Tahap terakhir
ini merupakan
tahap pembuatan
sistem dan
mengimplementasikannya sesuai dengan desain yang dibuat serta melakukan pengujian yang meliputi uji unjuk kerja, uji masukan dan keluaran dari sistem.
1.6. Sistematika Penulisan
BAB I: PENDAHULUAN Bab ini mengemukakan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan tugas
akhir, batasan masalah, tinjauan pustaka, metodologi dan sistematika penulisan.
BAB II: LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang mendukung dalam perancangan
dan pengimplementasian sistem pendukung pengambilan keputusan pembelian sepeda motor.
BAB III: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini berisi tentang analisis sistem, analisis masalah, tahap analisis
kebutuhan, desain logikal dan desain fisikal. Tahap analisis sistem berisi tentang gambaran sistem yang lama dan fase definisi ruang lingkup. Tahap
analisis masalah berisi analisa sebab akibat dan gambaran umum sistem baru yang akan dibuat. Tahap analisis kebutuhan terdiri dari pihak-pihak yang
terlibat dalam sistem dan diagram use case. Tahap desain logikal terdiri dari desain proses, desain manajemen data dan desain manajemen model. Tahap
desain fisikal terdiri dari manajemen dialog yaitu perancangan antar muka. BAB IV: IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini berisi uraian proses pembuatan sistem secara fisik sesuai dengan rancangan yang telah dibuat.
BAB V: PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL Bab ini berisi pengujian terhadap sistem yang dibuat dan dilanjutkan dengan
menganalisis hasil pengujian yang meliputi kelebihan dan kekurangan sistem yang dibuat.
BAB VI: PENUTUP Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran-saran dari implementasi
sistem.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 SPPK Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan
2.1.1 Definisi Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan
Berdasarkan pada definisi yang bervariasi, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan SPPK dapat dijelaskan sebagai sistem pembuat keputusan
berbasiskan komputer yang dapat: 1. Mendukung dalam pembuatan keputusan daripada menggantinya
dengan yang baru. 2. Memanfaatkan data dan model.
3. Memecahkan masalah dengan struktur yang derajatnya bervariasi: nonstruktur unstruktur atau ill-struktur
semistruktur semistruktur dan unstruktur
4. Berpusat pada keefektifan daripada keefisienan dalam proses pemberian keputusan.
Tujuan utama dari pembangunan SPPK adalah untuk melengkapi kebutuhan informasi dan peralatan untuk mendukung tugas-tugas dan aktivitas yang terdapat
pada perencanaan strategi dan pembuat keputusan. Penyajian hasil SPPK
melengkapi pembuat strategi dengan kemampuan untuk meringkas dan mengatur proses data dan informasi pada suatu waktu dan pada suatu keadaan tertentu.
Perencanaan strategi dan pembuatan keputusan harus melibatkan semua kemampuan menyediakan informasi, metode analisis, dan keahlian bersama-sama
dalam suatu aturan untuk memilih yang lebih efektif dari sejumlah alternatif.
2.1.2 Karakteristik SPPK
Karakteristik dari SPPK adalah sebagai berikut: 1. SPPK dapat membantu untuk pengambilan keputusan pada
masalah yang terstruktur ataupun masalah yang tidak terstruktur 2. Memberikan bantuan pada berbagai tingkatan manajer.
3. Memberikan dukungan pengambilan keputusan individu maupun kelompok
4. Memberikan dukungan pengambilan keputusan yang saling berhubungan dan berurutan.
5. Mendukung semua tahap dari semua proses pengambilan keputusan yaitu: penulusuran, desain, pemilihan dan implementasi.
6. SPPK mendukung berbagai gaya dan variasi dalam proses pengambilan keputusan sehingga ada kesesuaian antara SPPK
dengan atribut-atribut yang digunakan individu pembuat keputusan.
7. Dapat beradaptasi sewaktu-waktu.
8. Mudah untuk digunakan. 9. Dapat meningkatkan efektivitas dari pembuatan keputusan
berdasakan keakuratan, ketepatan waktu, dan kualitas efisiensinya. 10. Pengguna adalah pengontrol keseluruhan proses sampai pada tahap
pengambilan keputusan. SPPK hanya bertujuan untuk mendukung saja.
11. SPPK dapat terus berevolusi terutama ketika muncul tuntutan baru dan penambahan pengetahuan sistem. Penambahan pengetahuan
sistem secara
terus menerus
akan meningkatkan
dan mengembangkan kemampuan sppk itu sendiri.
12. SPPK mudah dibangun. 13. Berbasiskan model-modeluntuk menganalisa situasi-situasi dimana
keputusan diambil. 14. Pada tingkat lebih lanjut, SPPK dilengkapi dengan komponen
pengetahuan yang memungkinkan solusi yang efisien dan efektif.
2.1.3 Komponen SPPK
SPPK disusun atas beberapa komponen yaitu: 1. Manajemen data
Manajemen data berupa basis data yang berisi data-data yang terkait satu sama lain dan dikelola oleh perangkat lunak yang disebut
Database Managemen System DBMS.
2. Manajemen model Manajemen model merupakan paket perangkat lunak yang meliputi
keuangan, statistik, dan pengetahuan atau model lain yang menyediakan kemampuan untuk menganalisa dan mengatur perangkat
lunak yag sesuai. 3. Manajemen dialog
Manajemen dialog memuat fasilitas bagi para pengguna untuk berkomunikasi dengan sistem melalui antarmuka pengguna.
4. Manajemen pengetahuan Pada subsistem ini, tersedia dukungan untuk 3 subsistem yang lainnya
atau dapat pula berdiri sendiri. Subsistem ini bersifat opsional tidak harus ada karena subsitem ini hanya diperlukan bila masalahnya
terlalu kompleks dan tidak dapat diatasi oleh ketiga subsistem lainnya.
2.1.4 Manfaat SPPK
Manfaat-manfaat yang dipeoleh dari SPPK yaitu: 1. Mendukung pemecahan masalah yang kompleks
2. Menyediakan kemampuan utk mencoba berbagai strategi solusi dan melihat hasil dengan cepat objektif
3. Memfasilitasi komunikasi antar manajer meningkatkan kerja tim 4. Meningkatkan kendali kinerja manajemen
5. Menghemat biaya 6. Menghasilkan keputusan yang objektif
7. Meningkatkan efektivitas manajerial 8. Meningkatkan produktivitas analis
2.1.5 Proses Pengambilan Keputusan
Proses pengambilan keputusan pada dasarnya adalah bentuk pemilihan keputusan dari berbagai alternatif yang prosesnya melalui suatu
mekanisme tertentu untuk mendapatkan keputusan terbaik. Dalam proses pengambilan keputusan, ada 4 tahap yang harus dilakukan yaitu:
1. Penelusuran Inteligent Pada tahap ini permasalahan-permasalahan yang ada dikumpulkan
untuk didefinisikan dan diidentifikasi. Tahap ini merupakan penentu awal ketepatan pengambilan keputusan yang diambil.
2. Perancangan Design Tahap ini adalah analisa untuk memutuskan alternatif-alternatif
pemecahan masalah. Setelah itu perlu dirancang dan dibangun model-model pemecahan masalah dan menyusun berbagai
alternatif pemecahan masalah. 3. Pemilihan Choice
Pada tahap ini terjadi pemilihan alternatif solusi yang paling sesuai dengan tujuan dan hasil yang diharapkan.
4. Implementasi Implementasion Tahap terakhir adalah pelaksanaan dari keputusan yang diambil
pada tahap ketiga. Dalam pelaksanaannya perlu disusun serangkaian tindakan yang terencana sehingga hasil keputusan
dapat dipantau dan disesuaikan jika terjadi perubahan-perubahan.
2.1.6 Keterbatasan SPPK
Setiap sistem akan memiliki keterbatasan-keterbatasan dalam hal tertentu. Demikian juga dengan SPPK, ada beberapa keterbatasan yang
dimiliki yaitu: 1. Ada beberapa kemampuan manajemen manusia yang tidak dapat
dimodelkan sehingga model yang ada didalam sistem tidak mencerminkan persoalan secara keseluruhan.
2. Kemampuan SPPK terbatas pada tersedianya pengetahuan yang dimilikinya saja.
3. Proses-proses yang dapat dilakukan SPPK tergantung pada kemampuan perangkat lunak yang digunakan.
4. SPPK tidak memiliki kemampuan intuisi seperti manusia
Dari uraian-uraian diatas, yang perlu ditekankan adalah SPPK bukanlah pengambil keputusan yang utama. SPPK hanya memberikan
beberapa alternatif solusi yang telah disusun berdasarkan bobot nilai dari perhitungan yang ada didalam SPPK tersebut. Pengambilan keputusan
yang utama tetap ada ditangan manusia yang memakai sistem tersebut.
2.2 Metode SMART Simple Multi Atribute Rating Technique
SMART Simple Multi – Attribute Rating Technique merupakan
metode pengambilan keputusan multi kriteria yang dikembangkan oleh
Edward pada tahun 1977. Teknik pengambilan keputusan multi kriteria ini didasarkan pada teori bahwa setiap alternatif terdiri dari sejumlah kriteria
yang memiliki nilai – nilai dan setiap kriteria memiliki bobot yang
menggambarkan seberapa penting ia dibandingkan dengan kriteria lain. Pembobotan ini digunakan untuk menilai setiap alternatif agar diperoleh
alternatif terbaik. SMART
merupakan metode pengambilan keputusan yang fleksibel. SMART
lebih banyak digunakan karena kesederhanaanya dalam merespon kebutuhan pembuat keputusan dan caranya menganalisa respon. Analisa
yang terlibat adalah transparan sehingga metode ini memberikan pemahaman masalah yang tinggi dan dapat diterima oleh pembuat
keputusan.
2.2.1 Proses Pemodelan metode SMART
Langkah-langkah perhitungan yang dilakukan dalam metode SMART Simple Multi Attribute Rating Technique
adalah sebagai berikut : 1. Menentukan bobot dari masing-masing faktor tujuan Goal Weight Factor dengan
range bobot antara 1 dan 10.
2. Hitung Normalized Weight Factor dari setiap tujuan dengan cara membandingkan nilai setiap bobot tujuan Goal Weight Factor dengan jumlah total bobot tujuan
Total Goal Weight Factor. Rumus menghitung Normalized Weight Factor :
3. Bandingkan nilai dari kriteria yang sama dari masing-masing paket. Cari selisih nilai antara nilai tertinggi dan nilai terendahnya. Hasil selisih dibagi dengan jumlah
alternatif paket untuk menentukan interval kelas dari masing-masing kriteria.
4. Setelah mendapatkan range kelas pada setiap kriteria maka dapat ditentukan nilai bobot pada masing-masing alternatif interval 1-10.
5. Setelah proses no.4, masing-masing bobot diberi nilai baru yang telah ditentukan 1=0 ; 2=
0,111111
; 3=0,222222 ; 4=0,333333 ;5=0,444444 ; 6=0.555556 ;7=0,666667, 8=0.777778, 9=0,888889, 10=1.
6. Tentukan nilai persentase dari masing-masing alternatif dengan cara mengalikan nilai yang didapat pada proses no.5 dengan nilai Normalized Weight Factor.
Jumlahkan nilai dari proses perkalian tersebut dan totalnya dikali 100 .
7. Setelah didapatkan nilai persentase dari masing-masing alternatif, maka dapat ditentukan rekomendasi hasil yang paling mendekati tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya, yaitu paket yang memiliki nilai persentase yang tertinggi.
2.2.2 Kelebihan Metode SMART
SMART memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan metode
pengambilan keputusan lainnya yaitu:
1.
Mungkin melakukan penambahan pengurangan alternative Pada metode SMART penambahan atau pengurangan alternatif tidak
akan mempengaruhi perhitungan pembobotan karena setiap penilaian alternatif tidak saling bergantung.
2.
Sederhana Perhitungan pada metode SMART sangat sederhana sehingga tidak
memerlukan perhitungan matematis yang rumit yang memerlukan pemahaman matematika yang kuat. Penggunaan metode yang
kompleks akan membuat user sulit memahami bagaimana metode bekerja.
3.
Transparan
Proses menganalisa alternatif dan kriteria dalam SMART dapat dilihat oleh user sehingga user dapat memahami bagaimana
alternatif itu dipilih. Alasan – alasan bagaimana alternatif itu
dipilih dapat dilihat dari prosedur – prosedur yang dilakukan dalam
SMART mulai dari penentuan kriteria, pembobotan, dan pemberian
nilai pada setiap alternative. 4.
Multikriteria
Metode SMART mendukung pengambilan keputusan dengan kriteria yang banyak. Pengambilan keputusan dengan kriteria yang
banyak akan menyulitkan user dalam menentukan keputusan yang tepat.
2.3 MySQL Server
MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal. Kepopulerannya disebabkan karena MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa
dasar untuk mengakses databasenya. MySQL termasuk jenis RDBMS Relational Database Management System
. Suatu system relasi database menyimpan data pada table berbeda dan tidak hanya menyimpan data pada satu table saja.Hal ini
meningkatkan kecepatan dan fleksibelitas. Tabel-tabel tersebut dihubungkan dengan suatu relasi yang telah didefinisikan sehingga dapat mengkombinasikan
data dari beberapa table pada suatu saat. MySQL merupakan basis data yang dikembangkan dari bahasa SQL yang
merupakan bahasa terstruktur dan digunakan dalam interaksi antara skrip program dengan basis data server dalam pengolahan data. Bahasa SQL dapat membuat
tabel-tabel yang nantinya akan diisi dengan data, yang kemudian dapat dimanipulasi menambah, memperbaharui, menghapus data Abdul Kadir, 2002.
2.4 Pemrograman PHP Hypertext Preprocessor