Gambar 2.3 Pengecoran dengan cetakan pasir sand casting
Sumber : http:dtresource.comsand-casting.html
cetakan, akan terjadi rangkaian kejadian dalam cetakan tersebut. Pada umumnya proses pembekuan akan terjadi pada dinding cetakan logam cair pada dinding
cetakan dan menuju pusat coran. Setelah pemadatan selesai akan terjadi proses pendinginan sampai mencapai suhu kamar amblent. Rangkaian kejadian selama
proses pembekuan dipengaruhi oleh ukuran, bentuk, keseragaman dan komposisi kimia dari struktur logam yang terbentuk. Faktor-faktor yang penting adalah jenis
metal, sifat thermal dari metal dan cetakan, geometris volume, luasan permukaan coran dan bentuk cetakan. Surdia dan Saito, 1985.
2.4 Keunggulan dan Kelemahan Pengecoran
a. Keunggulan Pengecoran antara lain : Bentuk : Sederhana simetris
–rumit rongga dan Presisi: longgar-ketat. Produk : Sebuah
–massa banyak. BeratUkuran : Ons-Ton.
Finishing Proses : minimum, sehingga mengurangi biaya dan waktu proses.
b. Kelemahan pengecoran antara lain : Kekuatan kurang, karena terbentuk struktur dendrit pada metal cor ferrous dan non
ferrous. Diperlukan proses Heat Treatment untuk memperbaiki sifat mekanis cetakan pasir
atau logam. Cacat yang kecil pin hole, shrinkage, dll dapat berpengaruh besar pada sifat mekanis.
2.5 Pengecoran Cetakan Pasir Sand Casting
Pengecoran menggunakan cetakan pasir merupakan teknik pengecoran tertua di dunia. Teknik pengecoran cetakan pasir ini sampai sekarang masih banyak digunakan
karena biaya produksi yang murah dan dapat memproduksi benda cor dengan kapasitas yang banyak.
Cetakan pasir menurut Astika,dkk ,2010 adalah cetakan yang terbuat dari pasir yang diberi bahan pengikat. Bahan pengikat yang paling banyak digunakan adalah
bentonit. Cetakan pasir yang digunakan pada pengecoran logam bukan besi logam non ferrous selain magnesium menggunakan campuran sebagai berikut :
1. Pasir silika 2. Bentonit : 16
3. Graphite : 2 4. Corn flour : 0,5
5. Kadar air : 4-5 Pasir yang digunakan untuk cetakan harus memiliki sifat-sifat tertentu untuk
menghasilkan benda tuang yang baik . Menurut Astika, dkk, 2010 sifat-sifat itu antara lain :
1. Mempunyai sifat mampu bentuk yang baik. Pasir cetak harus dengan mudah dapat dibentuk menjadi bentuk-bentuk cetakan yang diharapkan, baik cetakan
berukuran besar maupun cetakan berukuran kecil. 2. Permeabilitas yaitu kemampuan cetakan untuk mengalirkan gas-gas dan uap
air yang ada di dalamnya keluar dari cetakan. 3. Distribusi ukuran butiran pasir harus sesuai dengan permukaan yang
dihasilkan. 4. Tahan panas terhadap suhu logam cair yang dituang.
5. Mampu dipakai lagi. 6. Mempunyai kekuatan yang baik.
7. Harga yang murah dan mudah didapat.
2.6 Cacat Pengecoran
Menurut Suprapto 2008 dan pada buku Casting Design and Performance ,2009 menyebutkan bahwa cacat pengecoran terdiri dari 6 jenis cacat seperti :
1. Porositas Porositas dapat terjadi karena terjebaknya gelembung-gelembung gas pada
logam cair ketika dituangkan ke dalam cetakan. Budinski, 1996.
Gambar 2.4 Porositas Sumber
: http:download.portalgaruda.org
2. Hot Tears and Cracks Hot tears adalah cacat berupa retakan yang terjadi selama pembekuan akibat
tekanan berlebih pada pembekuan logam karena berkembangnya arus panas yang tinggi . Crack adalah retak yang terjadi selama tahap pendinginan pada pengecoran
setelah pembekuan selesai karena penyusutan yang tidak seimbang.
3. Inclusion Inclusion adalah kehadiran material asing dalam struktur mikro benda cor ,
material tersebut dapat berasal dari tungku waktu pembakaran, dari cetakan waktu penuangan material kecetakan atau dari material itu sendiri.
4. Misruns Misruns adalah cacat yg terjadi karena logam cair tidak mengisi seluruh rongga
cetakan sehingga benda cor menjadi tidak lengkap atau ada bagian yg kurang dari benda cor.
Gambar 2.6 Inclusion
Sumber : http:www.themetalcasting.comgating-design-mold-filling.html
Gambar 2.5 Hot tear and Crack Sumber
: http:keytometals.com
5. Cold Shuts Cold Shuts adalah dua aliran logam lebur bertemu tetapi kurang terjadi fusi atau
penggabungan antara keduanya sehingga menimbulkan pendinginan yang premature.
6. Shrinkage
Shrinkage adanya rongga-rongga dengan permukaan kasar serta dendritic baik merupakan rongga tunggal yang besar sampai rongga-rongga kecil yang mengumpul
pada lokasi tertentu.
Berikut adalah tabel cacat-cacat yang terjadi beserta penyebab dan cara mengatasi cacat-cacat yang terjadi pada benda cor :
Gambar 2.9 Shrinkage
Sumber : http:digilib.its.ac.id
Gambar 2.8 Cold shut
Sumber : http:www.themetalcasting.com
Gambar 2.7 Misruns
Sumber : http:www.themetalcasting.com
Tabel 2.1 Cacat-cacat pengecoran dan pencegahan
Cacat pengecoran
Penjelasan Pencegahan
Porositas Terperangkapnya gas hidrogen dalam
logam cair pada waktu proses pengecoran
Penyebab : 1. Gas terbawa dalam logam cair
selama pencairan 2. Gas terserap dalam logam cair dari
cetakan. 3. Reaksi logam induk dengan uap air
dari cetakan. 4. Titik cair terlalu tinggi dan waktu
pencairan terlalu lama 1. Pemanasan
Cetakan 2. Penghilangan
dengan fluks,
terutama fluorida
dan klorida
dari logam
alkali tanah.
3. Pencairan Ulang
4. Temperatur tuang
yang sesuai
Hot Tears and cracks
1. Hot tears adalah cacat berupa retakan
yang terjadi
selama pembekuan
akibat tekanan
berlebih pada pembekuan logam karena berkembangnya arus panas
yang tinggi 2. Crack adalah retak yang terjadi
selama tahap pendinginan pada pengecoran setelah pembekuan
selesai karena penyusutan yang tidak seimbang.
1. Isi cetakan
secepat mungkin
2. Ubah saluran
penuangan 3. Modifikasi
desain cetakan dengan
menghindari transisi
tajam diantara bagian
tipis dan tebal
Inclusion Inclusion
adalah kehadiran
material asing
dalam strukturmikro benda cor , material
tersebut dapat berasal dari tungku waktu pembakaran, dari cetakan
waktu penuangan
material kecetakan atau dari material itu
sendiri. 1. Penyaringan
material. 2. Menghindari
aliran logam
dalam sistem
pengecoran yang
dapat mengikis
cetakan . Misruns
Cacat yang terjadi karena logam cair tidak mengisi seluruh rongga cetakan sehingga
benda cor menjadi tidak lengkap atau ada bagian yang kurang dari benda cor
Penyebab : 1. Ketidakseragaman
benda cor,
sehingga mengganggu aliran dari logam cair.
2. Benda cor terlalu tipis dan temperatur terlalu rendah.
3. Kecepatan penuangan yg terlalu lambat.
4. Lubang angin yang kurang pada cetakan
1. Temperatur tuang
jangan terlalu tinggi.
2. Kecepatan penuangan yang
tinggi. 3. Jumlah saluran
harus ditambah dan logam cair
harus diisikan secara seragam
dari beberapa
tempat pada
cetakan. 4. Lubang
angin harus ditambah
dan pada inti harus cukup.
Cold Shuts dua aliran logam lebur bertemu tetapi
kurang terjadi fusi atau penggabungan antara keduanya sehingga menimbulkan
pendinginan yang premature. 1. Tuangkan
secepat mungkin 2. Desain
sistem saluran
cairan
,untuk mengisi saluran cetakan
tanpa gangguan 3. Panaskan
cetakan 4. Menghindari
pengecoran yang panjang dan tipis
Shrinkage Adanya rongga-rongga dengan permukaan
kasar serta dendritic baik merupakan rongga tunggal yang besar sampai rongga-rongga
kecil yang mengumpul pada lokasi tertentu Penyebab :
1. Perbedaan ketebalan benda cor yang terlalu besar.
2. Terdapatnya bagian tebal yang tidak dapat dialiri logam cair secara
utuh. 3. Saluran masuk dan penambah tidak
mendukung adanya solidifikasi progesif.
4. Saluran masuk dan penambah yang kurang banyak.
5. Saluran masuk dan penambah yang salah dalam peletakannya dan
terlalu kecil. 1. Digunakan
pembekuan mengarah
sehingga penambah dapat
bekerja secara
efektif. 2. Penggunaan cil
yang dimaksudkan
agar terjadi
pembekuan mengarah
dan pengaruh
penambah meningkat.
3. Daerah pengisian yang
efektif dari
penambah.
Sumber : casting design and performance 2009
2.7 Sifat Mekanik Bahan