalanan

transformasi.

4. Memilikik auditlog yang baik.

5. Dapat ditingkatkan performanya dengan scale up dan scale

out.

6. Mudah diimplementasikan.

ETL terdiri dari 3 bagian utama, setiap bagian memiliki fungsi

sesuai namanya.

1. Extract, semua proses yang diperlukan untuk terhubung

dengan beragamsumbr data, dan membuat data tersebut

tersedia bagi proses-proses selanjutnya.

2. Transform, mengacu pada fungsi apa saja yang berfungsi

untuk mengubah data yang masuk menjadi data yang

dikehendaki seperti pemindahan data, validasi data,

odifikasi struktur data, penggabungan data dari berbagai

sumber, perhitungan, dan lain-lain.

3. Load, semua proses yang diperlukan untuk mengisi data


(46)

24

2.2.5. Desain Gudang Data

Gudang data dapat diterapkan dengan mengikuti langkah-langkah

pokok seperti berikut ini (Wasito, 2010).

1. Membaca data legacy.

Memperhatikan bagian–bagian data yang perlu untuk dibersihkan.

2. Menggabungkan data berbagai sumber terpisah.

Setiap jenis informasi yang diinginkan mungkin berasal dari

beberapa file yang harus digabungkan untuk digunakan pada

gudang data.

3. Memindahkan data dari sumber ke server gudang data.

Membuat standarisasi format copy-kan data dari sumber

sekaligus data dibuat bersih (clean).

4. Memecah gudang data dalam tabel fakta dan tabel dimensi.

Tabel fakta dan tabel dimensi disusun menurut kebutuhan

subyek.

2.2.6. Hubungan Datawarehouse dan OLAP

Kemampuan kita mengumpulkan dan menyimpan segala jenis

data melampaui kemampuan kita melakukan analisis, peringkasan, dan

ekstraksi pengetahuan dari data. Untuk membentuk analisis data

diperlukan kakas otomatis yang dapat membantu melakukan ekstraksi

dan penemuan pengetahuan dari data. Saat ini orang sudah sepakat


(47)

25 bisnis. OLAP (Online Analytical Processing) menggunakan informasi

basisdata untuk menyusun keputusan strategis. Basis data yang terlibat

biasanya sangat besar dan seringkali tidakmemerlukan data terbaru.

Aplikasi OLAP dicirikan dengan query yang kompleks, pembaruan tidak

sering dan mengakses sebagian besar basis data (Hermawan, 2005).

Tujuan OLAP menganalisis data adalah untuk digunakan di suatu

pengambilan keputusan taktis dan strategis.Terdapat dua isu teknis yang

utama dalam analisis data, yaitu :

1. Prosedur analisis yang dilakukan dan data yang mendukung prosedur

itu.

2. Metode-metode untuk memperoleh bagian besar data yang

diperlukan secara efisien.

Basis data OLAP biasanya disimpan di OLAP Server khusus atau

di data warehouse yang distrukturkan untuk mendukung OLAP Server.

OLAP query sering begitu kompleks, memerlukan data yang sangat

besar, yang bila dijalankan sekaligus di lingkungan OLTP akan dapat

menyebabkan melambatnya transaksi OLTP secara drastis.

Data warehouse adalah repository (arsip) informasi yang

dikumpulkan dari banyak sumber, disimpan dengan skema yang

disatukan di satu situs tunggal. Begitu dikumpulkan, data disimpan

dalam kurun waktu yang lama. Data warehouse menyediakan satu

antarmuka terkonsolidasi tunggal sehingga mempermudah pembuatan


(48)

26 informasi dari data warehouse, pembuat keputusan dapat menjamin

bahwa sistem pengolahan transaksi online tidak akan terganggu.

Data warehouse merupakan basisdata dimana data dikumpulkan

dari banyak Sistem untuk mendukung pelaporan dan pengambilan

keputusan manajemen. Basis data multidimensi yang merupakan

basisdata sistem OLAP multidimensi memberi solusi yang berorientasi

bisnis untuk menjawab pertanyaan yang kompleks. Pendekatan ini

mempunyai tingkat keberhasilan yang tinggi ketika jawaban disusun dari

matriks atau data kuantitatif.

2.3. OLAP

2.3.1. Pengertian Online Analytical Processing (OLAP)

Menurut Connoly dan Begg (2005), OLAP adalah perpaduan

dinamis, analisis dan konsolidasi dari data multidimensional berukuran

besar. Data multidimensi adalah data yang dapat dimodelkan sebagai

atribut dimensi dan atribut ukuran. Atribut dimensi adalah atribut

kualitatif seperti nama barang, warna, dan jenis, sedang atribut ukuran

adalah atribut kuantitatif seperti jumlah barang dan harganya. OLAP

dapat digunakan untuk menganalisis data lebih dalam lagi dengan teknik

drill-down, slicing, dan consolidation.

a. Drill-down adalah pengolahan data sedemikian rupa sehingga

dari data yang diringkas dapat dijabarkan menjadi data yang lebih


(49)

27 b. Slicing adalah pengolahan data untuk melihat data dari berbagai

sudut pandang, misalnya dengan melihat hubungan penjualan

satu macam produk berdasarkan kategorinya, seperti penjualan

buku berdasarkan bidang teknik informatika, psikologi, farmasi,

dsb.

c. Consolidation adalah pengolahan data dengan cara melakukan

pengelompokan, misalnya data harga bahan pokok selama 12

bulan berturut-turut, atau mingguan, dan harian.

2.3.2. Perbedaan OLTP dan OLAP

Penjelasan mengenai perbandingan sistem OLTP dan sistem OLAP

terdapat pada tabel 2.2 berikut :

Tabel 2.2 Perbandingan sistem OLTP dan sistem OLAP (Conolly dkk, 2008)

Fitur OLTP OLAP

Karakteristik Proses operasional Proses informasional

Orientasi Transaksi Analisis

Pengguna DBA, database profesional Manajer, eksekutif, analis

Fungsi Operasi sehari-hari Informasi jangka panjang yang

dibutuhkan untuk pendukung

keputusan

Desain

Database

Berdasarkan relasi entitas,

berorientasi pada aplikasi

Berdasarkan star/snowflake,

berorientasi subjek

Data Data yang digunakan data

sekarang, data terjamin pada

Data historis, perbaikan akurasi


(50)

28 masalah up-to-date

Summarization Data primitif, sangat mendetail Peringkasan, penggabungan

Gambaran Detail, relasi datar Peringkasan, multidimensional

Unit Kerja Pendek, simple transaksi Kompleks query

Akses Read/write Hanya dapat read

Fokus Data masuk Informasi keluar

Operasi Indeks/hash pada primary key Kebanyakan scan

Jumlah data

yang diakses

Puluhan Jutaan

Jumlah

pengguna

Ribuan Ratusan

Ukuran

database

100 MB hingga GB 100 GB hingga mencapai TB

Prioritas Performa tinggi, ketersediaan

tinggi

Fleksibilitas tinggi, otonomi

pengguna akhir

Metrik Melalui transaksi Melalui query, waktu respon

2.4. Multidimensional Modelling 2.4.1. Tabel Fakta (Fact Table)

Tabel fakta merupakan tabel utama dalam model dimensional

dimana ukuran dari performa suatu bisnis disimpan. Tabel ini berisi nilai

dari sebuah kejadian atau transaksi tertentu misalnya penyimpanan uang


(51)

29 umumnya mengandung angka dan data history yang terdiri dari foreign

key yang merupakan primary key beberapa dimension table yang saling

berhubungan.

2.4.2. Tabel Dimensi (Dimension Table)

Tabel dimensi digunakan untuk menyempurnakan data yang ada

pada tabel fakta atau menjelaskannya dengan lebih detail. Data berupa

karakter, setiap tabel dimensi menyimpan baris dari data dengan

informasi berupa karakter yang menjelaskan field yang berhubungan

dengan tabel fakta dengan lebih detail.

Tabel dimensi lebih kecil dan memiliki baris yang sedikit dari

tabel fakta, biasanya terdiri dari ratusan atau ribuan record. Tabel

dimensi menyimpan hanya satu baris data untuk setiap item data,

sedangkan tabel fakta bisa memiliki banyak baris data untuk beberapa

transaksi bagi item data yang sama.

2.4.3. Cube, Dimension, Measure, Member

Teknologi OLAP menganut multi dimensional modeling, artinya

dapat melihat analisis pengukuran dengan pandangan berbagai dimensi.

Di dalam konsep ini perlu mengenal berbagai istilah yang berkaitan

dengan OLAP:

1. Cube adalah struktur multi dimensional konseptual, terdiri dari

dimensi dan measure dan biasanya mencakup pandangan bisnis


(52)

30 2. Dimension adalah struktur view atau sudut pandang yang

menyusun cube.Dimensi dapat terdiri dari berbagai level.

3. Measure adalah nilai pengukuran.

4. Member adalah isi atau anggota dari suatu dimensi atau measure

tertentu.

2.5. MySQL

2.5.1. Pengertian MySQL

MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal.

MySQL merupakan software yang yang bersifat open source. Open source

merupakan software yang dilengkapi dengan source code (kode yang dipakai

untuk membuat MySQL), selain itu tentu saja bentuk executable-nya atau kode

yang dapat dijalankan secara langsung dalam sistem operasi, dan bisa diperoleh

dengan cara mengunduh di Internet secara gratis. Hal menarik lainnya adalah

MySQL bersifat multiplatform. MySQL dapat dijalankan pada berbagai sistem

operasi. Pengaksesan data dalam database dapat dilakukan dengan mudah

melalui SQL (Structured Query Language). Data dalam database bisa diakses

melalui aplikasi non-web (misalnya dengan Visual Basic) maupun aplikasi web

(misalnya dengan PHP).

2.5.2. Perintah-perintah dalam SQL.

Secara garis besar perintah dalam SQL dibagi menjadi 2 bentuk

perintah, yaitu:


(53)

31 Adalah bentuk bahasa yang digunakan untuk pendefinisian

data. Contohnya : CREATE, DROP, ALTER.

2. DML (Data Manipulation Language)

Adalah suatu bahasa yang digunakan untuk memanipulasi

data. Contohnya : SELECT, INSERT, UPDATE, DELETE.

2.5.3. Komponen-komponen dalam MySQL

Terdapat bebrapa komponen penting dalam MySQL, yaitu,:

a. Database, obyek-obyek yang digunakan untuk mewakili,

menyimpan, dan mengakses data.

b. Table, menyimpan record-record data dan hubunganya

dengan tabel lain.

c. Database diagram, secara grafis menampilkan obyek

database, sehingga dapat dimanipulasi tanpa mengunakan

bahasa Transact-SQL.

d. Indexs, file-file tambahan yang meningkatkan kecepatan

akses dari record-record tabel.

e. View, menyediakan cara melihat data yang berbeda didalam

satu atau lebih tabel.

f. Stored Procedure, program-program Transact-SQL yang

disimpan di dalam server yang menjalankan tugas-tugas


(54)

32 g. Trigger, sebuah jenis prosedur tersimpan khusus yang secara

otoamtis dijalankan apabila operasi tertentu dilakukan dalam

tabel.

h. Full-text Indexs, indeks khusus yang membuat pencarian

menjadi lebih mudah di dalam kolom-kolom dengan tipe


(55)

33

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1. Deskripsi Kasus

Disperindagkoptan bidang perdagangan menyimpan dan mengolah

data-data perdagangan barang dan jasa sekota Yogyakarta. Pengelolaan data

yang di lakukan selama ini yaitu, pegawai bidang perdagangan mengetikan

satu per satu data yang didapat dari blangko yang disebarkan. Data tersebut

disimpan dalam file excel. Satu file excel berisi data perdagangan barang dan

jasa yang terdapat dalam satu kecamatan, yang terdiri dari beberapa

kelurahan. Data tersebut meliputi kode jenis usaha, jenis usaha, nama

perusahaan, nama pemilik usaha, alamat, izin dan modal usaha. Selama ini

pencarian informasi dari data-data tersebut masih menggunakan rumus-rumus

yang terdapat dalam file excel seperti vlookup. Dilihat dari bentuk

penyimpanan dan pengelolaan data seperti demikian, dirasa belum maksimal

dalam membantu bidang perdagangan menyimpan dan mengelola data.

Pencatatan data masih dilakukan secara manual sehingga seringkali

menghabiskan banyak waktu. Ketika ada yang membutuhkan data dari bidang

perdagangan, maka rekapan data akan dicetak.

Berdasarkan masalah tersebut maka bidang perdagangan

Disperindagkoptan di rasa membutuhkan sebuah sistem informasi yang dapat


(56)

34 jasa. Sistem informasi yang akan dibangun akan terintegrasi dengan sebuah

OLAP yang berguna untuk membantu bidang perdagangan dalam

menganalisa data-data perdagangan barang dan jasa yang tersimpan dalam

database.

3.2. Data

Data yang dimiliki oleh Bidang Perdagangan Disperindagkoptan

Kota Yogyakarta didapatkan dengan cara menyebarkan blangko ke setiap

kelurahan yang terdaat di kota Yogyakarta. Data dikumpulkan dengan

tujuan untuk mengetahui perdagangan barang dan jasa apa saja yang

terdapat di wilayah kota Yogyakarta, mengetahui modal yang dibutuhkan

untuk membuka sebuah perdagangan barang dan jasa di wilayah kota

Yogyakarta, dan dapat mengetahui perdagangan barang dan jasa

memiliki izin usaha atau tidak.

Data yang digunakan adalah data perdagangan barang dan jasa

kota Yogyakarta pada tahun 2011. Data diambil dalam periode tahunan.

Data-data tersebut adalah :

1. Jenis usaha

2. Nama perusahaan

3. Nama pengusaha

4. Alamat

5. Modal


(57)

35 Adapun selama ini data-data tersebut digunakan juga oleh

dinas-dinas yang berkaitan seperti dinas-dinas pariwisata dan juga dinas-dinas perizinan.

Data yang digunakan oleh dinas pariwisata yaitu seperti data jenis usaha,

nama perusahaan dan alamat. Dinas pariwisata menggunakan data-data

tersebut untuk memberikan informasi kepada masyarakat yang

membutuhkan informasi. Seperti misalnya kepada wisatawan ataupun

agen-agen pariwisata yang membutuhkan informasi tentang jenis usaha

kerajinan sehingga mereka dapat dengan mudah menemukan

perdagangan jenis usaha kerajinan yang tersebar di kota Yogyakarta.

Adapun data yang digunakan oleh dinas perizinan yaitu seperti data jenis

usaha, nama perusahaan dan alamat perusahaan. Dinas perizinan

menggunakan data-data tersebut yaitu untuk mengetahui jenis usaha apa

saja yang sudah memiliki izin dan mengetahui izin apa saja yang telah

dimiliki, sehingga dinas perizinan dapat dengan mudah mengontrol

perdagangan barang dan jasa yang berada di kota Yogyakarta. Data-data

tersebut dapat diperoleh oleh dinas terkait yaitu dengan cara membuat

surat izin yang ditujukan kepada kepala bidang perdagangan kota

Yogyakarta, kemudian kepala bidang akan menunjuk administrator yang

menyimpan data-data tersebut untuk mencetak dan menyerahkan kepada


(58)

36 Gambar 3.1 adalah gambar contoh data perdagangan barang dan

jasa yang didapatkan dari bidang perdagangan diperindagkoptan kota

Yoyakarta.

Gambar 3. 1 Contoh data perdagangan barang dan jasa

3.3. Analisis Kebutuhan

Disperindagkoptan bidang perdagangan menyimpan dan

mengelola data-data perdagangan barang dan jasa. Penyimpanan dan

pengolahan data-data tersebut masih dalam file spreadsheet. Hal ini

dirasakan kurang maksimal membantu pegawai bidang perdagangan

sebagai administrator, yaitu dalam hal mengelola data-data perdagangan

barang dan jasa yang ada selama ini. Dengan dibangun sebuah sistem

informasi yang terintegrasi dengan OLAP diharapkan dapat membantu


(59)

37 dengan administrator adalah pegawai bidang perdagangan yang bertugas

menginput dan mengelola data perdagangan barang dan jasa,

sedangangkan yang dimasud pengguna adalah pihak-pihak yang

memilliki keperluan terhadap data perdagangan barang dan jasa yaitu

kepala bidang perdagangan, dan dinas terkait seperti dinas pariwisata dan

dinas perizinan. Sistem informasi nantinya dapat membantu

administrator dalam mengelola data-data perdagangan barang dan jasa,

sedangkan dengan OLAP dapat membantu memudahkan pengguna

dalam menganalisa data perdagangan barang dan jasa.

Adapun setelah menggunakan sistem informasi ini diharapkan

proses pendataan perdagangan barang dan jasa akan menjadi lebih

mudah, yaitu:

1. Pegawai bidang perdagangan Disperindagkoptan dapat

mengakses sistem informasi di mana pun sehingga memungkinkan untuk

menyusun rekapitulasi data perdagangan barang dan jasa di mana saja, di

luar jam kantor sekalipun.

2. Kepala bidang perdagangan dan dinas terkait lainnya

dapat melihat laporan OLAP yang menampilkan jumlah izin yang

dimiliki oleh sebuah jenis usaha pada suatu lokasi pada tahun tertentu.

3. Kepala bidang perdagangan dan dinas terkait lainnya

dapat melihat laporan OLAP yang menampilkan kategori modal sebuah


(60)

38

3.4. Perancangan Sistem

3.4.1. Diagram Use case Sistem

Gambar 3.2 merupakan gambaran use case secara

keseluruhan.

Administrator

login

logout Pengelolaan Data

Izin

Pengelolaan Data Perusahaan Pengelolaan Data

Jenis Usaha

Pengelolaan Gudang Data System

User pimpinan


(61)

39 Gambar 3.3 merupakan gambaran admin dalam

pengelolaan data izin

Administrator

Insert data izin

Update data izin

Delete data izin Pengelolaan

data izin

Gambar 3. 3 Diagram use case Package Pengelolaan Data Izin

Gambar 3.4 merupakan gambaran admin dalam

pengelolaan data jenis usaha.

Administrator

Insert data jenis Usaha

Update data jenis Usaha

Delete data jenis Usaha Pengelolaan data

jenis usaha


(62)

40 Gambar 3.5 merupakan gambaran admin dalam

pengelolaan data perusahaan.

Administrator

Pengelolaan data perusahaan

Insert data Perusahaan

Update data Perusahaan

Delete data Perusahaan

Gambar 3. 5 Diagram use case Package Pengelolaan Data Perusahaan Gambar 3.6 merupakan gambaran admin dan user dalam

pengelolaan data gudang data.

Administrator

Melihat cube OLAP

User Pengelolaan

gudang data


(63)

41

3.4.2. Ringkasan Use Case

3.4.2.1. Use case Administratoristrator

Tabel 3.1 merupakan rincian use case dari administrator

Tabel 3. 1 Tabel Use caseAdministratoristrasi

Nama Use Case Keterangan Use Case

Login Menggambarkan proses masuk

ke dalam sistem.

Insert data izin Menggambarkan proses

menambah data izin ke dalam

sistem.

Tampil data izin Menggambarkan proses melihat

data izin yang ada didalam

sistem.

Edit data izin Menggambarkan proses

mengubah data izin yang ada

didalam sistem.

Hapus data izin Menggambarkan proses

menghapus data izin yang ada

didalam sistem.

Insert data jenis usaha Menggambarkan proses

menambah data jenis usaha ke


(64)

42 Tampil data jenis usaha Menggambarkan proses melihat

data jenis usaha yang ada

didalam sistem.

Edit data jenis usaha Menggambarkan proses

mengubah data jenis usaha yang

ada didalam sistem.

Hapus data jenis usaha Menggambarkan proses

menghapus data jenis usaha

yang ada didalam sistem.

Insert data pengusaha Menggambarkan proses

menambah data pengusaha ke

dalam sistem.

Tampil data pengusaha Menggambarkan proses melihat

data pengusaha yang ada

didalam sistem.

Edit data pengusaha Menggambarkan proses

mengubah data pengusaha yang

ada didalam sistem.

Hapus data pengusaha Menggambarkan proses

menghapus data pengusaha yang

ada didalam sistem.


(65)

43 menambah data perusahaan ke

dalam sistem.

Tampil data perusahaan Menggambarkan proses melihat

data perusahaan yang ada

didalam sistem.

Edit data perusahaan Menggambarkan proses

mengubah data perusahaan yang

ada didalam sistem.

Hapus data perusahaan Menggambarkan proses

menghapus data perusahaan

yang ada didalam sistem.

Cetak laporan Menggambarkan proses

mencetak data berdasarkan

lokasi dan tahun.

Melihat Cube Olap Menggambarkan proses dimana

administratoristrator pimpinan

ingin melihat olap yang

terintegrasi dengan sistem.

Logout Menggambarkan proses keluar


(66)

44

3.4.3. Diagram Konteks

Gambar 3. 8 merupakan gambaran diagram konteks dari sistem

Admin User

Data jenis usaha, data izin, data pengusaha,

data perusahaan

Laporan perdagangan barang dan jasa dalam

periode tahun

Tahun, Kecamatan, Kelurahan, Cube

gudang data

Laporan perdagangan barang dan jasa dalam

periode tahun, OLAP Sistem Informasi

Perdagangan Barang dan Jasa yang terintegrasi

dengan gudang data

Gambar 3. 7 Diagram konteks

3.4.4. Diagram Berjenjang

Gambar 3.8 merupakan gambaran diagram berjenjang sistem

0 Sistem informasi perdagangan barang dan

jasa 1 Pengelolaan data jenis usaha 2 Pengelolaan data izin 3 Pengelolaan data perusahaan 1.1 Tambah data jenis

usaha 1.2 Edit data jenis

usaha 1.3 Hapus data jenis

usaha

2.1 Tambah data izin

2.2 Edit data izin

2.3 Hapus data izin

4.1 Tambah data perusahaan 4.2 Edit data perusahaan 4.3 Hapus data perusahaan 4.4 Tampil data perusahaan 4 Pengelolaan Gudang data 1.4 Tampil data jenis

usaha

2.4 Tampil data izin

4.5 Cetak data perusahaan


(67)

45 Gambar 3.9 merupakan gambaran DFD sistem secara level 1

Admin

1

Pengelolaan data jenis usaha Data jenis usaha

2 Pengelolaan data izin 3 Pengelolaan data perusahaan User/pimpinan Data izin Data perusahaan 4 Pengelo laan Gudang data

Data jenis usaha

Data jenis usaha Data izin Data izin Data perusahaan Data perusahaan Data perusahaan Data perusahaan Data perusahaan Data perusahaan Data jenis usaha Data jenis usaha Data izin Data izin Tabel fakta User/pimpinan Data cube OLAP OLAP Data perdagangan barang dan jasa

Data


(68)

46

3.4.4.2. DFD Level 2 proses 1

Gambar 3.11 merupakan gambaran DFD sistem secara

level 2 proses 1, yaitu pengelolaan data jenis usaha.

1.1

Tambah jenis usaha

1.2

Edit jenis usaha

1.3

Hapus jenis usaha

1.4

Tampil jenis usaha Data jenis usaha

Admin Data jenis usaha

Data jenis usaha Data jenis usaha Data jenis usaha

Data jenis usaha Data jenis usaha

tersimpan

Data jenis usaha Data jenis usaha

terupdate Data jenis usaha Data jenis usaha terhapus

Data jenis usaha

Gambar 3. 10 DFD Level 2 Proses 1

3.4.4.3. DFD Level 2 proses 2

Gambar 3.11 merupakan gambaran DFD sistem secara level 2 proses 2,

yaitu pengelolaan data izin.

2.1 Tambah izin

2.2 Edit izin

2.3 Hapus izin

2.4 Tampil izin

Admin

Data izin

Data izin Data izin Data izin

Data izin Data izin tersimpan

Data izin Data izin terupdate Data izin Data izin terhapus

Data izin

Data izin


(69)

47

3.4.4.4. DFD Level 2 proses 3

Gambar 3.12 merupakan gambaran DFD sistem secara level 2 proses 3,

yaitu pengelolaan data perusahaan.

4.1 Tambah perusahaan 4.2 Edit perusahaan 4.3 Hapus perusahaan 4.4 Tampil perusahaan Admin Data perusahaan

Data perusahaan Data perusahaan Data perusahaan

Data perusahaan Data perusahaan

tersimpan

Data perusahaan Data perusahaan

terupdate Data perusahaan Data perusahaan terhapus Data perusahaan Data perusahaan User / pimpinan Tahun, kecamatan, kelurahan

Gambar 3. 12 DFD Level 2 Proses 3

3.4.4.5. DFD Level 2 proses 4

Gambar 3.13 merupakan gambaran DFD sistem secara level 2 proses 4,

yaitu pengelolaan gudang data.

Admin 4 Pengelolaan Gudang data Tabel fakta Data OLAP User/pimpinan Data Cube OLAP OLAP


(70)

48

3.4.4.6. DFD Level 3 proses 4

Gambar 3.14 merupakan gambaran DFD sistem secara level 3 proses 4,

yaitu pengelolaan update gudang data.

5 Update Gudang data

Tabel fakta Data OLAP

Data jenis usaha Data pengusaha

Data izin

Data perusahaan

Data

Data Data

Data


(71)

49

3.4.5. Perancangan Konseptual

Gambar 3.15 merupakan gambaran perancangan konseptual

sistem

JenisUsaha Id_ jenisUsaha

Nama_ jenisUsaha

Perusahaan

Alamat _ perusahaan

Kelurahan Id_ kelurahan Nama_ kelurahan Kecamatan Id_ kecamatan Nama_ kecamatan memiliki memiliki Terdapat di Izin Id_izin Nama_izin 1..* 0..* 1..* 1..1 1..* 1..1 memiliki modal Id_modal 1..1 1..* jumlah_modal tahun Id_ Perusahaan memiliki Nama_ perusahaan reference 1..* 1..1 1..1 1..1 Nama_pengusaha


(72)

50 0..* 1..1 1..1 1..1 1..* 1..1 1..* 1..* 1..* 1..* 3.4.6. Perancangan Logikal

Gambar 3.16 merupakan gambaran perancangan logikal sistem

Gambar 3. 16 Gambar perancangan logikal Izin id_izin (PK) nama_izin keterangan perusahaan id_perusahaan (PK) namaPerusahaan alamatPerusahaan Nama_pengusaha tahun id_jenisUsaha (FK) reference(FK) id_kelurahan (FK) id_modal (FK) IzinPerusahaan Id_izin Id_perusahaan jenisUsaha id_jenisUsaha (PK) nama_jenisUsaha modal id_modal (PK) jumlah_modal Kelurahan Id_kelurahan (PK) Nama_kelurahan Id_Kecamatan (FK) Kecamatan Id_kecamatan (PK) Nama_Kecamatan


(73)

51

3.4.7. Perancangan Fisikal

Berikut adalah daftar tabel yang dimiliiki oleh database sistem

informasi.

Tabel 3. 2 Tabel jenis usaha

Nama Field Tipe Keterangan

Id_jenisUsaha Int(5) Primary Key untuk tabel

jenisUsaha

Nama_jenisUsaha Varchar(200) Field untuk nama jenis usaha

Tabel 3. 3 Tabel izin

Nama Field Tipe Keterangan

Id_izin Int(10) Primary Key untuk tabel izin

Nama_izin Varchar(100) Field untuk nama izin

Tabel 3. 4 Tabel Perusahaan

Nama Field Tipe Keterangan

Id_perusahaan Int(10) Primary Key untuk tabel

perusahaan

Nama_Perusahaan Varchar(500) Field untuk nama perusahaan

Alamat_Perusahaan Varchar(500) Field untuk alamat perusahaan

Id_jenisUsaha Int(10) Foreign Key dari tabel


(74)

52

Tabel 3. 5 Tabel kecamatan

Nama Field Tipe Keterangan

Id_kecamatan Int(5) Primary Key untuk tabel

kecamatan

Nama_kecamatan Varchar(20) Field untuk nama kecamatan

Tabel 3. 6 Tabel kelurahan

Nama Field Tipe Keterangan

Id_Kelurahan Int(5) Primary Key untuk tabel

kelurahan

Nama_kelurahan Varchar(20) Field untuk nama kecamatan

Id_Kecamatan Int(5) Foreign Key dari tabel

kecamatan

Tabel 3. 7 Tabel modal

Nama Field Tipe Keterangan

Id_modal Int(5) Primary Key untuk tabel modal

Kategori_modal Varchar(100) Field untuk jumlah modal Id_modal Int(5) Foreign Key dari tabel modal

Tahun Int(4) Field untuk tahun

Reference Int(10) Field untuk referensi


(75)

53

Tabel 3. 8 Tabel kelurahan perusahaan

Nama Field Tipe Keterangan

Id_lokasi Int(10) Primary Key untuk tabel

kelurahan_perusahaan

Id_perusahaan Int(10) Foreign Key dari tabel

perusahaan

Id_kecamatan Int(5) Foreign Key dari tabel

kecamatan

Id_kelurahan Int(5) Foreign Key dari tabel

kelurahan

Tabel 3. 9 Tabel izin perusahaan

Nama Field Tipe Keterangan

Id_IzinPerusahaan Int(10) Primary Key untuk tabel

izin_perusahaan

Id_perusahaan Int(10) Foreign Key dari tabel

perusahaan

Id_izin Int(10) Foreign Key dari tabel izin

3.5. Perancangan Gudang Data 3.5.1. Membaca Data Legacy

Pada tahap ini melakukan analisis terhadap data yang digunakan


(1)

120

DAFTAR PUSTAKA

Connolly, Thomas M. and Carolyn E. Begg. 2008. Database Systems A

Practical Approach to Design, Implementation and Management 5 th edition Addison Wesley. University of The West of Scotland

Han Jiawei and Micheline Kamber. 2006. Data Mining Concepts an Tehniques

Edition.Morgan Kaufmann Publishers:USA

Indrajit, 2001, Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur dan Praktek Aplikasi Bisnis, Andi Offset, Yogyakarta.

Kadir, Abdul., 2003, Pengenalan Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta. Mulyana JRP., 2014, Pentaho : Solusi Open Source untuk Membangun Data


(2)

121

LAMPIRAN


(3)

122

FROM KUISIONER EVALUASI

SISTEM INFORMASI BARANG DAN JASA

YANG TERNTEGRASI DENGAN GUDANG DATA

Nama :

Status : Admin

Petunjuk :

1. Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan pendapat anda.

2. Berikan tanda cek (√) pada jawaban yang anda pilih.

No. Pernyataan STS TS R S SS

Aspek Non Fungsional Sistem

1 Saya dapat mengenali website dengan melihat tampilan antarmuka dari website

2 Saya dapat membaca dengan mudah tulisan yang terdapat pada sisem

3 Saya dapat dengan mudah memahami perintah dan petunjuk yang ada pada sistem

4 Saya dapat dengan mudah mengenali menu dan fungsi yang ada pada sistem

5 Saya dapat dengan mudah mengisikan nilai yang dibutuhkan pada sistem

Aspek Fungsional Sistem

1 Fungsi tambah data jenis usaha dapat berjalan dengan baik

2 Fungsi ubah data jenis usaha dapat berjalan dengan baik


(4)

123 7 Fungsi tambah data pengusaha dapat berjalan

dengan baik

8 Fungsi ubah data pengusaha dapat berjalan dengan baik

9 Fungsi hapus data pengusaha dapat berjalan dengan baik

10 Fungsi tambah data perusahaan dapat berjalan dengan baik

11 Fungsi ubah data perusahaan dapat berjala dengan baik

12 Fungsi hapus data perusahaan dapat berjalan dengan baik

13 Fungsi tampil data perusahaan dapat berjalan dengan baik

14 Fungsi cetak laporan perdagangan barang dan jasa dapat berjalan dengan baik

15 Secara umum saya lebih menyukai Sistem Informasi Barang dan Jasa yang Terintegerasi dengan Gudang Data ini daripada sistem manual


(5)

124

FROM KUISIONER EVALUASI

SISTEM INFORMASI BARANG DAN JASA

YANG TERNTEGRASI DENGAN GUDANG DATA

Nama :

Status : Pengguna (Kepala bidang perdagangan dan kepala bidang dinas terkait)

Petunjuk :

1. Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan pendapat anda.

2. Berikan tanda cek (√) pada jawaban yang anda pilih.

No. Pernyataan STS TS R S SS

1 Sistem Informasi Barang dan Jasa yang

Terintegerasi dengan Gudang Data membantu saya memperoleh informasi gudang data barang dan jasa dengan mudah

2 Sistem Informasi Barang dan Jasa yang

Terintegerasi dengan Gudang Data membantu saya untuk mengetahui modal yang dimiliki

perdagangan barang dan jasa dari beberapa dimensi dengan mudah

3 Sistem Informasi Barang dan Jasa yang

Terintegerasi dengan Gudang Data membantu saya untuk mengetahui izin yang dimiliki perdagangan barang dan jasa dari beberapa dimensi dengan mudah

4 Menu print atau cetak ke dalam file excel ataupun

file pdf sangat membantu dalam menyajikan


(6)