Konsep dasar Tujuan modul e profesional sma

PPPPTK Penjas dan BK | 107 KEGIATAN PEMBELAJARAN 5: TEKNIK KONSELING PERSON CENTERED THERAPY

A. Tujuan

Setelah mengikuti materi teknik konseling Person Centered peserta diklat diharapkan memiliki kecakapan dalam memahami, memilih dan menampilkan pribadi konselor sebagai teknik konseling

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Memahami pribadi konselor 2. Memilih pribadi konselor 3. Menampilkan pribadi konselor 4. Menggunakan keterampilan dasar konseling untuk membangun hubungan terapetik

C. Uraian Materi

1. Konsep dasar

Terapi berfokus pada pribadi Person centered Therapy dikembangkan oleh Carl Rogers tahun 1940, berbasis pada pandangan posiitf tentang manusia dan subjektif tentang pengalaman konseli. Konseli memiliki sumber daya untuk menjadi sadar diri, menyingkirkan penghalang pertumbuhan diri dan menjadi berfungsi sepenuhnya. Sumber daya dalam diri konseli dapat digunakan untuk membantu konseli mengembangkan kemampuan menyembuhkan diri sendiri dan menjadi berdaya. Konseli mengaktulisasikan potensi untuk tumbuh, utuh, spontan dan mengendalikan diri sehingga dapat membuat perubahan. Konseli memiliki sumber daya untuk melakukan aktivitas positif dan kapasitas untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan. Proses konseling MODUL GURU PEMBELAJAR BK KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL - E PPPPTK Penjas dan BK | 108 membangun pengalaman, belajar menerima diri sendiri serta memtuskan berbagai cara untuk berubah. Kecenderungan mengaktualisasikan diri merupakan motivasi dasar individu untuk melakukan regulasi diri dan meningkatkan diri. Proses menghargai merupakan pengukuran secara berkelanjutan pengalaman mengembangkan kemampuan menjadi individu yang unik. Persepsi dan kesadaran atas diri dan konsep diri sebagai kesatuan utuh dalam berbagai peran. Penerimaan diri apa adanya membangun penerimaan orang lain apa adanya, sehingga membangun hubungan harmonis dengan orang lain sebagai teman, rekan kerja, sahabat, kekasih, pasangan hidup, warga negara dan warga dunia. Kongruensi antara konsep diri dan pengalaman nyata membangun keberfungsian diri yang tinggi.

2. Tujuan

Tujuan utama mengembangkan rasa aman dan kepercayaan dalam proses konseling. Hubungan teurapetik membantu konseli mengeksplorasi diri dan menyadari hambatan untuk tumbuh. Konseli difasilitasi untuk terbuka, mempercayai diri, kerelaan berkembang, mengembangkan standar diri, menyelesaikan masalah dan mampu mengembangkan strategi penyelesaian masalah secara sehat baik pada saat ini maupun pada masa yang akan datang.

3. Hubungan Teurapetik