Lukisan Angkasa Dasar-dasar Navigasi Astronomi

114 LHA = GHA ? + SHA ± ---------------- Bujur Barat Untuk menghitung sudut jam barat bintang diperlukan sebuah titik tetap yaitu ? Aries . Sudut Jam Barat = sebagian busur katulistiwa angkasa dihitung dari titik Aries searah gerakan harian maya sampai titik kaki bintang. SHA = 360 - Rambat Lurus Gambar. 2.16. Rumus LHA Bintang Keterangan : LHA = GHA ? + SHA + BT Gr = meridian Greenwich Obs = Observer penilik

2.2.2. Lukisan Angkasa

Pada gambar dibawah ini dapat diuraikan sebagai berikut : Lingkaran luar adalah bulatan angkasa Lingkaran dalam adalah bumi yang gambarnya diperbesar T : adalah penilik Bila dari titik pusat bumi P ditarik sebuah garis melalui T, maka akan memotong bulatan angkasa di Z. Z : adalah Zenith, N : adalah nadir KI : adalah Katulistiwa angkasa Ki : katulistiwa bumi, katulistiwa bumi berada sebidang dengan katulistiwa angkasa Ku : kutub Utara bumi KU : kutub Utara angkasa, Di unduh dari : Bukupaket.com 115 ks : kutub Selatan bumi, KS : kutub Selatan angkasa Bidang SBUT ialah cakrawala angkasa dan bidang yang sama pada bumi ialah cakrawala sejati penilik n kt = lintang penilik = n KZ = 90 - n Zku. n dibaca Busur n Uku = tinggi kutub = 90 - n Zku Jadi n Uku atau tinggi kutub = lintang penilik Gambar. 2.17. Lukisan Angkasa Keterangan : P = titik pusat angkasa n M2M= Tinggi Matahari Z = Zenith penilik n KBITM1 = Sudut jam N = Nadir Barat Us = Cakrawala angkasa n Uku = tinggi kutub KuKs = Poros angkasa = lintang tempat Di unduh dari : Bukupaket.com 116 KI = Katulistiwa angkasa n ZMM2 = Lingkaran tinggi M1Mku = Lingkaran zawal n UM2 atau n UM2 M = Matahari = Azimuth Matahari n M1M = Zawal Matahari Langkah-langkah cara-cara membuat lingkaran angkasa antara lain dimulai : 1. Buat sebuah lingkaran yang agak besar, 2. Lukis cakrawala angkasa yaitu sebuah lingkaran yang mendatar, 3. Bila lintang sama dengan Utara, maka Utara diletakan disebelah kanan dan S disebelah kiri, tetapi bila lintang Selatan titik S yang diletakan di sebelah kanan maka titik Utara di sebelah kiri, 4. Ukurlah busur Uku atau SKs sama dengan lintang penilik. Dalam hal ini bujur tidak dimainkan peranan apa- apa, 5. Tariklah poros bumi Ku – Ks, 6. Gambar katulistiwa angkasa LI tegak lurus pada poros angkasa, 7. Hitung sudut jan Barat matahari dari titik puncak K ke arah Barat, didapat titk M1 8. Melalui M1 dibuat lengkaran Zawal, 9. Zawal diukur dari M1 ke Ku kalau zawal Utara dan ke Ks kalau zawaknya Selatan, 10. Lingkaran tinggi hanya digambarkan jika ditanya. Biasanya lingkaran tinggi ini tidak ditanyakan Di unduh dari : Bukupaket.com 117 Contoh : Lukislah lukisan angkasa bagi Lintang 25 U Sudut jam Barat matahari = 300 dan zawalnya = 20 . Penyelesaian : Lukisan : Penjelasan : n KBITM1 = 300 Uku = 25 n M1M = 20 n M2 M = tinggi matahari n UM2 = asimuth matahari dihitung dari Utara ke arah T n STM2 = Azimut matahari dihitung dari Selatan ke arah Timur n ZKS = Derajah penilik Catatan : 1. Pada saat matahari berembang atas sudut jam beratnya = 0 2. Sudut jam barat ini ialah sudut jam Barat setempat atau lokal hour angle LHA. Di unduh dari : Bukupaket.com 118 Contoh : Buatlah lukisan angkasa untuk Lintang 35 U. Sudut jam Barat matahari = 240 dan Zawalnya = 20 S. Penyelesaian : Lukisan : Keterangan : n KBIM1 = 240 n Uku = 35 n MM1 = 20 M = matahari Dalam gambar ini matahari tidak kelihatan, karena terletak di bawah cakrawala. Di unduh dari : Bukupaket.com 119 Contoh : Buatlah lukisan angkasa untuk Lintang 25 S. Sudut jam Barat matahari = 140 dan Zawalnya = 20 U. Penyelesaian : Lukisan : Keterangan : n KBM1 = 140 n Sks = 25 n MM1 = 20 Di unduh dari : Bukupaket.com 120 Contoh : Buatlah lukisan angkasa untuk Lintang 25 S. Sudut jam Barat matahari = 140 dan Zawalnya = 20 U. Keterangan : n SKs = 350 n KM1 = 45 n M1M = 20 Untuk menggambarkan hubungan antara GHA, LHA dan P, maka Ku digambarkan sebagai titik pusat lingkaran, Arah Barat ialah putar kiri dan arah Timur putar kanan. Di unduh dari : Bukupaket.com 121 Contoh : GHA = 40 Bujur = 60 T Lukisan : GHA diukur dari GR kearah Barat sebesar 40 . Bujur 60 T diukur dari GR ke arah Timur sebesar 60 . LHA diukur dari Z kearah Barat sampai M = 60 + 40 = 100 Karena LHA kurang dari 180 , maka P juga diukur dari Z ke Barat sebesar 100 , jadi P = 100 B Rumus : LHA ¤ = GHA ¤ + bujur Timur Di unduh dari : Bukupaket.com 122 Contoh : GHA ¤ = 110 Bujur = 50 Barat ---------------- - LHA ¤ = 60 P = 60 B Rumus : GHA ¤ = GHA ¤ - Bujur Barat Lukisan : Contoh : GHA ¤ = 290 , Bujur = 120 T, Diminta : P GHA ¤ = 290 Bujur Timur = 120 ---------- + LHA ¤ = 410 P = 410 - 360 = 50 B Lukisan : Di unduh dari : Bukupaket.com 123 Contoh : GHA = 110 , Bujur = 110 T, diminta P GHA ¤ = 110 Bujur Timur = 110 ---------- + LHA ¤ = 220 P = 360 - 220 = 140 B Karena 140 itu diukur dari Z putar kanan, maka P=140 T Lukisan : Hubungan antara LHA ¤ dan P. 1. LHA ¤ antara 0 dan 180 , P = LHA ¤ = Barat 2. LHA ¤ antara 180 dan 360 , P = 360 - LHA ¤ = Timur 3. LHA ¤ antara 360 dan 540 , P = LHA ¤ - 3 60 = Barat 4. LHA ¤ antara 540 dan 720 , P = 720 - LHA ¤ = Timur Di unduh dari : Bukupaket.com 124 Di unduh dari : Bukupaket.com 125 BAB. III. PERALATAN NAVIGASI 3.1. Peralatan Navigasi Biasa 3.1.1. Jenis, Sifat, dan Fungsi