Routing Information Protocol RIP Overhead Routing

Paket LSU mengimplementasikan flooding dari paket LSA yang berisi routing table dan informasi – informasi metric. LSU dikirim guna menanggapi LSR.

5. LSAck Link State Acknowledgement

Paket LSAck dikirim sebagai jawaban dari paket update link state dan untuk memverifikasi bahwa paket update telah diterima dengan sukses.

2.4.2 Load Balancing Dalam OSPF

Load balancing adalah teknik untuk membagi beban jaringan traffic melalui beberapa link network. Tujuan dan load balancing adalah untuk meningkatkan throughput, mengurangi delay maupun menghindari penumpukan traffic yang berlebihan. Teknik load balancing dapat diterapkan jika router memiliki beberapa link untuk mencapai suatu network tujuan. Cara yang paling mudah dan paling cepat untuk melakukan load balancing adalah menerapkan Equal Cost Multi Path ECMP. ECMP bisa diterapkan pada saat akan membuat beberapa konfigurasi sekaligus, dengan parameter jarak yang sama. ECMP juga diterapkan routing protocol OSPF, maupun BGP.

2.5 Routing Information Protocol RIP

Routing Information Protocol RIP merupakan salah satu protokol routing distance vector, sebuah protokol yang sangat sederhana. Dikarenakan RIP berdasarkan open standart dan mudah diimplementasikan. Protokol distance vector sering juga disebut protokol Bellman-Ford, karena berasal dari algoritma perhitungan jarak terpendek oleh R. E Bellman, dan didistribusikan dalam bentuk algoritma terdistribusi pertama kali oleh Ford dan Fulkerson. Karakteristik dari RIP ini adalah sebagai berikut:  Termasuk jenis Distance Vector Protocol  Classfull routing protocol  Menggunakan Hop untuk penentuan jalur terbaik ke jaringan tujuan  Informasi routing dikirmkan secara regular setiap 30 detik RIP memiliki 4 jenis timer yaitu:

1. Update Timer, mengindikasikan seberapa lama router akan

mengirimkan routing table update. Router mengirimkan update table routing selama 30 detik secara periodik.

2. Invalid Timer, merupakan seberapa lama router menunggu pesan

routing update rute sebelum rute tersebut invalid, kemudian mempertimbangkan rute yang invalid dan menempatkan rute tersebut ke hold down. Selama 180 detik secara default, jika dalam 180 detik tersebut router tidak menerima informasi update dari router tetangga maka router akan mengirimkan update bahwa router tetangga sudah invalid.

3. Hold Down Timer, merupakan banyaknya waktu dalam menerima

informasi dari router tetangga tentang jalur yang dilewati. Untuk menahan informasi – informasi update yang datang dan membantu mencegah terjadinya routing loops selama topologi sedang mengupdate table routing baru, hold down timer selama 180 detik secara default.

4. Flush Timer, selama 240 detik merupakan banyaknya waktu yang

seharusnya dilewati sebelum suatu rute dihapus dari table routing. Ketika rute yang diminta telah kehabisan waktu maka rute masuk pada masa invalid dan kemudian masuk pada masa flush.

2.6 Load Balancing

Load balancing merupakan suatu teknik untuk mendistribusikan suatu beban atau trafik jaringan pada dua atau lebih jalur koneksi secara seimbang agar trafik jaringan bisa berjalan secara optimal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.6.1 ECMP Equal Cost Multipath

Equal Cost Multipath adalah suatu metode load balancing yang menerapkan pemilihan jalur keluar secara bergantian dengan dua atau lebih jalur pada gateway dengan beban yang sama pada masing – masing gateway.

2.6 Overhead Routing

Merupakan suatu informasi yang dikirimkan oleh ruter satu ke ruter lainnya, informasi yang didalamnya dapat berisi paket – paket informasi routing.

2.7 Throughput