Buku Siswa Kelas X
96
PENDAHULUAN
Berkat kegigihan dan ketekunan serta kerja keras para pemimpin Islam pada masa Daulah Bani Umayah I yang berpusat di Damaskus wilayah Islam terbentang dari Asia,
Afrika bahkan diperluas lagi hingga ke Andalusia di benua Eropa
PENDALAMAN MATERI
1. Sejarah Berdirinya Daulah Umayyah II di Andalusia
Bani Umayyah di Andalusia adalah kekhalifahan Dinasti Umayyah atau kekhalifahan Islam yang pernah berkuasa di Semenanjung Iberia Spanyol dan Portugal dalam
rentang waktu antara tahun 756 dan 1031.
Faktor Masuknya Islam di Andalusia a. Faktor Internal
Faktor Internal adalah kemauan kuat para penguasa Islam untuk mengembangkan dan membebaskan menjadi wilayah Islam. Andalusia atau Semenanjung Iberia Spanyol
dan Portugal termasuk selatan Perancis sekarang mulai ditaklukan oleh umat Islam pada zaman khalifah Bani Umayyah, Al-Walid bin Abdul Malik 705-715 M, di mana tentara
Islam yang sebelumnya telah menguasai Afrika Utara dan menjadikannya sebagai salah satu propinsi dari Dinasti Bani Umayyah.
Penguasaan sepenuhnya atas Afrika Utara ini terjadi pada masa Abdul Malik bin Marwan 685-705 M, di mana dia mengangkat Hasan bin Nu’man Al-Ghassani menjadi
Gubernur di daerah itu. Dalam proses penaklukan Spanyol ini terdapat tiga pahlawan Islam yang dapat dikatakan paling berjasa yaitu Tharif bin Malik, Tariq bin Ziyad,
dan Musa bin Nushair. Pada masa ini, Hasan bin Nu’man sudah digantikan Musa bin Nushair, yang kemudian memperluas wilayah kekuasaannya dengan menduduki Aljazair
dan Maroko. Selain itu, ia juga menyempurnakan penaklukan ke daerah-daerah bekas kekuasaan bangsa Barbar di pegunungan-pegunungan, sehingga mereka menyatakan
setia dan berjanji tidak akan membuat kekacauan-kekacauan seperti yang pernah mereka lakukan sebelumnya.
Di unduh dari : Bukupaket.com
97
Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
Kemenangan pertama yang dicapai oleh Tariq bin Ziyad membuat jalan untuk penaklukan wilayah yang lebih luas lagi. Untuk itu, Musa bin Nushair merasa perlu
melibatkan diri dalam gelanggang pertempuran dengan maksud membantu perjuangan tersebut. Dengan suatu pasukan yang besar, ia berangkat menyeberangi selat itu, dan satu
persatu kota yang dilewatinya dapat ditaklukkannya. Setelah Musa bin Nushair berhasil menaklukkan Sidonia, Karmona, Seville, dan Merida serta mengalahkan penguasa
kerajaan Goth lainnya, Theodomir di Orihuela, ia bergabung dengan Tariq bin Ziyad di Toledo. Selanjutnya, keduanya berhasil menguasai seluruh kota penting di Spanyol,
termasuk bagian utaranya, mulai dari Zaragoza sampai Navarre.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah suatu kondisi yang terdapat di dalam negeri Spanyol sendiri. Pada masa penaklukan Spanyol oleh orang-orang Islam, kondisi sosial, politik, dan
ekonomi negeri ini berada dalam keadaan menyedihkan. Secara politik, wilayah Spanyol terkoyak-koyak dan terbagi-bagi ke dalam beberapa negeri kecil. Bersamaan dengan itu
penguasa Gothic bersikap tidak toleran terhadap aliran agama yang dianut penguasa, yaitu aliran Monoisit, apalagi terhadap penganut agama lain, Yahudi. Penganut agama
Yahudi yang merupakan bagian terbesar dari penduduk Spanyol dipaksa dibaptis menurut
agama Kristen yang tidak bersedia disiksa dan dibunuh secara brutal. Perpecahan politik memperburuk keadaan ekonomi masyarakat. Ketika Islam masuk
ke Spanyol, ekonomi masyarakat dalam keadaan lumpuh. Padahal, sewaktu Spanyol masih berada di bawah pemerintahan Romawi Byzantine, berkat kesuburan tanahnya,
pertanian maju pesat. Demikian juga pertambangan, industri dan perdagangan karena didukung oleh sarana transportasi yang baik. Akan tetapi, setelah Spanyol berada di
bawah kekuasaan kerajaan Goth, perekonomian lumpuh dan kesejahteraan masyarakat menurun. Hektaran tanah dibiarkan terlantar tanpa digarap, beberapa pabrik ditutup,
dan antara satu daerah dan daerah lain sulit dilalui akibat jalan-jalan tidak mendapat perawatan.
2. Kepemimpinan Dinasti Umayyah II di Andalusia a. Abdur Rahman III 300-350 H912-961 M