c. Perpatahan campuran berserat dan granular.
Merupakan jenis perpatahan dengan kombinasi dua jenis patahan. Selain dengan harga Impact yang ditunjukkan oleh alat uji, pengukuran ketangguhan suatu bahan
dapat dilakukan dengan memperkirakan berapa persen patahan berserat dan patahan kristalin yang dihasilkan oleh benda uji yang diuji pada temperatur tertentu.
Semakin banyak persentase patahan berserat maka dapat dinilai semakin tangguh bahan tersebut.
2.8.2 Pengujian Struktur Mikro
Struktur mikro dalam logam paduan di tunjukan dengan besar, bentuk dan orientasi butirnya, jumlah fasa, proporsi dan kelakuan dimana mereka tersusun atau
terdistribusi. Sifat-sifat fisik suatu bahan seperti sifat mekanik tergantung dari struktur mikro. Pada logam paduan, penggolongan struktur mikro berdasarkan berapa jumlah
fase, proporsinya dan bagaimana susunannya didalam bahan. Struktur mikro bergantung kepada jumlah elemen paduan, konsentrasinya dan perlakuan panasnya
temperatur, lamanya pemanasan, laju pendinginan. Persiapan metolografi yang dilakukan adalah sama untuk bermacam
– macam analisa mikro struktur, spesimen benda uji dihaluskan dengan menggunakan kertas
gosok amplas dengan tingkat kekasaran yang paling kasar nomor amplas kecil sampai dengan ampelas yang paling halus nomor amplas halus. Persiapan permukaan
ini diselesaikan dengan menggosok spesimen uji pada suatu polishing wheels dengan cloth tertentu yang dibasahi dengan larutan yang mengandung Aluminium Oksida.
Spesimen yang sudah bebas dari goresan dan mempunyai permukaan yang halus berkilau selanjutnya dilakukan proses pengetsaan.
Pengetsaan adalah proses tahapan pelarutan secara kimiawi atau elektrolis dari suatu logam dalam larutan kimia. Pengetsaaan ini bertujuan untuk memperoleh detail
dari struktur, hal ini dimungkinkan karena adanya kecendrungan untuk melarut yang berbeda dari bagian struktur logam. Kelarutan yang berbeda tersebut akan
menyebabkan permukaan logam mempunyai topologi yang tidak rata. Apabila permuakaan ini dikenakan suatu sinar, maka sinar ini akan dipantulkan dengan
intensitas yang berbeda-beda dan menghasilkan kontras bagian antara yang satu dengan yang lain. Penyinaran dan pembesaran yang dimiliki mikroskop dapat
menampilkan gambaran secara detail dari struktur logam yang diamati dengan detail.
A. Contoh yang dietsa sedang diperiksa dengan mikroskop B. Penampilan contoh melalui mikroskop
Kristalisasi yaitu proses pembentukan Kristal yang terjadi pada saat pembekuan proses pengecoran, perubahan fase dari air ke fase padat. Dilihat dari
mekanismenya kristalisasi terjadi menjadi dua tahap : Pembentukan inti atau pengintian nucleation
Pertumbuhan Kristal crystal growth
Dalam keadaan cair temperatur logam relatif tinggi dan atom memiliki energi cukup banyak sehingga mudah bergerak tidak ada pengaturan letak atom, atom relatif
terhadap atom lain. Dengan turunnya temperatur maka energi atom makin rendah dan makin bergerak dan mulai mencarimengatur kedudukannya relatif tehadap atom lain
dan mulai membentuk lattice. Ini terjadi pada tempat yang relatif lebih dingin dimana sekelompok atom menyusun diri membentuk inti kristal.
Dengan semakin turunnya temperatur maka akan semakin banyak atom-atom yang ikut bergabung dengan inti yang sudah ada ataupun membentuk inti baru. Setiap
inti akan tumbuh dengan menarik atom-atom lainnya dari cairan ataupun dari inti yang tidak sempat tumbuh, untuk mengisi tempat kosong pada lattice yang akan dibentuk.
Pertumbuhan ini berlangsung dari tempat yang bersuhu dingin ke tempat yang bersuhu panas. Pertumbuhan ini tidak bergerak lurus saja tetapi mulai membentuk cabang-
cabang dan ranting-ranting yang dinamakan dengan struktur dendritik. Dendrit akan
Gambar 2.14 Ilustrasi skematik mikro pembekuan struktur logam Gambar 2.13 ilustrasi Pengujian Struktur mikro
Sumber : http:ujimaterial.weebly.com
A B
terus tumbuh ke segala arah sehingga cabang-cabang ranting-ranting dendrit ini hampir bersentuhan satu dengan lainnya sehingga sisa cairan yang terakhir akan
membeku disela-sela dendrit ini. Pertemuan antara satu dendrit kristal dengan lainnya dinamakan grain
boundary butir-butir kristal yang merupakan bidang yang membatasi antara 2 kristal. Pada grain boundary ini akan terkandung unsur-unsur ikutan impurity yang lebih
banyak dan pada grain boundary ini juga terdapat ketidakteraturan susunan atom mismatch.
2.8.3 Uji SEM Scanning Electron Microscopy