Perancangan FAST Framework for the Application of Systems Thinking

b. DFD Logika Lebih menekankan pada proses-proses apa yang teerdapat pada sistem, biasanya hanya proses-proses secara komputer saja.

c. Perancangan

Perancangan arsitektur perangkat lunak meliputi bebrapa hal, yaitu: 1. Perancangan Data Perancangan data berupa perancangan tabel-tabel yang akan berpengaruh bagi perangkat lunak. Perancangan ini sudah mulai mendefinisikan tabel-tabel database secara terperinci antara lain field- field apa saja yang digunakan dalam perangkat lunak, tipe data dari field yang digunakan dan lain sebagainya. 2. Perancangan Arsitektual Adalah suatu desain yang mempresentasikan hasil analisa sistem ke dalam modul-modul modularity. Perancangan arsitektur meliputi : a. Pembuatan DFD rinci b. Pendefinisian dari algoritma dan modul c. Pembuatan struktur modul 3. Perancangan Antarmuka Pemakai Perancangan antamuka pemakai meliputi beberapa hal, yaitu: a. Perancangan struktur menu Perancangan menu-menu yang akan ditampilkan dalam suatu sistem, misal menu-menu yang digunakan oleh admin. b. Perancang jendela-jendela yang ditampilkan Merancang tata letak lay out jendela aplikasi yang ingin ditampilkan. d. Implementasi Yaitu tahapan pengkodean dari suatu rancangan. Di dalam tahapan ini pengembang mulai membuat suatu aplikasi penyedia model bangunan rumah menggunakan ASP dengan menggunakan SQL Server sebagai databasenya. Pengkodean ini disesuaikan dengan diagram-diagram yang telah dibuat, tabel- tabel yang telah dirancang maupun struktur dari modul.

2.6 FAST Framework for the Application of Systems Thinking

Terdapat 6 tahapan dalam metode FAST Whitten, 2001, yaitu : a Scope definition definisi ruang lingkup yang didalamnya terdapat pernyataan masalah dengan ruang lingkup sesuai dengan sistem yang dianalisis. Fase ini meliputi : gambaran sistem yang ada saat ini dan problem statement yang didefinisikan dalam PIECES Performance, Information, Economic, Control Problem, Efficiency, Service . b Problem Analysis, merupakan tahap analisa masalah yang ada. Dari analisa masalah akan dapat diketahui layak tidaknya sebuah sistem baru dibangun. Fase ini meliputi : PIECES Cause Efect Analysis danSystem Improvement Objective, sertagambaransistem yang baru. c Requirements Analysis, merupakan tahap analisa kebutuhan. Perlu ada pendekatan kepada user untuk mengetahui apa yang mereka butuhkan atau yang mereka inginkan terhadap sistem yang baru. Fase ini meliputi : use-case diagram, danuse-case narrative. d Logical Design analisisterstuktur, merupakan tahap untuk menterjemahkan kebutuhan user kedalam sistem model atau desain secara logika. Fase ini meliputi : diagram konteks, diagram berjenjang, Data Flow Diagram DFD , dan desain data model. e Physical Design and Integration, merupakan tahap menterjemahkan kebutuhan user kedalam sistem secara fisik berdasarakan rancangan yang telah ada. Output berupa design of spesification dan design of prototyping. f Construction and Testing, merupakan tahap untuk mengimplementasikan system sesuai dengan rancangan yang telah dibuat, kemudian menguji hasil implementasi sistem tersebut untuk dapat menemukan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi. 24

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1. Analisis Sistem

3.1.1. Gambaran Umum Sistem Lama

Selama ini, belum ada sebuah sistem yang mampu memberi rekomendasi dalam memilih sepeda motor. Calon pembeli memilih sepeda motor hanya dengan melihat nama besar sebuah merek, dari pendapat pembeli terdahulu, atau membaca informasi dari berbagai sumber. Pendekatan seperti ini belum tentu memberikan hasil yang memuaskan sesuai dengan kriteria sepeda motor yang diinginkan. Pemilihan semakin membingungkan ketika masyarakat dihadapkan pada banyaknya pilihan sepeda motor dari berbagai produsen. Kesulitan utama yang dihadapi masyarakat adalah ketika membandingkan antara satu sepeda motor dengan sepeda motor lainnya.

3.1.2. Definisi Ruang Lingkup scope definition

3.1.2.1. Perumusan Masalah

Masyarakat saat ini dihadapkan pada banyaknya sepeda motor yang beredar di pasaran. Masalah muncul ketika masyarakat ingin memilih sepeda motor yang sesuai dengan kriteria dan kebutuhannya. Dengan belum adanya sistem yang mampu