Rangkuman Umpan balik dan tindak lanjut Kunci Jawaban Tujuan Indikator Pencapaian Kompetensi Uraian Materi

PPPPTK Penjas dan BK | 95

F. Rangkuman

Konseling realitas adalah konseling yang menekankan pada suatu standar objektif kenyataan yang harus diterima konseli dan menyoroti pada tingkah laku nyata saat ini. Tingkah laku dievaluasi menurut kesesuaian dengan realitas yang ada, dan bagaimana konseli dapat berperilaku sesuai dengan realitas tersebut secara bertanggung jawab. Dengan demikian akan tercapai tujuan dari konseling yaitu membantu konseli mencapai identitas keberhasilannya.

G. Umpan balik dan tindak lanjut

Kriteria Ketuntasan Minimal untuk kegiatan pembelajaran ini adalah 80. Apabila peserta menguasai 80, maka peserta dinyatakan lulus dan dapat meneruskan pada kegiatan pembelajaran berikutnya. Apabila peserta menguasai kurang dari 80, maka peserta harus mengulang kembali membaca kegiatan pembelajaran 4 sehingga mencapai penguasaan minimal 80.

H. Kunci Jawaban

1. C 2. B 3. C 4. B 5. C 6. D 7. C 8. A 9. B 10. B MODUL GURU PEMBELAJAR BK KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL - E PPPPTK Penjas dan BK | 96 KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: TEKNIK KONSELING GESTALT

A. Tujuan

Setelah mengikuti materi teknik konseling Gestalt peserta diklat diharapkan memiliki kecakapan dalam memahami, memilih dan menggunakan teknik konseling Gestalt

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Memahami teknik konseling Gestalt 2. Memilih teknik konseling Gestalt 3. Menggunakan teknik konselig Gestalt

C. Uraian Materi

Salah satu tujuan konseling gestalt adalah membantu mengintegrasikan dan menerima berbagai aspek dalam diri seseorang yang ditolak dan disembunyikan Corey, 2009. Gestalt memperhatikan fungsi-fungsi kepribadian. Pemisahan utama adalah antara top dog dan under dog. Top dog adalah bagian dari kepribadian yang autoritarian, moralistik, menuntut, dan manipulatif. Under dog adalah bagian kepribadian yang memainkan peran sebagai korban dengan cara yang defensif, tidak berdaya, lemah, seringkali meminta maaf karena terus-menerus merasa bersalah dan merasa tidak memiliki kekuasaan apa-apa. Kepribadian yang pasif, tidak memiliki tanggung jawab dan selalu mencari-cari alasan. Top dog dan under dog selalu berada dalam pertarungan untuk mengendalikan individu. Pertarungan menjelaskan mengapa rencana- rencana dan resolusi-resolusi sering kali tidak bisa dipenuhi dan menunda-nunda pekerjaan sering terjadi. Pertarungan untuk saling mengendalikan menyebabkan individu menjadi terbagi dua menjadi orang yang dikendalikan dan orang yang mengendalikan. Akar konflik berasal dari masuknya mekanisme introjeksi yang berasal dari orang tua PPPPTK Penjas dan BK | 97 atau figure orang tua lain kepada kepribadian individu. Proses terapi membantu konseli menyadari introjeksi-introjeksi khususnya introjeksi yang meracuni dan mencegah integrasi kepribadian. Gestalt mempercayai manusia memiliki kecenderungan untuk memaknai pengalaman hidup secara keseluruhan wholeness. Urusan yang tidak selesai unfinished business berkaitan dengan kebutuhan manusia untuk melengkapi apa yang tidak lengkap Mann, 2010. Urusan yang tidak selesai adalah perasaan-perasaan yang tidak terungkapkan misalnya dendam, kemarahan, kebencian, kedukaan, rasa berdosa, dan rasa diabaikan Corey, 2007 yang harus dihadapi agar dapat diselesaikan to complete. Perasaan tidak dapat diungkapkan dalam kesadaran, sehingga perasaan-perasaan tetap mengendap, terus- menerus menjadi latar belakang yang dibawa dalam kehidupan yang menghambat. Urusan yang tidak selesai akan terus mengganggu sampai individu menghadapi dan menyelesaikan urusan. Teknik – teknik konseling dalam pedekatan Gestalt

1. Permainan Dialog